Penyuluhan Sikap Petugas Kesehatan

55 Sebagian responden 10 responden 25,64 mengatakan kelompok potensial yang ada di Kecamatan tidak mempunyai peran dalam keberhasilannya memberikan ASI eksklusif, sedangkan sebanyak 29 responden 74,36 mengatakan kelompok potensial yang ada di kecamatan mempunyai peran dalam keberhasilan mereka dalam memberikan ASI eksklusif.

4.2.6 Penyuluhan

Hasil Penelitian tentang Pernah tidaknya Mengikuti Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Distribusi Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif. No Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif Jumlah Prosentase 1 2 3 4 1. Tidak Pernah 1 2,56 2. Pernah 38 97,44 Jumlah 39 100 Sebagian responden yaitu 38 orang 97,44 mengatakan pernah mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif, sedangkan 1 orang 2,54 responden yang mengatakan tidak pernah mengikuti penyuluhan. Karena tidak pernah mengikuti acara PKK maupun arisan, responden hanya tau informasi tentang ASI dari orang tua. 56

4.2.7 Sikap Petugas Kesehatan

Hasil Penelitian tentang Tanggapan Sikap Petugas saat bertanya seputar ASI Eksklusif: Semua responden 39 orang 100 mengatakan bahwa petugas kesehatan bersikap baik, dan selalu membantu mereka apabila bertanya seputar ASI eksklusif serta keluhan-keluhan yang mereka alami, petugas merespon dan memberikan informasi tentang apa yang dibutuhkan oleh ibu. 57 57

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Pendidikan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden 61,54 berpendidikan tinggi dimana 24 orang adalah lulusan SMA. Sebagian besar responden berpendidikan cukup tinggi, yaitu pendidikan terakhirnya adalah SMA. Tingkat pendidikan diduga sebagai penyebab keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di desa Paulan, hal ini sesuai dengan pendapat Rulina Suradi 1992: 9 bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pemberian ASI. Ibu yang tingkat pendidikannya lebih tinggi umumnya juga mempunyai perhatian lebih besar terhadap kebutuhan gizi anak. Demikian juga halnya dalam pemahaman akan manfaat ASI bagi anak.

5.2 Pekerjaan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 23 orang 58,97 adalah ibu bekerja, khususnya disektor swasta, dan mereka tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Utami Roesli 2000:38, bekerja bukan berarti alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, meskipun cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benar tentang menyusui, perlengkapan memerah ASI, dan dukungan lingkungan kerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara ekslusif.