Analisis Pekerjaan dalam Proses Produksi Sayuran Hidroponik di CV Spirit Wira Utama, Tangerang

ANALISIS PEKERJAAN DALAM PROSES PRODUKSI
SAYURAN HIDROPONIK DI CV SPIRIT WIRA
UTAMA, TANGERANG

AMALIA FILDZAH MAULANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pekerjaan
dalam Proses Produksi Sayuran Hidroponik di CV Spirit Wira Utama, Tangerang
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013

Amalia Fildzah Maulani
NIM H24090141

ABSTRAK
AMALIA FILDZAH MAULANI. Analisis Pekerjaan dalam Proses Produksi
Sayuran Hidroponik pada CV Spirit Wira Utama, Tangerang. Dibimbing oleh
ANGGRAINI SUKMAWATI.
Tingginya nilai ekonomi yang dimiliki sayuran hidroponik menjadi salah
satu alasan CV Spirit Wira Utama terus berusaha memenuhi target kerja
(produksi). Tidak adanya pembagian kerja pada perusahaan selama ini
menyebabkan sering terjadinya overlapping pekerjaan dan berdampak pada
kesulitannya perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin
meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pekerjaan yang efektif agar
dapat diterapkan dalam aktivitas komoditas pertanian sayuran hidroponik pada
perusahaan dengan melakukan rancangan pekerjaan yang. Data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode

penelitian dilakukan dengan uji kredibilitas dan dependabilitas yang
menggunakan Kriteria keandalan dan reliabilitas. Analisis pekerjaan yang efektif
yang dapat diterapkan adalah yang berisi deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut. Agar pembagian kerja yang
dihasilkan lebih efektif maka dilakukan penambahan dan penggabungan beberapa
jabatan yang disertai Job Enrichment dan Personal Development.
Kata kunci: analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan, hidroponik, spesifikasi
pekerjaan
ABSTRACT
AMALIA FILDZAH MAULANI. Job Analysis in Production Process
Hydroponic Vegetables of Agricultural Commodities in Spirit CV Wira Utama,
Tangerang. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI
The high economic value that owned by hydroponic vegetables is one of
the reason why then CV Spirit Wira Utama needs to continue the employment
targets (production). The unexistence of the division labor in the company causing
frequently overlapping of work and the difficulty in completing the increasing
market demand. The purpose of this study is to analyze the effective work that can
be applied in a hydroponic vegetable farm commodity activities on the company
by redesigning existing jobs. The data used in this study is primary data and
secondary data. Methods of research done by testing the credibility and

dependability and reliability using reliability criteria. Effective job analysis that
can be applied are contains job descriptions and job specifications which required
for the job. In order to produce more effective the division of labor, it need the
addition and incorporation of several positionswith Job Enrichment and Personal
Development.
Key words: hydroponics, job analysis, job descriptions, job specifications

ANALISIS PEKERJAAN DALAM PROSES PRODUKSI
SAYURAN HIDROPONIK DI CV SPIRIT WIRA
UTAMA, TANGERANG

AMALIA FILDZAH MAULANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Analisis Pekerjaan dalam Proses Produksi Sayuran Hidroponik di
CV Spirit Wira Utama, Tangerang
Nama
: Amalia Fildzah Maulani
NIM
: H24090141

Disetujui oleh

Dr Ir Anggraini Sukmawati, MM
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M.Munandar, MSc
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah
Analisis pekerjaan, dengan judul Analisis Pekerjaan dalam Proses Produksi
Sayuran Hidroponik di CV Spirit Wira Utama, Tangerang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr.Ir. Anggraini Sukmawati, MM
selaku dosen pembimbing. Disamping itu, terima kasih penulis juga sampaikan
kepada Bapak Heru sebagai pihak CV Spirit Wira utama yang banyak membantu
dan membimbing penulis selama berada di kebun. Tidak lupa kepada seluruh
karyawan kebun CV Spirit Wira Utama yang telah membantu penulis selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
adik-adik, keluarga serta seluruh teman-teman, atas segala dukungan, doa dan
kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2013

Amalia Fildzah Maulani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup Penelitian

3

METODE PENELITIAN


3

Prosedur Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Gambaran Umum Perusahaan

6

Uraian Pekerjaan Saat Ini Pada CV Spirit Wira Utama

7

Rancangan Pekerjaan CV Spirit Wira Utama


10

Pengujian Keabsahan Temuan Data dan Efektivitas Desain

23

Implikasi Manajerial

24

SIMPULAN DAN SARAN

27

DAFTAR PUSTAKA

28

RIWAYAT HIDUP


29

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Uraian pekerjaan karyawan I pada kebun I
Uraian pekerjaan karyawan II pada kebun I
Uraian pekerjaan karyawan I pada kebun II
Uraian pekerjaan karyawan II pada kebun II

Rancangan pekerjaan karyawan kebun
Rancangan pekerjaan kepala kebun
Rancangan pekerjaan bagian pemasaran dan pengembangan
Rancangan pekerjaan bagian teknik dan produksi
Rancangan pekerjaan bagian keuangan
Rancangan pekerjaan direktur
Rekapitulasi hasil penelitian

8
8
9
9
11
14
16
18
20
21
26

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5

Kerangka pemikiran penelitian
Struktur organisasi CV Spirit Wira Utama
Diagram alir tahapan proses produksi sayuran
Diagram alir redesain analisis pekerjaan
Struktur organisasi hasil rancangan

4
6
7
25
26

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan pembangunan di kota-kota besar seperti kota Tangerang
sekarang ini semakin mempersempit pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam.
Tanggerang merupakan kota terbesar ketiga di kawasan Jabodetabek yang pada
tahun 2007 memiliki total potensi lahan baku 16.773.9 ha, sekitar 14.209,90 ha
(91,72%) merupakan lahan kering dan 1.282 ha (8,28%) merupakan lahan sawah.
Pada periode 2004-2005 terjadi penurunan luas lahan sebesar 36,99%. Menurut
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtilultura pada Dinas Pertanian Kota
Tangerang, hampir setiap tahunnya luas lahan pertanian di Kota Tangerang
menyusut hingga 10%. Tahun 2009, luas lahan pertanian masih mencapai 1.303
ha, tahun 2010 berkurang menjadi 1.031 ha, dan pada tahun 2011 lalu, luasnya
hanya tinggal 832 ha saja (Dinas Pertanian Kota Tangerang 2011).
Lebih lanjut dikemukakan bahwa penurunan lahan pertanian diakibatkan
adanya konversi ke non pertanian yaitu pembangunan perumahan, pergudangan,
pelebaran bandara, dan sebagainya. Permasalahan lahan yang semakin terbatas
menyebabkan perlu dilakukan reorientasi pembangunan pertanian. Reorientasi ini
diperlukan terutama untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sehingga
nilai lahan juga semakin meningkat. Salah satu strategi yang dapat
dipertimbangkan adalah mendorong dan memfasilitasi masyarakat tani untuk
mengembangkan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi seperti sayuran
hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu solusi tepat bagi pertanian perkotaan.
Terbukti bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik dapat
dilakukan pada ruang terbatas yang sesuai dengan minimnya lahan tanam di
perkotaan sekarang ini. Kualitas tanaman yang dihasilkan pun lebih bagus dan
tidak kotor karena tidak menggunakan media tanah. Harga sayur hidroponik
dipasang dengan empat hingga lima kali lebih mahal daripada harga sayur biasa di
pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian
pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan
kemasan yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijual di supermarket
selalu cepat terjual habis. Tingginya permintaan pasar dan nilai ekonomi yang
dimiliki sayuran hidroponik menjadi salah satu alasan CV Spirit Wira Utama
mendirikan perusahaan yang memproduksi sayuran hidroponik di kota Tangerang
hingga saat ini. Perusahaan sendiri dapat memproduksi sayuran sebanyak 400
hingga 500 kilogram per bulan, sementara kebutuhan untuk memenuhi permintaan
pasar dapat mencapai 1 hingga 1,5 ton per bulan. Hal ini menunjukan saat ini
produksi perusahaan belum mampu memenuhi permintaan pasar terhadap sayuran
hidroponik.
Manajemen sumber daya manusia yang kurang baik dapat menjadi salah
saru penyebab produksi perusahaan belum dapat memenuhi permintaan pasar saat
ini. sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam
perusahaan memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian
tujuan perusahaan. Secanggih apapun teknologi tidak akan ada artinya, jika
sumber daya manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk

2
mengerjakannya, oleh karena itu perlu adanya manajemen sumber daya manusia
yang baik yang dimiliki perusahaan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan
dalam manajemen sumber daya manusia khususnya dalam fungsi perencanaan
adalah analisis pekerjaan, karena analisis pekerjaan merupakan langkah awal dari
seluruh proses dalam manajemen sumber daya manusia.
Perusahaan sendiri belum pernah melakukan analisis pekerjaan. Hal tersebut
menyebabkan belum terdapat pembagian kerja yang jelas untuk karyawan. Belum
adanya pembagian kerja berdampak pula pada terjadinya Overlapping pekerjaan
pada perusahaan ini. Menurut Simamora (2004) Produk akhir dari sebuah analisis
pekerjaan adalah deskripsi tertulis dari persyaratan aktual pekerjaan, dengan
menganalisis suatu pekerjaan akan diketahui tugas-tugas apa yang akan dilakukan
dalam pekerjaan itu, kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai untuk
menduduki posisi itu. Analisis pekerjaan mampu menentukan tanggung jawab
posisi-posisi dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi suatu
pekerjaan, dan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi
pekerjaan yang berisi berisi identifikasi pekerjaan, ringkasan pekerjaan, kewajiban,
otoritas, standar prestasi, kondisi kerja dan spesifikasi kerja (Dessler 2006), oleh
karena itu diperlukan suatu analisis pekerjaan untuk mengetahui deskripsi dan
spesifikasi pekerjaan terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.
Menurut Mondy (2008) informasi yang berasal dari deskripsi pekerjaan
bermanfaat dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan
pengembangan menyangkut pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan khusus
untuk membantu para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan
dalam deskripsi pekerjaan saat ini atau untuk mengembangkan mereka agar siap
menerima tanggung jawab yang lebih luas. Karyawan dapat dievaluasi
berdasarkan seberapa baik mereka menyelesaikan tugas yang ditetapkan dalam
deskripsi pekerjaan mereka dan tujuan-tujuan spesifik lain yang telah ditentukan.
Mengingat pentingnya peran analisis pekerjaan sebagai langkah awal dari
seluruh proses dalam manajemen sumber daya manusia, maka diharapkan dengan
dilakukannya analisis pekerjaan, manajemen sumber daya manusia pada
perusahaan dapat menjadi lebih baik. Perubahan diharapkan dapat terjadi baik dari
kompetensi sumber daya manusia itu sendiri maupun dari sistem kepegawaiannya,
sehingga pada akhirnya dapat semakin meningkatkan produktivitas dari sayuran
yang dihasilkan.

Perumusan Masalah
Tingginya permintaan pasar terhadap sayuran hidroponik saat ini belum
mampu dipenuhi oleh perusahaan. Belum adanya sistem pembagian kerja untuk
karyawan pada perusahaan menyebabkan sering terjadinya overlapping pekerjaan.
Overlapping yang terjadi berdampak pada terbatasnya kemampuan perusahaan
dalam memenuhi permintaan pasar yang cukup besar terhadap sayuran hidroponik,
hal tersebut tentunya dapat menghambat peningkatan produktivitas perusahaan di
masa depan, oleh karena itu diperlukan suatu deskripsi pekerjaan agar didapat
rincian pekerjaan untuk tiap karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

3
1. Bagaimana Uraian pekerjaan yang dimiliki CV Spirit Wira Utama saat ini?
2. Analisis pekerjaan seperti apa yang yang dapat diterapkan pada CV Spirit Wira
Utama agar dapat menghasilkan pembagian kerja yang efektif untuk mencapai
target kerja?
3. Apakah perlu dilakukan perancangan ulang pekerjaan pada CV Spirit Wira
Utama?

Tujuan Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kondisi-kodisi kerja, kegiatan-kegiatan dari suatu pekerjaan
dan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
tersebut pada CV Spirit Wira utama
2. Menganalisis pekerjaan yang efektif agar dapat diterapkan dalam proses
produksi sayuran hidroponik pada CV Spirit Wira Utama dengan melakukan
rancangan pekerjaan.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1. Praktis
Memberikan pengetahuan mengenai analisis pekerjaan serta rancangan
pekerjaan yang efektif , sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia.
2. Teoritis
Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas dalam
bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya peran penting analisis
pekerjaan sebagai awal seluruh proses manajemen sumber daya manusia.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas mengidentifikasi analisis
pekerjaan dalam aktivitas produksi komoditas sayuran hidroponik pada CV Spirit
Wira Utama dengan analisis deskriptif melalui pengamatan langsung kegiatan
lapang atas seluruh produksi yang dilakukan karyawan CV Spirit Wira Utama.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan di salah satu perusahaan yang bergerak dalam
budidaya sayuran secara hidroponik yaitu CV Spirit Wira Utama yang terletak di

4
Komplek Perumahan Dinas Kesehatan, jl. Kesehatan 1, Ciputat, Tangerang
Selatan. Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Maret 2013.
Penelitian dimulai dengan penyusunan informasi mengenai uraian pekerjaan
dan permasalahan pekerjaan yang ada pada perusahaan, dari mulai proses
produksi hingga pendistribusian sayuran, selain itu dikumpulkan juga informasi
mengenai struktur organisasi yang dimiliki perusahaan saat ini. Setelah itu,
dilakukan penelitian analisis pekerjaan dengan wawancara, observasi, dan
kuisioner meliputi kegiatan lapang kepada seluruh karyawan dan manajer hingga
menghasilkan uraian pekerjaan yang di miliki perusahaan saat ini. Setelah
memperoleh data-data, dilakukan analisis data, dengan mereduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Setelah memperoleh hasil dari analisis data, dibuatlah suatu analisis pekerjaan
yang menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang sesuai
dengan unit usaha dan diuji keabsahannya dengan uji kredibilitas, dependabilitas,
dan kesesuaian dengan tujuan dilakukannya analisis pekerjaan yaitu menganalisis
pekerjaan yang efektif agar dapat diterapkan dalam proses produksi sayuran
hidroponik pada perusahaan dengan melakukan rancangan pekerjaan. Alur
kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Visi Misi
CV Spirit Wira
Utama

Pengembangan
Usaha

Meminimalkan permasalahan dan
hambatan pekerjaan

Perencanaan
Sumberdaya Manusia

Analisis Pekerjaan

Wawancara

Observasi

Uraian Pekerjaan
Saat ini

Kuisioner

Struktur Organisasi
yang di miliki

Analisis Data

Deskripsi pekerjaan yang
sesuai untuk mencapai
target kerja

Rancangan
Pekerjaan

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Keterangan :
--------------: Ruang lingkup penelitian

5
Prosedur Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat
kualitatif berupa informasi mengenai tugas-tugas pokok pekerjaan seluruh
karyawan, melalui pengamatan langsung atas seluruh kegiatan produksi.
Disamping itu digunakan data sekunder yang menunjang untuk penelitian ini.
Data sekunder tersebut diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan informasi yang
berasal dari internet.
Responden yang diambil pada penelitian ini adalah karyawan dan manajer
pada proses produksi sayuran hidroponik pada perusahaan. Pengumpulan data
primer mengenai analisis pekerjaan dilakukan dengan beberapa cara, yang
pertama dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berdasarkan
teknik analisis jabatan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan penelitian. Cara
yang kedua dengan mewawancarai informan yang tidak memungkinkan untuk
mengisi kuesioner, dan memverifikasi data atau informasi yang dihasilkan
berdasarkan teknik pengumpulan data yang lain, ketiga adalah melakukan
observasi (Alwasilah 2003).
Keperluan pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dikenal
dengan istilah uji kredibilitas dan dependabilitas. Uji kredibilitas merupakan
kriteria mampukah proses dan hasil penelitian diterima atau dipercaya, sedangkan
dependabilitas adalah apakah hasil penelitian mengacu pada konsistensi peneliti
saat mengumpulkan data, membentuk dan memakai konsep untuk menarik sebuah
kesimpulan, untuk memastikan akurasi kredibilitas hasil analisis pekerjaan,
peneliti menggunakan teknik antara lain:
1. Ketekunan pengamatan (melakukan pengamatan dengan lebih cermat dan
berkesinambungan)
2. Triangulasi teknik pengumpulan data (menggunakan berbagai teknik
pengumpuan data dengan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi,
yang bertujuan untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap suatu
data)
3. Triangulasi sumber data (menggunakan beberapa sampel sumberdata, seperti:
pemegang jabatan, jabatan sederajat, jabatan atasan dan jabatan bawahan)
Uji dependabilitas dalam penelitian analisis pekerjaan ini dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Auditor penelitian ini
terdiri dari dosen pembimbing penelitian Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan manajer CV Spirit
Wira Utama.
Analisis pekerjaan hasil penelitian ini dikatakan efektif jika memenuhi
standar kriteria analisis pekerjaan yang efektif menurut Simamora (2004) yaitu
memenuhi kriteria keandalan, reliabel dan sesuai dengan tujuan analisis. Kriteria
keandalan dan reliabilitas dalam penelitian ini sama dengan uji kredibilitas dan
dependabilitas dengan demikian pengujian rancangan analisis pekerjaan
dilanjutkan dengan kesesuaian tujuan dilakukannya analisis pekerjaan.
Analisis data dalam penelitian merupakan proses mengolah, menyusun
dan menganalisis data atau informasi yang ditemui di lapangan agar mudah
dipahami sesuai fakta yang ada. Analisis data deskriptif kualitatif yang bertujuan
menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada di lapangan yaitu: hasil
penelitian dengan dipilah-pilah secara sistematis menurut kategorinya dengan

6
memakai bahasa yang mudah dipahami. Analisa data dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu Editing, Classifying, Verifying,
Analyzing, dan Concluding (Moleong 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
CV Spirit Wira Utama merupakan perusahaan hidroponik yang baru
berdiri pada tahun 2010. Perusahaan ini tidak menggunakan greenhouse (terbuka
atau tanpa atap). Metode budidaya yang digunakan adalah tanaman dengan akar
tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Akar tanaman
terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus
menerus. Bahan dan alat yang digunakan relatif murah dan mudah didapat serta
sangat sederhana yaitu Bed (talang), tangki penampung dan pompa.
Sayuran hidroponik yang dihasilkan oleh perusahaan sampai saat ini terdiri
dari : Romaine atau Tiberius, Kristine, Lorenzo, Monday, Concorde, dan lain-lain.
Sedangkan untuk jasa (pelatihan hidroponik) yang telah dilaksanakan adalah
Pelatihan Hidroponik Tanpa Greenhouse yang bekerjasama dengan Majalah
Trubus. Perusahaan yang baru berdiri selama tiga tahun ini sudah mensuplai ke
Supermarket Mu Gung Hwa (Supermarket Korea), Papaya (Supermarket
Thailand); PT. Multi Pangan Lestari, PT. OhLaLa International dan Olives House
(Jaringan Restoran dan Cafe di Jakarta dan Serpong), Mercure Hotel (Jaringan
Hotel di Jakarta). Berikut struktur organisasi yang dimiliki perusahaan pada
Gambar 2.
Direktur

Bagian Teknik

Bagian Keuangan

Bagian Produksi

Bagian Pemasaran

Karyawan

Gambar 2 Struktur organisasi CV Spirit Wira Utama
Visi : Membangun dan mengembangkan agrobisnis hidroponik sebagai sistem
dan model usaha pertanian di perkotaan
Misi :
 Mensosialisasikan agrobisnis hidroponik tanpa greenhouse
 Mengembangkan usaha dengan sistem kemitraan
 Melakukan penelitian dan pengembangan sistem hidroponik
 Mengadakan pelatihan

7
Uraian Pekerjaan Saat Ini Pada CV Spirit Wira Utama
Perusahaan belum memiliki uraian pekerjaaan secara rinci untuk tiap
jabatan dan pekerjaannya, hanya terdapat tugas pokok dan fungsi untuk tiap
jabatan. Berikut Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) yang di miliki perusahaan
saat ini :
Direktur
: Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan
perusahaan secara keseluruhan
Bag. Teknik
: Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem infrastruktur budidaya
Bag. Produksi : Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem produksi
Bag. Keuangan : Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem manajemen dan finansial
Bag. Pemasaran : Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem distribusi dan pemasaran
Berdasarkan penelitian dan observasi yang telah dilakukan, uraian pekerjaan
proses produksi perusahaan saat ini dapat dikatakan sangat sederhana. Hal
tersebut terlihat dari belum adanya pembagian kerja dan pencantuman spesifikasi
pekerjaan. Uraian pekerjaan yang adapun hanya berupa tahap-tahap proses
produksi beserta peraturan mengenai sistem hidroponik yang dimiliki, sementara
siapa saja karyawan yang harus mengerjakan tiap tahapan belum diatur oleh
perusahaan. Diagram alir tahap-tahap proses produksi dapat di jelaskan pada
Gambar 3.
Mulai
Penyemaian

Pemindahan bibit ke guli remaja

Pemindahan ke guli produksi

Pengecekan Bobot
tanaman (125 gram)

Ya

Tidak

Panen dan pengemasan

Gambar 3 Diagram alir tahapan proses produksi sayuran
Berdasarkan informasi mengenai tahapan proses produksi, peraturan
mengenai sistem hidroponik yang dimiliki perusahaan dan hasil wawancara pada

8
karyawan perusahaan maka didapat informasi kegiatan pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan selama proses produksi sayuran hidroponik. Selengkapnya dapat
dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Uraian pekerjaan karyawan I pada kebun I
NAMA JABATAN : KARYAWAN I KEBUN I (BAPAK NURIYANA)
Ringkasan Pekerjaan

Wewenang

Standar Pendidikandan
pengalaman
Kondisi kerja
Peralatan yang digunakan
Variansi Masalah

Melakukan rangkaian proses produksi dan penanaman kembali
setelah panen berlangsung, menjaga kelancaran aliran air pada
tanaman dan kebersihan sayuran dari jamur, melakukan pengecekan
kualitas mulai dari bibit hingga sayuran yang siap panen,
mengantar produk pada konsumen sesuai dengan intruksi yang
diberikan, membersihkan kebun dan pondok karyawan
Menentukan bibit siap tanam mana yang berkulitas baik untuk
dapat di pindahkan ke meja remaja dan berwenang untuk memilah
dan membuang daun tanaman yang terkena jamur
Tidak terdapat standar pendidikan dan pengalaman yang
dibutuhkan
Ruang terbuka tanpa greenhouse, ruang gerak cukup terbatas
Lidi untuk membersihkan selang dari lumut, lap, ember, pinset,
sepatu boat, caping, sepeda motor,
Kesalahan komunikasi antara karyawan atau antara karyawan
dengan manajer

Tabel 2 Uraian pekerjaan karyawan II pada kebun I
NAMA JABATAN : KARYAWAN II KEBUN I (BAPAK SUNGKONO)
Ringkasan Pekerjaan

Wewenang

Standar Pendidikan dan
pengalaman
Kondisi kerja
Peralatan yang digunakan
Variansi Masalah

Melayani konsumen atau tamu yang berkunjung ke kebun,
melakukan rangkaian proses produksi dan penanaman kembali
setelah panen berlangsung, menjaga kelancaran aliran air pada
tanaman dan kebersihan sayuran dari jamur, melakukan pengecekan
kualitas mulai dari bibit hingga sayuran yang siap panen,
membersihkan kebun dan pondok karyawan.
Menentukan bibit siap tanam mana yang berkulitas baik untuk
dapat dipindahkan ke meja remaja dan berwenang untuk memilah
dan membuang daun tanaman yang terkena jamur, memberikan
intruksi pekerjaan pada karyawan yang lainnya, sebagai perantara
komunikasi antara karyawan dengan lini manajer, meracik pupuk
yang akan digunakan.
Tidak terdapat standar pendidikan dan pengalaman yang
dibutuhkan
Ruang terbuka tanpa greenhouse, ruang gerak cukup terbatas
Alat pengecek PH, gergaji, lap, ember, lem, selang, sapu, gayung,
solatip, sepatu boat, caping
Kesalahan komunikasi antara karyawan atau dengan manajer

9
Tabel 3 Uraian pekerjaan karyawan I pada kebun II
NAMA JABATAN : KARYAWAN I KEBUN II (BAPAK IYAN)
Ringkasan Pekerjaan

Wewenang

Standar Pendidikan dan
pengalaman
Kondisi kerja
Peralatan yang digunakan
Variansi Masalah

Melakukan rangkaian proses produksi dan penanaman kembali
setelah panen berlangsung, menjaga kelancaran aliran air pada
tanaman dan kebersihan sayuran dari jamur, melakukan pengecekan
kualitas mulai dari bibit hingga sayuran yang siap panen,
mengantar produk pada konsumen sesuai dengan intruksi yang
diberikan, membersihkan kebun dan pondok karyawan
Menentukan bibit siap tanam mana yang berkulitas baik untuk
dapat dipindahkan ke meja remaja dan berwenang untuk memilah
dan membuang daun tanaman yang terkena jamur, memberikan
arahan pada karyawan lain di kebun II
Tidak terdapat standar pendidikan dan pengalaman yang
dibutuhkan
Ruang terbuka tanpa greenhouse, ruang gerak cukup terbatas
Alat pengukur PH, lidi, ember, gayung, lap, sapu, pinset, gergaji,
selang air besar, caping, sepatu boat, motor.
Kesalahan komunikasi antar karyawan atau antara karyawan
dengan manajer

Tabel 4 Uraian pekerjaan karyawan II pada kebun II
NAMA JABATAN : KARYAWAN II KEBUN II (BAPAK YAYAN)
Ringkasan Pekerjaan

Wewenang

Standar Pendidikan dan
pengalaman
Kondisi kerja
Peralatan yang digunakan
Variansi Masalah

Melakukan rangkaian proses produksi dan penanaman kembali
setelah panen berlangsung, menjaga kelancaran aliran air pada
tanaman dan kebersihan sayuran dari jamur, melakukan pengecekan
kualitas mulai dari bibit hingga sayuran yang siap panen, menerima
tamu di kebun II, membersihkan kebun dan pondok karyawan
Menentukan bibit siap tanam mana yang berkulitas baik untuk
dapat dipindahkan ke meja remaja dan berwenang untuk memilah
dan membuang daun tanaman yang terkena jamur, memberikan
arahan pada karyawan lain di kebun II
Tidak terdapat standar pendidikan dan pengalaman yang
dibutuhkan
Ruang terbuka tanpa greenhouse, ruang gerak cukup terbatas
Lap, ember, sapu, pinset, gergaji, selang air besar, caping, sepatu
boat, motor.
Kesalahan komunikasi antar karyawan atau antara karyawan
dengan manajer

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, analisis pekerjaan yang dimiliki
perusahaan saat ini belum maksimal, terutama dengan tidak adanya pembagian
tugas yang jelas dan standar pekerjaan yang diterapkan. Belum adanya pembagian
tugas yang jelas bagi para karyawan kebun menimbulkan berkembangnya prinsip
ketika ada pekerjaan, siapapun yang memungkinkan untuk bekerja, maka dialah
yang mengerjakannya, sehingga terkadang terjadi ketimpangan porsi kerja. Satu
orang melakukan banyak pekerjaan sementara yang lainnya lebih sering memberi
intruksi saja.
Tidak adanya pembagian tugas juga berdampak pada jumlah tanaman yang
dapat dihasilkan untuk memenuhi permintaan pasar, selain itu perkembangan

10
perusahaan yang diharapkan tentunya akan sulit jika fakta di lapangan
menunjukan hampir seluruh pekerja melakukan pekerjaan yang sama. Terlihat
setelah panen selesai banyak talang (meja produksi) yang kosong sehingga
sayuran yang dihasilkan tidak kontinu. Hal tersebut tentunya tidak dapat
membantu meningkatkan produktivitas sayuran yang dihasilkan, untuk itu perlu
dilakukan rancangan pekerjaan pada perusahaan. Rancangan pekerjaan tersebut
diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar yang
semakin meningkat.

Rancangan Pekerjaan CV Spirit Wira Utama
Analisis pekerjaan yang dilakukan menghasilkan deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan sebagai pengganti TUPOKSI yang dimiliki perusahaan.
Setelah dilakukan tahapan analisis pekerjaan (Dessler 2006):
1. Menentukan penggunaan informasi yang didapatkan
2. Meninjau informasi dasar yang relevan seperti bagan-bagan organisasi,
bagan-bagan proses, dan deskripsi-deskripsi pekerjaan
3. Memilih posisi yang dapat mewakili karena terlalu banyaknya pekerjaan yang
serupa untuk dianalisis
4. Menganalisis pekerjaan dengan mengumpulkan data aktivitas pekerjaan,
perilaku karyawan yang dibutuhkan, kondisi pekerjaan, sifat serta
kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut
5. Melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang
melakukan pekerjaan tersebut dan dengan penyelia langsung pekerja tersebut
6. Membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
maka dihasilkan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan pada perusahaan.
Deskripsi pekerjaan yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti Tupoksi
yang dimiliki perusahaan sebelumnya, pada deskripsi pekerjaan di cantumkan
juga kewajiban yang harus dilakukan pemegang jabatan tersebut. Kewajiban
merupakan tugas-tugas yang dibebankan sebagai akibat dari wewenang yang
dimiliki dan kewajiban juga harus sama besarnya dengan wewenang yang dimiliki.
Hal ini berfungsi untuk mendefinisikan batas dari otoritas pemegang pekerjaan
tersebut dan kewajiban merupakan standar yang harus dicapai dan dipatuhi
pemegang pekerjaan tersebut.
Spesifikasi Pekerjaan (job spesification) merujuk pada kompetensi yang
dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaannya. (Spencer and Spencer 1993)
mengemukakan lima tipe kompetensi :
 Knowledge, merupakan ilmu yang dimiliki dalam bidang pekerjaan tertentu
 Skill, merupakan unjuk kinerja fisik atau mental
 Self Concept, merupakan sikap individu, nilai-nilai yang dianut serta citra diri
yang dimiliki
 Traits, merupakan karakteristik fisik dan respon yang konsisten atas situasi
tertentu
 Motives, merupakan pemikiran yang konsisten dan mendorong individu
bertindak atau berperilaku

11
Kompetensi pengetahuan dan keterampilan cenderung berupa karakteristik
orang yang terlihat dan relatif dipermukaan. Kompetensi Self Concept, trait, dan
motive lebih tersembunyi dan merupakan pusat bagi kepribadian (konsep
kompetensi model Ice Berg). Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang dihasilkan
diharapkan akan berjalan lebih efektif dengan melakukan rancangan jabatan.
Menurut (Khotimah 2012) penerapan analisis pekerjaan untuk penyusunan
formasi pegawai diterapkan dengan memperhatikan kesesuaian kualitas pegawai
dengan jenis pekerjaan. Rancangan jabatan yang dilakukan menghasilkan jabatan
Direktur, Bagian Keuangan, Bagian Teknik dan produksi, Bagian Pemasaran dan
pengembangan, Kepala Kebun dan Karyawan Kebun.
Rancangan pekerjaan dengan beberapa jabatan baru yang memiliki
wewenang dan kewajiban yang lebih luas dibutuhkan perancangan ulang
pekerjaan yaitu Job Enrichment. Menurut Mondy (2008) Job Enrichment adalah
perubahan-perubahan mendasar dalam muatan dan kewajiban dari suatu pekerjan
sehingga memberikan tantangan yang lebih besar bagi karyawan dengan
meningkatkan tuntutan pekerjaan (menaikkan tingkat kesulitan dan tanggung
jawab) dan dimungkinkan adanya kewenangan yang lebih banyak atas
pekerjaannya dengan manajer tetap memegang akuntabilitas utama. Job
Enrichment yang diterapkan disini adalah dengan memperluas dan memperdalam
kualitas dari pekerjaan itu sendiri sehingga karyawan lebih menguasai ruang
lingkup pekerjaan yang digelutinya dan akan meningkatkan kinerja lebih baik dari
sebelumnya
Berdasarkan penelitian dan observasi di lapangan, ditemukan bahwa
terdapat karyawan yang cenderung bersikap senioritas pada karyawan lainnya, hal
ini disebabkan masa kerja karyawan tersebut jauh lebih lama dibanding karyawankaryawan lainnya. Permasalahan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya
overlapping pekerjaan, karena karyawan tersebut cenderung lebih banyak
memberikan intruksi pada karyawan lainnya dibandingkan mengerjakan proses
produksi, oleh karena itu pada rancangan yang baru dibentuk dua jabatan pada
tingkat karyawan, yaitu karyawan kebun dan kepala kebun. Kebun I dan II
memiliki kepala kebun masing-masing agar pembagian tugasnya lebih jelas dan
fokus. Kepala kebun sendiri diperlukan untuk dapat mengarahkan dan mengawasi
pekerjaan karyawan lainnya, kepala kebun disini tetap memiliki sebagian
pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangkaian proses produksi seperti
karyawan lainnya, yang membedakan hanya adanya wewenang dan kewajiban
yang lebih dibanding karyawan lainnya.
Rancangan pekerjaan yang dilakukan pada perusahaan diharapkan dapat
menghasilkan pembagian pekerjaan yang lebih efektif, sehingga tidak terjadi lagi
ketimpangan porsi kerja atau overlapping pekerjaan. Rancangan pekerjaan baru
untuk karyawan kebun CV Spirit Wira Utama dapat di jelaskan pada Tabel 5 dan
kepala kebun CV Spirit Wira Utama dapat di jelaskan pada Tabel 6.
Tabel 5 Rancangan pekerjaan karyawan kebun
Rancangan Pekerjaan
A. URAIAN JABATAN
1. Rangkuman Jabatan
Mengerjakan proses awal penyemaian hingga menghasilkan sayuran siap panen dengan
menjaga kelancaran sistem hidroponik yang digunakan, pengemasan dan pemasaran, serta
menjaga kebersihan area kebun.

12
Lanjutan Tabel 5
2. Fungsi Jabatan
Karyawan kebun memiliki fungsi jabatan sebagai pihak yang menjaga kualitas mulai dari bibit
siap tanam hingga sayuran yang siap panen, karyawan kebun juga bertanggung jawab terhadap
kelancaran aliran air dari sistem hidroponik yang digunakan dengan peraturan yang berlaku
dan kebersihan sayuran dari serangan jamur dengan pengecekan yang rutin dan terus menerus,
fungsi jabatan yang lainnya yaitu bertugas melakukan bagian dari proses penyemaian,
pemindahan bibit, pemanenan hingga pengemasan dan pemasaran sesuai dengan target dan
jadwal yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Tugas
Frekuensi
Harian

Mingguan

Insidentil

Deskripsi Tugas
Melakukan pengecekan aliran air pada seluruh talang secara rutin
dan terus menerus, mengecek dan membersihkan lumut yang ada
pada selang di seluruh talang, memilah dan membuang sayuran
yang terkena jamur, menyapu area kebun.
Memasukan bibit ke lubang semai pada rockwool yang telah
disiapkan, memindahkan bibit siap tanam ke meja remaja,
pengangkatan sayuran dari meja produksi (panen), memilah dan
membersihkan jamur pada sayuran yang telah dipanen, mengikuti
rapat rutin mingguan dengan semua karyawan dan manajer.
Mengantar pesanan sayuran ke retail, hotel dan restaurant jika
sedang dibutuhkan pengemudi kendaraan pengantar sayur dan
banyak pesanan, membersihkan area kebun, menyiapkan sampel
untuk calon konsumen, menanam kembali sisa panen jika terjadi
kelebihan pencabutan sayuran saat panen.

4. Wewenang dan Kewajiban
Wewenang
Menentukan bibit siap tanam mana yang
berkualitas baik untuk dapat dipindahkan
ke meja remaja
Membuang daun tanaman yang terkena
jamur
Berhak berbicara dan berpendapat pada
rapat rutin mingguan bersama seluruh
karyawan dan manajer

5. Peralatan dan Dokumen Kerja
Jenis Perangkat
Peralatan

Dokumen Kerja

Kewajiban
Mengecek dan menjaga kelancaran
aliran air pada talang
Menjaga
pondok

kebersihan

kebun

dan

Segera melakukan proses penyemaian
kembali setelah pemanenan (tidak ada
meja remaja atau meja produksi yang
kosong)
Mematuhi dan melaksanakan SOP
yang berlaku

Contoh
Lidi untuk membersihkan selang dari lumut, lap,
ember, pinset, sepatu boat, caping, sapu lidi,
sepeda motor
Label tanaman yang berisi tanggal seeding
(penyemaian) dan jumlah tanaman, SOP

6. Hasil Kerja
Dengan adanya pembagian kerja yang disertai kedisiplinan karyawan kebun dalam
menjalankan SOP dan mematuhi peraturan kebun yang berlaku maka kualitas sayuran yang
dihasilkan dapat lebih terjaga yaitu bersih dari jamur, tidak kotor dan tidak kurang dari standar

13
Lanjutan Tabel 5
bobot yang ditentukan, selain itu dengan dihasilkannya sayuran yang berkualitas baik secara
kontinu, pesanan sayuran yang tidak dapat dipenuhi sebelumnya dapat dipenuhi dengan baik
sesuai permintaan.
7. Hubungan Kerja
Pihak
Intern perusahaan

Ekstern perusahaan

Deskripsi
Hubungan kerja dengan sesama karyawan
meliputi seluruh rangkaian kegiatan dari mulai
penyemaian hingga kegiatan pengemasan
sayuran, hubungan kerja dengan manajer
meliputi rapat rutin mingguan.
Hubungan kerja sebagai pengantar produk
sayuran pada retail, restaurant dan hotel.

8. Kondisi Kerja
Berdasarkan observasi yang dilakukan, hampir seluruh pekerjaan dilakukan di ruang terbuka
tanpa green house seperti pada perkebunan hidroponik lainnya sehingga cuaca yang dirasakan
dapat sangat panas karena sinar matahari langsung. Ruang gerak yang dimiliki lokasi kerja
cukup terbatas karena jarak talang yang saling berdekatan sehingga terkadang terasa sempit
pada saat pemanenan sayuran, tetapi lokasi kebun cukup berada pada wilayah yang aman dan
tidak menimbulkan bahaya.
9. Variansi Masalah
Pihak
Intern perusahaan
Ekstern perusahaan

Deskripsi
Kesalahan komunikasi antar karyawan atau
antara karyawan dengan manajer
Keterlambatan pengiriman sayuran pada
retail, restaurant dan hotel.

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)
1. Kualifikasi Pekerjaan
Faktor
Deskripsi
Pendidikan
Minimal SMP
Pelatihan
Mengikuti pelatihan singkat yang diberikan
pihak perusahaan mengenai sistem
hidroponik
Pengalaman
Minimal memiliki pengalaman bercocok
tanam
2. Faktor Kompetensi
Faktor
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap

Motivasi
Konsep Diri

Deskripsi
Memiliki pengetahuan mengenai sistem
hidroponik.
Bercocok tanam
Cekatan dan teliti dalam mengerjakan
pekerjaan, sabar, serta memiliki keinginan
kuat untuk mempelajari hal baru
Mencapai kepuasan konsumen akan
kualitas sayuran
Disiplin dalam mematuhi target kerja

14
Tabel 6 Rancangan pekerjaan kepala kebun
Rancangan Pekerjaan
A. URAIAN JABATAN
1. Rangkuman Jabatan
Mengerjakan dan bertanggung jawab atas kelancaran proses penyemaian hingga pengemasan
sayuran dengan sistem hidroponik sesuai dengan target yang telah ditentukan.
2. Fungsi Jabatan
Sebagai karyawan kebun memiliki fungsi jabatan sebagai pihak yang menjaga kualitas mulai
dari bibit siap tanam hingga sayuran yang siap panen, juga bertanggung jawab terhadap
kelancaran aliran air dari sistem hidroponik yang digunakan dengan peraturan yang berlaku
dan kebersihan sayuran dari serangan jamur dengan pengecekan yang rutin dan terus menerus,
fungsi jabatan yang lainnya yaitu bertugas melakukan bagian dari proses penyemaian,
pemindahan bibit, pemanenan hingga pengemasan sesuai dengan target dan jadwal yang telah
ditentukan. Fungsi jabatan lain sebagai kepala kebun adalah bertanggung jawab mengarahkan
proses pekerjaan karyawan lain di lapangan dan sebagai perantara komunikasi antara karyawan
kebun dengan lini manajer.
3. Deskripsi Tugas
Frekuensi
Harian

Mingguan

Insidentil

Deskripsi Tugas
Pengecekan PH dan Ozon pada ground tank, pemberian nutrisi di
ground tank, memilah dan membuang sayuran yang terkena jamur,
membersihkan area pondok
Penyiapan benih dan media tanam, pemotongan rockwool yang
telah berisi bibit, pemindahan bibit ke meja produksi, mengemas
sayuran yang telah dipanen
Pengambilan sayuran sampel untuk tamu, penyiapan bibit untuk
konsumen, memperbaiki selang yang bocor pada talang.

4. Wewenang dan Kewajiban
Wewenang
Menentukan bibit siap tanam mana yang
berkualitas baik untuk dapat dipindahkan ke
meja remaja
Menentukan jumlah nutrisi yang akan
diberikan di dalam groundtank
Memberian arah pekerjaan pada karywan
lainnya
Berhak berbicara dan berpendapat pada rapat
rutin mingguan bersama seluruh karyawan
dan manajer

5. Peralatan dan Dokumen Kerja
Jenis Perangkat
Peralatan

Dokumen Kerja

Kewajiban
Mematuhi dan melaksanakan SOP
yang berlaku
Mengecek dan menjaga kadar PH
dan ozon pada ground tank
Menjaga kebersihan kebun dan
pondok
Segera
melakukan
proses
penyemaian kembali setelah panen
(tidak ada meja remaja atau meja
produksi yang kosong)

Contoh
Lidi untuk membersihkan selang dari lumut,
lap, ember, pinset, sepatu boat, caping, sapu
lidi, sepeda motor
Label tanaman yang berisi tanggal seeding
dan jumlah tanaman, SOP

6. Hasil Kerja
Sebagai pemegang jabatan kepala kebun diharuskan dapat mengarahkan karyawan kebun
dengan baik dan bijaksana dalam memberikan intruksi, agar pembagian kerja yang ada dapat
dilaksanakan dengan efektif karena disertai kedisiplinan karyawan kebun maupun kepala kebun

15
Lanjutan Tabel 6
dalam menjalankan SOP dan mematuhi peraturan kebun yang berlaku, sehingga kualitas
sayuran yang dihasilkan dapat lebih terjaga yaitu bersih dari jamur, tidak kotor dan tidak
kurang dari standar bobot yang ditentukan, selain itu dengan dihasilkannya sayuran yang
berkualitas baik secara kontinu, pesanan sayuran yang tidak dapat dipenuhi sebelumnya dapat
dipenuhi dengan baik sesuai permintaan.
7. Hubungan Kerja
Pihak
Deskripsi
Intern perusahaan
Hubungan kerja dengan karyawan meliputi
seluruh rangkaian kegiatan dari mulai
penyemaian hingga kegiatan pengemasan
sayuran, hubungan kerja dengan manajer meliputi
laporan kegiatan dan kebutuhan di lapangan.
Ekstern perusahaan
Sebagai penghubung atau perantara antara bagian
pengembangan dengan konsumen yang datang
langsung ke kebun
8. Kondisi Kerja
Berdasarkan observasi yang dilakukan, hampir seluruh pekerjaan dilakukan di ruang terbuka
tanpa greenhouse seperti pada perkebunan hidroponik lainnya sehingga cuaca yang dirasakan
dapat sangat panas karena sinar matahari langsung. Ruang gerak yang dimiliki lokasi kerja
cukup terbatas karena jarak talang yang saling berdekatan sehingga terkadang terasa sempit
pada saat pemanenan sayuran, tetapi lokasi kebun cukup berada pada wilayah yang aman dan
tidak menimbulkan bahaya.
9. Variansi Masalah
Pihak
Deskripsi
Intern perusahaan
Sesekali terjadi kesalahan komunikasi dengan
karyawan dan manajer
Ekstern perusahaan
Kesalahan komunikasi dengan konsumen
B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)
1. Kualifikasi Pekerjaan
Faktor
Deskripsi
Pendidikan
Minimal SMP
Pelatihan
Mengikuti pelatihan singkat yang diberikan
pihak perusahaan mengenai sistem hidroponik
Pengalaman
Memiliki pengalaman bekerja pada perusahaan
tersebut selama kurun waktu tertentu dan
menguasai proses produksi.
2. Faktor Kompetensi
Faktor
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap

Motivasi
Konsep diri

Deskripsi
Memiliki pengetahuan mengenai sistem
hidroponik
Kemampuan bercocok tanam
Cekatan, teliti, kemampuan bersosialisasi yang
baik, memiliki keinginan kuat untuk
mempelajari hal baru, memiliki kemampuan
untuk mengajari dan mengarahkan karyawan
dengan baik, teliti, sabar
Mencapai kepuasan konsumen akan kualitas
sayuran
Disiplin dalam mematuhi target kerja dan SOP

16
Perubahan jabatan untuk tingkat karyawan pada rancangan pekerjaan yang
baru juga dirasa perlu diterapkan pada tingkat manajer. Perubahan jabatan disini
adalah adanya penggabungan dan penambahan beberapa jabatan. Perubahan ini
dinilai akan lebih meningkatkan tanggung jawab dari pemegang jabatan tersebut
sehingga dapat meningkatkan pengawasan pada karyawan yang selama ini dirasa
kurang dilakukan oleh manajer.
Melihat terdapat prospek yang besar dari sistem hidroponik yang dimiliki
perusahaan yang terbilang berbeda dan lebih sederhana dari sistem hidroponik
yang sudah ada sebelumnya, serta visi perusahaan yang ingin membangun dan
mengembangkan agrobisnis hidroponik sebagai sistem dan model usaha pertanian
di perkotaan, maka dirasa perlu penambahan tugas pengembangan pada bagian
pemasaran untuk dapat lebih mengembangkan perusahaan. Bagian pengembangan
diperlukan untuk dapat lebih mensosialisasikan agrobisnis hidroponik tanpa
greenhouse yang telah berhasil diterapkan oleh perusahaan ini dengan sistem
kemitraan. Peran dengan adanya bagian pengembangan, penelitian perusahaan
mengenai sistem hidroponik yang terus dilakukan perusahaan akan lebih efektif.
Upaya sosialisai sistem hidroponik dengan pengadaan pelatihan yang pernah
dilaksanakan sebelumnya (kerjasama dengan majalah Trubus) dinilai akan lebih
efektif untuk dilaksanakan dengan bagian pemasaran dan pengembangan sebagai
pemegang utamanya. Rancangan pekerjaan untuk bagian pemasaran dan
pengembangan dapat di jelaskan pada Tabel 7.
Tabel 7 Rancangan pekerjaan bagian pemasaran dan pengembangan
Rancangan Pekerjaan
A. URAIAN JABATAN
1. Rangkuman Jabatan
Bertugas dan bertanggung-jawab dalam pengembangan distribusi dan Pemasaran.
2. Fungsi Jabatan
Melakukan market survey untuk pengembangan produk dan pasarnya, menciptakan
hubungan baik dengan pelanggan melalui pelayanan dan after sales service, membuat laporan
kegiatan pemasaran dan menyampaikan kepada direktur, melakukan upaya pengembangan
jaringan usaha dengan menawarkan kerjasama kepada pihak-pihak yang berminat melakukan
kerjasama, menyusun program dan rencana kerja penelitian dan pengembangan perusahaan
3. Deskripsi Tugas
Frekuensi
Harian
Mingguan

Insidentil

Deskripsi Tugas
Pengecekan rutin ke kebun
Mengikuti rapat rutin perusahaan, pengecekan laporan hasil
produksi, pengecekan kelancaran proses pengiriman dan
pelayanan yang diterima pada konsumen, membuat laporan
kegiatan pemasaran
Menemui konsumen yang datang langsung ke kebun, mengikuti
pameran-pameran pertanian, mengadakan pelatihan mengenai
sistem hidroponik ke masyarakat umum

4. Wewenang dan Kewajiban
Wewenang
Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal
Berhak berbicara dan berpendapat pada rapat
mingguan

Kewajiban
Mematuhi dan melaksanakan SOP
yang berlaku
Membuat laporan hasil penjualan

17
Lanjutan Tabel 7
Memberikan instruksi pada karyawan dan
kepala kebun
5. Peralatan dan Dokumen Kerja
Jenis Perangkat
Peralatan
Dokumen Kerja

Melakukan upaya pengembangan
jaringan usaha

Contoh
Komputer, handphone, kendaraan bermotor
Buku laporan hasil penjualan

6. Hubungan Kerja
Pihak
Intern perusahaan

Ekstern perusahaan

Deskripsi
Hubungan kerja dengan karyawan meliputi
seluruh laporan mengenai kepegawaian,
laporan permasalahan dan kebutuhan
perusahaan.
Sebagai penghubung atau perantara
perusahaan dengan pihak eksternal atau
konsumen

7. Kondisi Kerja
Pekerjaan dilakukan 50% di ruang terbuka tanpa greenhouse seperti pada perkebunan
hidroponik lainnya sehingga cuaca yang dirasakan dapat sangat panas karena sinar matahari
langsung. Ruang gerak yang dimiliki lokasi kerja pada saat di kebun cukup terbatas karena
jarak talang yang saling berdekatan, tetapi lokasi kebun cukup berada pada wilayah yang aman
dan tidak menimbulkan bahaya.
8. Variansi Masalah
Pihak
Intern perusahaan

Ekstern perusahaan

Deskripsi
Sesekali terjadi kesalahan komunikasi
dengan karyawan, kepala kebun, manajer
dan direktur
Terjadi
kesalahan
komunikasi
dan
ketidaksepakatan dengan konsumen

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)
1. Kualifikasi Pekerjaan
Faktor
Pendidikan
Pelatihan

Pengalaman

2. Faktor Kompetensi
Faktor
Pengetahuan

Keterampilan
Sikap

Deskripsi
Minimal D3
Pernah mengikuti pelatihan dibidang pertanian
dan mengikuti pelatihan singkat yang diberikan
pihak perusahaan mengenai sistem hidroponik
Memiliki pengalaman bekerja pada perusahaan
hidroponik dan memiliki pengalaman dibidang
pemasaran.

Deskripsi
Memiliki
pengetahuan
mengenai
sistem
hidroponik, memiliki pengetahuan mengenai
pemasaran dan prospek pasar
Memiliki kemampuan manajerial dan bernegosiasi
Cermat dan teliti dalam bekerja, memiliki jiwa

18
Lanjutan Tabel 7

Motivasi
Konsep diri

kepemimpinan, bijaksana, mudah beradaptasi
dengan lingkungan baru
Mengembangkan
perusahaan,
meningkatkan
penjualan sayuran
Peduli dan ikut mengawasi kepala dan karyawan
kebun selama proses produksi

Berdasarkan struktur organisasi dan tupoksi yang dimiliki perusahaan, maka
terdapat jabatan yang dapat digabungkan karena memiliki tugas pokok dan fungsi
yang dapat dikerjakan secara bersamaan dan dikelola oleh satu orang saja. Bagian
teknik memiliki tugas mengembangkan infrastruktur budidaya dan bagian
produksi memiliki tugas mengembangkan sistem produksi, untuk itu kedua
jabatan tersebut dapat digabungkan dan cukup dikerjakan oleh satu orang saja.
Hal ini dapat lebih mengefektifkan jumlah sumberdaya manusia yang digunakan
dan beban kerja yang diberikan. Rancangan pekerjaan bagian teknik dan produksi
dapat di jelaskan pada Tabel 8.
Tabel 8 Rancangan pekerjaan bagian teknik dan produksi
Rancangan Pekerjaan
A. URAIAN JABATAN
1. Rangkuman Jabatan
Bertugas dan bertanggung-jawab dalam pengembangan sistem produksi dan infrastruktur
budidaya
2. Fungsi Jabatan
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap volume dan kualitas produk yang
dihasilkan, Membuat rencana pengadaan dan pemakaian bahan baku dan bahan-bahan
pembantu lainnya (Supplies), mengatur jam kerja karyawan dan pemakaian alat produksi,
membuat jadwal perawatan mesin dan peralatan produksi lainya, menentukan standar kualitas
bahan baku yang akan digunakan, membuat laporan produksi dan menyampaikannya kepada
direktur
3. Deskripsi Tugas
Frekuensi
Harian
Mingguan

Insidentil

Deskripsi Tugas
Pengecekan rutin ke kebun, pengecekan mesin dan alat-alat
produksi
Mengikuti rapat rutin perusahaan, membuat laporan hasil
produksi dan laporan kelayakan alat atau mesin, pengecekan
kelancaran proses produksi, mengecek hasil produksi dan
kualitasnya
Memperbaiki mesin dan peralatan

4. Wewenang dan Kewajiban
Wewenang
Mengganti peralatan atau mesin yang
digunakan
Memberikan instru