UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN DI TAMAN KANAK-KANAK KHAIRIN KIDS KELOMPOK B KEC. MEDAN PERJUANGAN.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN

BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI METODE

BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN

DI TAMAN KANAK-KANAK KHAIRIN

KIDS KELOMPOK B KEC. MEDAN

PERJUANGAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

O L E H :

AIDA FARIDA

NIM : 8126182001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

ABSTRAK

Aida Farida, NIM. 8126182001, Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak Usia Dini melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan di Taman Kanak-Kanak Khairin Kids Kelompok b Kec. Medan Perjuangan.

Masalah-masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu anak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga anak tidak fokus dalam pembelajaran, selain itu anak mengalami kesulitas dalam mengungkapkan kembali apa yang dibicarakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Dan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Dengan Boneka Tangan Di Taman Kanak-Kanak Khairin Kids Kelompok B Kec. Medan Perjuangan.

Penelitian ini dilakukan di TK Khairin Kids Kec. Medan Perjuangan dengan jumlah anak 15 orang anak, dengan jumlah laki-laki 6 orang anak dan perempuan 9 anak. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, dimana setiap pertemuan terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak di TK Khairin Kids. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap prasiklus dimana dari 15 anak 6 anak atau 40% anak yang memiliki kategori mampu, lalu meningkat pada siklus I menjadi 7 anak atau 46.6% anak yang memiliki kategori mampu dan pada siklus II menjadi 96.3% atau 14 anak yang memiliki kategori mampu. Selanjutnya untuk berbicara diperoleh hasil Pada siklus I hanya 6 orang anak (40%) lalu meningkat pada siklus II menjadi 11 anak (73.3%), sehingga proses peningkatan kemampuan berbicara dengan metode bercerita dengan boneka tangan dapat dikatakan berhasil. Keberadaan metode bercerita dengan boneka tangan merupakan suatu bentuk gagasan baik dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara pada anak, sehingga metode bercerita dengan boneka tangan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif oleh guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak khususnya menyimak dan berbicara.


(3)

ABSTRACT

Aida Farida, NIM. 8126182001, Efforts to Improve Listening and Speaking Ability Childhood Through Storytelling Method With the Puppets Hand In Kindergarten Kids Khairin Group B district Medan Perjuangan.

The issues raised in this research that children have difficulty in concentrating so that children do not focus on learning, besides the child has difficulty in expressing back what was said by the teacher. This study aims to Improve Listening and Speaking Ability Childhood Through Storytelling Method With the Puppets Hand In Kindergarten Kids Khairin Group B district. Struggle field.

This research was conducted in kindergarten Khairin Kids district. Field struggle with the number of children 15 children, with the number of men and women 6 children 9 children. This research was conducted through two cycles, where each meeting consisted of planning, action, observation and reflection.

The results showed that the method of storytelling using hand puppets can enhance the ability of listening and speaking children in kindergarten Khairin Kids. This study shows that at the stage prasiklus where 15 children 6 children or 40% of children who have a category capable, then increased in the first cycle to 7 children, or 46.6% of children who have a category capable of and the second cycle becomes 96.3% or 14 children who have categories capable. Furthermore, to speak result In the first cycle only 6 children (40%) and increased in the second cycle to 11 children (73.3%), so that the process of improving the ability to speak with storytelling with puppets can be said to be successful. The existence of storytelling with puppets is a good idea in the form of improving listening skills and talking to the child, so the method of storytelling with puppets can be used as an alternative by teachers in developing children's language skills, especially listening and speaking.


(4)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur senatiasa penulis sampaikan kepada Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak Usia Dini melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan di Taman Kanak-Kanak Khairin Kids Kelompok B Medan Perjuangan” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Sholawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmad bagi alam semesta.

Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Masganti Sit, M.Ag dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai penyelesaian tesis ini.

Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terimakasih kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu penulis khususnya dalam Administrasi sampai menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan Terima Kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah Paud Khairin kids Kec. Medan Perjuangan, seluruh guru dan anak-anak murid atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar. Kepada teman-teman pendidikan dasar kelas B2 angkatan XXI serta seluruh keluarga besar program studi pendidikan dasar program pascasarjana universitas negeri medan.

Ucapan Terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua Orang Tua tercinta Aidil Syawal Pasaribu, S.Pd dan Yusra Lubis, S.Pd.I atas Do’a, Dorongan, Pengorbanan baik moril maupun materil yang telah diberikan


(5)

ii

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik. kepada semua keluarga, juga teruntuk Ibu Mahsanati Lubis S.Pd.I.

Terima kasih yang teristimewa juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta Ahmad Syukri Sitorus, M.Pd, atas pengertian, semangat, dorongan dan pengorbanan yang sangat besar kepada penulis.

Menyadari atas keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat kontruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada allah SWT kita berserah, semoga kita semua mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan rahmad dan karunianya kepada kita semua. Amin.

Medan, Desember 2015 Penulis


(6)

i DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR DIAGRAM ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Perumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoretis ... 9

2.1.1 Pengertian Kemampuan Berbicara ... 9

2.1.2 Tipe Perkembangan Bebicara Anak Usia Dini ... 11

2.1.3 Tahapan Perkembangan Bicara Anak Usia Dini ... 12

2.2 Kemampuan Menyimak ... 13

2.2.1 Pengertian Kemampuan Menyimak ... 13

2.2.2 Fungsi Menyimak ... 15

2.3 Metode Bercerita ... 17

2.3.1 Tujuan Bercerita ... 17

2.3.3 Fungsi Bercerita ... 18

2.3.4 Manfaat Metode Bercerita ... 19

2.3.5 Kelebihan dan Kekuranagn Metode Bercerita ... 21

2.4 Media Pembelajaran Boneka Tangan... 24

2.4.1 Pengertian Media Boneka Tangan ... 24


(7)

ii

2.4.3 Ketentuan Bercerita dengan Boneka Tangan ... 28

2.5 Kerangka Berpikir ... 29

2.6 Penelitian Yang Relevan ... 30

2.7 Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.2 Subjek Penelitian ... 32

3.3 Objek Penelitian ... 32

3.4 Metode dan Rancangan Penelitian ... 32

3.5 Prosedur Penelitian ... 34

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 40

3.9 Indikator Keberhasilan Siklus Terhadap Kemampuan Menyimak Dan Berbicara ... 41

3.10. Waktu Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

4.2 Deskripsi dan Hasil Penelitian Siklus I ... 44

4.3 Deskripsi dan Hasil Penelitian Siklus II ... 65

4.4 Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak ... 86

4.5 Pembahasan ...91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(8)

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Diagram kemampuan menyimak anak pada siklus I... 48 Diagram 4.2 Diagram kemampuan berbicara anak pada siklus I... 50 Diagram 4.3. Pesentase Hasil Peningkatan kemampuan Berbicara Secara

Klasikal Siklus I ... 51 Diagram 4.4 Diagram kemampuan menyimak anak pada siklus II ... 64 Diagram 4.5 Diagram kemampuan berbicara anak pada siklus II ... 66 Diagram 4.6. Pesentase Hasil Peningkatan kemampuan Berbicara Secara

Klasikal Siklus II ... 67 Diagram 4.7 Diagram peningkatan kemampuan menyimak anak ... 70 Diagram 4.8 Diagram peningkatan kemampuan berbicara anak ... 73


(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ... 99

Lampiran 2 Materi Cerita ... 119

Lampiran 3 Lembar Observasi Kemampuan Menyimak ... 134

Lampiran 4 Lembar Observasi Kemampuan Bercerita ... 138


(10)

94 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak usia dini kelompok b TK Khairin Kids Tuamang Kec. Medan Perjuangan. Hal ini terlihat dari data yang didapatkan pada tahap prasiklus dimana dari 15 anak 6 anak atau 40% anak yang memiliki kategori mampu, lalu meningkat pada siklus I menjadi 7 anak atau 46.6% anak yang memiliki kategori mampu dan pada siklus II menjadi 96.3% atau 14 anak yang memiliki kategori mampu.

2. Metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini kelompok b TK Khairin Kids Tuamang Kec. Medan Perjuangan. Hal ini terlihat dari data yang didapatkan tentang kemampuan berbicara anak, pada tahap prasiklus tidak ada anak yang tergolong sangat mampu (0%), mampu 1 anak (6.6%), cukup mampu 6 anak (40%) dan kurang mampu 8 anak (53.4%). Pada siklus I kategori sangat mampu 2 anak (13.4%), mampu 4 anak (26.6%), cukup mampu 4 anak (26.6%) dan kurang mampu 5 anak (33.4%). Pada siklus II kategori sangat mampu 8 anak (53.3%), mampu 3 anak (20%), cukup mampu 3 anak (20%) dan


(11)

95

kurang mampu 1 anak (6.7%), dikarenakan anak tersebut tidak mampu melakukan apa yang dilakukan oleh teman sebanya ketika proses tindakan berlangsung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru, dalam rangka peningkatan kemampuan menyimak dan berbicara anak Taman Kanak-kanak memiliki banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat dipergunakan salah satu diantaranya adalah dengan menerapkan metode bercerita dengan boneka tangan.

2. Kepala sekolah memberikan pelatihan kepada guru-guru agar dapat menerapkan metode bercerita dengan boneka tangan sebagai salah satu metode dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak. 3. LPTK untuk dapat kiranya memasukkan metode bercerita dengan boneka

tangan kedalam kurikulum sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak.

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis atau mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dan dapat menggantikan dengan variabel yang lain.


(12)

96

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto, (2011) Perkembangan anak usia dini, Jakarta: Kencana.

Anderson, Paul S. (1972) Language Skills In Elementary Education, Newyork: Macmillan Puplishing Co.Inc.

Anitah, S.(2008). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Bowler, P & Linke,P. (1996), Your Child From One to Ten. Victoria: Impac

Printing pty Ltd.

Bredekamp, Sue dan Copple, (1997). Developmentally Approprite Practice In Early Childhood Program. Washington DC: National Associatiation For The Education Of Young Children.

Bromley, K.D. (1992), Language Arts, Exploring Connections, Boston: Allyn and

Bacon.

Dhieni, Nurbiani (2011). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta:

Universitas Terbuka.

Ernawulan Syaodih. (2005) Bimbingan Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Depdiknas.

Gunarti, Winda, dkk. 2010. Metode pengembangan perilaku dan kemampuan

dasar anak usia dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Edisi Ke Enam Jilid 1&2, Penerjemah Muslidah Zarkasi. Jakarta: Erlangga.

Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Mustakim, M.N. (2011). Peran Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak

TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N, & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(13)

97

Suharso, Aries. (2012). “Model Pembelajaran Interatif Bangun Ruang 3d Berbasis Augmented Reality”. Majalah Ilmiah Solusi Unsika, Volume 11, No 24 (hlm.1-11)

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini.

Jakarta: Depdiknas.

Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: Rineka Cipta.

Tampubolon.(1991). Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G.(1998). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur, 1990. Pengajaran Bahasa Komunikatif, Bandung: FPBS

IKIP Bandung.

Vygotsky, L. (1986). Thought and Language. London: The MIT Press

Yosastra, Oki, dkk. (2013). “Efektifitas Permainan Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengurangan Bilangan Bulat Bagi Anak Tunagrahita X”.E-Jupekhu, Volume 2, Edisi khusus (hlm.671-681)

Zaman, Badru, dkk. 2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka


(1)

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Diagram kemampuan menyimak anak pada siklus I... 48 Diagram 4.2 Diagram kemampuan berbicara anak pada siklus I... 50 Diagram 4.3. Pesentase Hasil Peningkatan kemampuan Berbicara Secara

Klasikal Siklus I ... 51 Diagram 4.4 Diagram kemampuan menyimak anak pada siklus II ... 64 Diagram 4.5 Diagram kemampuan berbicara anak pada siklus II ... 66 Diagram 4.6. Pesentase Hasil Peningkatan kemampuan Berbicara Secara

Klasikal Siklus II ... 67 Diagram 4.7 Diagram peningkatan kemampuan menyimak anak ... 70 Diagram 4.8 Diagram peningkatan kemampuan berbicara anak ... 73


(2)

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ... 99

Lampiran 2 Materi Cerita ... 119

Lampiran 3 Lembar Observasi Kemampuan Menyimak ... 134

Lampiran 4 Lembar Observasi Kemampuan Bercerita ... 138


(3)

94 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak usia dini kelompok b TK Khairin Kids Tuamang Kec. Medan Perjuangan. Hal ini terlihat dari data yang didapatkan pada tahap prasiklus dimana dari 15 anak 6 anak atau 40% anak yang memiliki kategori mampu, lalu meningkat pada siklus I menjadi 7 anak atau 46.6% anak yang memiliki kategori mampu dan pada siklus II menjadi 96.3% atau 14 anak yang memiliki kategori mampu.

2. Metode bercerita dengan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini kelompok b TK Khairin Kids Tuamang Kec. Medan Perjuangan. Hal ini terlihat dari data yang didapatkan tentang kemampuan berbicara anak, pada tahap prasiklus tidak ada anak yang tergolong sangat mampu (0%), mampu 1 anak (6.6%), cukup mampu 6 anak (40%) dan kurang mampu 8 anak (53.4%). Pada siklus I kategori sangat mampu 2 anak (13.4%), mampu 4 anak (26.6%), cukup mampu 4 anak (26.6%) dan kurang mampu 5 anak (33.4%). Pada siklus II kategori sangat mampu 8 anak (53.3%), mampu 3 anak (20%), cukup mampu 3 anak (20%) dan


(4)

kurang mampu 1 anak (6.7%), dikarenakan anak tersebut tidak mampu melakukan apa yang dilakukan oleh teman sebanya ketika proses tindakan berlangsung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru, dalam rangka peningkatan kemampuan menyimak dan berbicara anak Taman Kanak-kanak memiliki banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat dipergunakan salah satu diantaranya adalah dengan menerapkan metode bercerita dengan boneka tangan.

2. Kepala sekolah memberikan pelatihan kepada guru-guru agar dapat menerapkan metode bercerita dengan boneka tangan sebagai salah satu metode dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak. 3. LPTK untuk dapat kiranya memasukkan metode bercerita dengan boneka

tangan kedalam kurikulum sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak.

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis atau mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dan dapat menggantikan dengan variabel yang lain.


(5)

96

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto, (2011) Perkembangan anak usia dini, Jakarta: Kencana.

Anderson, Paul S. (1972) Language Skills In Elementary Education, Newyork: Macmillan Puplishing Co.Inc.

Anitah, S.(2008). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Bowler, P & Linke,P. (1996), Your Child From One to Ten. Victoria: Impac

Printing pty Ltd.

Bredekamp, Sue dan Copple, (1997). Developmentally Approprite Practice In Early Childhood Program. Washington DC: National Associatiation For The Education Of Young Children.

Bromley, K.D. (1992), Language Arts, Exploring Connections, Boston: Allyn and Bacon.

Dhieni, Nurbiani (2011). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka.

Ernawulan Syaodih. (2005) Bimbingan Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.

Gunarti, Winda, dkk. 2010. Metode pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Edisi Ke Enam Jilid 1&2, Penerjemah Muslidah Zarkasi. Jakarta: Erlangga.

Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Mustakim, M.N. (2011). Peran Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N, & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suharso, Aries. (2012). “Model Pembelajaran Interatif Bangun Ruang 3d Berbasis Augmented Reality”. Majalah Ilmiah Solusi Unsika, Volume 11, No 24 (hlm.1-11)

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta.

Tampubolon.(1991). Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G.(1998). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur, 1990. Pengajaran Bahasa Komunikatif, Bandung: FPBS IKIP Bandung.

Vygotsky, L. (1986). Thought and Language. London: The MIT Press

Yosastra, Oki, dkk. (2013). “Efektifitas Permainan Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengurangan Bilangan Bulat Bagi Anak Tunagrahita X”.E-Jupekhu, Volume 2, Edisi khusus (hlm.671-681)

Zaman, Badru, dkk. 2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok a di taman kanak-kanak aisyiyah cabang kartasura tahun pelajaran 2013

0 3 16

PENDAHULUAN Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok a di taman kanak-kanak aisyiyah cabang kartasura tahun pelajaran 2013/2014.

0 2 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok a di taman kanak-kanak aisyiyah cabang kartasura tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 11

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHAR

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHAR

1 3 13

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Ber

0 1 16

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Ber

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Media Gambar Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pertiwi Geneng Klaten Tahun Pelajaran 20

0 3 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Trisula Perwari, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN BONEKA JARI.

0 4 48