Gambaran Kualitas Hidup Pasien Paska Stroke di RSUD Gunungsitoli

(1)

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASKA

STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

GUNUNGSITOLI

SKRIPSI

Oleh

Karyaman E. Lombu 111101038

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian dengan judul “Gambaran Kualitas Hidup Pasien Paska Stroke di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli”.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Skripsi ini, sebagai berikut :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Gunungsitoli dan jajarannya yang telah memberikan izin pengumpulan data dalam penelitian ini.

5. Cholina Trisa Siregar, S.Kep., M,Kep., Sp.KMB selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberi waktu untuk membimbing, memberikan arahan, ilmu dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

6. Nur Asnah Sihotang S.Kep., Ns., M. Kep selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberi arahan selama proses perkuliahan yang saya jalani.


(4)

7. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama proses perkuliahan dan staf non akademik yang telah membantu memfasilitasi secara administratif.

8. Teristimewa kepada Ayahanda F. Lombu A.Ma.Pd dan Ibunda M. Harefa tercinta yang selalu mendoakan, menyayangi, dan memberi dukungan moral dan materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada abangku Kalvin

Wa’asaro Lombu yang telah mendukung dan memotivasi saya dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk seluruh teman-teman Fakultas Keperawatan Univesitas Sumatera Utara stambuk 2010.

10.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang telah mendukung dalam proses penyusunan skripsi ini.

Semoga Tuhan selalu mencurahkan berkat dan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis. Penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2015


(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vi

Daftar Skema ... vii

Abstrak ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 4

1.3. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Konsep Stroke ... 6

2.1.1. Defenisi Stroke ... 6

2.1.2. Penyebab Stroke ... 6

2.1.3. Klasifikasi Stroke ... 7

2.1.4. Patofisiologi Stroke ... 10

2.1.5. Faktor Resiko Stroke ... 11

2.1.6. Efek Stroke ... 11

2.2. Kualitas Hidup ... 13

2.2.1. Defenisi Kualitas Hidup ... 13

2.2.2. Komponen Kualitas Hidup ... 13

2.2.3. Domain Kualitas Hidup ... 14

BAB 3 Kerangka Konseptual ... 20

3.1. Kerangka Penelitian ... 20

3.2. Defenisi Operasional ... 21

BAB 4. Metodelogi Penelitan ... 22

4.1. Desain Penelitian ... 22

4.2. Populasi dan Sampel ... 22

4.2.1. Populasi ... 22

4.2.2. Sampel ... 22

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

4.4. Uji Validitas ... 23

4.5. Uji Reabilitas ... 23

4.6. Pertimbangan Etik ... 24

4.7. Instrumen Penelitian ... 25

4.8. Pengumpulan Data ... 28


(6)

BAB 5. Hasil dan pembahasan ... 30

5.1. Hasil penelitian ... 30

5.1.1. Data demografi ... 30

5.1.2. Kualitas hidup ... 32

5.2. Pembahasan ... 32

5.2.1. Gambaran kualitas hidup pasien paska stroke ... 32

BAB 6. Kesimpulan dan saran ... 37

1. Kesimpulan ... 37

2. Saran ... 37

Daftar Pustaka ... 39

Lampiran-lampiran ... 43 Lampiran 1 Inform consent

Lampiran 2 Instrumen penelitian Lampiran 3 Hasil penelitian Lampiran 4 Master tabel

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat telah melaksanakan penelitian Lampiran 7 Surat etik penelitian

Lampiran 8 Taksasi dana Lampiran 9 Riwayat hidup


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 21

Tabel 4.1. Tabel Rumus Penghitungan Skor WHOQOL-BREF... 26

Tabel 4.2. Tabel Konversi Skor WHOQOL-BREF ... 27

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi data demografi responden ... 31

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi domain kualitas hidup ... 32


(8)

DAFTAR SKEMA

Skema 3. Kerangka penelitian gambaran kualitas hidup pasien paska


(9)

Judul : Gambaran Kualitas Hidup Pasien Paska Stroke di RSUD Gunungsitoli

Nama : Karyaman Enonima Lombu NIM : 111101038

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2015

Abstrak

Kualitas hidup telah menjadi fokus minat banyak peneliti dan ilmuan untuk waktu yang lama. Kualitas hidup merupakan suatu pengalaman subjektif yang secara bersamaan mencakup pandangan positif dan negatif pada kehidupan. Kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh dampak negatif dari penyakit yang dialaminya seperti pada penderita stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penderita stroke di RSUD Gunungsitoli dengan jumlah sampel 71 orang dan dilakukan selama bulan Februari 2015. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) yang kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli adalah buruk yaitu 56 orang (78,9%). Nilai rata-rata domain kualitas hidup pasien paska stroke adalah domain fisik (45,27), domain psikologis (49,87), domain hubungan sosial (48,15) dan domain lingkungan (50,01). Peneliti menyarankan agar perawat dapat memberikan informasi mengenai penyakit stroke kepada pasien dan keluarganya termasuk perawatannya serta hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Sehingga pelayanan kesehatan kepada pasien dapat terlaksana dengan baik dan mencegah penurunan kualitas hidup pada pasien paska stroke. Kata Kunci : stroke, kualitas hidup


(10)

Title of the Thesis : Description of Patients’ Quality of Life in the Post-Stroke at RSUD Gunungsitoli

Name of Student : Karyaman Enonima Lombu Std. ID Number : 111101038

Department : S1 (Undergraduate) Nursing (S. Kep)

Academic Year : 2015

ABSTRACT

Quality of life has become the interest of many researchers and scientists for a long time. It is a subjective experience which at the same time includes positive

and negative ideas in life. A person’s quality of life can be negatively influenced by his own illness like stroke. The objective of the research was to find out the description of the quality of life of patients in the post-stroke at RSUD Gunungsitoli. The population was patients suffered from stroke, and 71 of them were used as the samples, taken by using convenience sampling technique. The research used descriptive method and was conducted in February, 2015. The data were gathered by distributing questionnaires of World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) and analyzed by using distribution frequency tables. The result of the research showed that 56 respondents (78.9%)

had bad quality of life. The average rate of the patients’ quality of life domains in

the post-stroke were physical domain (45.27), psychological domain (49.87), social relationship domain (48.15), and environmental domain (50.01). It is recommended that nurses can give information about stroke to patients and their families, including the treatment and anything which can influence their quality of life so that health care can be implemented properly and can forestall the

decrease in patients’ quality of life in the post-stroke.


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kesehatan paling serius dalam kehidupan modern saat ini adalah stroke. Stroke merupakan suatu sindrom dengan tanda dan gejala kehilangan

fungsi saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang dengan cepat dalam detik atau menit. Tanda dan gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menyebabkan kematian (Ginsberg, 2008).

WHO dalam worldstrokecampaign.org (2015) menyatakan bahwa stroke menyebabkan 6,2 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Stroke menyebabkan 6 kematian setiap 60 detik dan dalam setiap 60 detik dapat terjadi 30 insiden stroke yang baru di seluruh dunia. Di negera-negara berpenghasilan rendah, stroke menjadi penyakit kelima mematikan dan di negara-negara berpenghasilan sedang dan tinggi, stroke menjadi penyakit kedua mematikan (Yastroki, 2009). Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional dan sosial ekonomi yang sangat buruk pada pasien, keluarga mereka, dan sistem pelayanan kesehatan (WHO, 2009). Stroke merupakan penyebab terdepan kecacatan jangka panjang di negara-negara barat dan tingkat kemampuan fungsional bergantung pada tingkat keparahan stroke (Carot-Altar & Egido, 2009). Mann dan Wallker (2011) mengatakan bahwa stroke menyebabkan lebih dari 46.000 kematian (9% dari semua kematian) di Inggris dan Wales pada tahun 2008, dan merupakan penyebab tersering kecacatan pada masyarakat dewasa,


(12)

dengan sekitar 300.000 orang di Inggris yang hidup dengan kecacatan sedang hingga berat akibat stroke.

Di Indonesia penderita stroke saat ini menjadi pasien terbanyak hampir semua pelayanan Poli saraf di Rumah Sakit penderita penyakit syaraf (Kementrian Kesehatan RI, 2013). Diperkirakan setiap tahun sekitar 500.000 orang penduduk Indonesia terkena serangan stroke, dan sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal dan sisanya mengalami cacat berat ataupun ringan (Ovina, 2013). Data Departemen Kesehatan R.I. (2013), prevalensi stroke di Indonesia mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam (16,6 per 1.000 penduduk) dan yang terendah adalah Papua (3,8 per 1.000 penduduk) (Kementrian Kesehatan RI, 2013).

Data dari RSU Kota Gunungsitoli tahun 2013 juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien stroke setiap tahun di Kota Gunungsitoli. Data tahun 2012 dilaporkan ada 107 kasus, tahun 2013 dilaporkan terjadi 121 kasus stroke dan tahun 2014 hingga pada bulan september ada 127 kasus stroke.

Masyarakat Nias menganggap stroke sebagai penyakit yang berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian. Mereka berpendapat bahwa stroke dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti hipertensi, kurang beraktivitas dan faktor keturunan. Pencegahan stroke menurut masyarakat nias berupa mengurangi frekuensi mengkonsumsi daging dan tidak melakukan kegiatan mandi pada malam hari. Pengobatan stroke pada masyarakat nias dapat dilakukan dengan cara diurut dan berobat pada fasilitas layanan kesehatan (Manalu dkk, 2012).

Masyarakat Nias menggunakan pijat tradisional sebagai salah satu cara untuk merawat anggota masyarakatnya yang sakit, salah satunya adalah pada


(13)

perawatan pasien stroke, sesuai dengan karakteristik kebudayaannya sebagai orang Nias. Masyarakat Nias telah lama mengenal dan menggunakan pijat sebagai salah satu terapi perawatan kesehatan. Bagi masyarakat Nias, proses rehabilitasi pasien stroke selain dengan menggunakan obat-obatan dari dokter juga dilakukan dengan terapi pijat tradisional sebagai terapi komplementer, karena diyakini bahwa terapi pijat dapat meningkatkan kenyamanan pasien serta mempercepat proses pemulihan pasien paska stroke (Magdalena, 2013; Manalu dkk, 2012).

Kualitas hidup telah menjadi fokus minat banyak peneliti dan ilmuwan untuk waktu yang lama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 1994) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu dalam konteks budaya dan sistem nilai, tujuan pribadi, standar dan kepentingan mereka. Definisi umum ini meliputi kesehatan fisik, status psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial dan keyakinan pribadi dalam konteks budaya mereka. Definisi ini juga mencerminkan sikap bahwa kualitas hidup adalah pengalaman subjektif yang secara bersamaan mencakup pandangan positif dan negatif pada kehidupan (Prlic et al, 2012).

Penderita stroke akan menjadi bergantung pada bantuan orang lain dalam menjalankan aktivitas kehidupannya sehari-hari seperti makan dan minum, mandi, berpakaian dan sebagainya. Kemandirian dan mobilitas seseorang yang menderita stroke menjadi berkurang atau bahkan hilang. Serangan stroke yang dialami dapat membawa kelainan neurologis seperti berkurangnya kemampuan motorik anggota tubuh dan otot, kognitif, visual dan koordinasi secara signifikan. Berkurangnya tingkat kemandirian dan mobilitas seseorang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup (quality of life) yang dimiliki (Hariandja, 2013).


(14)

Memahami luas dan besarnya efek stroke pada kualitas hidup memiliki implikasi penting untuk kesehatan masyarakat. Hasil pengukuran kualitas hidup semakin dilihat sebagai indikator klinis yang penting bagi pasien dan keluarga. Melakukan penelitian kualitas hidup dimungkinkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh stroke pada kualitas hidup penderitanya (Haley et al, 2010).

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Gambaran kualitas hidup pasien stroke di RSUD

Gunungsitoli”.

1.2. Tujuan Penelitan

Untuk mendapatkan gambaran kualitas hidup pasien stroke (domain fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan) di RSUD Gunungsitoli.

1.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan praktek keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan 1.3.1 Bagi praktek keperawatan

Hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sumber informasi bagi perawat untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita stroke di kepulauan Nias. Sehingga diharapkan perawatan pada penderita stroke dapat ditingkatkan untuk menaikkan standar kualitas hidup bagi penderita stroke.

1.3.2. Bagi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa keperawatan tentang kualitas hidup pasien stroke di RSUD Gunungsitoli.


(15)

1.3.3. Bagi penelitian keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data bagi penelitian selanjutnya terkait dengan kualitas hidup penderita stroke.


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Defenisi Stroke

Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan karakteristik kehilangan fungsi otak dengan gejala lebih dari 24 jam, dapat menyebabkan kematian dan dihubungkan dengan terjadinya pendarahan spontan ke dalam substansi otak (stroke hemoragik) atau tidak adekuatnya suplai darah ke otak (stroke iskemik) sebagai akibat dari aliran darah rendah, trombosis atau emboli yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah dan jantung (Mann & Walker, 2011).

Defenisi stroke menurut WHO adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vaskular (Harsono, 2005).

2.1.2. Penyebab Stroke

Mutaqin (2008), penyebab stroke terdiri dari: a. Trombosis Serebral

Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti di sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan darah yang menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan neurologis sering kali memburuk pada 48 jam setelah trombosis


(17)

b. Hemoragi

Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk dalam perdarahan dalam ruang subaraknoid atau ke dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak membengkak, sehingga terjadi infark otak, edema, dan mungkin herniasi otak.

c. Hipoksia Umum

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah hipertensi yang parah, henti jantung-paru, curah jantung yang turun akibat aritmia. d. Hipoksia Setempat

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah spasme arteri serebral yang disertai dengan subaraknoid dan vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren.

2.1.3. Klasifikasi stroke

Secara klinis, gangguan peredaran darah otak (GPDO) atau stroke dapat dibagi atas : serangan iskemia sepintas (Transient Ischemic Attack/TIA), stroke iskemik atau stroke non hemoragik dan stroke hemoragik (Harsono, 2005).

Serangan iskemia sepintas (Transient Ischemic Attack/TIA) adalah suatu keadaan hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal secara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam dan diduga diakibatkan oleh mekanisme vaskular emboli, trombosis, atau hemodinamik. Gejala klinis TIA sesuai dengan sistem yang


(18)

terlibat dapat dibagi menjadi dua yaitu insufiensi karotis dan insufiensi vertebrobasiliar (Ginsberg, 2005).

Stroke iskemik adalah stroke yang disebabkan karena oklusi secara tiba-tiba pada arteri yang menyuplai aliran darah ke otak. Oklusi ini dapat disebabkan oleh pembentukan thrombus pada tempat oklusi tersebut (stroke iskemik trombotik) maupun pembentukan thrombus di tempat lain yang kemudian terbawa aliran darah dan menyumbat arteri di otak (stroke iskemik embolik). Penegakan diagnosis jenis stroke ini berdasarkan neuroimaging (WHO, 2006). Terdapat empat subtipe dasar pada stroke iskemik berdasarkan penyebab yaitu lakunar, trombosis pembuluh, embolik dan kriptogenik.

Stroke lakunar dapat terjadi setelah oklusi aterotrombotik atau hialin-lipid salah satu dari cabang-cabang penetrans sirkulus Willisi, arteria serebr media atau arteria vertebralis dan basilaris. Cabang-cabang ini rentan terhadap trombosis. Trombosis yang terjadi di dalam pembuluh-pembuluh ini menyebabkan daerah-daerah infark yang kecil, lunak dan disebut lakuna atau dalam bahasa Yunani berarti danau kecil. Stroke lakunar terjadi karena penyakit pembuluh-halus hipertensif dan menyebabkan sindrom stroke yang biasanya muncul dalam beberapa jam atau kadang-kadang lebih lama.

Stroke trombolik pembuluh besar dengan aliran lambat sebagian besar terjadi saat tidur, saat seseorang relatif mengalami dehidrasi dan dinamika sirkulasi menurun. Stroke ini berkaitan dengan lesi ateroskerosik yang menyebabkan penyempitan ata stenonis di arteria karotis interna.


(19)

Stroke embolik terjadi akibat embolus, dapat menimbulkan defisit neurologi mendadak dengan efek maksimum sejak awal timbulnya penyakit. Serangan terjadi saat pasien beraktivitas.

Stroke kriptogenik terjadi pada seseorang yang mengalami oklusi mendadak pembuluh intrakranium besar tanpa penyebab yang jelas. Kelainan ini disebut stroke kriptogenik karena penyebabnya tidak dapat diketahui secara jelas (Prince & Wilson, 2005).

Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak (Goetz, 2007). Stroke hemoragik dibedakan menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid.

Perdarahan intraserebral dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak (Muttaqin, 2008).

Perdarahan subaraknoid Perdarahan yang terjadi di ruang subaraknoid atau ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak (Redaksi Agromedia, 2009).


(20)

2.1.4. Patofisiologi Stroke

1. Stroke Hemoragik a. Perdarahan intraserebral

Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan tekanan intrakranial yang terjadi cepat, dapat megakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak (Muttaqin, 2008).

b. Perdarahan subarakhnoid

Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang subarakhnoid menyebabkan TIK meningkat mendadak dan vasospasme pembuluh darah serebri yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia, dan lainnya) (Muttaqin, 2008).

2. Stroke Iskemik

Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung) (Muttaqin, 2008). Hipoksia yang berlangsung lama dapat menyebabkan iskemik otak. Iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat kurang dari 10-15 menit dapat menyebabkan defisit sementara dan bukan defisit permanen. Sedangkan iskemik yang terjadi


(21)

dalam waktu lama dapat menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada otak (Batticaca, 2008).

2.1.5. Faktor Resiko Stroke

Faktor resiko adalah faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan atau mudah mengalami stroke. Faktor resiko yang paling lazim ditemukan adalah hipertensi, aterosklerosis, hiperlipidemia, merokok, obesitas, diabetes melitus, usia tua, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah tepi, obat yang menimbulkan adiksi, obat-obatan kontrasepsi terutama pada wanita perokok dan atau dengan hipertensi dan lain sebagainya. Serangan iskemia sepintas (TIA) dapat pula menjadi faktor resiko karena kurang lebih 10% penderita TIA ternyata menderita stroke di kemudian hari (Harsono, 2007).

2.1.6. Efek Stroke

Stroke merupakan penyakit yang menyerang system saraf pusat, namun efek yang dihasilkan dapat berpengaruh pada seluruh tubuh. Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS, 2003), efek yang mungkin terjadi dapat berupa:

1) Paralisis

Biasanya terjadi unilateral (hemiplegia) dan paralisis terjadi kontralateral dari lesi di hemisfer otak. Paralisis dapat menyebabkan kesulitan dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berpakaian, makan, atau menggunakan kamar mandi. Beberapa pasien stroke juga mengalami kesulitan saat menelan (disfagia).


(22)

2) Defisit fungsi kognitif

Stroke dapat menimbulkan permasalahan dalam proses berfikir, pemusatan perhatian, proses pembelajaran, pembuatan keputusan, maupun daya ingat. Defisit fungsi kognitif yang parah menimbulkan keadaan yang disebut apraksia dan agnosia.

3) Defisit bahasa

Pasien stroke sering mengalami kesulitan dalam memahami (afasia) atau menyusun perkataan (disartria). Hal ini disebabkan kerusakan regio temporal kiri atau lobus parietal otak.

4) Defisit emosional

Pasien strok dapat mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi mereka. Depresi sering terjadi pada pasien stroke. Depresi post stroke dapat menghalangi pemulihan dan rehabilitasi stroke bahkan dapat mengarah pada percobaan bunuh diri.

5) Rasa sakit

Rasa sakit, sensasi aneh, dan rasa kebas pada pasien stroke mungkin disebabkan banyak factor meliputi kerusakan region sensorik otak, sendi yang kaku, atau tungkai yang lumpuh. Tipe sakit yang tidak biasa pada stroke disebut central stroke pain atau central pain syndrome (CPS). CPS disebabkan oleh kerusakan pada area di talamus. Rasa sakit tersebut merupakan campuran dari rasa panas, dingin, terbakar, perih, mati rasa, dan rasa tertusuk. Rasa sakit tersebut terasa lebih parah di ekstremitas dan semakin parah dengan perubahan gerak dan temperature terutama dingin.


(23)

2.2.1. Defenisi kualitas hidup

Menurut WHO (1998) kualitas hidup didefenisikan sebagai persepsi individu sebagai laki-laki atau wanita dalam hidup, ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka. Hal ini merupakan konsep tingkatan, terangkum secara kompleks mencakup kesehatan fisik, status psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial dan hubungan spiritual kepada karakteristik lingkungan mereka.

Menurut Donald (2001), Kualitas hidup mendeskripsikan istilah yang merujuk pada emosional, sosial dan kesejahteraan fisik seseorang juga kemampuan mereka untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Unit Penelitian Kualitas Hidup Universitas Toronto, kualitas hidup adalah tingkat dimana seseorang menikmati hal-hal penting yang mungkin terjadi dalam hidupnya. Masing-masing orang memiliki kesempatan dan keterbatasan dalam hidupnya yang merefleksikan interaksinya dan lingkungan. Sedangkan kenikmatan itu sendiri terdiri dari dua komponen yaitu pengalaman dari kepuasan dan kepemilikan atau prestasi (Universitas Toronto, 2004).

2.2.2. Komponen Kualitas Hidup

University of Toronto (2004) menyebutkan kualitas hidup dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu kesehatan, kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dan harapan (prestasi dan aspirasi individu).


(24)

1. Kesehatan

Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi 3 bagain yaitu secara fisik, psikologis dan spiritual. Secara fisik yang terdiri dari kesehatan fisik, personal higiene, nutrisi, olah raga, pakaian, dan penampilan fisik secara umum. Secara psikologis yang terdiri dari kesehatan dan penyesuaian psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep diri dan kontrol diri. Secara spiritual terdiri dari nilai-nilai pribadi, standar-standar pribadi dan kepercayaan spritual.

2. Kepemilikan

Kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dalam kualitas hidup di bagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan sosial. Secara fisik terdiri dari rumah, tempat kerja/sekolah, tetangga/lingkungan dan masyarakat. Secara sosial dekat dengan orang lain, keluarga, teman/rekan kerja, lingkungan dan masyarakat. 3. Harapan

Merupakan keingian dan harapan yang akan dicapai sebagai perwujudan dari individu seperti terpenuhinya nilai (prestasi dan aspirasi individu) sehingga individu tersebut merasa berharga atau dihargai di dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya melalui suatu tindakan nyata yang bermanfaat dari hasil karyanya.

2.2.3. Domain Kualitas Hidup

World Health Organization Quality of Life – BREF (1998 dalam Wulandari, 2004) membagi kualitas hidup dalam empat domain yaitu fisik, psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan lingkungan.


(25)

1. Domain I – fisik

WHOQOL membagi domain fisik pada tiga bagian, yaitu: a. Nyeri dan ketidaknyamanan

Menilai pengalaman sensasi fisik yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien dan sampai sejauh mana sensasi tersebut mengganggu dan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya.

b. Tenaga dan lelah

Aspek ini mengeksplor tenaga, antusiasme dan keinginan individu untuk selalu dapat melakukan aktivitas sehari-hari, sebaik aktivitas lain seperti rekreasi. Kelelahan membuat individu tidak mampu mencapai kekuatan yang cukup untuk merasakan hidup yang sebenarnya. Kelelahan merupakan akibat dari beberapa hal seperti sakit, depresi, atau pekerjaan yang terlalu berat.

c. Tidur dan istirahat

Aspek ini fokus pada seberapa banyak tidur dan istirahat. Masalah tidur termasuk kesulitan untuk pergi tidur, bangun tengah malam, bangun di pagi hari dan tidak dapat kembali tidur dan kurang segar saat bangun di pagi hari.

2. Domain II – Psikologis

WHOQOL membagi domain psikologis pada lima bagian, yaitu: a. Perasaan positif

Menilai seberapa besar pengalaman perasaaan positif yang memberikan perasaan kebahagiaan, penuh harapan, kedamaian, kenikmatan terhadap hal-hal yang menyenangkan dalam hidup serta pandangan tentang masa depannya.


(26)

Aspek ini mengeksplor pandangan individu terhadap pikiran, pembelajaran, ingatan, konsentrasi dan kemampuannya dalam membuat keputusan. Hal ini juga termasuk kecepatan dan kejelasan individu mengambil gagasan.

c. Harga diri

Aspek ini menguji apa yang individu rasakan tentang diri mereka sendiri. Hal ini bisa saja memiliki jarak dari perasaan positif sampai perasaan yang negatif tentang diri mereka sendiri. Perasaan seseorang dari harga sebagai individu dieksplor. Aspek dari harga diri fokus dengan perasaan individu dari kekuatan diri, kepuasan dengan diri dan kendali diri.

d. Gambaran diri dan penampilan

Aspek ini menguji pandangan individu dengan tubuhnya. Apakah penampilan tubuh kelihatan positif atau negatif.Fokus pada kepuasan individu dengan penampilan dan akibat yang dimilikinya pada konsep diri. Hal ini termasuk perluasan dimana apabila ada bagian tubuh yang cacat akan bisa dikoreksi misalnya dengan berdandan, berpakaian, menggunakan organ buatan dan sebagainya.

e. Perasaan negatif

Aspek ini fokus pada seberapa banyak pengalaman perasaan negatif individu, termasuk patah semangat, perasaan berdosa, kesedihan, keputusasaan, kegelisahan, kecemasan, dan kurang bahagia dalam hidup. Hal ini termasuk pertimbangan dari seberapa menyedihkan perasaan negatif dan akibatnya pada fungsi keseharian individu.


(27)

3. Domain III – Hubungan sosial

WHOQOL membagi domain hubungan sosial menjadi tiga bagian, yaitu: a. Hubungan perorangan

Menilai seberapa jauh hubungan pertemanan, cinta dan dukungan yang diharapkan dan diperoleh dalam menjalin hubungan intim baik secara emosional maupun fisik.

b. Dukungan sosial

Aspek ini menguji apa yang individu rasakan pada tanggung jawab, dukungan, dan tersedianya bantuan dari keluarga dan teman. Aspek ini fokus pada seberapa banyak yang individu rasakan pada dukungan keluarga dan teman, faktanya pada tingkatan mana individu tergantung pada dukungan di saat sulit. c. Aktivitas seksual

Aspek ini fokus pada dorongan dan hasrat pada seks, dan tingkatan dimana individu dapat mengekspresikan dan senang dengan hasrat seksual yang tepat.

4. Domain IV – Lingkungan

WHOQOL membagi domain lingkungan pada delapan bagian, yaitu: a. Keamanan fisik dan keamanan

Aspek ini menguji perasaan individu pada keamanan dari kejahatan fisik. Ancaman pada keamanan bisa timbul dari beberapa sumber seperti tekanan orang lain atau politik. Aspek ini berhubungan langsung dengan perasaan bebas individu.


(28)

Aspek ini menguji tempat yang terpenting dimana individu tinggal (tempat berlindung dan menjaga barang-barang). Kualitas sebuah rumah dapat dinilai pada kenyamanan, tempat teraman individu untuk tinggal.

c. Sumber penghasilan

Menilai pandangan pasien tentang sumber keuangan yang diperolehnya apakah dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya agar gaya hidup yang nyaman baginya dapat terpenuhi.

d. Kesehatan dan perhatian sosial: ketersediaan dan kualitas

Aspek ini menguji pandangan individu pada kesehatan dan perhatian sosial di dekat sekitar. Dekat berarti berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan bantuan.

e. Kesempatan untuk memperoleh informasi baru dan keterampilan

Aspek ini menguji kesempatan individu dan keinginan untuk mempelajari keterampilan baru, mendapatkan pengetahuan baru, dan peka pada apa yang terjadi. Termasuk program pendidikan formal, atau pembelajaran orang dewasa atau aktivitas di waktu luang, baik dalam kelompok atau sendiri.

f. Patisipasi dalam kesempatan berekreasi dan waktu luang

Aspek ini mengeksplor kemampuan individu, kesempatan dan keinginan untuk berpartisipasi dalam waktu luang, hiburan dan relaksasi.

g. Lingkungan fisik (polusi/ keributan/ kemacetan/ iklim)

Aspek ini menguji pandangan individu pada lingkungannya. Hal ini mencakup kebisingan, polusi, iklim dan estetika lingkungan dimana pelayanan ini dapat meningkatkan atau memperburuk kualitas hidup.


(29)

Aspek ini menguji pandangan individu pada seberapa mudah untuk menemukan dan menggunakan pelayanan transportasi.


(30)

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1. Kerangka Penelitian

Skema 3.1. Kerangka penelitian gambaran kualitas hidup pasien stroke di RSU Gunungsitoli.

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Berhubungan

1. Baik 2. Buruk Kualitas Hidup


(31)

3.2. Defenisi Operasional

Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Kualitas

hidup pasien stroke

Kualitas hidup didefenisikan

sebagai persepsi individu ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan

dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka. Kualitas hidup ditinjau dari empat domain yaitu domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan

Kuesioner

WHOQOL-BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan:

1. Domain fisik: 7 pertanyaan pada nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. 2. Domain

psikologis: 6 pertanyaan pada nomor 5, 6, 7, 11, 19, dan 26.

3. Domain hubungan sosial: 3 pertanyaan pada nomor 20, 21, dan 22. 4. Domain

lingkungan: 8 pertanyaan pada nomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25

a. 0-200 Kualitas hidup buruk b. 201-400 Kualitas hidup baik Ordinal


(32)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif, dalam hal ini adalah untuk menggambarkan kualitas hidup pasien pasca stroke.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien pasca stroke yang melakukan rawat jalan di RSUD Gunungsitoli pada Januari sampai September 2014 berjumlah 127 orang.

4.2.2 Sampel

Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara convenience sampling yaitu penetapan sampel dengan mencari subjek atas dasar hal-hal memudahkan peneliti (Notoadmodjo, 2010). Adapun kriteria inklusi yang digunakan terdiri dari : pasien stroke yang rawat jalan baik laki-laki maupun perempuan, dapat berbicara dengan baik, usia 40 tahun ke atas, bersedia mengisi kuesioner yang dinyatakan secara tertulis dengan menandatangani surat perjanjian peserta penelitian. Sedangkan kriteria ekslusinya terdiri dari : tidak dapat berbicara dengan baik, dan tidak bersedia menjadi responden. Untuk mengetahui ukuran


(33)

sampel pada penelitian ini digunakan nomogram Harry King (Sugiyono, 2010 : 89) dengan kepercayaan sampel terhadap populasi 95% atau tingkat kesalahan 5%. Menurut nomogram Harry King persentase populasi yang diambil sebagai sampel 65% (0,65×127) = 82,55 dibulatkan menjadi 83 orang sampel.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli pada 4 Februari 2015 sampai 27 Februari 2015 dengan pertimbangan antara lain, RSUD Gunungsitoli merupakan rumah sakit umum yang menerima pasien dari berbagai tempat di kepulauan Nias dan jumlah pasien yang dirawat cukup banyak sehingga memudahkan dalam pengambilan sampel.

4.4. Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji Validitas tidak lagi dilakukan oleh peneliti karena insrumen mengukur kualitas hidup diadopsi dari model instrumen World Health Organization Quality Of Life-BREF (1997) yang telah diterjemahkan dan diuji validitasnya oleh Wulandari (2004). Hasil uji konsistensi internal menunjukkan nilai cronbach alpha yang tertinggi adalah 0,7808 dan terendah adalah 0,6138.

4.5. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reabilitas konsistensi internal dengan menggunakan uji formula cronbach


(34)

alpha dengan nilai harus 0,7-0,95 agar dianggap reliabel sehingga kuesioner ini layak digunakan (Arikunto, 2006). Uji reabilitas penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Januari 2015 hingga tanggal 3 Februari 2015 di RSUD Gunungsitoli pada 30 responden. Responden uji reabilitas tidak diikutsertakan sebagai responden sampel penelitian. Pada uji reabilitas penelitian ini diperoleh nilai

cronbach’s alpha yaitu 0,847 lebih besar dari nilai tabel r yaitu 0,361 sehingga kuesioner dinyatakan reliable (Hastono, 2007).

4.6. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat surat pengantar dari Fakultas Keperawatan USU. Kemudian mengajukan surat permohonan kepada kepala rumah sakit untuk mengadakan penelitian. setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, peneliti memulai penelitian dengan mempertimbangkan pertimbangan etik, yaitu : Informed consent atau lembar persetujuan, anonimity, dan confidentialty. Inform consent atau lembar persetujuan diserahkan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi sebelum dan sesudah penelitian. Jika bersedia dijadikan responden, maka mereka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika mereka menolak untuk dijadikan responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak – haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut. Sedangkan Confidentialty atau kerahasiaan informasi responden akan dijamin oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu


(35)

saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian (notoadmodjo, 2010).

4.7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner, pada bagian instrumen penelitian berisi data demografi pasien yang meliputi: umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, lamanya menderita stroke dan penghasilan.

Insrumen kedua berisi kuesioner untuk mengukur kualitas hidup dengan mengadopsi model instrumen World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF, 1997). Kuesioner ini merupakan rangkuman dari World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) -100 yang terdiri dari 26 pertanyaan. WHOQOL-BREF terdiri dari dua bagian yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum, dan satu bagian yang terdiri dari 24 pertanyaan yang berasal dari WHOQOL-100. Instrumen ini dibagi menjadi empat domain yaitu domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima kategori respon dari sangat setuju, setuju, tidak pasti/tidak memutuskan, tidak setuju, sangat tidak setuju dengan jawaban setiap pertanyaan yaitu 1 sampai dengan 5. Dengan nilai 1 sebagai nilai terendah dan nilai 5 untuk nilai tertinggi setiap pertanyaan kuesioner.

Untuk pertanyaan nomor 1 dan 2 tentang kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum. Domain 1 – Fisik ada pada pertanyaan nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Domain 2 – Psikologis ada pada pertanyaan nomor 5, 6, 7,


(36)

11, 19, dan 26. Domain 3 – Hubungan sosial ada pada pertanyaan nomor 20, 21, dan 22. Domain 4 – Lingkungan ada pada pertanyaan nomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Insrumen ini juga terdiri dari tiga pertanyaan negatif yaitu nomor 3, 4, dan 26. Nilai dari keempat domain menunjukkan persepsi individu pada kualitas hidup di masing-masing domain. Nilai dari domain diskala dalam arah yang positif (Semakin tinggi nilai berarti kualitas hidupnya semakin baik).

Berdasarkan total skor yang didapat maka kualitas hidup dapat dikategorikan menjadi dua kelas dengan rumus statistika menurut Sudjana (1992) yaitu merupakan panjang kelas (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) yaitu 200 dan dua kategori kelas untuk kualitas hidup yaitu kualitas hidup baik dan kualitas hidup buruk maka didapatlah panjang kelas sepanjang 200. Dengan menggunakan p=200 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, dan kualitas hidup pasien paska stroke dapat dikategorikan menjadi dua interval kualitas hidup yaitu skor 0-200 dikategorikan kualitas hidup buruk sedangkan skor 201-400 dikategorikan sebagai kualitas hidup baik.

Tabel 4.1. Tabel rumus penghitungan skor WHOQOL-BREF

Domain Rumus Raw score Transformed

score 0-100 Domain fisik (6-Q3) + (6-Q4) + Q10 + Q15

+ Q16 + Q17 + Q18

Domain psikologis Q5 + Q6 + Q7 + Q11 + Q19 + (6-Q26)

Domain hubungan sosial

Q20 + Q21 + Q22

Domain lingkungan Q8 + Q9 + Q12 + Q13 + Q14 + Q23 + Q24 + Q25


(37)

Tabel 4.2.Tabel konversi skor WHOQOL-BREF

Domain Fisik Domain Psikologis Domain Hubungan

Sosial Domain Lingkungan Raw Score Transformed score Raw Score Transformed score Raw Score Transformed score Raw Score Transformed score

0-100 0-100 0-100 0-100

7 0 6 0 3 0 8 0

8 6 7 6 4 6 9 6

9 6 8 6 5 19 10 6

10 13 9 13 6 25 11 13

11 13 10 19 7 31 12 13

12 19 11 19 8 44 13 19

13 19 12 25 9 50 14 19

14 25 13 31 10 56 15 25

15 31 14 31 11 69 16 25

16 31 15 38 12 75 17 31

17 38 16 44 13 81 18 31

18 38 17 44 14 94 19 38

19 44 18 50 15 100 20 38

20 44 19 56 21 44

21 50 20 56 22 44

22 56 21 63 23 50

23 56 22 69 24 50

24 63 23 69 25 56

25 63 24 75 26 56

26 69 25 81 27 63

27 69 26 81 28 63

28 75 27 88 29 69

29 81 28 94 30 69

30 81 29 94 31 75

31 88 30 100 32 75

32 88 33 81

33 94 34 81

34 94 35 88

35 100 36 88

37 94

38 94

39 100


(38)

4.8. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data primer, dimana data di dapat dari hasil pengukuran oleh peneliti. Adapun tahap-tahap pengumpulan data dimulai dari meminta surat izin dari Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk melakukan penelitian, kemudian dikirimkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, setelah mendapat izin dari pihak rumah sakit, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan manfaat penelitian. Jika pasien dan keluarga setuju, diminta menandatangani inform consent yang disediakan peneliti kemudian menjelaskan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner yang diberikan peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Setelah kuesioner diisi, kuesioner tersebut dikumpulkan kembali dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada yang belum lengkap maka kuesioner tersebut dilengkapi pada saat itu juga.

4.7. Analisa Data

Melakukan analisa terhadap suatu penelitian digunakan statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu editing untuk memeriksa kelengkapan data responden serta memastikan bahwa semua pernyataan telah diisi. Selanjutnya setiap kuesioner diberi kode untuk memudahkan peneliti dalam


(39)

melakukan tabulasi data. Pengolahan data dilakukan dengan teknik komputerisasi untuk analisis data deskriptif yaitu analisis distribusi frekuensi. Data yang telah diolah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase untuk mendeskripsikan data demografi dan kualitas hidup pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli.


(40)

BAB 5

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 4 Februari sampai 27 Februari 2015 di RSUD Gunungsitoli. Penyajian hasil analisa dalam penelitian ini meliputi data demografi dan gambaran kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli.

5.1.1. Data Demografi

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 71 orang. Karateristik responden yang dipaparkan mencakup umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lamanya menderita stroke. Tabel 5.1 menunjukkan rentang usia pasien stroke terbanyak adalah pada rentang umur 46-55 tahun yaitu berjumlah 36 orang (50,5%). Jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-laki yaitu berjumlah 46 orang (64,8%). Tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah tamatan SMA yaitu berjumlah 29 orang (40,8%), sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan, yang terbanyak adalah wiraswasta dengan jumlah 32 orang (45,1%), dan lama menderita stroke terbanyak adalah 1-4 tahun dengan jumlah 43 orang (60,5%).


(41)

5.1. Distribusi frekuensi data demografi responden pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli pada Februari 2015 (n = 71 orang)

Data demografi Frekuensi (f) Persentase (%) Umur

36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun > 65 tahun

2 36 31 2 2,8 50,5 43,5 2,8 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 46 25 64,8 35,2 Agama Islam Kristen Katolik 16 54 1 22,5 76,1 1,4 Pendidikan SD SMP SMA Akademi S1 9 4 29 10 19 12,7 5,6 40,8 14,1 26,8 Pekerjaan PNS TNI/POLRI Wiraswasta Petani/buruh Karyawan swasta Lainnya 18 4 32 9 5 3 25,4 5,6 45,1 12,7 7 4,2 Penghasilan

Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000,- > Rp. 2.000.000

20 33 18 28,2 46,5 25,4 Lamanya menderita stroke

1-4 tahun 5-8 tahun 43 28 60,5 39,5


(42)

5.1.2. Kualitas Hidup

Hasil pengumpulan data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kualitas hidup pasien stroke adalah domain fisik (mean=45,27), domain psikologis (mean=49,87), domain hubungan sosial (mean=48,15), dan domain lingkungan (mean=50,01). Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan kualitas hidup baik yaitu 15 orang (21,1%) dan jumlah responden dengan kualitas hidup buruk yaitu 56 orang (78,9%).

5.2. Distribusi frekuensi domain kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli 4 Februari sampai 27 Februari 2015

Kualitas hidup pasien stroke Mean score Standard deviasi Domain fisik

Domain psikologis Domain hubungan sosial Domain lingkungan

45,27 49,87 48,15 50,01

5,639 5,664 8,289 4,344

5.3. Distribusi frekuensi kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli 4 Februari sampai 27 Februari 2015

Kualitas hidup Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik Buruk

15 56

21,1 78,9

Total 71 100

5.2. Pembahasan

5.2.1. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Paska Stroke

Pengkajian kualitas hidup pada pasien stroke sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk mengetahui dampak stroke pada kualitas hidup. Sekaligus menjadi bahan rujukan untuk membuat strategi implementasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hasil penelitan pada tabel 5.3 menyatakan bahwa lebih dari setengah responden memiliki kualitas


(43)

hidup yang buruk. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lima, Santos, Sawada, Lima (2014) yang menyatakan pada umumnya setiap individu yang menderita stroke memiliki persepsi kualitas hidup yang buruk. Pasien stroke menurut Kariasa (2009) memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti bergerak dan berjalan. Selain itu, pasien stroke merasakan penderitaan psikologis seperti merasa tidak berguna, tidak diperhatikan dan tidak dihargai. Berbagai hal tersebut menyebabkan pasien merasa malu dan marah atas kondisi yang dialaminya. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Abubakar dan Isezuo (2012) yang menyatakan bahwa disabilitas/kecacatan dan depresi sangat berpengaruh pada kualitas hidup penderita stroke. Depresi yang dialami oleh penderita stroke dapat menyebabkan penurunan proses rehabilitasi pada penderita stroke. Lima, et al., (2014) menyatakan bahwa domain yang paling berdampak pada penderita stroke adalah domain fisik, diikuti oleh psikologis, lingkungan dan hubungan sosial. Sedangkan menurut Arwani, Shobirun, Wibowo (2011) kualitas hidup penderita stroke sebagian besar mengalami gangguan pada aspek energi, peran, mobilitas, kepribadian, peran sosial dan fungsi anggota gerak atas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan mean score domain fisik merupakan domain dengan nilai yang paling rendah dari domain kualitas hidup pasien paska stroke. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kwok, Lo, Wong, Wai-Kwong, Mok, Kai-Sing (2006) yang menyatakan bahwa domain fisik adalah domain yang paling terganggu pada penderita stroke.

Kroeders, Bernhardt, Cumming (2012) menyatakan bahwa para penderita stroke pada fase awal menghabiskan lebih dari 75% waktu mereka dengan berbaring atau duduk di kamar. Kelemahan fisik menyebabkan penderita


(44)

stroke terancam kehilangan waktu produktifnya. Selain itu intoleransi aktvitas dapat menyebabkan komplikasi sekunder pada penderita stroke seperti osteoporosis.

Stroke menurut Smeltzer & Bare (2002) merupakan penyakit motorik neuron atas dan dapat mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik. Disfungsi motorik yang umum pada penderita stroke adalah hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh. Selain fungsi motorik, fungsi otak lain yang dapat dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi. Afasia adalah manifestasi stroke yang paling umum akibat gangguan fungsi komunikasi pada otak. Selain itu, stroke juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan persepsi atau ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi, baik itu visual ataupun sensori. Sehingga penderita stroke dapat mengalami gangguan lapang pandang dan juga kehilangan sensori seperti rasa kebas, kesemutan pada bagian tubuh.

Domain psikologis merupakan domain tertinggi kedua dalam gambaran kualitas hidup pasien stroke. Kroeders, et al., (2012) menyatakan dalam penelitiannya bahwa gangguan fisik yang dialami oleh pasien stroke dapat berpengaruh pada psikologi penderitanya. Ketidakmampuan penderita stroke untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari sebelum sakit menyebabkan mereka depresi dan mengalami gangguan mood.

Kariasa (2009) dalam penelitiannya menemukan beragam respon psikologis dari para penderita stroke diantaranya malu, marah dan sedih. Kondisi psikologis yang juga umum dialami oleh penderita stroke dapat berupa labilitas emosional, dan frustasi akibat perubahan citra tubuh yang mereka alami. Hal ini


(45)

terebentuk akibat akumulasi rasa sejahtera yang tidak tercapai dan kondisi yang tidak lagi utuh, seperti ketidakmampuan mereka untuk dapat beraktivitas sebagaimana mestinya sebelum sakit.

Kelemahan yang dialami oleh penderita stroke juga merupakan salah satu masalah psikolgis sebagai bentuk dari kehilangan aspek diri yang nyata. Respon kehilangan yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan perasaan berduka dan kehilangan yang berkepanjangan. Akibat lanjutya akan beresiko menimbulkan berduka disfungsional. Hal ini perlu mendapat perhatian dalam memberikan asuhan keperawatan (Herawati, 2014).

Domain hubungan sosial merupakan domain terendah kedua pada gambaran kualitas hidup pasien stroke. Kwok, et al., (2006) menyatakan bahwa hubungan sosial juga merupakan aspek yang tergolong rendah dalam kualitas hidup pasien stroke. Pasien stroke dalam penelitiannya mengalami pengalaman hubungan pribadi yang kurang menyenangkan dengan keluarga atau teman-temannya. Handayani dan Dewi (2009) menyatakan bahwa pasien paska stroke berkurang aktivitas sosialnya, bahkan jarang keluar rumah untuk mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan. Herawati (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa penderita stroke merasa malu dengan perubahan kondisi fisiknya, sehingga membuatnya enggan untuk keluar rumah. Juga keterbatasan dalam mobilisasi membuat penderita merasa untuk bergerak memerlukan usaha yang sangat besar. Hal ini membuat pasien stroke menarik diri dari kehidupan sosial. Oleh karena itu, keluarga sebagai salah satu faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang menderita stroke (Rini Suharni, 2010).


(46)

Domain lingkungan merupakan domain dengan nilai yang tertinggi dari ketiga domain yang lain. Lima, et al., (2014) menyatakan bahwa domain lingkungan berhubungan dengan kebebasan, keamanan fisik, akses ke lingkungan sosial, akses layanan kesehatan dan transportasi. Domain lingkungan akan rendah nilainya jika penderita stroke tidak memiliki orang lain yang dapat memberikan perawatan kepadanya. Ini terkait dengan masalah keamanan lingkungan yang berdampak pada semua orang.

Penderita stroke yang kembali pulang dari rumah sakit akan menyesuaikan diri dengan gangguan fisik yang mereka alami terhadap lingkungan dimana mereka berada. Mereka membutuhkan fasilitas atau peralatan yang dapat menyokong mereka beradaptasi dengan lingkungannya terlepas dari keterbatasan fisik yang mereka alami (Mann & Walker, 2011).


(47)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gambaran kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli adalah buruk dengan nilai rata-rata domain dari terendah ke yang tertinggi yaitu domain fisik, domain hubungan sosial, domain psikologis dan domain lingkungan.

2. Saran

2.1. Bagi praktek keperawatan

Perawat diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penyakit stroke kepada pasien dan keluarganya termasuk perawatannya serta hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Sehingga pelayanan kesehatan kepada pasien dapat terlaksana dengan baik dan mencegah penurunan kualitas hidup pada pasien paska stroke.

2.2. Bagi pendidikan keperawatan

Pendidikan keperawatan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien paska stroke sehingga dampak penyakit stroke pada kualitas hidup dapat diminimalisir.


(48)

2.3. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini memberi gambaran tentang kualitas hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli. Oleh sebab itu, diharapkan ada penelitian selanjutnya tentang gambaran kualitas hidup pasien paska stroke dengan metode kualitatif atau wawancara.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, S.A., Isezuo, S.A. (2012). Health Related Quality of Life of Stroke Survivors: Experience of a Stroke Unit. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3615283/. International Journal of Biomedical Science. Diperoleh tanggal 7 Agustus 2015 Arwani., Shobirun., Wibowo. (2011). Kualitas Hidup Penderita Stroke Fase

Rehabilitasi di Kota Semarang. Proseding Seminar Nasional Keperawatan PPNI Jawa Tengah. http://jurnal.unimus.ac.id diperoleh tanggal 5 Juni 2015

Ahlsio, B; Britton, M; Murray, V dan Teorell, T. (2008). Disablement And Quality Of Life After Stroke. Stroke. http://stroke.ahajournals.org diperoleh tanggal 19 November 2014

Batticaca, F.B. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Bays, T dan Cathy, L. (2001). Quality Of Life Of Stroke Survivors. Quality of Life Research. http://allbusiness.com, diperoleh tanggal 19 November 2014

Carod-Artal, Francisco Javier dan Egido, Jose Antonio. (2009). Quality of Live after Stroke: The Importance of a Good Recovery. Acta Clin Croat. http://search.proquest.com/docview/221235092/fulltextPDF/62862EF8 A2A04E95PQ/22?accountid=50257 diperoleh tanggal 25 September 2014

Donald, A. (2001). What is Quality of Life?. What is..? series. Dibuka pada website http://www.evidence-based-medicine.co.uk. Pada tanggal 20 Oktober 2014

Ginsberg, Lionel. (2005). Lecture Notes Neurologi, Ed 8. West Sussex : Wiley Blackwell

Goetz, Christopher G. Cerebrovascular Diseases. (2007). Textbook of Clinical Neurology, 3rd ed. Philadelphia : Saunders

Haley, W.E; Roth, D.L;Kissela, B; Perkins, M; Howard, G. (2010). Quality of Life After Stroke: A Prospective Longitudinal Study. NIH Public Access. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21136298 diperoleh tanggal 11 Oktober 2014

Hariandja, Johanna. (2013). Identifikasi Kebutuhan Akan Sistem Rehabilitasi Berbasis Tenologi Terjangau Untuk Penderita Stroke Di Indonesia. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat: Universitas Katolik Parahyangan.


(50)

Harsono. (2005). Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Hastono, Susanto P. (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta: UI Press

Herawati, Novi. (2014). Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh Pada Klien Kelemahan Pasca Stroke di RS Dr. M Djamil Kota Padang.

http://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2014/09/5.-STUDI- FENOMENOLOGI-PENGALAMAN-PERUBAHAN-CITRA-TUBUH-PADA-KLIEN-KELEMAHAN-PASCA-STROKE.pdf. Jurnal Keperawatan Jiwa. Diperoleh tanggal 3 Juni 2015

Kariasa, I Made. (2009). Persepsi Pasien Paska Serangan Stroke Terhadap Kualitas Hidupnya Dalam Perspektif Asuhan Keperawatan.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282748-T%20I%20Made%20Kariasa%20.pdf. Tesis. Diperoleh tanggal 3 Juni 2015

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download diperoleh tanggal 11 Oktober 2014

Kroeders, Rosalie., Bernhardt, Julie., Cumming, Toby. (2012). Physical Inactivity,

Depression And Anxiety In Acute

Stroke.http://content.ebscohost.com/ContentServer.asp?T=P&P=AN& K=2012169374&S=R&D=rzh&EbscoContent=dGJyMNLr40SeprA4y OvsOLCmr02eprNSr6%2B4S6%2BWxWXS&ContentCustomer=dGJy MOzprkixrrVOuePfgeyx44Dt6fIA. International Journal Of Therapy And Rehablitation. Diperoleh tanggal 3 Juni 2015

Kwok, Timothy., Lo, Raymond S., Wong, Eric., Wai-Kwong, Tang.,Mok, Vincent., Kai-Sing, Wong. (2006). Quality Of Life Of Stroke Survivors: A 1-year Follow-up Study. http://www.archives-pmr.org/article/S0003-9993(06)00467-9/pdf. Arch Phys Med Rehabil. Diperoleh tanggal 6 Juni 2015

Lima, Mary Licia de., Santos, Jair Licio Ferreira., Sawada, Namie Okino., Lima, Livia Aparecida Perreira de. (2014). Quality Of Life of Individuals With Stroke and Their Caregivers in A City of Triangulo Mineiro.

http://www.scielo.br/pdf/rbepid/v17n2/1415-790X-rbepid-17-02-00453.pdf. Rev Bras Epidemiol. Diperoleh tanggal 4 Juni 2015

Manalu, Helper Sahat., Ida., Pangaribuan, Oktavianus., Lawolo, Arif Kristian., Handayani, Lestari. (2012). Buku Seri Etnografi Ibu dan Anak 2012. Etnik Nias. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI. Surabaya: Kanisius


(51)

Magdalena, Maureen M. (2013). Menelusuri Sejarah Pijat Refleksi. http://www.deherba.com/menelusuri-sejarah-pijat-refleksi.html

diperoleh tangal 19 November 2014

Mann, J dan Walker, Marion F.(2011). ABC of Stroke. West Sussex : Wiley-blackwell Publising.

Marcel, P; Port, I.V; Maas, C; Forstberg, G; Lindemen, E. (2008). Psychological Symptoms and Personality Characteristics Affect Quality Of Life After Stroke, http://www.americanhearth.org, diperoleh tanggal 19 November 2014.

Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2003). Know Stroke. Know The Sign. Act In Time. Bull. NINDS.

Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Ovina, Yulia. (2013). Hubungan Pola Makan, Olahraga, dan Merokok Terhadap Prevalensi Penyakit Stroke Non Hemoragik. http://online-journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1249 diperoleh tanggal 24 September 2014

Prlić, Nada; Kadojić, Dragutin; Kadojić, Mira. (2012). Quality Of Life In Post

Stroke Patients: Self Evaluation of Physical And Mental Health During Six Months. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23540168 diperoleh tanggal 11 Oktober 2014

Redaksi AgroMedia, (2009). Solusi Sehat Mengatasi Stroke. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rini Suharni, Indarwati. (2010). Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Kesiapan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Menderita Stroke Di Desa Kebakkramat Karanganyar. http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/download/17/14. GASTER. Diperoleh tanggal 3 Juni 2015

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Universitas Toronto. (2004). QOL Concept. Dibuka pada website http://www.utoronto.ca/qolconcept. Pada tanggal 11 Oktober 2014 World Health Organization. (1997). WHOQOL-BREF US English Version.

http://depts.washington.edu/seaqol/WHOQOL-BREF diperoleh tanggal 9 Januari 2015


(52)

World Health Organization. (1998). WHOQOL User Manual Programme On

Mental Health.

http://www.who.int/entity/mental_health/publications/whoqolbref_user _agreement.pdf?ua=1 diperoleh tanggal 9 Januari 2015

World Health Organization. (2009). The WHO STEPwise approach to stroke surveillance. http://www.who.int/chp/steps/stroke/en/ diperoleh tanggal 11 Oktober 2014

Worldstrokecampaign.org. (2015). Facts And Firuges. Diambil dari http://www.worldstrokecampaign.org/learn/facts-and-figures.html Wulandari, W.D. (2004). Penentuan Validitas WHOQOL-100 Dalam Menilai

Kualitas Hidup Pasien Rawat Jalan di RSCM (versi Indonesia). Tesis. Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta. http://eprints.lib.ui.ac.id/2827/1/111895-Penentuan%20validitas-Full%20text%20(T%2021043).pdf diperoleh tanggal 10 Januari 2015

Yastroki. (2009). Meningkatnya Penduduk Rawan Stroke. http://www.yastroki.or.id/read.php?id=18 diperoleh tanggal 24 September 2014


(53)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Gambaran Kualitas Hidup Pasien Paska Stroke di RSUD Gunungsitoli

Oleh

Karyaman Enonima Lombu

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kualias hidup pasien paska stroke di RSUD Gunungsitoli.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur apa adanya. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitan. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan Bapak/Ibu menandatanangi formulir ini.

Gunungsitoli, Januari 2015

Peneliti Responden


(54)

Tanggal : Kode : 1. Data Demografi

Petunjuk pengisian :

Di bawah ini adalah data demografi yang dibutuhkan sebagai identitas responden penelitian. Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya, dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kotak yang telah disediakan.

1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

2. Umur : tahun

3. Agama : Islam Kristen

Katolik Buddha

4. Suku Bangsa : Nias Batak Lainnya

5. Pendidikan : SD SMP SMA

Akademi S1 Lainnya

6. Pekerjaan : PNS TNI/POLRI Wiraswasta

Petani/Buruh Karyawan Swasta Lainnya

7. Penghasilan : < Rp. 1.000.000,-

Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000,- > Rp. 2.000.000,-


(55)

2. Kuesioner Kualitas Hidup PETUNJUK

Kuesioner ini menanyakan bagaimana perasaan anda tentang kualitas hidup, kesehatan dan masalah lain dalam kehidupan anda. Mohon dijawab semua pertanyaan. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling sesuai.

Mohon diingat tentang stadar, harapan, kesenangan dan kekhawatiran anda. Kami menanyakan apa yang anda pikirkan tentang kehidupan anda pada empat minggu terahir ini.

No Sangat

buruk Buruk

Biasa

saja Baik Sangat baik 1

Bagaimanakah anda menilai kualitas hidup anda?

1 2 3 4 5

Sangat tdk

puas Tidak puas

Biasa

saja Puas Sangat puas 2 Seberapa puaskah anda

dengan kesehatan anda 1 2 3 4 5

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda mengalami hal-hal berikut ini dalam empat minggu terakhir.

Tidak sama

sekali sedikit

Dalam jumlah sedang Sangat sering Dalam jumlah sangat bannyak 3

Seberapa jauh anda merasa bahwa rasa nyeri (secara fisik)

menghambat anda dalam melakukan apa yang perlu anda lakukan?

5 4 3 2 2

4

Seberapa sering anda membutuhkan terapi medis untuk dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari anda?

5 4 3 2 1

5 Seberapa jauh anda

menikmati hidup anda? 1 2 3 4 5

6

Sejauh manakah anda merasa kehidupan anda berarti?

1 2 3 4 5

7 Seberapa baikkah anda

berkonsentrasi 1 2 3 4 5

8 Seberapa aman yang anda


(56)

sehari-hari anda?

9

Seberapa sehat

lingkungan dimana anda tinggal (berkaitan dengan sarana dan prasarana

1 2 3 4 5

Pertayaan berikut ini menanyakan tentang bagaimana secara keseluruhan pengalaman atau kemampuan anda untuk melakukan hal tertentu selama empat minggu terakhir.

Tidak sama

sekali Sedikit Sedang Seringkali

Sepenuhnya dialami 10

Apakah anda memiliki cukup tenaga untuk kehidupan sehari-hari?

1 2 3 4 5

11

Apakah anda dapat menerima penampilan tubuh anda?

1 2 3 4 5

12

Apakah anda memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan anda?

1 2 3 4 5

13

Seberapa banyak tersedianya informasi yang anda perlukan dalam kehidupan anda hari demi hari?

1 2 3 4 5

14

Sampai seberapa jauh anda mempunyai kesempatan untuk kegiatan waktu luang?

1 2 3 4 5

Sangat

buruk Buruk

Biasa

saja Baik Sangat baik 15

Seberapa baik anda mampu bergerak berkeliling?

1 2 3 4 5

Sangat tidak memuaskan Tidak memuaskan Biasa

saja Memuaskan

Sangat memuaskan

16

Bagaimana kepuasan anda dengan tidur anda?

1 2 3 4 5

17 Bagaimana kepuasan anda dengan kemampuan anda untuk melakukan aktivitas


(57)

sehari-hari? 18 Seberapa puaskah anda dengan kemampuan anda untuk bekerja?

1 2 3 4 5

19

Seberapa puaskah anda terhadap diri anda?

1 2 3 4 5

20

Bagaimana kepuasan anda dengan hubungan pribadi anda?

1 2 3 4 5

21

Bagaimana kepuasan anda dengan kehidupan seksual anda?

1 2 3 4 5

22

Seberapa puaskah anda dengan

dukungan yang anda peroleh dari teman anda?

1 2 3 4 5

23

Bagaimana kepuasan anda terhadap kondisi tempat tinggal anda?

1 2 3 4 5

24 Bagaimana kepuasan anda terhadap akses/kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan?

1 2 3 4 5

25

Bagaimana kepuasan anda terhadap transportasi anda?

1 2 3 4 5

Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.

Tidak

pernah Jarang

Cukup sering

Sangat

sering Selalu

26 Seberapa sering anda mengalami perasaan negatif seperti perasaan sedih, kecewa, cemas, depresi?


(58)

Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 96,8

Excludeda 1 3,2

Total 31 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,847 26

Data Demografi

Statistics

Jenis

Kelamin Umur Agama

Suku

Bangsa Pendidikan

Pekerjaa n Penghasil an Lamanya menderita stroke N Vali

d 71 71 71 71 71 71 71 71

Mis sin g

0 0 0 0 0 0 0 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 46 64,8 64,8 64,8

Perempuan 25 35,2 35,2 100,0

Total 71 100,0 100,0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 40 1 1,4 1,4 1,4

45 1 1,4 1,4 2,8

46 1 1,4 1,4 4,2

47 1 1,4 1,4 5,6

48 5 7,0 7,0 12,7

49 2 2,8 2,8 15,5

50 4 5,6 5,6 21,1

51 7 9,9 9,9 31,0

52 4 5,6 5,6 36,6

53 4 5,6 5,6 42,3

54 5 7,0 7,0 49,3

55 3 4,2 4,2 53,5


(59)

57 4 5,6 5,6 62,0

58 3 4,2 4,2 66,2

59 7 9,9 9,9 76,1

60 4 5,6 5,6 81,7

61 1 1,4 1,4 83,1

62 3 4,2 4,2 87,3

63 1 1,4 1,4 88,7

64 4 5,6 5,6 94,4

65 2 2,8 2,8 97,2

66 1 1,4 1,4 98,6

67 1 1,4 1,4 100,0

Total 71 100,0 100,0

Agama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Islam 16 22,5 22,5 22,5

Kristen 54 76,1 76,1 98,6

Katolik 1 1,4 1,4 100,0

Total 71 100,0 100,0

Suku Bangsa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Nias 66 93,0 93,0 93,0

Batak 2 2,8 2,8 95,8

Lainnya 3 4,2 4,2 100,0

Total 71 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 9 12,7 12,7 12,7

SMP 4 5,6 5,6 18,3

SMA 29 40,8 40,8 59,2

Akademi 10 14,1 14,1 73,2

S1 19 26,8 26,8 100,0


(60)

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PNS 18 25,4 25,4 25,4

TNI/POLRI 4 5,6 5,6 31,0

Wiraswasta 32 45,1 45,1 76,1

Petani/buruh 9 12,7 12,7 88,7

Karyawan swasta 5 7,0 7,0 95,8

Lainnya 3 4,2 4,2 100,0

Total 71 100,0 100,0

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rp. 1.000.000,- s/d Rp.

1.500.000 20 28,2 28,2 28,2

Rp. 1.500.000,- s/d Rp.

2.000.000,- 33 46,5 46,5 74,6

> Rp. 2.000.000 18 25,4 25,4 100,0

Total 71 100,0 100,0

Lamanya menderita stroke

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 4,2 4,2 4,2

2 12 16,9 16,9 21,1

3 14 19,7 19,7 40,8

4 14 19,7 19,7 60,6

5 10 14,1 14,1 74,6

6 9 12,7 12,7 87,3

7 7 9,9 9,9 97,2

8 2 2,8 2,8 100,0

Total 71 100,0 100,0

Domain Kualitas Hidup

Statistics domainfisik domainpsikolo gikal domainhubung ansosial Domainlingkun gan

N Valid 71 71 71 71

Missing 0 0 0 0

Mean 45,27 49,87 48,15 50,01

Median 44,00 50,00 50,00 50,00

Mode 44 44 50 50

Std. Deviation 5,639 5,664 8,289 4,344

Minimum 38 44 31 38

Maximum 56 69 69 63

Percentiles 25 44,00 44,00 44,00 50,00

50 44,00 50,00 50,00 50,00


(61)

domainfisik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 38 16 22,5 22,5 22,5

44 33 46,5 46,5 69,0

50 13 18,3 18,3 87,3

56 9 12,7 12,7 100,0

Total 71 100,0 100,0

domainpsikologikal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 44 26 36,6 36,6 36,6

50 25 35,2 35,2 71,8

56 17 23,9 23,9 95,8

63 2 2,8 2,8 98,6

69 1 1,4 1,4 100,0

Total 71 100,0 100,0

domainhubungansosial

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 31 8 11,3 11,3 11,3

44 18 25,4 25,4 36,6

50 30 42,3 42,3 78,9

56 12 16,9 16,9 95,8

69 3 4,2 4,2 100,0

Total 71 100,0 100,0

domainlingkungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 38 1 1,4 1,4 1,4

44 14 19,7 19,7 21,1

50 41 57,7 57,7 78,9

56 14 19,7 19,7 98,6

63 1 1,4 1,4 100,0


(62)

Statistics

klasifikasi kualitas hidup

N Valid 71

Missing 0

Mean 1,79

Median 2,00

Mode 2

Std. Deviation ,411

Minimum 1

Maximum 2

Sum 127

Percentiles 25 2,00

50 2,00

75 2,00

klasifikasi kualitas hidup

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 15 21,1 21,1 21,1

2 56 78,9 78,9 100,0


(63)

DATA DEMOGRAFI KUALITAS HIDUP N O J K U M R AG M S B PD K P K P H L M S P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 1 3 P 14 P 15 P 16 P 17 P 18 P 19 P 20 P 21 P 22 P 23 P 24 P 25 P 26 1 1 56 2 1 5 1 3 7 4 4 3 2 5 5 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 2 1 52 2 1 3 6 1 7 3 3 3 1 2 3 4 3 3 2 5 3 4 2 2 3 2 1 2 3 1 4 4 3 2 2 3 1 40 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 1 57 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 2 46 2 1 3 1 2 5 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 2 6 1 60 1 1 3 1 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 7 2 66 1 1 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 8 2 55 1 1 2 2 1 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 9 1 62 2 1 2 1 1 7 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 10 1 48 2 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 4 2 11 2 53 2 1 2 1 3 7 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 2 12 1 59 2 1 1 3 3 4 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 4 2 13 2 54 2 1 1 1 2 5 2 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 14 1 50 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 15 2 51 1 1 1 4 1 4 3 4 3 1 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 16 1 47 2 1 1 3 3 6 3 4 2 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 17 1 64 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 18 1 67 2 2 1 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 19 2 45 1 2 1 1 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 20 1 50 2 1 3 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 4 4 3 3 3 21 1 54 2 1 3 1 1 5 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 22 1 51 2 1 3 1 1 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 23 2 58 2 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3


(1)

52 2 55 2 3 5 3 2 5 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 53 2 51 2 1 5 1 1 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 54 1 48 2 1 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 55 2 50 2 1 3 3 3 6 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 1 65 2 1 3 3 3 8 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 57 1 59 2 1 3 1 3 7 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 58 1 53 2 1 5 4 3 4 3 3 3 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 59 1 57 1 1 4 3 3 2 3 3 3 2 5 5 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 60 2 51 2 1 5 3 2 6 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 61 1 59 2 1 5 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 62 2 62 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 63 2 64 2 1 1 5 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 64 1 48 2 1 3 5 2 6 3 3 3 2 3 5 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 65 2 55 2 1 3 5 2 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 66 2 51 2 1 3 6 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 67 2 57 2 1 3 5 1 1 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68 1 49 2 1 3 6 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 69 1 58 2 1 5 5 1 5 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 70 1 60 2 1 4 1 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 71 1 52 2 1 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3

KETERANGAN

JK= jenis kelamin SB= suku bangsa 3. SMA 3. Wiraswasta 3. >Rp. 2.000.000

1. laki-laki 1. Nias 4. Akademi 4. Petani/buruh LMS= lamanya menderita stroke

2. perempuan 2. Batak 5. S1 5. Karyawan swasta

UMR= umur 3. Lainnya 6. Lainnya 6. Lainnya

AGM= agama PDK= pendidikan PK= pekerjaan PH= penghasilan

1. Islam 1. SD 1. PNS 1. Rp. 1.000.000 sd Rp. 1.500.000

2. Kriste 2. SMP 2. TNI/Polri 2. Rp. 1.500.000 sd Rp. 2.000.000


(2)

(3)

(4)

(5)

TAKSASI DANA

Keterangan dana yang telah dipakai dan diperlukan untuk pembiayaan kegiatan mulai dari proses pembuatan proposal sampai dengan pembuatan skripsi. 1. Pembuatan Proposal

Dana yang telah dipakai :

a. Photocopy bahan : Rp. 50.000,-

b. Internet : Rp. 100.000,-

c. Kertas A4 80 gram : Rp. 38.000,-

d. Perbanyak proposal : Rp. 50.000,-

e. Konsumsi Dosen Penguji dan Pembimbing : Rp. 200.000,-

f. Dana tak terduga : Rp. 100.000,-

2. Pembuatan Skripsi Dana yang diperlukan :

a. Perbaikan proposal : Rp. 50.000,-

b. Peralatan instrumen penelitian : Rp. 200.000.-

c. Kertas A4 80 gram : Rp. 38.000,-

d. Konsumen Dosen Penguji dan Pembimbing : Rp. 200.000.-

e. Dana tak terduga : Rp. 100.000,-

f. Internet : Rp. 100.000.-

g. Transportasi : Rp. 800.000.-

Total dana : Rp. 2.026.000,-


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Karyaman Enonima Lombu

Tempat Tanggal Lahir : Dahana, 17 April 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Pembangunan USU No. 60, Medan

Riwayat Pendidikan :

1. TKK Cenderawasih Gunungsitoli Tahun 1997-1999

2. SD RK Mutiara Gunungsitoli Tahun 1999-2005

3. SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli Tahun 2005-2008

4. SMA Swasta Santo Xaverius Gunungsitoli Tahun 2008-2011