Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Jadwal Tentatif penelitian
No Kegiatan Sept’15 Okt’15 Nov’15 Des’15 Jan’16 Feb’16 Mar’16 Apr’16 Mei’16 Jun’16 Jul’16
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan
judul dan Acc judul proposal 2 Penyelesaian
proposal 3 Mengejukan
sidang proposal 4 Sidang
proposal 5 Pengajuan izin
pengumpulan data
6 Pengumpulan data
7 Analisa data 8 Penyusunan
laporan penelitian 9 Mengajukan
jadwal sida ng skripsi 10 Seminar hasil
penelitian 11 Revisi dan
pengumpulan laporan penelitin
(2)
Kode Responden:
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama : Juni Hartati Mendrofa
Judul : Gambaran Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Saya adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan yang akan melekukan penelitian dengan judul gambaran kualitas hidup lansia di desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gungsitoli kota Gununsitoli. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kualitas hidup lansia di desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gungsitoli kota Gununsitoli. Saya mengharapkan jawaban yang Bapak/Ibu berikan sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu sendiri. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat Bapak/Ibu. Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya akan digunakan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan khususnya ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain selain penelitian ini.
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas, Bapak/Ibu bebas untuk ikut atau menolak tanpa adanya sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden penelitian, silahkan menandatangani formulir ini.
Medan, 2016
Tanda tangan Responden
(3)
Kuesioner penelitian
Petunjuk pengisian Bapak/Ibu saya harapkan:
1. Menjawab setiap pernyataan yang tersedia di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√ ) atau mengisi jawaban pata tempat yang telah disediakan.
2. Isilah titik-titik yang tertera pata pernyataan dengan singkat dan jelas 3. Bila ada yang kurang dimengerti, dapat ditanyakan kepada peneliti.
1. Data Demografi
1. Kode (diisi oleh peneliti) :… 2. Usia : ………….
3. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Agama : ( ) Kristen Protestan ( ) Islam ( ) Katolik ( ) Hindu ( ) Budha
5. Suku : ( ) Nias ( )Batak ( ) Jawa ( ) lain-lain
(4)
6. Pendidikan terakhir : ( ) Tidak tamat SD ( )SMP ( ) SD ( ) SLTA
7. Pekerjaan : ( ) Petani ( ) Pegawai Swasta ( ) PNS ( ) Buruh / karyawan ( ) Tidak bekerja ( ) Pensiunan
8. Status Pernikahan : ( ) Menikah ( ) Tidak menikah ( ) Janda ( ) Duda
9. Masalah Kesehatan yang di alami : ( ) Hipertensi ( ) Diabetes Melitus ( ) Gangguan penglihatan ( ) Gangguan pendengaran ( ) Rematik
( ) lain-lain
10. Riwayat Pengobatan (Medis/ Tradisional) :…. 11. Tinggal bersama/ sendiri :….
(5)
Older People Quality of Life (OPQOL-35)
Kami ingin menanyakan tentang kualitas hidup Anda:
Silahkan centang satu kotak setiap baris. Tidak ada jawaban yan benar atau salah. Mohon pilih respon yang paling menggambarkan Anda/ pandangan Anda.
1. Pikirkan tentang hal yang baik dan yang buruk yang menyempurnakan kualitas hidup Anda, bagaimana Anda menilai kualitas hidup Anda seluruhnya?
Kualitas hidup Anda
Secara keseluruhan: Sangat baik Baik Benar/ok Buruk Sangat buruk
2. Tolong tunjukkan seberapa stujunya dan tidak setujunya Anda pada masing-masing pernyataan berikut!
Centang satu kotak disetiap baris Pernyataan Sangat
setuju
Setuju Kedua-duanya setuju atau tidak setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Keseluruhan hidup 1. Saya menikmati
kelangsungan hidup saya seutuhnya 2. Saya sangat bahagia
disetiap waktu 3. Saya mengharapkan
banyak hal untuk masa depan
4. Kehidupan membuat saya putus asa
(6)
Pernyataan Sangat setuju
Setuju Kedua-duanya setuju atau tidak setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Kesehatan
5. Saya memiliki fisik yang kuat
6. Penyakit mempengar uhi kesejahteraan saya 7. Kesehatan membatasi
saya untuk merawat diri atau rumah saya
8. Saya cukup sehat untuk beraktivitas melakukan apa saja
Hubungan sosial
9. Keluarga, teman-teman dan tetangga saya akan menolong saya jika saya membutuhkan bantuan 10. Saya menginginkan
pertemanan atau berhubungan dengan lebih banyak orang 11. Seseorang memberi
saya kasih sayang dan dukungan
12. Saya suka berbagi dengan sesama menikmati hidup 13. Anak-anak saya yang
paling penting Kemerdekaan, kontrol atas kehidupan, kebebasan
14. Saya cukup sehat untuk menikmati kebebasan 15. Saya bisa menyenang
kan diri sendiri
(7)
Pernyataan Sangat setuju
Setuju Kedua-duanya setuju atau tidak setuju Tidak setuju Sangat setuju
16. Biaya hidup dibandi ngkan pendapat dan pengeluaran
membatasi hidup saya 17. Saya bisa
mengendalikan hal-hal penting dalam hidup Rumah dan tetangga sekitar
18. Saya merasa aman ditempat saya tinggal 19. Toko-toko, dan fasilitas
disekitarnya
menyediakan apa yang saya perlukan
20. Saya menikmati suasana rumah saya 21. Tetangga-tetangga saya
ramah Psikologis dan
kesejahteraan emosional 22. Saya menerima hidup
apa adanya dan melakukan yang terbaik
23. Saya merasa beruntung dibandingkan orang lain
24. Saya cenderung melihat sisi baik 25. Jika kesehatan
membatasi saya melakukan kegiatan sosial dan waktu luang saya, saya akan menggantikannya dengan hal lain yang bisa saya lakukan
(8)
Pernyataan Sangat setuju
Setuju Kedua-duanya setuju atau tidak setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Keadaan keuangan 26. Saya memiliki cukup
uang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga
27. Saya memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan-perbaikan rumah atau bantuan yang dibutuhkan di rumah
28. Saya dapat berusaha membeli apa yang saya inginkan
29. Saya tidak dapat mengusahakan hal-hal yang ingin saya nikmati
Waktu luang dan kegiatan
30. Saya mempunyai kegiatan/ aktifitas/ hobi yang saya suka
lakukan
31. Saya mencoba untuk tetap terlibat dalam berbagai kegiatan 32. Saya melakukan
pekerjaan atau kegiatan yang bermanfaat bagi diri saya tanpa menuntut imbalan 33. Saya mempunyai
tanggungjawab kepada orang lain yang membatasi kegiatan sosial dan waktu luang saya
(9)
Pernyataan Sangat setuju
Setuju Kedua-duanya setuju atau tidak setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
34. Agama, kepercayaan atau falsafah penting untuk kualitas hidup saya
35. Kebudayaan/ kegiatan keagamaan/ perayaan- perayaannya penting untuk kualitas hidup saya.
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
No
K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1. 4 4 4 3 4 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 3 4 4 146 2. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 135 3. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 141 4. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 149 5. 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 150 6. 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 100 7. 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 136 8. 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 150 9. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 146 10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 5 5 5 2 2 2 4 2 5 4 2 4 4 5 132 11. 4 4 4 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 3 4 4 150 12. 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 5 4 143 13. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 147 14. 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 152 15. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 142 16. 5 5 5 4 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 150 17. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 2 2 3 2 4 4 4 2 5 5 143 18. 4 4 5 2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 151 19. 5 5 4 2 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 151 20. 4 4 5 2 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 149 21. 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 97
(17)
23. 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 2 3 3 3 3 5 3 5 5 141 24. 4 4 4 4 5 3 1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 5 140 25. 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 5 5 140 26. 5 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 146 27. 4 4 4 2 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 143 28. 4 4 4 5 5 1 1 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 145 29. 4 4 4 5 4 2 1 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 139 30. 5 5 5 4 4 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 1 5 5 148 31. 5 4 5 5 5 1 1 5 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 1 4 5 154 32. 5 5 4 5 4 1 1 3 5 5 4 5 5 5 5 2 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 147 33. 4 4 3 3 4 2 2 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 126 34. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 2 5 5 153 35. 5 4 4 4 4 1 1 4 4 5 4 5 4 5 4 1 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 147 36. 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 154 37. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 135 38. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 151 39. 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 138 40. 5 5 5 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 5 3 5 5 148 41. 5 5 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 149 42. 5 5 5 3 4 1 1 5 5 4 5 5 5 5 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 154 43. 5 5 5 5 4 1 1 4 5 5 5 5 4 5 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 153 44. 5 5 5 5 4 1 1 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 150 45. 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 155 46. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 4 5 4 5 4 1 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 155 47. 4 4 4 5 5 2 2 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 2 5 5 142
(18)
49. 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 155 50. 5 5 5 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 5 5 137 51. 5 5 4 5 5 1 1 5 4 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 155 52. 5 5 5 5 5 1 1 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 155 53. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 5 5 146 54. 5 5 5 5 5 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 157 55. 5 4 4 3 3 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 136 56. 4 4 4 3 5 2 2 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 4 137 57. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 157 58. 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 133 59. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 152 60. 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 5 140 61. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 152 62. 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 2 2 2 4 4 2 4 4 5 121 63. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 144 64. 4 5 5 5 4 1 1 4 5 5 4 4 4 5 4 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 146 65. 4 4 4 5 4 2 2 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 143 66. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 142 67. 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 150 68. 5 4 4 3 5 2 1 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 132 69. 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 120 70 4 4 4 5 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 151 71. 5 5 5 5 4 2 2 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 149 72. 5 5 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 149 73. 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 143
(19)
75. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 138 76. 5 5 5 3 4 1 2 5 4 5 4 5 5 5 4 1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 154 77. 5 5 4 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 141 78. 5 4 5 2 5 1 1 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 140 79. 5 5 5 5 5 2 1 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 153 80. 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 4 5 137 81. 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 2 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 142
(20)
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item_1 138.97 146.792 .319 .902
item_2 138.97 142.585 .532 .899
item_3 139.30 139.183 .479 .900
item_4 139.63 146.240 .113 .910
item_5 139.20 144.166 .437 .901
item_6 140.33 139.264 .384 .903
item_7 140.37 135.551 .505 .900
item_8 139.33 142.023 .512 .899
item_9 139.07 144.616 .458 .900
(21)
item_11 139.03 144.792 .436 .901
item_12 139.07 146.133 .395 .901
item_13 138.80 146.028 .387 .901
item_14 139.17 138.695 .737 .896
item_15 139.23 140.254 .669 .897
item_16 140.57 142.116 .307 .904
item_17 139.30 144.700 .627 .900
item_18 138.83 143.661 .510 .900
item_19 139.93 142.616 .279 .905
item_20 139.00 140.897 .654 .898
item_21 138.93 143.030 .630 .899
item_22 138.83 144.351 .523 .900
item_23 139.10 139.610 .708 .897
item_24 138.90 142.990 .632 .899
item_25 139.17 143.523 .701 .899
item_26 139.70 139.183 .531 .899
item_27 139.70 139.183 .531 .899
item_28 139.50 143.017 .435 .901
item_29 140.03 142.792 .388 .901
item_30 139.03 146.102 .337 .902
item_31 139.10 144.369 .489 .900
item_32 139.03 147.757 .247 .903
item_33 140.07 140.340 .363 .903
item_34 138.67 144.989 .531 .900
(22)
Data Demograf
Usia
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 60 3 3.7 3.7 3.7
61 11 13.6 13.6 17.3
62 9 11.1 11.1 28.4
63 4 4.9 4.9 33.3
64 4 4.9 4.9 38.3
65 9 11.1 11.1 49.4
66 2 2.5 2.5 51.9
67 1 1.2 1.2 53.1
68 5 6.2 6.2 59.3
69 3 3.7 3.7 63.0
70 9 11.1 11.1 74.1
71 7 8.6 8.6 82.7
72 2 2.5 2.5 85.2
73 3 3.7 3.7 88.9
74 2 2.5 2.5 91.4
75 1 1.2 1.2 92.6
78 3 3.7 3.7 96.3
79 3 3.7 3.7 100.0
(23)
Pendidikan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak tamat
SD 44 54.3 54.3 54.3
SD 13 16.0 16.0 70.4
SMP 6 7.4 7.4 77.8
Lain-lain 18 22.2 22.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 36 44.4 44.4 44.4
perempuan 45 55.6 55.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Agama
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid Kristen
(24)
Status Pernikahan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Menikah 24 29.6 29.6 29.6
Janda 33 40.7 40.7 70.4
Tidak
menikah 4 4.9 4.9 75.3
Duda 20 24.7 24.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Suku
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Nias 81 100.0 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak bekerja 63 77.8 77.8 77.8
Pensiunan 18 22.2 22.2 100.0
(25)
Pengobatan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Medis 37 45.7 45.7 45.7
Tradisional 44 54.3 54.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
Masalah kesehatan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hipertensi 25 30.9 30.9 30.9
Gangguan
Penglihatan 2 2.5 2.5 33.3
Diabetes Melitus 30 37.0 37.0 70.4
Rematik 11 13.6 13.6 84.0
Lain-lain 13 16.0 16.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tinggal dengan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Keluarga 80 98.8 98.8 98.8
Sendiri 1 1.2 1.2 100.0
(26)
Data Kualitas Hidup
Statistics kualitas hidup
N Valid 81
Missing 0
Mean 3.73
Std. Deviation .548
Minimum 1
Maximum 4
Kualitas hidup
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat buruk 1 1.2 1.2 1.2
Buruk 1 1.2 1.2 2.5
Sedang 17 21.0 21.0 23.5
Baik 62 76.5 76.5 100.0
(27)
Total
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 97 1 1.2 1.2 1.2
100 1 1.2 1.2 2.5
120 1 1.2 1.2 3.7
121 1 1.2 1.2 4.9
126 1 1.2 1.2 6.2
132 2 2.5 2.5 8.6
133 1 1.2 1.2 9.9
135 2 2.5 2.5 12.3
136 2 2.5 2.5 14.8
137 3 3.7 3.7 18.5
138 3 3.7 3.7 22.2
139 1 1.2 1.2 23.5
140 4 4.9 4.9 28.4
141 3 3.7 3.7 32.1
142 4 4.9 4.9 37.0
143 5 6.2 6.2 43.2
144 1 1.2 1.2 44.4
145 1 1.2 1.2 45.7
146 5 6.2 6.2 51.9
147 4 4.9 4.9 56.8
148 2 2.5 2.5 59.3
149 5 6.2 6.2 65.4
150 6 7.4 7.4 72.8
151 5 6.2 6.2 79.0
(28)
153 3 3.7 3.7 86.4
154 4 4.9 4.9 91.4
155 5 6.2 6.2 97.5
157 2 2.5 2.5 100.0
Total 81 100.0 100.0
Dimensi Kualitas Hidup
Keseluruhan hidup Statistics
p1 p2 p3 p4 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.44 4.38 4.41 3.80 17.04
Std. Deviation .612 .681 .667 1.123 2.379
Minimum 2 2 2 1 9
Maximum 5 5 5 5 20
Kesehatan Statistics
p5 p6 p7 p8 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.28 2.31 2.37 4.17 13.14
Std. Deviation .711 1.103 1.188 .703 2.120
Minimum 1 1 1 2 9
(29)
Hubungan sosial, waktu luang dan kegiatan sosial Statistics
p9 p10 p11 p12 p13 p30 p31 p32 p33 total
N Valid 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.44 4.42 4.35 4.43 4.48 4.33 4.30 4.47 3.70 38.93 Std. Deviation .524 .521 .636 .546 .615 .592 .511 .709 1.177 3.216
Minimum 3 3 2 3 2 3 3 2 1 28
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Kemerdekaan Statistics
p14 p15 p16 p17 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.40 4.09 2.46 4.17 15.11
Std. Deviation .683 .693 1.162 .608 1.483
Minimum 2 1 1 3 10
Maximum 5 5 5 5 19
(30)
Rumah dan tetangga sekitar
Statistics
p18 p19 p20 p21 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.49 3.83 4.28 4.30 16.90
Std. Deviation .594 1.082 .617 .601 2.148
Minimum 2 1 2 2 9
Maximum 5 5 5 5 20
Psikologis dan kesejahteraan emosional Statistics
p22 p23 p24 p25 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.57 4.40 4.42 4.37 17.75
Std. Deviation .523 .683 .630 .697 1.827
Minimum 3 2 3 2 11
Maximum 5 5 5 5 20
Keuangan Statistics
p26 p27 p28 p29 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.02 3.93 4.06 3.70 15.72
Std. Deviation .836 .771 .780 .928 2.838
Minimum 2 2 2 2 8
(31)
Agama dan kebudayaan Statistics
p34 p35 total
N Valid 81 81 81
Missing 0 0 0
Mean 4.60 4.72 9.32
Std. Deviation .517 .506 .892
Minimum 3 3 6
(32)
TAKSASI DANA PENELITIAN
No Bahan Dana yang dibutuhkan
1 Proposal
Penelusuran literatur dari internet Rp. 100.000
Fotocopy literatur Rp. 60.000
Pencetakan proposal Rp. 40.000
Pengadaan dan penjilidan proposal Rp. 70.000
Biaya transportasi Rp. 50.000
Sub total Rp. 320.000 2 Pengumpulan data
Pengadaan kuesioner Rp. 50.000
Souvenir untuk responden Rp. 200.000
Transportasi Rp. 200.000
Lain-lain Rp. 100.000
Sub total Rp. 550.000 3 Analisa data dan penyusunan skripsi
Pencetakan skripsi Rp. 100.000
Pengadaan dan penjilidan skripsi Rp. 150.000
Lain-lain Rp. 200.000
Sub total Rp. 450.000
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Juni Hartati Mendrofa
Tempat/ tanggal lahir : 18 Juni 1994
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Wa’ozisokhi Mendrofa
Nama Ibu : Estina mendrofa
Pendidikan : TK Hanna Blindow (1999-2000) SD Inpres Afilaza (2000-2006) SMP N.3 Gunungsitoli (2006-2009) SMA N.1 Gunungsitoli (2009-2012)
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Agren (2006). Health Ageing, diambil pada tanggal 24 November 2015 dari http://www.healthyageing.eu/sites/www.healthyageing.eu/files/resources/Healt hy%20Ageing%20-%20A%20Challenge%20for%20Europe.pdf
Azizah, Lilik. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Anis, dkk (2012). Kualitas Hidup Lanjut Usia. Fakultas keperawatan, Universitas Airlangga
Badan Pusat Statistika (2010). Proyeksi penduduk kabupaten/ Kota Provinsi Sumatera Utara, diambil pada tanggal 3 Oktober 2015 dari http://bps.go.id/website/pdf_publikasi/Proyeksi-Penduduk-Kabupaten-Kota-Provinsi-Sumatera-Utara-2010-2020.pdf
Bowling, Ann (2014). Quality of Life: measure and meanings in social care
research, diambil pada tanggal 11 November 2015 dari
http://sscr.nihr.ac.uk/PDF/MR/MR16.pdf
Bowling, Ann (2011). OPQOL summed scoring and reverse coding, diambil pada
tanggal 11 November 2015 dari
http://www.ilcuk.org.uk/files/pdf_pdf_180.pdf
Bowling, Ann ( 2011). Important Qality of Life to Older People, diambil pada tanggal
12 November 2015
https://www.flinders.edu.au/fms/documents/test/Working%20Paper_01_131.p df
Bowling, Ann (2009). Quality of Life in Older Age: Psychometric testing of
multidimensional older people’s quality of life, diambil pada tanggal 12
November 2015 dari http://kueprintskh.kingston.ac.uk/17234/1/Bowling-A-17234.pdf
Brown, Jackie., Bowling, Ann., Flynn, Terry (2006) European Forum on Population Ageing Research-Models of Quality of Life, diambil pada tanggal 13
November 2015 dari
https://lemosandcrane.co.uk/resources/European%20Forum%20on%20Popula
(44)
Bowling, Ann ( 2010). Adding Quality to Increased Years of Life, diambil pada
tanggal 13 November 2015 dari
http://www.cardi.ie/userfiles/Anne%20Bowling.pdf
Bowling, Ann (2011). Good Neighbours Measuring Quality of Life in Older Age,
diambil pada tanggal 14 November 2015 dari
www.ilcuk.org.uk/files/pdf_pdf_159.pdf
BPS (2010). Penduduk Lanjut Usia, diambil pada tanggal 11 November 2015 dari http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/MenPAN/index.php
option=com_docman&task=doc_download&gid=310&Itemid=114.pdf
Dhamo, Eris., & Kocollari, Nevila. (2014). Older People Quality of Life Evaluation. Mediterranean Journal of Social Sciences,5, 385-390.
Destriana (2013). Kualitas hidup lansia di kecamatan cot girek kabupaten aceh utara. Medan: USU Press
Fermina (2014). Global perspective on Quality in Later Life.Journal of Sciences, 1-26.
Fariha (2012). Pembinaan kemandirian Lansia Melalui Terapi Modalitas salah Satu Konteks Pendidikan Non Formal di Panti Sosial tresna Werdha. Universitas Pendidikan Indonesia
Handini (2013). Pengaruh Sense Of Humor Terhadap Kualitas Hidup Pada Lansia Pensiunan Di Kota Malang. Universitas Brawijaya Malang
Jendaita (2013). Kualitas Hidup Lansia di Kecamatan Mardinding, Kab. Karo. Medan: USU Press
Lyn, dkk (2011). Submission to The Productivity Commission Draft Report on Caring for Older Australians, diambil pada tanggal 21 November 2015 dari
https://www.psychology.org.au/Assets/Files/PC-Caring-for-Older-Australians-2011.pdf
Latifah, Darti (2013). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Dengan Yang Tidak Aktif Mengikuti Posyandu Lansia di desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan. Universitas Muhammadiyah Surakarta Nasir, ABD., Muhith, Abdul., Ideputri, M. E. (2011). Buku Ajar: Metodologi
(45)
Nandini (2015). Hubungan Aktivitas Sosial, Interaksi Sosial, Dan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskemas I Denpasar Utara Kota Denpasar. Universitas Udayana Denpasar
Novita (2013). Status Gizi, Penyakit Kronis, dan Konsumsi Obat Terhadap Kualitas Hidup Dimensi Kesehatan Fisik Lansia. Universitas Diponegoro
Novandori (2013). Hubungan Peran Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia yang Mengalami Gangguan Fungsi Kognitif di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Universitas Jendral Soedirman
Napitupulu, Yeni (2011). Hubungan Aktivitas sehari-hari dan Successful Aging Pada Lansia. Fakultas Psikologi, Universitas Brawijaya
Penduduk Lanjut Usia (2009). Profil Penduduk lanjut Usia, diambil pada tanggal 14 oktober 2015dari http:// agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/profil penduduk lanjut usia 2009.pdf
Riskesdas (2010). Riset Kesehatan Dasar, diambil pada tanggal 9 November 2015 dari
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf Gusti, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kualitas Hidup Lansia dengan
Rematoid Artritis di Puskesmas Rangkapan Jaya Baru. Jurnal Keperawatan Vol. 5 No.1
Suci, dkk (2014). Studi Komparatif : Kualitas hidup Lansia Yang Tinggal Bersma Keluarga dan Panti. Program studi keperawata, Universitas Pendidikan Indonesia
Sugiono (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfa beta World Health Organization (2015). World Report On Ageing and Health, diambil
pada tanggal 23 November 2015 dari https://www.geriatrie-online.at/wp content/uploads/2015/10/world_report_on_ageing_and_health_eng.pdf
. .
(46)
Kerangka konsep bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lasia di desa Tuhemberua Ulu, kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli dengan berdasarkan delapan dimensi. Dengan variabel kualitas hidup dan instrumen dalam penelitian dalam bentuk kuesioner. Kuesioner OPQOL-35 terdiri dari 8 dimensi, dimana jika semakin tinggi nilainya maka semakin berkualitas demikian sebaliknya. Skema 1 : Kerangka Konseptual Penelitian Gambaran Kualitas Hidup Lansia di desa
Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Kualitas Hidup
-Dimensi Keseluruhan Hidup -Dimensi Kesehatan
-Dimensi Hubungan sosial/ Waktu Luang dan kegiatan Sosial
-Dimensi Kemerdekaan, Kontrol atas Kehidupan dan Kebebasan
-Dimensi Rumah dan Tetangga sekitar -Dimensi Psikologis dan Kesejahteraan
Emosional
-Dimensi Keadaan Keuangan -Dimensi Agama/ Kebudayaan Lansia di Desa
(47)
3.2 Definisi Konseptual
Kualitas hidup menurut Bowling, dkk (2009) adalah dapat diartikan secara subjektif tergantung pada persepsi individu mengenai kesejahteraanya dan kualitas hidup dimasa tua dimana terdiri atas kesehatan yang baik, merasa cukup secara pribadi dan masih merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, adanya teman dan dukungan sosial dan baik dalam sosial ekonominya.
3.3 Definisi Operasional
Variabel Sub Variabel Hasil Ukur Skala Kualitas hidup
merupakan persepsi individu mengenai kesejahteraan atau kepuasan hidupnya serta kaitannya dengan tujuan, harapan dan yang menjadi perhati an individu
Sangat buruk = <99
Buruk = 100-119 Sedang = 120-139 Baik = 140-159 Sangat baik = 160-175
Ordinal
1. Dimensi keseluruhan
hidup merupakan persepsi individu mengenai kepuasan hidupnya secara utuh
Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
Ordinal
2. Dimensi kesehatan
merupakan keadaan sejahtera baik fisik,
Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
(48)
Variabel Sub variabel Hasil Ukur Skala jiwa dan sosial yang
memungkinkan individu produtif secara sosial dan ekonomi
3. Dimensi hubungan
sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial
merupakan hubungan timbal balik antar individu dimana saling mempengaruhi serta adanya aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama
Nilai maksimum 45
Nilai minimum 9
Ordinal
4. Dimensi kemerdekaan,
kontrol atas kehidupan dan kebebasan
merupakan kondisi dimana individu mampu bertindak sesuai dengan keinginannya namun masih dapat
mengendalikannya
Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
Ordinal
5. Dimensi rumah dan
tetangga sekitar merupakan persepsi individu mengenai
Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
(49)
Variabel Sub Variabel Hasil Ukur Skala tempat tinggalnya serta
interaksi dengan lingkungan dan orang sekitar
6. Dimensi psikologis dan
kesejahteraan emosional merupakan kepribadian dan kemampuan
individu dalam
menerima kehidupannya dan mengahadapi stress dari yang disebabkan situasi dan lingkungan
Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
Ordinal
7. Dimensi keadaan
merupakan kondisi baik secara ekonomi sehingga mampu memenuhi kebutuhannya Nilai maksimum 20
Nilai minimum 4
Ordinal
8. Dimensi agama/
kebudayaan merupakan keyakinan individu yang mempengaruhi hidupnya secara spiritual
Nilai maksimum 10
Nilai minimum 4
(50)
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu metode yang bertujuan mengetahui gambaran kualitas hidup lansia di desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli. Metode penelitian dekriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Notoatmojo, 2005).
4.2 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling 4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yg mempunyai kualitas atau karakter tertentu yg ditetapkan oleh peneliti utk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2013). Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini yaitu semua lansia yang berumur diatas 60 tahun di desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli dengan jumlah 102 lansia (data lansia di desa Tuhemberua Ulu, tahun 2015).
(51)
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiono 2013). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
n = Ukuran sampel yang dicari N = Ukuran populasi
d = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir Dengan menggunakan rumus diatas jumlah sampel yang dibutuhkan oleh peneliti dengan tingkat kesalahan 5% adalah
= 81,27 ≈ 81
Sehingga dengan menggunakan perhitungan rumus didapatkan jumlah n sebesar 81 lansia.
4.2.3 Teknik Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability yang mana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dengan menggunakan persyaratan sebagai sampel.
(52)
Persyaratan-persyaratan sebagai sampel dalm penelitian ini adalah: a. Warga desa Tuhemberua ulu
b. Berusia 60 tahun keatas c. Lansia yang masih sehat fisik
d. Lansia yang kooperatif dan bisa berkomunikasi e. Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di tempat ini karena jumlah lansia yang mencukupi kriteria dalam pengambilan sampel.
4.3.2 Waktu Penelitian
Waktu dilakukan penelitian Gambaran Kualitas Hidup pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli yaitu pada September 2015 - Juli 2016, dan pengumpulan data pada Februari - Maret 2016 4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Dalam penelitian ini diperoleh ethical clearance oleh Komisi etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Setelah mendapat persetujuan kepada responden untuk memberikan kebebasan kepada responden untuk menentukan keikutsertaannya dalam penelitian. Selanjutnya kuesioner diberikan kepada responden setelah responden menandatangani lembar
(53)
persetujuan penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan responden maka tidak akan dicantumkan nama pada lembar kuesioner (anonymity) namun hanya diberikan kode dan hanya peneliti yang mempunyai akses tehadap informasi tersebut. Selain itu, identitas responden akan dirahasiakan (confidentiality), hanya informasi yang diperlukan yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pertama yang digunakan yaitu data demografi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahan, masalah kesehatan, riwayat pengobatan dan tinggal bersama atau sendiri.
Instrumen kedua menggunakan instrumet OPQOL-35 (Older People’s Quality Of Life-35) yang terdiri dari 35 pertanyaan. Intrumen ini terdapat 8 dimensi, dimensi pertama yaitu lingkup kehidupan, dimensi kedua yaitu kesehatan, dimensi ketiga yaitu hubungan sosial/waktu luang dan kegiatan sosial, dimensi keempat yaitu kemerdekaan, kontrol atas hidup, dan kebebasan, dimensi kelima yaitu rumah dan tetangga sekitarnya, dimensi keenam yaitu psikologis dan kesejahteraan emosional, dimensi ketujuh yaitu keadaan keuangan, dan dimensi kedelapan yaitu agama/ kebudayaan. Dimensi keseluruhan hidup terdapat pada pernyataan 1, 2, 3, dan 4. Dimensi kesehatan terdapat pada pernyataan 5, 6, 7, dan 8. Dimensi hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial terdapat pada pernyataan 9, 10, 11, 12, 13, 30, 31, 32, dan 33. Dimensi kemerdekaan, kontrol atas kehidupan dan kebebasan terdapat pernyataan 14, 15,16, dan 17. Dimensi rumah dan tetangga sekitar pada pernyataan
(54)
pertanyaan 22, 23, 24, dan 25. Dimensi keadaan keuangan terdapat pada pernyataan nomer 26, 27, 28, dan 29. Dimensi agama/ kebudayaan terdapat pada pernyataan nomer 34 dan 35.
Instrumen ini berisi tentang pernyataan yang dikaji bagaimana respon lansia terkait dengan kualitas hidupnya. Instrumen ini menyajikan penilaian dengan skala likert yaitu 1-5, dari pernyataan sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Pada instrument terdapat pernyataan positif dan negatif, sehingga dalam pengkodeannya juga berbeda. Pada pernyataan negatif, pengkodean pernyataannya 1-5. Pernyataan positif, pengkodean terbalik yaitu 5-1. Penilaian kualitas hidup yaitu dengan nilai <99 (sangat buruk), 100-119 (buruk), 120-139 (sedang), 140-159 (baik), 160-175(sangat baik).
4.6 Validitas dan realibilitas 4.6.1 Validitas
Kuesioner Older People Quality Of Life telah diterjemahkan, dan telah divalidkan untuk disesuaikan dengan kondisi lansia di Indonesia dengan nilai valid 1.
4.6.2 Realibilitas
Uji realibilitas dilakukan pada lansia dengan menggunakan OPQOL_35. Kuesioner tersebut di uji dengan formula cronbach alpha, dimana nilai cronbach alpha sebesar 0,90. Uji realibiltas ini menggunakan teknik komputerisasi.
(55)
4.7 Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dengan memberikan kuesioner kepada responden. pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapatkan surat izin dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari kepala desa Tuhemberua Ulu. Selanjutnya peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden serta memberitahukan tujuan dan prosedur pengisian kuesioner penelitian. Kemudian data yang sudah terkumpul dianalisa.
4.8 Analisa Data
Kuesioner yang sudah diisi dikumpulkan dan dihitung jumlahnya. Kemudian data dimasukkan ke database komputer. Peneliti memberikan kode untuk memudahkan dalam menganalisa data. Selanjutnya data demografi dan kuesioner disajikan dalam bentuk table distribusi. frekuensi, persentase, mean dan standar deviasi (SD).
Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu untuk mendekripsikan variabel yang diteliti. Dalam analisis data kuantitatif mempunyai kumpulan data yang besar yang belum jelas maknanya. Fungsi analisis ini yaitu untuk menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang berguna. Pada penelitian ini, analisa univariat digunakan utuk menganalisa data demografi dan kuesioner kualitas hidup dan ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
(56)
5.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tuhembeurua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli dengan respondennya adalah lansia berusia 60 tahun ke atas. Pengumpulan data dilakukan sejak Februari sampai Maret 2016 dengan responden sebanyak 81 orang. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dari responden yang diteliti dan penjelasan statistik deskriptif dari gambaran kualitas hidup.
5.1.1 Karakteristik Responden
Pada tabel 5.1 di bawah ini terdapat hasil karakteristik responden antara lain usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahn, masalah kesehatan yang dialami, riwayat pengobatan, dan keterangan tinggal dengan keluarga atau sendiri. Menurut data penelitian maka lansia yang tinggal di Desa Tuhemberua Ulu paling banyak berusia 60-69 tahun yaitu sebanyak 51 orang (63,0%) dan mayoritas adalah perempuan sebanyak 45 orang (55,6%). Di desa tersebut keseluruhan lansianya adalah beragama Kristen Protestan sebanyak 81 orang (100%), semua responden bersuku Nias, sebagian besar pendidikan terakhir rata-rata adalah belum tamat SD sebanyak 44 orang (54,3%), pekerjaan saat ini sebagian besar adalah tidak bekerja sebanyak 63 orang (77,8%), kebanyakan dari lansia tersebut sudah tidak mempunyai pasangan lagi yaitu sebagian besar dengan status janda sebanyak 33
(57)
orang (40,7%), sebagian besar riwayat kesehatan adalah Diabetes Melitus sebanyak 30 orang (37,0%), lansia di desa tersebut sebagian besar melakukan pengobatan tradisional sebanyak 44 orang (54,3%), dan sebanyak 80 orang yang tinggal bersama keluarga sedangkan 1 lansia lagi tinggal sendiri.
Tabel 5.1 Karakteristik Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli (n=81)
Karakteristi Responden Frekuensi Prensentase Usia
60 3 3,7
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 78 79 11 9 4 4 9 2 1 5 3 9 7 2 3 2 1 3 3 13,6 11,1 4,9 4,9 11,1 2,5 1,2 6,2 3,7 11,1 8,6 2,5 3,7 2,5 1,2 3,7 3,7 Jenis Kelamin
Laki-laki 36 44,4
Perempuan 45 55,6
Agama
Kristen Protestan 81 100
Suku
Nias 81 100
Pendidikan Terakhir
(58)
SD 13 6,0
SMP 6 7,4
Lain-lain 18 22,2
Pekerjaan
Tidak Bekerja 63 77,8
Pensiunan 18 22,2
Status Pernikahan
Menikah 24 29,6
Tidak Menikah 4 4,9
Janda 33 40,7
Duda 20 24,7
Masalah Kesehatan
Hipertensi 25 30,9
Gangguan Penglihatan 2 2,5
Diabetes Melitus 30 37,0
Rematik 11 13,6
Lain-lain 13 16,0
Riwayat Pengobatan
Pengobatan Medis 37 45,7
Pengobatan Tradisional 44 54,3
Tinggal dengan
Keluarga 80 98,8
Sendiri 1 1,2
5.1.2 Kualitas Hidup
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diperoleh kualitas hidup lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli dengan nilai kualitas hidup ≤99 (sangat buruk) adalah sebanyak 1 (1,2%), kualitas hidup 100 -119(buruk) adalah sebanyak 1 (1,2%), kualitas hidup 120-139(sedang) adalah sebanyak 17 (21,0%), kualitas hidup 140-159 (baik) adalah sebanyak 62 (76,5%).
(59)
Tabel 5.2 Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Kualitas Hidup Frekuensi Presentase (%)
Sangat Buruk (99) 1 1,2
Buruk (100-119) 1 1,2
Sedang (120-139) 17 21,0
Baik (140-159) 62 76,5
Sangat Baik (160-175) 0 0
Kualitas hidup lansia berdasarkan OPQOL-35 terdiri dari dimensi keseluruhan hidup, kesehatan, hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial, kemerdekaan kontrol atas kehidupan dan kebebasan, rumah dan tetangga sekitar, psikologis dan kesejahteraan emosional, keadaan keuangan, dan agama/ kebudayaan. Tabel 5.3 Dimensi Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Kualitas Hidup Mean Std. Deviation
Minimum Maksimum 1.Dimensi
Keseluruhan Hidup
17,04 2,379 9 20
2.Dimensi Kesehatan
13,14 2,120 9 19
3.Dimensi Hubungan sosial, waktu Luang dan kegiatan sosial
38,93 3,216 28 45
4.Dimensi kemerdekaan, kontrol atas
(60)
kehidupan dan kebebasan 5.Dimensi rumah
dan tetangga sekitar
16,90 2,148 9 20
6.Dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional
17,75 1,827 11 20
7.Dimensi keadaan keuangan
15,72 2,838 8 20
8.Dimensi
agama/kebudaya an
9,32 0,892 6 10
5.2 PEMBAHASAN 5.2.1 Kualitas Hidup
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas hidup lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli memiliki nilai rata-rata 3,73 dan sebanyak 62 (76,5%) mempersepsikan kualitas hidupnya baik. Data hasil penelitian menunjukkan kelompok usia yang paling banyak yaitu dari kelompok usia 60-74 tahun (Elderly). Penelitian yang dilakukan oleh Rugerri, M, Warner, R, Bisoffi, G., dan Fontecedro, L (2000, dalam Nofitri 2009) adanya konstribusi usia terhadap kualitas hidup karena pada masa tersebut lansia sudah melewati perubahan dalam hidupnya sehingga cenderung mengevaluasi hidupnya secara positif dibandingkan saat muda.
(61)
Pada penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar lansia adalah perempuan yaitu 45 orang (55,6%). Berdasarkan data Susenas 2014, jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa setara dengan 8,03 % dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2014. Jumlah lansia perempuan lebih besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta lansia perempuan dibandingkan 9,47 juta lansia laki-laki. Hal ini sama halnya yang didapati di tempat penelitian, dimana jumlah lansia perempuan lebih banyak daripada lansia pria.
Pendidikan terakhir lansia di desa Tuhemberua Ulu sebagian besar adalah tidak tamat SD 44 orang (54,3%). Hal ini dikarena para orang tua para lansia ini dulunya mempersepsi bahwa pendidikan bukan hal yang penting, hal ini juga sangat dikhususkan kepada para wanita dimana wanita tidak mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan tinggi dan mereka hanya dituntut bekerja untuk keluarga. Menurut Darti (2013) menyatakan bahwa keterbatasan pendidikan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang yang dapat dinilai dari kebiasaan hidup sehari-hari yang dimulai dari pengetahuan yang diperoleh, bagaimana mengontrol kebiasaan untuk hidup sehat seperti memilih makanan maupun dalam mengontrol kesehatan secara teratur serta dalam mengaktualisasikan diri dalam kegiatan di masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan dimasa lalu yang ditempuh oleh individu tersebut. Handini (2013) dalam penelitiannya menyatakan adanya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kualitas hidup lansia, dimana dalam penelitiannya lansia
(62)
yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi memiliki kualitas hidup yang baik juga.
Pada penelitian ini diperoleh pekerjaan lansia di desa Tuhemberua Ulu saat ini sebagian besar lansia yang tidak bekerja sebanyak 63 orang (77,8%). Hal ini dikarenakan adanya batasan yang diberikan oleh keluarga khususnya anak dari para lansia ini untuk tidak bekerja dalam hal mencari nafkah. Masyarakat beranggapan bahwa lansia adalah tanggungjawab seorang anak untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya dimasa tua. Para lansia ini masih bisa bekerja namun bukan dalam hal mencari pendapatan tapi untuk mengisi waktu luang mereka. Hal yang lansia ini lakukan yaitu seperti berkebun, namun hanya disekitar lingkungan rumah saja dan tak jarang juga mereka masih beraktivitas ditempat lainnya namun tetap keluarga mengantarkan dan memantau keberadaan mereka.
Status pernikahan para lansia di Desa Tuhemberua Ulu adalah berstatus janda 32 orang (39,5%). Menurut data Susenas(2012) bahwa sebagian besar lansia perempuan di Indonesia berstatus cerai mati dibandingkan lansia pria yang lebih banyak berstatus menikah. Hal ini disebabkan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup laki-laki. Menurut penelitian Gusti I (2015) bahwa adanya pengaruh status pernikahan terhadap kualitas hidup lansia, dimana hasilnya individu dengan status menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi.
(63)
Masalah kesehatan yang sebagian besar dialami oleh para lansia di Desa Tuhemberua Ulu adalah diabetes melitus 30 orang (37,0%). Para lansia di desa ini juga lebih banyak memilih pengobatan tradisional 44 orang (54,3%). Lansia di desa ini juga sebagian besar tinggal dengan keluarga 80 (98,8%) dan 1 orang lansia tinggal sendiri. Menurut penelitian Suci dkk (2014) bahwa lansia yang tinggal dengan keluarga memiliki kualitas hidup yang cukup baik dari aspek domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan dibandingkan lansia yang tinggal di panti. Hal ini dikarenakan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga di komunitas memiliki kemandirian yang berbeda dengan lansia yang tinggal di panti. Lansia di komunitas masih cukup mampu untuk memenuhi kebutuhannya secara sosial ekonomi dan masih terlibat dalam aktivitas keluarga sehingga mempengaruhi persepsi lansia terhadap kualitas hidupnya. Dimensi keseluruhan lansia memiliki nilai rata-rata 17,04. Hal ini berhubungan dengan pandangan lansia terhadap hidupnya secara utuh dimasa menua baik direspon secara positif atau kah merasakan perasaan yang tak berdaya, serta apa yang hendak dicapai.
Dimensi kesehatan lansia memiliki nilai rata-rata 13,14. Sehat menurut WHO (dalam Novita 2013) merupakan keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat secara fisik tetapi mampu sejahtera dan bahagia sehigga mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari. Sebagian besar lansia di desa ini menderita penyakit diabetes mellitus dan untuk pengobatannya mereka memilih cara tradisional. Para lansia ini kurang mendapatkan akses untuk mengetahui
(64)
tentang kondisi penyakit yang mereka alami sehingga mereka mempersepsikan penyakit sebagai kondisi yang harus ia alami dimasa tuanya dan beranggapan hal tersebut bukan hal yang harus mereka perhatikan. Menurut Notoatmojo,2009 pendidikan kesehatan bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang cara memeliharan kesehatan, menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan dan mengetahui kemana harus mencari pengobatan yang tepat. Dengan mendapatkan pendidikan kesehatan maka akan membantu para lansia untuk mengetahui cara meminimalkan terjadinya komplikasi dari penyakit yang mereka alami.
Dimensi hubungan sosial, waktu luang dan kegiatan sosial lansia memiliki nilai rata-rata 38,93. Manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang mana akan saling bergantung dengan orang lain, maka sama halnya dengan lansia. Lansia di desa ini merasa cukup puas dengan aktifitas sosialnya karena antar warga menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, saling menghargai dan menolong anggota keluarga atau warga lain jika ada kesulitan. Lansia selama hidupnya banyak menjumpai individu dalam komunitas yang berbeda dan senantiasa beradaptasi dengan lingkungan serta orang-orang disekitarnya. Menurut Nandini (2015) lansia yang memiliki penyesuaian diri yang baik seperti dapat berinteraksi dengan tetangga sekitar dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di daerah dimana ia berada, maka akan timbal balik dari dukungan sosial itu sendiri juga akan baik dan akan mempengaruhi terhadap kehidupan lanjut usia baik dikehidupan sekarang ataupun yang akan datang. Menurut Kemenkes
(65)
(2013) lansia yang berpatisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan interaksi dengan orang lain diketahui dapat membantu menstimulasi fungsi kognitif dan memperlambat terjadinya kepikunan. Aktifitas sosial dan keterikatan sosial berpengaruh terhadap fungsi kognitif lansia. Menurut penelitian Nivandhori (2013), lansia yang tinggal dipedesaan cenderung memiliki hubungan sosial yang yang kuat, baik dengan keluarga maupun tetangga sekitar rumah.
Dimensi kemerdekaan, kontrol atas kehidupan dan kebebasan lansia memiliki nilai rata-rata 15,11. Di desa ini, para lansia sebagian besar adalah tanggung jawab keluarga sehingga beberapa hal dari setiap keputusan yang diambil juga adalah keputusan keluarga. Kemandirian fungsional pada lansia merupakan indikator penting dari status kesehatan mereka, dan diketahui bahwa kehilangan kemerdekaan adalah salah satu kekhawatiran terbesar para lansia. Kebebasan berarti bisa menentukan segala sesuatunya dengan sendiri atau tidak bergantung pada orang lain. Semua individu mempunyai hak untuk kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri, demikian halnya juga pada lansia namun tetap dukungan dan perhatian keluarga diutamakan khususnya pada lansia. Menurut Fariha (2012), kemandirian atau kebebasan lansia sangat diperlukan untuk memenuhi aktifitas kehidupannya sehari-hari atau untuk tetap menjaga agar tetap produktif.
Dimensi rumah dan tetangga sekitar lansia memiliki nilai rata-rata 16,90. Lansia selain membutuhkan dukungan psikologis dari keluarga, keluarga juga harus memberikan tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk lansia. Renwick & Brown
(66)
( 2000, dalam Anis dkk 2012) mengemukakan bahwa individu tinggal di dalam suatu lingkup lingkungan yang disebut sebagai tempat tinggal, sehingga kualitas hidup berkaitan dengan dimana lingkungan tempat individu tersebut tinggal. Lingkungan tempat tinggal harus menjadi tempat yang dimana para penghuninya merasa tentram dan damai serta menyenangkan demikian halnya dengan lansia yang mana lingkungan tempat tinggal akan mendukung peningkatan kualitas hidupnya. Menurut Anis dkk (2012) bahwa kualitas hidup individu juga berkaitan secara intrinsik dengan kualitas hidup orang lain yang berada di lingkungannya. Dengan demikian kualitas hidup bukan hanya dipengaruhi lingkungan secara harafiah saja bahkan juga dapat dipengaruhi juga oleh orang sekitarnya.
Dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional lansia memiliki nilai rata-rata 17,75.. Sebagian besar dari para lansia ini sudah bisa menerima kondisinya saat ini, mereka memahami bahwa setiap orang pasti akan melewati masa menjadi lansia dan yang bisa dilakukan saat ini yaitu dengan mensyukurinya. Namun ada juga beberapa dari para lansia ini merasa sedih terutama karena jauh dari perhatian keluarga ataupun merasa menjadi beban bagi anaknya. Menurut tahap perkembangan Erikson oleh Santrock (2002, dalam Yeni 2011) menyatakan bahwa masa lanjut usia berada pada fase integritas VS keputusasaan Pada fase ini individu akan melihat kembali apa yang telah dilakukan dalam kehidupannya. Pandangan lansia akan masa lalu dengan cara yang positif maka lansia tersebut akan mendapatkan kepuasan dalam hidupnya, namun jika dewasa lanjut melalui satu atau tahapan-tahapan awal secara
(67)
negatif maka hal tersebut akan menjadikan ia sebagai pribadi yang ragu, murung, bahkan putus asa. Cara para lansia menerima kondisi usia dan penyakit yang mereka alami berbeda-beda. Menurut Permatasari, R (2010) menyatakan bahwa jika latar belakang penyakit DM yang dikarenakan oleh faktor keturunan akan lebih menjadikan seseorang memiliki penerimaan diri yang kuat selama menjalani kondisinya dan selalu memberikan reaksi yang positif dan jika latar belakang penyakitnya dikarenakan pola makan cenderung akan menimbulkan reaksi negatif akan tetapi pada akhirnya juga mereka mampu menjalani dan menerima kondisi tersebut.
Dimensi keadaan keuangan lansia dengan nilai rata-rata 15,72. Lansia di desa ini sebagian besar menjadi tanggungan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan finansialnya, biasanya para lansia ini akan mendapatkannya dari sang anak ataupun mendapat gaji pensiunan. Menurut penelitian Noghani (2007, dalam Nofitri 2009) menemukan bahwa adanya konstribusi yang lumayan dari faktor penghasilan terhadap kualitas hidup secara subjektif namun tidak banyak
Dimensi agama/ kebudayan lansia dengan nilai rata-rata 9,32. Lansia di desa Tuhemberua Ulu merasa bahwa kebutuhan akan spiritual sangat penting bagi mereka saat ini, untuk memenuhinya mereka mengikuti kegiatan keagamaan baik yang dilaksanakan di rumah ibadah atau pun di rumah warga. Menurut papalia (2007, dalam Novita 2013) menyatakan emotion focused coping adalah salah satu koping dengan mengetahui respon emosi terhadap situasi yang menekan dan untuk
(68)
meredakan efek fisik dan psikologis yang dirasakan. Koping tersebut adalah perilaku religious, maka agama mempunyai peranan besar bagi lansia.
(69)
6.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan deskriptif dimana data penelitian didapat dengan membagikan kuesioner kepada 81 orang lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.
Berdasarkan analisa univariat diperoleh kualitas hidup lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli sebanyak 62 lansia (76,5%) mempersepsikan kualitas hidupnya baik, 17 lansia (21,0%) mempersepsikan kualitas hidupnya sedang, 1 lansia (1,2%) mempersepsikan kualitas hidupnya buruk, dan 1 lansia (1,2%) mempersepsikan dirinya sangat buruk. Nilai mean total skor untuk 8 dimensi yaitu dimensi pertama keseluruhan hidup 17,04, kedua dimensi kesehatan 13,14, ketiga dimensi hubungan sosial, waktu luang dan kegiatan sosial 38,93, keempat dimensi kemerdekaan, kontrol atas kehidupan dan kebebasan 15,11, kelima dimensi rumah dan tetangga sekitar 16,90, keenam dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional 17,75, ketujuh dimensi keadaan keuangan 15,72, dan kedelapan yaitu dimensi agama/kebudayaan 9,32. Delapan dimensi ini saling mendukung dan mempengaruhi cara pandang lansia mempersepsikan kualitas hidupnya.
(70)
6.2 Saran
6.2.1 Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan khususnya dalam menerapkan asuhan keperawatan kepada para lansia.
6.2.2 Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur para petugas pelayanan kesehatan khususnya di kota Gunungsitoli dalam memberikan dan meningkatkan taraf kesehatan lansia dengan harapan lebih lagi meningkatkan kesejahteraan lansia. 6.2.3 Bagi Peneliti
Pada penelitian ini telah diketahui gambaran kualitas hidup lansia serta domain pendukung yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di desa. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti kualitas hidup dengan cara kualitatif.
(71)
2.1.1 Definisi Kualitas Hidup
Masing-masing individu mempunyai kualitas hidup yang berbeda-beda tergantung cara pandang mereka menanggapi sesuatu. Kualitas hidup menurut WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standard dan kepedulian selama hidupnya.
Kualitas hidup menurut Bowling, dkk(2009) adalah dapat diartikan secara subjektif tergantung pada persepsi individu mengenai kesejahteraanya dan kualitas hidup dimasa tua merupakan kesehatan, merasa cukup secara pribadi dan masih merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, dan baik dalam sosial ekonominya. Instrument yang digunakan yaitu OPQOL-35 yang memiliki 8 domain yaitu dimensi petama keseluruhan hidup, dimensi kedua kesehatan, dimensi ketiga hubungan sosial /waktu luang dan kegiatan sosial, dimensi keempat kemerdekaan, kontrol atas kehidupan, dan kebebasan, dimensi kelima rumah dan tetangga sekitar, dimensi keenam psikologis dan kesejahteraan emosional, dimensi ketujuh keadaan keuangan, dan dimensi kedelapan agama/ kebudayaan.
(72)
mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta apa yang menjadi perhatian individu. Moons, Marquet, Budst, dan de Geest(2004, dalam Nofitri 2009) menyebutkan hal-hal penting dalm konseptualisasi kualitas hidup: (1) kualitas hidup tidak boleh disamakan dengan status kesehatan ataupun kemampuan fungsional, (2) kualitas hidup lebih didasarkan oleh evaluasi subjektif daripada parameter objektif, (3) tidak terdapat perbedaan yang jelas antara indikator-indikator kualitas dengan faktor-faktor yang menntukan kualitas hidup, (4) kualitas hidup dapat berubah seiring waktu, namun tidak banyak, (5) kualitas hidup dapat dipengaruhi secara positif maupun negatif.
2.1.2 Pengukuran Kualitas Hidup
Felce dan Perry (1995, dalam Nofitri2009) menyebutkan ada tiga cara dalam pengukuran kualitas hidup ini yaitu komponen objektif adalah data objektif dari aspek kehidupan individu, komponen subjektif yaitu penilaian adari individu tentang kehidupannya sendiri, sedangkan komponen kepentingan yaitu menyatakan keterkaitan hal-hal yang penting baginya dalam mempengaruhi kualitas hidupnya dan juga mengatakan bahwa kondisi kehidupan tertentu tidak menghasilkan reaksi yang sama pada setiap individu, karena tiap-tiap individu memiliki definisi masing-masing mengenai hal-hal yang mengindikasikan kualitas hidup yang baik dan buruk. Secara logis dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek kehidupan adalah relevan bagi semua orang (universal), namun seberapa penting aspek-aspek tersebut bagi tiap-tiap individu akan bervariasi dalam budaya yang berbeda-beda sedangkan aspek-aspek lainya mungkin hanya
(73)
dianggap penting oleh individu tertentu saja. Peneliti menyimpulkan bahwa pengukuran kualitas hidup sebaiknya dilakukan secara individual dan subjektif sehingga aspek-aspek kehidupan yang diukur dalam kualitas hidup sebaiknya ditentukan sendiri oleh responden karena aspek kehidupan yang relevan bagi seseorang belum tentu relevan bagi orang orang lain. Ada beberapa cara pengukuran kualitas hidup, ada yang menggunakan WHOQOL ( world health organization quality of life) dan OPQOL ( Older People Quality Of Life). Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner OPQOL-35 yang mempunyai 8 dimensi.
2.1.2.1 Dimensi-dimensi OPQOL
Penelitian ini dilakukan dengan melihat seberapa baiknya kualitas hidup seorang individu yang dinilai dengan menggunakan OPQOL-35 (Older People Quality Of Life – 35) yang terdiri dari 8 dimensi dan 35 pernyataan. Dimensi keseluruhan hidup meliputi pernyataan saya menikmati hidup kelangsungan hidup saya seutuhnya, saya sangat bahagia disetiap waktu, saya menatap untuk hal-hal di masa depan, dan kehidupan membuat saya jatuh.
Dimensi kesehatan meliputi pernyataan berikut saya memiliki fisik yang kuat, sakit mempengaruhi kesejahteraan saya, kesehatan membatasi saya untuk merawat diri atau rumah saya , saya cukup sehat untuk beraktivitas melakukan apa saja. Kesehatan merupakan salah satu domain
(74)
dengan kehidupan dan faktor-faktor penentu yang mulai dikenal dan dikembangkan sejak tahun 1980 untuk mencakup aspek-aspek kualitas hidup yang dapat sangat jelas mempengaruhi kesehatan baik fisik maupun mental, persepsi tentang kesehatan termasuk resiko kondisi kesehatan, status fungsional, dukungan sosial dan ekonomi. Kesehatan secara aktif terlibat dalam pengukuran kualitas hidup salah satunya dalam hal penuaan. Status kesehatan adalah merupakan salah satu penentu kualitas hidup karena merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam membangun kesejahteraan psikologis. Ini lebih daripada kesehatan objektif seperti gangguan fisik atau kondisi medis, individu akan lebih menafsirkan kesehatan secara subjektif yang akan mempengaruhi keadaan emosional mereka.
Dimensi hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial meliputi pernyataan yaitu Keluarga, teman dan tetangga saya akan menolong saya jika dibutuhkan, saya ingin berteman atau berhubungan dengan lebih banyak orang lagi, saya memiliki seseorang yang memberi saya cinta dan pengaruh, saya suka berbagi dengan sesama menikmati hidup, anak-anak disekitar saya itu penting, saya mempunyai kegiatan/ aktifitas/ hobi yang saya sukai,saya mencoba bertahan dengan berbagai hal, saya mengerjakan pekerjaan/ kegiatan yang dibayar atau tidak dibayar yang memberi saya peran dalam hidup, dan saya mempunyai tanggungjawab kepada orang lain yang membatasi kegiatan sosial dan waktu luang saya. Keterlibatan dengan
(75)
kegiatan sosial serta kualitas hidup menunjukkan hubungan yang positif dimana terlibat dalam kehidupan sosial bisa membangun kualitas hidup yang aktif.
Hubungan sosial meliputi hubungan interpersonal, dukungan sosial, kepuasan kehidupan seks dan perasaan dihormati dan diterima. Lansia yang terlibat dalam kegiatan sosial akan memperoleh kepuasan fisik dan mental sehingga kualitas hidupnyapun meningkat. Dukungan sosial memberi efek positif pada lansia, dimana dapat mengurangi dampak dari keadaan stress seperti kehilangan keluarga atau teman-teman atau perpindahan rumah dan mencegah dampak negatif dari isolasi sosial seperti peningkatan depresi.
Dimensi kemerdekaan, kontrol atas hidup dan kebebasan dengan menyetujui beberapa pernyataan berikut saya cukup sehat untuk mempunyai kebabasan, saya senang dengan apa yang saya lakukan, biaya hidup dibandingkan gaji membatasi hidup saya, saya sangat memperhatikan hal-hal penting dalam hidup. Kemandirian fungsional pada lansia merupakan indikator penting dari status kesehatan mereka. Hal ini diketahui bahwa hilangnya kemerdekaan adalah salah satu kekhawatiran terbesar para lansia. Kemerdekaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi hal yang penting untuk pengembangan hidup para lansia yang merupakan pengaplikasian dari konsep success aging.
(76)
disekitarnya semuanya bagus, saya memperoleh kesenangan dari rumah saya, dan saya mendapatkan tetangga yang ramah. Interaksi lingkungan meliputi keselamatan fisik, lingkungan sekitas, kesempatan memperoleh informasi, berpatisipasi dalam kegiatan hiburan atau rekreasi, terbebas dari pencemaran lingkungan dan kebisingan. Salah satu bagian dari pengukuran kualitas hidup adalah tinggal di rumah dan lingkungan yang aman, hubungan bertetangga yang harmonis dan memiliki akses akan fasilitas dan layan lokal dan tersedianya transportasi.
Dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional dengan menjawab pernyataan yaitu saya menerima hidup sebagai anugerah dan melakukan yang terbaik, saya merasa beruntung dibandingkan orang lain, saya cenderung melihat sisi yang baik, jika kesehatan membatasi saya melakukan kegiatan sosial dan waktu luang saya, saya maka saya akan menggantikannya dan menemukan hal lain yang bisa saya lakukan. Psikologis meliputi kepuasan hidup, pencapaian tujuan hidup, kontrol atas kehidupan, kepercayaan diri dan persepsi akan penampilan. Prespektif psikologis dalam kualitas hidup dapat didefinisikan sebagai ukuran kesejahteraan secara subjektif. Pandangan terhadap psikologis adalah bahwa kesejahteraan berarti memiliki kesehatan emosional dan mental sebagai pilar mengukur kualitas hidup individu. Prespektif kesejahteraan psikologis ini meliputi cara individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka di masa sekarang dan di masa lalu, yang masa penilaian ini mencakup reaksi
(77)
emosional individu, suasana hati dan penilaian individu berkaitan dengan cara mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.
Dimensi keadaan keuangan dengan menjawab pernyataan yaitu saya memiliki cukup uang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga, saya memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan rumah atau bantuan yang dibutuhkan dirumah, saya dapat berusaha membeli apa yang saya inginkan, dan saya tidak dapat mengusahakan hal-hal yang ingin saya nikmati. Pada penelitian gerontological mengenai kepuasan pada finansial lebih difokuskan kepada pengamatan dimana meskipun tingkat pendapatan lebih rendah namun kepuasan finansial lebih baik dari pada orang yang lebih muda. Hal ini dikarenakan salah satu yaitu kesadaran akan keterbatasan dan kesempatan untuk meningkatkan ekonomi, para lansia ini cenderung menyesuaikan kebutuhan dengan pendapatan untuk tetap mempertahankan kesejahteraan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang yang lebih tua tampaknya segan untuk mengeluh atau mengekspresikan ketidakpuasan meskipun ketika kenyataan kebutuhan untuk melakukannya ada.
Dimensi agama atau kebudayaan meliputi pernyataan yaitu agama, keyakinan atau filsafat hidup penting untuk kualitas hidup saya, dan kebudayaan/ kegiatan keagamaan atau perayaan-perayaannya penting untuk kualitas hidup saya. Penelitian menujukkan bahwa orang-orang yang religius lebih puas dengan kehidupan mereka karena mereka secara teratur
(78)
hubungan sosial dengan sesama. Penelitian lain mengungkapkan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dan kesehatan umum seseorang, sehingga disimpulkan bahwa agama dan spiritualitas merupakan sumber penting mengatasi kondisi stress.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Hidup
Moons, dkk (2004, dalam Nofitri 2009) menyatakan bahwa gender, usia, dan pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Riff dan Singer (1998, dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa kesejahteraan laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, dimana perempuan kesejahteraannya lebih ke aspek hubungnya yang positif sedangkan laki-laki lebih ke aspek pendidikan dan pekerjaan. Usia salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup. Rugerri, dkk (2001 dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa responden yang berusia tua cenderung akan mengevaluasi hiupnya dengan hal yang postif dibandingkan saat mudanya. pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Wahl, dkk (2004 dalam Nofitri 2009) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin meningkatnya kualitas hidupnya.
Moons, dkk (2004, dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa pekerjaan status pernikahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Dimana terdapat perbedaan kualitas hidup seorang pelajar, individu yang bekerja maupun yang tidak bekerja, serta penduduk yang tidak mampu bekerja dan terdapat perbedaan kualitas hidup antara seseorang yang tidak menikah, individu
(79)
yang bercerai atau janda / duda , dan individu yang sudah menikah. Wahl, dkk (2004, dalam Nofitri 2009)mengatakan bahwa pria dan wanita dengan satus menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggal. Noghani, dkk (2007, dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa adanya faktor penghasilan terhadap kualitas hidup subjektif namun tidak banyak dan hubungan dengan orang lain merupakan salah satu faktor yang berkonstribusi dalam menentukan kualitas hidup secara subjektif.
2.2 Lansia
2.2.1 Definisi Lansia
Lansia menurut Johs Madani dan Nugroho (2000, dalam Azizah 2011) mengatakan bahwa lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Dan Surini dan Utomo (2003, dalam Azizah 2011) mengatakan bahwa lanjut usia bukan suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress linkungan.
2.2.2 Klasifikasi Lansia
Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun. Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atu lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan
(80)
barang/ jasa. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (DEPKES, 2009)
Lansia menurut WHO yaitu Elderly : 60 - 74 tahun, Old: 75 – 89 tahun, Very old : > 90 tahun. Proses menua yang terjadi bersifat individual yang berarti, tahap prosesmenua terjadi pada orang dengan usia berbeda, setiap lansia memiliki kebiasaan yang berbeda, tidak ada satu faktor pun yang dapat mencegah proses menua. Lansia memiliki karakteristik yaitu berusia lebih dari 60 tahun, kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial hingga spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptive dan lingkungan tempat tingga yang bervariasi (WHO, 2015). 2.2.3 Teori Proses Menua
2.2.3.1 Teori Biologis
a. Teori Genetik dan Mutasi
Teori genetik merupakan teori intrinsic yang menjelaskan bahwa di dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu. Teori mutasi somatic menyatakan bahwa penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan yang buruk (Nugroho, 2008)
(81)
b. Teori Nongenetik
Teori ini terdiri dari teori penurunan system imun tubuh, teori ini menyatakan adanya mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori menua akibat metabolim, teori rantai silang yang menjelaskan menua disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat dan asam nukleat bereaksi dengan zat kimia dan radiasi. Teori fisiologis yang terdiri dari teori intrinsik dan ekstrinsik.
2.2.3.2 Teori Sosiologi
Teori sosiologi terdiri dari teori interaksi social yang menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat dan menjaga interaksi sosial menjadi kunci mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuaannya bersosialisasi. Teori aktivitas atau kegiatan, teori kepribadian berlanjt dan teori pembebas/ penarikan diri (Nugroho, 2008).
2.2.4 Perubahan-perubahan Pada Lansia
Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lansia yaitu mudah jatuh lansia yang digolongkan dua golongan, faktor intrinsik antara lain gangguan jantung dan sirkulasi darah, gangguan system anggota gerak, misalkan kelemahan otot ekstremitas bawah dan kekakuan sendi, gangguan sistem susunan saraf, misalnya neuropati perifer, gangguan penglihatan, gangguan psikologis, infeksi
(82)
diazepam, antidepresi, dan antihipertensi),vertigo, arthritis lutut, pusing dan penyakit-penyakit sistemik. Faktor ekstrinsik yaitu: cahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang licin, tersandung benda-benda, alas kaki kurang pas, tali sepatu, kursi roda yang tidak terkunci dan turun tangga.
Mudah lelah disebabkan oleh faktor psikologis(perasaan bosan, keletihan, atau perasaan depresi), gangguan organis(anemia, kekurangan vitamin, perubahan pada tulang, gangguan pencernaan, kelainan metabolism, gangguan ginjal dengan uremia/gangguan faal hati dan gangguan sistem peredaran darah dan jantung), pengaruh obat-obatan misalnya obat penenang, obat jantung. Berat badan menurun disebabkan oleh kurang adanya gairah hidup tau kelesuan, adanya penyakit kronis, gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu, dan faktor sosioekonomis(pensiun). Sukar menahan buang air besar disebabkan oleh obat pencahar, keadaan diare, kelainan pada usus besar, kelainan pada ujung saluran pencernaan. Gangguan pada ketajaman penglihatan disebabkan oleh presbiopi, kelainan lensa mata, kekeruhan pada lensa, tekanan dalam mata yang meninggi (glaukoma), dan radang saraf mata.
Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaitu Kardiovaskuler (berkurangnya pengisian ventrikel kiri, menurunnya curah jantung maksimal, penurunan frekuensi jantung maksimum), paru-paru (meningkatnya volume residual, penurunan masa jaringa paru, kekakuan dinding dada, berkurangnya difusi CO), Otot (masa otot berkurang karena berkurangnya serat otot), tulang(melambatnya penyembuhan fraktur, berkurangnya massa tulang pada pria
(83)
dan wanita), penglihatan (pengeruhan pada lensa, ketidakmampuan untuk fokus pada benda-benda jarak dekat atau presbiopi, berkurangnya sensitivitas terhadap kontras), penghidu(deteksi penghidu berkurang 50 %), pendengaran(kesulitan untuk membedakan sumber bunyi, terganggunya kemampuan membedakan target dari suara).
2.3 Kualitas Hidup Pada Lansia 2.3.1 Hasil Penelitian
Penelitian kualitas hidup di Tirana, ibu kota Albania Eropa oleh Eris Dhamo dan Dr. Doc. Nevila Kocollari. Penelitian ini dilakukan pada lansia pada usia >65 tahun, dimana usia rata-rata sampel adalah 74 tahun. Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk lansia sebesar 2 %. Jumlah penduduk keseluruhan menurut data sensus 2011 yaitu 749.365 jiwa dan dari jumlah tersebut, jumlah lansia sebesar 25.187 jiwa yang berumur 59-65 tahun. Jumlah lansia yang akan dijadikan sampel yaitu 120 orang dengan umur >65 tahun dan dipilih secara acak dan sudah ditentukan beberapa kriteria dalam pengambilan sampel. Peneliti menggunakan kuesioner OPQOL-35 yang terdiri dari 35 pernyataan yang akan dinilai dengan skor 1-5. Skor yang lebih tinggi menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 22,5% (27/120) yang menyatakan kualitas hidup dengan penilaian positif, sedangkan 50% (60/120) memiliki penilaian negatif tentang kulitas hidup mereka. Selebihnya, 27,5%
(1)
Daftar Isi
halaman
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan Orisinilitas ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Prakata ... iv
Daftar Isi... vii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Skema ... xii
Abstrak ... xiii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 latar belakang ... 1
1.2 Pertanyaan penelitian ... 5
1.3 Tujuan penelitian ... 6
1.4 Manfaat penelitian ... 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kualitas hidup ... 9
2.1.1 Definisi kualitas hidup ... 9
2.1.2 Pengukuran kualitas hidup... 10
2.1.2.1 Dimensi-dimensi OPQOL ... 11
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup... 16
2.2 Lansia... 17
2.2.1 Definisi lansia ... 17
2.2.2 Klasifikasi lansia... 17
(2)
2.2.3 Teori proses menua ... 18
2.2.3.1 Teori biologis ... 18
2.2.3.2 Teori sosiologis... 19
2.2.4 Perubahan-perubahan pada lansia ... 19
2.3 Kualitas hidup pada lansia ... 21
2.3.1 Hasil penelitian ... 21
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 25
3.1 Kerangka konseptual ... 25
3.2 Definisi konseptual... 26
3.3 Definisi operasional ... 26
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 29
4.1 Desain penelitian ... 29
4.2 Populasi, sampel, dan teknik sampling ... 29
4.2.1 Populasi ... 29
4.2.2 Sampel ... 30
4.2.3 Teknik sampling ... 30
4.3 Lokasi dan waktu penelitian... 31
4.3.1 Lokasi penelitian ... 31
4.3.2 Waktu penelitian ... 31
4.4 Pertimbangan etik... 31
4.5 Instrumen penelitian ... 32
4.6 Validitas dan realibilitas ... 33
(3)
4.6.2 Reliabilitas ... 33
4.7 Pengumpulan data ... 34
4.8 Analisa data ... 34
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35
5.1 Gambaran umum hasil penelitian... 35
5.1.1 Karakteristik responden ... 35
5.1.2 Kualitas hidup ... 37
5.2 Pembahasan ... 39
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
6.1 Kesimpulan ... 48
6.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Tentatif
Lampiran 2 Formulir Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Perhitungan validitas Lampiran 5 Master tabel kualitas hidup Lampiran 6 Tabel hasil reliabilitas Lampiran 7 tabel hasil kualitas hidup Lampiran 8 Taksasi Dana Penelitian Lampiran 9 Lembar persetujuan validitas
(4)
Lampiran 10 Surat Etik penelitian
Lampiran 11 Surat izin reliabilitas dan pengumpulan data
Lampiran 12 surat balasan selesai reliabilitas dan pengumpulan data Lampiran 13 Surat pernyataan keasliaan terjemahan
Lampiran 14 Lembar bukti bimbingan Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup
(5)
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 5.1. Karakteristik Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli ... 36 Tabel 5.2. Kualitas Hidup lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli ... 38 Tabel 5.3 Dimensi Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli ... 38
(6)
Daftar Skema
Halaman
Gambar 1 Skema Kerangka Konseptual Penelitian Gambaran kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli……...25