Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia

i

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU PRODUK STAY ASSY TD PADA
PT BS INDONESIA

HAFIZ ILMAN

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PEMILIHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Perencanaan
dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS

Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, November 2013

Hafiz Ilman
NIM H24114076

iii

ABSTRAK
HAFIZ ILMAN. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia. Dibimbing oleh ALIM SETIAWAN.
Perusahaan sering kali mengalami permasalahan dalam perencanaan dan
pengendalian persediaan, mulai dari persediaan bahan baku hingga barang jadi.
Oleh sebab itu diperlukan adanya perencanaan yang baik agar konsisten dalam

aktifitas produksinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem
perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD dan
menganalisis penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
dengan metode Material Requirement Planning (MRP) dan menentukan metode
MRP yang tepat sebagai alternatif dengan biaya terendah. Sistem perencanaan
dan pengendalian bahan baku produk Stay Assy TD adalah sistem First In First
Out (FIFO) dengan bahan baku utama khusus perakitan yaitu stay powder
coating, bracket CED, washer, spring dan ball bearing. Perencanaan kebutuhan
material dilakukan dengan metode MRP berbasis peramalan permintaan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk waktu mendatang.
Peramalan tersebut menggunakan metode winters. Peramalan dilihat dari nilai
Mean Absolute Percentage of Error (MAPE) yang terkecil. Penerepan sistem
perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode MRP
yang menghasilkan biaya terendah untuk bahan baku stay powder coating,
bracket CED, spring dan ball bearing adalah metode MRP teknik part period
balancing (PPB) sedangkan untuk bahan baku washer adalah metode MRP teknik
Economic Order Quantity (EOQ).
Kata kunci : Peramalan winters, metode MRP teknik EOQ, LFL dan PPB

ABSTRACT

HAFIZ ILMAN. Planning and Inventory Raw Material Stay Assy TD Controlling
at PT BS Indonesia. Supervised by ALIM SETIAWAN.
Some Companies often having difficulties in Planning and Inventory, even
from the start raw material inventory till becoming finished goods. In order to
solve the problems, company needs a good planning so the product activity could
run well consistently. The aim of this research is in order to know about Stay
Assy TD Planning and Inventory Raw Material Controlling with MRP (Material
Requirement Planning) and to decide the correct MRP Method as the correct
lowest cost alternative. Planning and Inventory Controlling used by MRP Method
for Stay Assy TD using FIFO (First In First Out) Method. With main specific raw
material for assembling stay powder coating, bracket CED, washer, spring and
ball bearing. Planning for material needs using MRP based on customer needs
estimation in order to fill future raw material needs. The estimation using winters
method. The estimation could be seen from the least MAPE (Mean Absolute
Percentage of Error). By using MRP technique with PPB (part period balancing)
for stay powder coating, bracket CED, Spring and ball bearing material could
spend the lowest cost. And MRP Technique with EOQ (Economic Order Quantity)
is used for Washer raw material.
Key word : Winters Estimation, MRP Technique with EOQ, LFL, PPB.


iv

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU PRODUK STAY ASSY TD PADA
PT BS INDONESIA

HAFIZ ILMAN

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada Program Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2013

v

Judul penelitian
Nama
NIM

: Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan
Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia
: Hafiz Ilman
: H24114076

Disetujui oleh
Pembimbing

Alim Setiawan S, STP, MSi
Pembimbing I


Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 sampai bulan November 2013
ini adalah manajemen persediaan bahan baku, dengan judul Analisis Perencanaan
dan Pengendalian Persediaan bahan baku Produk Stay Assy TD pada PT BS
Indonesia.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Alim Setiawan STP, Msi
selaku pembimbing, Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku penguji
pertama dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.pd selaku penguji kedua dalam sidang
yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada pihak PT BS Indonesia khususnya departemen PPC, HR&GA
dan logistic yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima
kasih juga disampaikan kepada orang tua (Isnardi dan Enirita) atas segala doa,
dukungan dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor, November 2013

Hafiz Ilman

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR


viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian


2

Manfaat penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

3

METODE PENELITIAN

3

Kerangka Pemikiran Penelitian

3

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


4

Jenis dan Sumber Pengumpulan Data

4

Prosedur dan Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Gambaran Umum Perusahaan

6

Proses Produksi Stay Assy TD


6

Sistem Persediaan Bahan Baku PT BS Indonesia

7

Peramalan Permintaan

9

Analisis Material Requirement Planning (MRP)

10

Pembahasan

24

Implikasi manajerial

25

SIMPULAN DAN SARAN

26

Simpulan

26

Saran

27

DAFTAR PUSTAKA

27

viii

DAFTAR TABEL
1. Kuantitas pesanan dan frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan
7
2. Asumsi biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD
8
3. Hasil peramalan permintaan Stay Assy TD tahun 2013
10
4. Hasil perhitungan kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ)
11
5. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ
12
6. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode
MRP teknik EOQ
13
7. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ
14
8. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode
MRP teknik EOQ
15
9. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL
16
10. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode
MRP teknik LFL
17
11. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik LFL
18
12. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode
MRP teknik LFL
19
13. Hasil perhitungan Economic Part Period (EPP)
20
14. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik PPB
21
15. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode
MRP teknik PPB
22
16. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB
23
17. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode
MRP teknik PPB
24
18. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH
25
19. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH perusahaan 25

DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pemikiran penelitian
2. Struktur produk Stay Assy TD
3. Pola data permintaan Stay Assy TD

4
7
9

DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar pertanyaan wawancara
2. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
3. Hasil parameter kesalahan tiap metode peramalan
4. Hasil perhitungan MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD RH
5. Hasil perhitungan MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD LH
6. Hasil perhitungan MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD RH
7. Hasil perhitungan MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD LH
8. Hasil perhitungan MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD RH
9. Hasil perhitungan MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD LH
10. Hasil perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH
11. Hasil Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH

28
29
30
31
34
37
39
41
43
45
46

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia pada tahun 2013 berkembang
dengan sangat pesat. Menurut Sugiarto dalam Media Industri (2013) tingkat
penjualan mobil mengalami kenaikan sebesar 10 (sepuluh) persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Adanya permintaan yang semakin banyak dan fluktuasi yang
tinggi, maka setiap perusahaan otomotif dituntut untuk dapat beroperasi secara
efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan.
Seiring dengan perkembangan pasar di Indonesia. Maka persaingan pasar
pun semakin ketat, produsen kendaraan bermotor bersaing dalam hal kualitas,
desain, ataupun harga. Produsen-produsen kendaraan bermotor khususnya
produsen mobil yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu PT Toyota
Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), PT Astra Daihatsu Motor (ADM), PT
Astra Honda Motor (AHM), PT Indomobil Suzuki Indonesia (ISI), dan masih
banyak lagi produsen-produsen kendaraan bermotor lainnya. Produsen-produsen
kendaraan bermotor tersebut tentunya bekerja sama dengan perusahaanperusahaan yang memproduksi komponen-komponen kendaraan bermotor, karena
kendaraan bermotor merupakan gabungan dari komponen-komponen yang saling
mendukung dan memiliki fungsinya masing-masing. Komponen ini tidak di
produksi langsung oleh produsen kendaraan bermotor, melainkan di produksi oleh
mitra atau partner dari perusahaan-perusahaan produsen kendaraan bermotor,
salah satunya adalah PT BS Indonesia.
PT BS Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
automotif yang memproduksi komponen kendaraan bermotor dimana di dalam
persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan sejenis seperti PT
Showa Indonesia, PT Denso Indonesia. PT BS Indonesia bertekat untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas, bermutu tinggi dan dengan harga
yang bersaing.
Kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Untuk mengadakan kegiatan produksi harus tersedia bahan
baku. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang
efektif dan efisien diperlukan. Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan
baku produk Stay Assy TD merupakan suatu sistem yang dapat menjamin
kelancaran akan ketersediaan bahan baku, sehingga proses produksi akan berjalan
dengan lancar. Perencanaan dan pengendalian tersebut dapat mencegah terjadinya
kekurangan bahan baku yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi
atau dapat menghentikan kegiatan produksi yang menyebabkan perusahaan
menderita kerugian.
Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan fungsi dari suatu
organisasi yang bertujuan untuk pengelolaan secara optimal sumber daya produksi
yang bersifat terbatas namun harus efektif dan efisien. Demikian juga perencanaan
dalam perusahaan mengandung aspek strategi dalam merancang apa, bagaimana,
kapan dan berapa banyak produk yang harus di produksi agar kelangsungan hidup
perusahaan dapat dipertahankan (Baroto 2002).

2
Perumusan Masalah
PT BS Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang sedang
berkembang yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Kesuksesan
suatu sistem produksi dapat dilihat pada kemampuannya dalam mengendalikan
aliran bahan baku yang tepat, di tempat yang tepat, pada saat yang tepat untuk
memenuhi jadwal pengiriman kepada pelanggan, menekan persediaan seoptimal
mungkin, menjaga tingkat pembebanan atas pekerjaan dan mesin, serta akhirnya
untuk mencapai efisiensi produksi yang optimum (Baroto 2002). Salah satu
metode perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku adalah metode
Material Requirement Planning (MRP). Sistem MRP mampu memberikan
indikasi apabila tidak terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan
(Baroto 2002). Maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
produk Stay Assy TD.
2. Bagaimana penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode MRP dan menentukan metode MRP yang tepat
sebagai alternatif dengan biaya terendah.
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk pengelolaan persediaan bahan baku
utama produk Stay Assy TD secara optimum. Selain itu, tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
produk Stay Assy TD.
2. Menganalisis penerapan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan
bahan baku dengan menggunakan metode MRP dan menentukan metode
MRP yang tepat sebagai alternatif dengan biaya terendah.
Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa masukan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya :
1. PT BS Indonesia
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
mengambil berbagai keputusan perusahaan seperti perencanaan dan
pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien.
2. Umum
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan yang layak dipercaya dan
dapat dijadikan langkah awal bagi penulisan karya ilmiah lain dan penelitian
lanjutan mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.

3
Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka terdapat
beberapa batasan yang bertujuan agar penelitian lebih terarah. Batasan ruang
lingkup penelitian ini adalah :
1. Penelitian difokuskan pada analisis sistem perencanaan dan pengendalian
persediaan bahan baku khusus perakitan produk Stay Assy TD.
2. Perhitungan dilakukan dengan metode MRP teknik Economic Order Quantity
(EOQ), Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB).

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian
Konsep pemikiran penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi sistem
perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku di PT BS Indonesia. Hal ini
penting karena bahan baku yang digunakan dapat mempengaruhi kegiatan
produksi perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengetahui jadwal induk
produksi, struktur produk dan status persediaan bahan baku perusahaan untuk
dapat dianalisis melalui perencanaan dan pengendaliannya dengan menggunakan
berbagai metode Material Requirement Planning (MRP) yang tepat. Jadwal induk
produksi salah satunya disusun berdasarkan peramalan permintaan tahun 2013
dengan data permintaan tahun 2011 dan 2012 menggunakan metode peramalan
Time Series. Peramalan dengan metode Time Series digunakan sebagai perkiraan
pemesanan bahan baku yang akan dilakukan perusahaan.
Metode MRP yang digunakan untuk menganalisis perencanaan dan
pengendalian persediaan bahan baku, yaitu metode MRP teknik Economic Order
Quantity (EOQ), Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB). Langkah
selanjutnya, melakukan analisis perbandingan antara metode MRP dengan metode
perusahaan untuk melihat metode MRP dengan teknik EOQ, LFL dan PPB yang
menghasilkan biaya persediaan terendah yang sesuai dengan keadaan perusahaan.
Metode yang dipilih merupakan perbandingan metode dengan melihat
penghematan biaya persediaan yang dihasilkan. Metode dengan biaya persediaan
terendah dipilih sebagai bahan rekomendasi perusahaan untuk menetapkan
kebijakan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku perusahaan.
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 1.

4

Identifikasi perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
Sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku di PT BS
Indonesia :
Penentuan jenis bahan baku
Proses pemesanan dan pembelian bahan baku
Proses pemeriksaan dan penyimpanan bahan baku
Proses produksi
Sistem MRP

Jadwal Induk Produksi

Struktur produk

Status persediaan

MRP teknik
EOQ

MRP teknik
LFL

Peramalan Time
Series untuk
Jadwal Induk
Produksi

MRP teknik
PPB

Metode
perusahaan

Analisis perbandingan metode MRP
dengan metode perusahaan
Analisis penghematan
Rekomendasi metode perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT BS Indonesia yang berlokasi di
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Pemilihan lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja dengan alasan bahwa PT BS Indonesia merupakan salah
satu perusahaan yang memproduksi komponen mobil dimana pada tahun 2013
permintaan dan penjualannya mengalami peningkatan yang membuat perusahaan
harus membuat perencanaan dan pengendalian perusahaan. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan April sampai dengan Juli 2013.
Jenis dan Sumber Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung di lokasi penelitian.
Data tersebut didapat dengan cara pengamatan langsung (observasi) serta
wawancara dengan narasumber dari departemen produksi, departemen logistic dan
departemen Production Planning and Control (PPC) perusahaan. Daftar
pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari literatur terkait dengan topik penelitian dan dokumen yang
telah disusun oleh PT BS Indonesia berupa data dokumentasi yang dapat

5
digunakan sebagai bahan acuan atau referensi dalam penelitian. Dokumentasi
tersebut terdiri dari :
1. Data Master Production Schedule (MPS).
2. Data permintaan pelanggan (dokumen order list).
3. Data pemesanan bahan baku (dokumen purchase order).
4. Prosedur pemesanan dan pembelian bahan baku.
5. Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku.
Prosedur dan Analisis Data
Peramalan
Menurut Heizer dan Render (2006) peramalan adalah seni dan ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan. Menurut Ishak (2010) peramalan adalah
pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau
beberapa produk di periode yang akan datang. Peramalan dilakukan dengan
menggunakan software Minitab teknik winter dan moving average dengan melihat
nilai kesalahan terkecil dari Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square of
Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage of Error (MAPE).
Material Requirement Planning (MRP)
Menurut Baroto (2002) langkah-langkah perhitungan dalam menganalisis
data dengan sistem MRP adalah sebagai berikut :
1. Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan
bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan
keadaan persediaan.
2. Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan
optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan
kebutuhan bersih yang telah dilakukan. Metode untuk menentukan ukuran lot
diarahkan untuk meminimalkan total biaya pesan dan biaya simpan. Teknikteknik tersebut adalah teknik EOQ, LFL dan PPB.
3. Offsetting bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana
pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan
diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang
diinginkan dengan besarnya lead time.
4. Explosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item.
Perhitungan kebutuhan kotor ini didasarkan pada rencana pemesanan itemitem produk pada level yang lebih atas dan diperlukan struktur produk serta
informasi mengenai jumlah kebutuhan tiap item yang akan dihitung.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan
PT BS Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
otomotif dimana produk utamanya merupakan komponen kendaraan bermotor
khusnya mobil. PT BS Indonesia terdiri dari kantor dan pabrik yang berlokasi di
kawasan Industri Jababeka Cikarang. Perusahaan tersebut berdiri pertama kali di
Indonesia pada bulan Februari tahun 1992 dengan Presiden Direktur perusahaan
Kim Jae Mu. Selain itu, di Korea kota Seoul dengan nama JN Industri dan BS
Korea.
PT BS Indonesia menjalankan kegiatan usahanya dengan mengacu kepada
visi dan misi perusahaan. Visi PT BS Indonesia adalah “berusaha meningkatkan
mutu produk untuk menjadi perusahaan automotive part yang mampu masuk ke
pasar yang berada lima besar di Indonesia”. Sedangkan misi PT BS Indonesia
adalah selalu aktif mengembangkan produk dengan inovasi desain maksimal dan
intensif melaksanakan training, sejalan dengan peningkatan kesejahteraan
karyawan.
Proses Produksi Stay Assy TD
Menurut Handoko (2008) produksi dan operasi adalah pengelolaan secara
optimal penggunaan input atau faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin,
peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi menjadi
berbagai produk atau jasa. Stay Assy TD merupakan kaca spion truk dimana
pelanggan utama produk Stay Assy TD adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian
Motor. Produk Stay Assy TD yang dipesan konsumen terdiri dari dua bagian yaitu
bagian sebelah kanan yang disebut Stay Assy TD RH dan bagian sebelah kiri
disebut dengan Stay Assy TD LH.
Proses produksi pada PT BS Indonesia dilakukan berdasarkan jadwal
produksi harian yang dibuat oleh departemen produksi. Tahapan proses produksi
Stay Assy TD mulai dari bahan baku hingga menjadi produk Stay Assy TD
sebagai berikut :
1. Proses swagging, merupakan proses pemanasan pipe blank dan pembulatan
kepala pipe blank.
2. Proses bending, merupakan proses pembengkokkan stay swagging.
3. Proses welding, merupakan proses pengelasan stay bending dengan stoper.
Dalam proses welding ini dibedakan stay kiri (stay welding LH) dan stay
kanan (stay welding RH).
4. Proses short blast, merupakan proses pembersihan stay welding dari minyak
yang tersisa pada proses sebelumnya. Proses short blast sering dikenal
dengan proses amplas.
5. Proses Catodike Electroute Dispotitions (CED), merupakan proses pemberian
cat dasar dengan cara menyemprotkan unsur kimia yaitu unsur katoda
elektroda yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pengkaratan.

7
6. Proses powder coating, merupakan proses pemberian unsur metalik dengan
cara menyemprotkan serbuk powder kepada stay CED agar terlihat
mengkilap. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan cat.
7. Proses assembling, merupakan proses perakitan stay powder coating dengan
komponen perakitan lainnya yaitu bracket CED, washer, spring dan ball
bearing hingga menjadi produk Stay Assy TD.
Menurut Baroto (2002) struktur produk merupakan daftar barang atau
material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, atau pembuatan produk
akhir dan menunjukan berapa banyak setiap komponen dari bagian produk yang
akan diperlukan serta merinci semua nama komponen, nomor identitas dan
sumber bahan. Struktur produk dapat digambarkan sebagai pohon cabang yang
merupakan bahan baku pembentuk produk. Berdasarkan wawancara dengan
departemen PPC, struktur produk Stay Assy TD dapat dilihat pada Gambar 2.
Stay Assy TD

Stay powder
coating (1)

Bracket
CED (1)

Washer
(1)

Spring
(1)

Ball bearing
(3)

Gambar 2. Struktur produk Stay Assy TD
Pada Gambar 2 dapat dilihat struktur produk Stay Assy TD terdiri dari lima
komponen perakitan. Pemakaian bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi satu unit Stay Assy TD yaitu menggunakan satu unit stay powder
coating, bracket CED, washer, spring dan tiga unit ball bearing.
Sistem Persediaan Bahan Baku PT BS Indonesia
Bahan baku merupakan bahan yang harus diperhitungkan dalam
kelangsungan proses produksi. Banyaknya bahan baku yang tersedia akan
menentukan besarnya penggunaan sumber-sumber di dalam perusahaan dan
kelancarannya (Assauri 2008). Bahan baku utama khusus perakitan yang
digunakan perusahaan dalam memproduksi Stay Assy TD terdiri dari stay powder
coating, bracket CED, washer, spring dan ball bearing. Berdasarkan wawancara
dengan departemen logistic kuantitas pemesanan dan frekuensi pemesanan yang
diterapkan pada perusahaan saat ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kuantitas pesanan dan frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan
Bahan baku
Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball Bearing

Bulan
Jan-Des
Jan-Des
Jan-Des
Jan-Des
Jan-Des

Banyaknya
pemesanan (kali)
12
12
12
12
12

Sumber : Dokumen purchase order (2013)

Kuantitas Pemesanan
RH (Unit)
LH (Unit)
6.000
6.000
6.000
6.000
10.000
10.000
6.000
6.000
48.000
48.000

8
Pada Tabel 1 dapat dilihat pemesanan bahan baku produk Stay Assy TD
terdiri dari dua bagian, dimana terdapat bagian kanan (RH) dan bagian kiri (LH).
Frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan untuk masing-masing bahan
baku sebanyak 12 kali dalam satu tahun dengan kuantitas pemesanan yang sama
antara RH dan LH. Kuantitas pemesanan dan frekuensi pemesanan ini merupakan
metode perusahaan yang akan dijadikan sebagai dasar perbandingan dengan
metode MRP teknik EOQ, LFL dan PPB.
Biaya persediaan bahan baku pada PT BS Indonesia terdiri dari biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Assauri (2008) komponen biaya
pemesanan diantaranya adalah biaya administrasi pembelian, biaya transportasi,
bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan. Komponen biaya
penyimpanan adalah biaya pergudangan, biaya peralatan material handling dan
biaya-biaya lainnya. Berdasarkan wawancara dengan departemen logistic dan
departemen PPC asumsi biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan untuk
masing-masing bahan baku dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan biaya
persediaan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 2. Asumsi biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD
Bahan Baku
Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball Bearing

Biaya pemesanan
RH (RP)
LH (RP)
225.000
270.000
360.000
360.000
60.000
60.000
105.000
105.000
108.000
108.000

Biaya Penyimpanan
RH (RP)
LH (RP)
375
450
600
600
60
60
175
175
23
23

Sumber : Data purchase order diolah (2013)
Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat biaya persediaan bahan baku tertinggi
yang harus dikeluarkan perusahaan adalah bahan baku bracket CED. Karena
bracket CED merupakan bahan baku impor dan memerlukan tempat penyimpanan
yang lebih luas dibandingkan bahan baku lain.
Perencanaan persediaan bahan baku merupakan perencanaan kebutuhan
bahan mentah dan komponen yang digunakan untuk memenuhi jadwal induk
produksi, perencanaan juga menentukan kapan pesanan bahan dan komponen
perlu dikirim kepada pabrik untuk proses produksi (Handoko 2008). Berdasarkan
wawancara dengan departemen logistic perencanaan persediaan bahan baku yang
dilakukan oleh PT BS Indonesia dimulai dari departemen warehouse melakukan
cek persediaan yang ada di gudang untuk mengetahui bahan baku mana yang
memiliki jumlah stok minimum, dan melaporkannya dalam bentuk control
material kepada departemen Production Planning Control (PPC). Selanjutnya,
departemen PPC menyusun daftar kebutuhan bahan baku dalam bentuk Purchase
Request (PR). Sebelum melakukan pembelian terlebih dahulu departemen logistic
akan melakukan pengecekan PR dari jenis bahan baku yang diminta, harga dan
waktu pengiriman. Setelah melakukan pengecekan ini, departemen logistic
membuat daftar kebutuhan bahan baku dalam bentuk Purchase Order (PO)
dimana PO terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi sebelum dikirim kepada
pemasok. Pemesanan dan pembelian bahan baku ini dilakukan setiap satu bulan
dengan waktu tunggu (lead time) bahan baku mulai dari pengiriman PO sampai
bahan baku diterima di perusahaan selama dua minggu.

9
Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku dilakukan mulai dari
penerimaan bahan baku di area penerimaan barang (incoming inspection). Di sini
bahan baku akan diperiksa terlebih dahulu apakah bahan baku yang datang sesuai
dengan spesifikasi yang dipesan dan sesuai dengan standar yang disyaratkan.
Hasil pemeriksaan akan disimpan di gudang dan disusun berdasarkan warehouse
map dengan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO). Pada sistem ini
bahan baku yang pertama kali disimpan di gudang, maka bahan baku tersebut
yang pertama kali digunakan dalam proses produksi.
Pengendalian persediaan bahan baku yang telah dilakukan PT BS
Indonesia sudah baik. Pihak perusahaan memberikan kebijakan pada setiap
departemen untuk dapat memesan bahan baku yang mereka butuhkan dengan cara
membuat purchase request dan menyerahkannya kepada departemen PPC.
Peramalan Permintaan
Penyusunan jadwal induk produksi dipengaruhi oleh peramalan permintaan.
Peramalan permintaan dapat dilakukan dengan melihat data permintaan tahuntahun sebelumnya. Peramalan yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai
gambaran bagi perusahaan untuk melakukan alternatif kebijakan terhadap
peramalan selanjutnya yang akan dilakukan. Proses peramalan dalam penelitian
ini didapatkan berdasarkan data permintaan produk Stay Assy TD terhitung dari
bulan Januari 2011 hingga Desember 2012 atau selama 24 bulan. Peramalan
permintaan disusun untuk 12 periode selanjutnya, yaitu untuk tahun 2013. Proses
peramalan dilakukan terlebih dahulu dengan melihat pola data dengan pola trend,
musiman, siklikal, dan random. Pola data yang dimiliki akan mempengaruhi cara
melakukan peramalan. Pola data permintaan produk Stay Assy TD dilihat pada
Gambar 3.
Pola data permintaan Stay Assy TD 2011 - 2012
7000

Jumlah (Unit)

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Bulan

Gambar 3. Pola data permintaan Stay Assy TD

10
Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil analisis yang menggunakan bantuan
perangkat lunak minitab 15.0 menunjukan pola data permintaan Stay Assy TD
dilakukan secara musiman. Menurut (Baroto 2002) metode peramalan yang sesuai
dengan pola data musiman adalah metode winters atau moving average.
Parameter kesalahan yang akan menjadi patokan pemilihan teknik terbaik adalah
Mean Absolute Percentage of Error (MAPE) karena memiliki nilai kesalahan
terkecil dibandingkan Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean Square of
Error (MSE). Teknik yang memiliki nilai MAPE terkecil dalam peramalan
permintaan Stay Assy TD adalah metode winter dimana nilai MAPE Stay Assy TD
RH 0,8 dan Stay Assy TD LH 0,77. Perbandingan metode winters dan moving
average dengan nilai MAD, MSE dan MAPE dapat dilihat pada Lampiran 3.
Hasil peramalan permintaan produk Stay Assy TD dengan menggunakan
peramalan metode winters sebagai dasar kegiatan pemenuhan kebutuhan bahan
baku produk Stay Assy TD pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil peramalan permintaan Stay Assy TD tahun 2013
Stay Assy TD

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total

RH (Unit)
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
53.958

LH (Unit)
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
53.930

Pada Tabel 3 di atas dapat dilihat hasil peramalan permintaan produk Stay
Assy TD dimulai dari bulan Januari sampai bulan Desember untuk tahun 2013.
Total permintaan pelanggan pada tahun 2013 untuk Stay Assy TD RH sebanyak
53.985 unit dan untuk Stay Assy TD LH sebanyak 53.930 unit.
Analisis Material Requirement Planning (MRP)
Menurut Rangkuti dalam Surianto (2013) Material Requirement Planning
(MRP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material
yang memerlukan beberapa tahapan proses. MRP merupakan suatu rencana
produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke dalam masingmasing komponen yang dibutuhkan dengan waktu tenggang, sehingga ditentukan
kapan dan berapa banyak bahan yang dipesan untuk masing-masing komponen
produk yang dibuat.

11
a) Metode MRP Teknik Economic Order Quantity (EOQ)
Menurut Handoko (2008) konsep EOQ adalah sederhana. Metode ini
digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan
biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Dalam teknik EOQ, jumlah
pesanan yang dilakukan adalah sebesar pesanan ekonomis (EOQ). Apabila
kebutuhan bersih untuk suatu periode lebih besar dari EOQ, maka jumlah yang
dipesan adalah sebesar kelipatan EOQ yang terdekat. Untuk mendapatkan hasil
dengan S adalah biaya
dari EOQ, maka digunakan rumus EOQ =
pemesanan per pesanan, D adalah jumlah penggunaan atau permintaan yang
diperkirakan per periode waktu dan H adalah biaya penyimpanan per unit per
tahun. Hasil perhitungan EOQ bahan baku utama Stay Assy TD dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Hasil perhitungan kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ)
Bahan baku
Stay powder coating RH
Stay powder coating LH
Bracket CED RH
Bracket CED LH
Washer RH
Washer LH
Spring RH
Spring LH
Ball bearing RH
Ball bearing LH

EOQ (Unit)
8.047
8.045
8.047
8.045
10.389
10.386
8.047
8.045
39.420
39.410

Jumlah
pemesanan (kali)
7
7
7
7
5
5
7
7
4
4

Waktu
pemesanan (hari)
43
43
43
43
60
60
43
43
75
75

Berdasarkan Tabel 4, hasil perhitungan metode MRP teknik EOQ, dapat
dilihat untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan spring
RH memiliki jumlah pemesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit. Persediaan awal
bahan baku merupakan persediaan akhir bahan baku periode sebelumnya
ditambahkan dengan kuantitas pemesanan bahan baku yang diterima pada bulan
tersebut. Persediaan akhir bahan baku adalah persediaan bahan baku yang
dikurangi oleh bahan baku yang digunakan. Pemesanan bahan baku tersebut
dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu tahun. Bahan baku washer RH
memiliki jumlah EOQ 10.389 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 5
(lima) kali dalam satu tahun. Bahan baku ball bearing RH memiliki jumlah EOQ
39.420 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu
tahun. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik
EOQ dapat dilihat pada Tabel 5. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada
Lampiran 4.

12
Tabel 5. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode
MRP teknik EOQ

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

Banyaknya
pesanan
(kali)
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1

Kuantitas
pemesanan
(Unit)
8.047
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
8.047
0
8.047

Persediaan
awal
(Unit)
8.276
12.407
8.035
10.981
6.750
11.254
6.911
9.586
5.186
9.919
4.720
8.540
11.324
7.408
11.083
5.982
9.798
6.255
9.959
4.587
8.234
12.967
7.768
11.588

Kebutuhan
bahan baku
(Unit)
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

Persediaan
akhir
(Unit)
4.360
8.035
2.934
6.750
3.207
6.911
1.539
5.186
1.872
4.720
493
2.600
7.408
3.036
5.982
1.751
6.255
1.912
4.587
187
4.920
7.768
3.541
5.648

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1

0
0
0
0
0
10.389
0
10.389
0
0
10.389
0
8.047
0
8.047
0
8.047
0
8.047
8.047
0
8.047
0
8.047

24.014
20.098
15.726
10.625
6.394
13.240
8.897
13.914
9.514
6.200
11.390
7.163
10.450
6.534
10.209
5.108
8.924
5.381
9.085
11.760
7.360
12.093
6.894
10.714

3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

20.098
15.726
10.625
6.394
2.851
8.897
3.525
9.514
6.200
1.001
7.163
1.223
6.534
2.162
5.108
877
5.381
1.038
3.713
7.360
4.046
6.894
2.667
4.774

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1

0
0
0
39.420
0
0
39.420
0
0
39.420
0
39.420

43.480
31.732
18.616
42.733
30.040
19.411
45.802
29.686
16.486
45.964
30.367
57.106

11.748
13.116
15.303
12.693
10.629
13.029
16.116
13.200
9.942
15.597
12.681
17.820

31.732
18.616
3.313
30.040
19.411
6.382
29.686
16.486
6.544
30.367
17.686
39.286

Bahan baku

Bulan

Stay powder
coating

Brecket CED

Washer

Spring

Ball bearing

13
Berdasarkan Tabel 5, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku yang
dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku Stay
Assy TD RH menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga
menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang
timbul dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH
metode MRP teknik EOQ
Bahan baku
Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball bearing

Biaya pemesanan
(Rp)
1.575.000
2.520.000
180.000
735.000
432.000

Biaya penyimpanan
(Rp)
1.509.000
2.414.000
311.700
704.200
453.330

Biaya persediaan
(Rp)
3.084.000
4.934.000
491.700
1.493.200
885.330

Berdasarkan Tabel 6, metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku stay
powder coating RH menghasilkan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan
biaya persediaan sebesar Rp 3.084.000 yang merupakan maksimal biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu tahun. Biaya tersebut merupakan
penggabungan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Bahan baku
bracket CED RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan biaya
persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.934.000 dalam satu tahun. Bahan baku
washer RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 10.389 unit dengan biaya
persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 491.700 dalam satu tahun. Bahan baku
spring RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan biaya
persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 1.439.200 dalam satu tahun. Sedangkan
bahan baku ball bearing RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 39.420 unit
dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 885.330 dalam satu tahun.
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ untuk
bahan baku stay powder coating LH, bracket CED LH dan spring LH memiliki
jumlah EOQ sebanyak 8.045 unit. Pemesanan bahan baku tersebut dilakukan
sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu tahun. Bahan baku washer LH memiliki
jumlah EOQ 10.386 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 5 (lima) kali
dalam satu tahun. Bahan baku ball bearing LH memiliki jumlah EOQ 39.410 unit
dan pemesanannya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun.
Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ
dapat dilihat pada Tabel 7. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 5.

14
Tabel 7. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode
MRP teknik EOQ

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nop
Des

Banyaknya
pesanan
(kali)
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1

Kuantitas
pemesanan
(Unit)
8.045
0
8.045
8.045
0
8.045
0
8.045
0
8.045
0
8.045
8.045
0
8.045
8.045
0
0
8.045
8.045
0
8.045
0
8.045

Persediaan
awal
(Unit)
8.371
4.452
8.121
11.118
6.883
11.382
7.035
9.704
5.300
10.047
4.843
8.657
9.424
5.505
9.174
12.171
7.936
4.390
8.088
10.757
6.353
11.100
5.896
9.710

Kebutuhan
bahan baku
(Unit)
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

Persediaan
akhir
(Unit)
4.452
76
3.073
6.883
3.337
7.035
1.659
5.300
2.002
4.843
612
2.711
5.505
1.129
4.126
7.936
4.390
43
2.712
6.353
3.055
5.896
1.665
3.764

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1

0
0
0
0
0
10.386
0
10.386
0
0
10.386
0
8.045
0
8.045
0
8.045
0
8.045
8.045
0
8.045
0
8.045

24.013
20.094
15.718
10.670
6.435
13.275
8.928
13.938
9.534
6.236
11.418
7.187
10.448
6.529
10.198
5.150
8.960
5.414
9.112
11.781
7.377
12.124
6.920
10.734

3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

20.094
15.718
10.670
6.435
2.889
8.928
3.552
9.534
6.236
1.032
7.187
1.241
6.529
2.153
5.150
915
5.414
1.067
3.736
7.377
4.079
6.920
2.689
4.788

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1

0
0
0
39.410
0
0
39.410
0
0
39.410
0
39.410

43.480
31.723
18.595
42.861
30.156
19.518
45.887
29.759
16.547
46.063
30.451
57.168

11.757
13.128
15.144
12.705
10.638
13.041
16.128
13.212
9.894
15.612
12.693
17.838

31.723
18.595
3.451
30.156
19.518
6.477
29.759
16.547
6.653
30.451
17.758
39.330

Bahan baku

Bulan

Stay powder
coating

Brecket CED

Washer

Spring

Ball bearing

15
Berdasarkan Tabel 7, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku dengan
menggunakan metode ini menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku,
sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya
persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH
metode MRP teknik EOQ
Bahan baku
Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball bearing

Biaya pemesanan
(Rp)
1.890.000
2.520.000
180.000
735.000
432.000

Biaya penyimpanan
(Rp)
1.810.350
2.413.800
311.580
704.025
453.215

Biaya persediaan
(Rp)
3.700.350
4.933.800
491.580
1.439.025
885.251

Berdasarkan Tabel 8, metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku stay
powder coating LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan
biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 3.700.350 dalam satu tahun. Bahan
baku bracket CED LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan
biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.933.800 dalam satu tahun. Bahan
baku washer LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 10.386 unit dengan
biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 491.580 dalam satu tahun. Bahan
baku spring LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan biaya
persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 1.439.025 dalam satu tahun. Sedangkan
bahan baku ball bearing LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 39.410 unit
dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 885.251 dalam satu tahun.
b) Metode MRP Teknik Lot For Lot (LFL)
Lot for lot adalah sebuah teknik penentuan ukuran lot yang memproduksi
sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Keputusan LFL konsisten dengan sasaran
sistem MRP, yaitu memenuhi kebutuhan permintaan dependen. Metode MRP
teknik LFL harus menghasilkan unit hanya jika dibutuhkan, dengan tidak ada
persediaan pengaman dan tidak ada antisipasi pesanan yang datang. Ketika
pesanan bersifat ekonomis dan teknik persediaan just in time diterapkan, maka
LFL sangat efisien (Heizer dan Render, 2010). Metode pengendalian persediaan
bahan baku LFL menghendaki jumlah pemesanan tepat sebesar kebutuhan yang
diperlukan dalam suatu periode. Besarnya pemesanan tersebut diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan bahan baku yang digunakan pada bulan tersebut.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL,
dapat diketahui untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan
spring RH pemesanan dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali dalam satu tahun,
bahan baku washer RH pemesanan dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu
tahun, dan bahan baku ball bearing RH pemesanan dilakukan sebanyak 9
(sembilan) kali dalam satu tahun. Persediaan bahan baku merupakan persediaan
akhir bahan baku bulan sebelumnya ditambahkan dengan kuantitas pemesanan
bahan baku yang diterima pada bulan tersebut. Persediaan akhir bahan baku
adalah persediaan bahan baku yang dikurangi oleh bahan baku yang digunakan.
Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL
dapat dilihat pada Tabel 9. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 6.

16
Tabel 9. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode
MRP teknik LFL

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

Banyaknya
pesanan
(kali)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Kuantitas
Pemesanan
(Unit)
3.687
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
639
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

Persediaan
Awal
(Unit)
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

Kebutuhan
bahan baku
(Unit)
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

Persediaan
Akhir
(Unit)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
1.492
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
1.513
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

24.014
20.098
15.726
10.625
6.394
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940
3.916
4.372
5.101
4.231
3.543
4.343
5.372
4.400
3.314
5.199
4.227
5.940

20.098
15.726
10.625
6.394
2.851
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
9.380
10.629
13.029
16.116
13.200
9.942
15.597
12.681
17.820

43.480
31.732
18.616
12.693
10.629
13.029
16.116
13.200
9.942
15.597
12.681
17.820

11.748
13.116
15.303
12.693
10.629
13.029
16.116
13.200
9.942
15.597
12.681
17.820

31.732
18.616
3.313
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Bahan baku

Bulan

Stay powder
coating

Brecket CED

Washer

Spring

Ball bearing

17
Berdasarkan Tabel 9, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku yang
dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL untuk bahan baku Stay
Assy TD RH menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga
menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang
timbul dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH
metode MRP teknik LFL
Bahan baku
Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball bearing

Biaya pemesanan
(Rp)
2.700.000
4.320.000
420.000
1.260.000
972.000

Biaya penyimpanan
(Rp)
0
0
278.460
0
102.856

Biaya persediaan
(Rp)
2.700.000
4.320.000
698.460
1.260.000
1.074.856

Berdasarkan Tabel 10, biaya penyimpanan bahan baku stay powder coating
RH yang dikeluarkan perusahaan adalah nol karena tidak ada persediaan
pengaman, tetapi melakukan 12 (dua belas) kali pemesanan yang menimbulkan
biaya pemesanan Rp 2.700.000, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan
untuk bahan baku stay powder coating RH sebesar Rp 2.700.000 dalam satu
tahun. Biaya persediaan bahan baku bracket CED RH terdiri dari biaya
pemesanan Rp 4.320.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga total
biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.320.000 dalam satu tahun. Biaya
persediaan bahan baku washer RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 420.000 dari 7
(tujuh) kali melakukan pemesanan dan biaya penyimpanan Rp 278.460 yang
berasal dari persediaan awal pada bulan Januari yang mampu menutupi kebutuhan
lima bulan berikutnya, sehingga total biaya persediaan sebesar Rp 698.460 dalam
satu tahun. Biaya persediaan bahan baku spring RH terdiri dari biaya pemesanan
Rp 1.260.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga biaya persediaan
yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.260.000 dalam satu tahun. Biaya persediaan
bahan baku ball bearing RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 972.000 dari 9
(sembilan) kali melakukan pemesanan, dan biaya penyimpanan Rp 102.856 yang
diperoleh dari persediaan awal bulan Januari yang mampu menutupi kebutuhan
untuk tiga bulan berikutnya, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan
perusahaan untuk bahan baku ball bearing RH dengan metode MRP teknik LFL
sebesar Rp 1.074.856 dalam satu tahun.
Perhitungan metode MRP teknik LFL, untuk bahan baku stay powder
coating LH, bracket CED LH dan spring LH pemesanan dilakukan sebanyak 12
(dua belas) kali dalam satu tahun, bahan baku washer LH pemesanan dilakukan 7
(tujuh) kali dalam satu tahun, dan bahan baku ball bearing LH pemesanan
dilakukan 9 (sembilan) kali dalam satu tahun. Kuantitas pemesanan bahan baku
dilakukan berdasarkan kebutuhan setiap bulannya. Perencanaan kebutuhan bahan
baku Stay Assy TD LH dengan menggunakan metode MRP teknik LFL dapat
dilihat pada Tabel 11. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.

18
Tabel 11. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode
MRP teknik LFL

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

Banyaknya
pesanan
(kali)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Kuantitas
Pemesanan
(Unit)
3.593
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
2.540
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

Persediaan
Awal
(Unit)
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

Kebutuhan
bahan baku
(Unit)
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

Persediaan
akhir
(Unit)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
1.458
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
1.516
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

24.013
20.094
15.718
10.670
6.435
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946
3.919
4.376
5.048
4.235
3.546
4.347
5.376
4.404
3.298
5.204
4.231
5.946

20.094
15.718
10.670
6.435
2.889
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des

0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
9.254
10.638
13.041
16.128
13.212
9.894
15.612
12.693
17.838

43.480
31.723
18.595
12.705
10.638
13.041
16.128
13.212
9.894
15.612
12.693
17.838

11.757
13.128
15