Pembangunan Sistem Tryout Berbasis Web di SMA Negeri 20 Bandung Untuk Persiapan Siswa Menghadapi Ujian Nasional

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

SANTO SUPRIYADI

10110776

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


(2)

(3)

(4)

1. Data Pribadi

Jenis Kelamin : Pria

Tempat tanggal lahir : Garut, 18 Juni 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Tinggi badan : 168 cm

Berat badan : 55 Kg

Golongan Darah : AB+

No HP : 081224037159

2. Riwayat Pendidikan

· 2010 – 2014 Teknik Informatika UNIKOM

· 2007 – 2010 SMA Negeri 15 Garut

· 2004 – 2007 SMP 1 Tarogong Kidul Garut

· 1998 – 2004 SD Sirnagalih IV

3. Pengalaman Berorganisasi


(5)

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil SMA Negeri 20 Bandung ... 9

2.2 Landasan Teori... 14

2.2.1 Sejarah Ujian Nasioanal ... 15

2.2.2 Tryout Ujian Nasioanal ... 16

2.3 Pengertian Sistem ... 17

2.4 Karakteristik Sistem ... 17

2.5 Perancangan Sistem ... 19

2.5.1 Flowmap ... 19

2.5.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 19

2.5.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 20


(6)

vi

2.6.2 Pengujian Beta ... 23

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisis Sistem ... 27

3.1.1 Analisis Masalah ... 27

3.1.2 Analisis Sistem yang Berjalan ... 28

3.1.3 Analisis Pengkodean ... 35

3.1.4 Analisis monitoring ... 37

3.1.5 Analisis aturan bisnis ... 38

3.1.5.1 Mekanisme pelaksanaan tryout ... 38

3.1.5.2 Aturan Kelulusan ... 38

3.1.5.3 Prosedur Baru Sistem yang akan dikembangkan ... 39

3.1.6 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 42

3.1.6.1 Kebutuhuan Fungsional ... 42

3.1.6.2 Kebutuhuan NonFungsional ... 43

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 45

3.1.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 45

3.1.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 47

3.1.7.3 Analisis Pengguna ... 47

3.1.8 Analisis Data ... 50

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54

3.1.9.1 Diagram Konteks ... 54

3.1.9.2 Data Flow Diagram(DFD) ... 56

3.1.9.3 Spesifikasi Proses... 68

3.1.9.4 Kamus Data ... 77

3.2 Perancangan Sistem ... 84

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 84


(7)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 115

4.1 Implementasi Sistem ... 115

4.1.1 Implentasi Perangkat Keras... 115

4.1.2 Implentasi Perangkat Lunak ... 116

4.1.3 Implentasi Basis Data ... 116

4.1.4 Implentasi Antarmuka ... 121

4.2 Pengujian Sistem ... 123

4.2.1 Rencana Pengujian ... 123

4.2.1.1 Pengujian Alpa ... 124

4.2.1.2 Kesimpulan pengujian Black Box ... 131

4.2.1.3 Pengujian Beta ... 132

4.2.1.3.1 Wawancara ... 132

4.2.1.3.2 Kuesioner ... 134

4.2.1.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 140

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 141

5.1 Kesimpulan ... 141

5.2 Saran ... 141


(8)

142 2003.

[2] Suratna, Agus., Profil SMA Negeri 20 Bandung. http://www.sman20bandung.sch.id/web20/html/profil.php?id=profil&ko de=12&profil=Sejarah%20Singkat. 2012 Diakses pada 27 februari 2014 [3] Tilaar, H.A.R. Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta; PT Rineka Cipta

2006.

[4] Kusrini. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : ANDI. 2007.

[5] Ladjamudin, A.B. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2005.

[6] Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2005.

[7] Umar, H. Metode Penelitian untuk Skripsi daan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. 2008.

[8] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung 2009.

[9] Betha Sidik. Pemrograman Web dengan PHP”. Bandung : Informatika 2004. [10] Husni. “Pemrograman Database Berbasis Web”. Yogyakarta, Indonesia :


(9)

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pembangunan Sistem Tryout Berbasis Web di SMA Negeri 20 Bandung Untuk Persiapan Siswa Menghadapi Ujian Nasional”.

Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat kelulusan ujian akhir Sarjana Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan serta dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta, khususnya Ibu, Bapak yang sangat saya cintai dan saya hormati yang telah memberikan kasih sayang, doa dan motivasi yang sangat besar untuk menempuh tugas akhir, serta kepada kakak-kakak saya Teh Yani, Aa adi, Aa Sandri, serta keluarga besar Isak Dasuki yang telah banyak memberikan dukungan dalam proses pembuatan tugas akhir.

2. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. selaku pembimbing, atas bimbingan, arahan, serta sarannya yang sangat membantu dalam pembuatan tugas akhir 3. Bapak Drs. Asep Turniawan, MM Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 20

Bandung yang telah mengizinkan melakukan penelitian

4. Bapak Agus Suratna, S.Pd selaku tim IT di SMA 20 Bandung yang telah banyak membantu saya dalam menyediakan data yang saya butuhkan untuk penelitian ini

5. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M T selaku reviewer/penguji 1 atas sarannya yang sangat membantu dalam penyempurnaan tugas akhir ini. 6. Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku penguji 3 atas sarannya yang sangat


(10)

iv

9. Sahabat terbaik Rendy Mohammad, Iip Saepurrahman, Vaskal Nanjung S , Taufik Maulana Nugraha, Asep Irawan, Muhammad Alfi, Firdaus Andhika Fakhrian Fadlia Adiwijaya, Elsa Widiati, Restu Suhendar, Ketua Kelas IF-1 angkatan 2010 Muhammad Yazid Al-Qahar, dan semua teman-temanku di kelas IF-1 angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, atas perhatian, dukungan, dorongan, dan bantuan yang telah diberikan.

10.Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya dan staff UNIKOM yang telah membantu

11.Seluruh pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang diharapkan sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang.

Penulis juga berharap semoga kelak skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, Amin.

Bandung, 20 Agustus 2014 Penulis


(11)

1.1Latar Belakang Masalah

Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi mutu tingkat pendidikan, mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 77 tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang UN Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) tahun pelajaran 2008/2009 tujuan UN adalah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seluruh siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) diwajibkan untuk mengikuti UN, karenanya seluruh siswa harus menyiapkan diri dengan baik untuk menghadapi UN. Pihak SMA Negeri 20 Bandung turut serta mempersiapkan siswa menghadapi UN yaitu salah satu caranya dengan menambah jam pelajaran di sekolah, untuk melihat kesiapan siswa dalam penguasaan materi yang telah disampaikan oleh guru sebagai persiapan menuju UN, pihak sekolah mengadakan kegiatan yang dinamakan tryout, nilai test dari tryout ini tidak berpengaruh pada nilai rapor, menurut Wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMA Negeri 20 Bandung tryout ini bertujuan hanya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa–siswi menghadapi UN, dan bertujuan agar siswa–siswi bisa berlatih mengerjakan soal–soal yang materinya mengacu pada soal–soal UN, diharapkan semakin sering tryout dilakukan maka semakin baik pengaruhnya bagi siswa–siswi yang akan menghadapi UN.

Tryout pada umumnya dilakukan konvensional disekolah dan secara serentak sehingga dibutuhkan waktu lebih dalam pemeriksaan hasil jawaban siswa, selain itu pihak sekolah akan menyediakan lembar soal maupun lembar jawaban yang banyak, hal tersebut memungkinkan ada kesalahan pemeriksaan karena rusaknya lembar jawaban atau kesalahan mesin pemeriksa Lembar Jawaban Komputer (LJK), akibatnya hasil pemeriksaan lembar jawaban terkadang kurang akurat dan kekurangan fasilitas serta tenaga kerja dalam memeriksa hasil tryout menyebabkan


(12)

pemeriksaan lembar jawaban memakan waktu yang cukup lama, serta banyaknya kertas yang digunakan pihak sekolah SMA Negeri 20 Bandung sebagai sarana untuk tryout akan memerlukan biaya ekstra yang dibebankan kepada para siswa-siswi, dan dengan pemeriksaan hasil tryout yang lalu pihak sekolah tidak mengetahui tingkat/bagian yang mana yang kurang dipahami oleh siswa – siswi.

Learning Management System (LMS) yang sedang berjalan di SMA Negeri 20 Bandung tidak begitu berpengaruh pada persiapan siswa–siswi menghadapi UN, fitur–fitur yang ada pada LMS yang ditujukan untuk para siswa–siswi seperti download materi, download tugas, melihat jadwal dan hasil ujian, pengumuman siswa, forum siswa dan nilai siswa hanya membantu siswa–siswi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari – hari.

Berdasarkan hasil penelitian dan masalah yang ditemukan serta diskusi serta saran dari pihak yang berwenang di SMA Negeri 20 Bandung maka sekolah tersebut membutuhkan sebuah sistem yang dapat meminimalisir waktu proses pemeriksaan jawaban tryout siswa-siswi dan meminimalkan kesalahan yang diakibatkan rusaknya lembar jawaban siswa serta menekan biaya yang dikeluarkan untuk kertas sebagai sarana tryout di SMA Negeri 20 Bandung, serta sistem yang dapat di akses di luar jam sekolah yang didalamnya terdapat pengerjaan tryout secara terkomputerisasi yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun sehingga siswa-siswi dapat terus melakukan tryout sebagai persiapan menghadapi UN.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan masalah yang terdapat pada SMA Negeri 20 Bandung yaitu :

1. Bagaimana agar pihak sekolah bisa mempermudah pelaksanaan tryout

yang dilakukan di SMA Negeri 20 Bandung yang masih menggunakan dengan cara konvensional ?

2. Bagaimana agar waktu pelaksanaan tryout yang hanya diadakan beberapa kali bisa mencukupi siswa-siswi untuk berlatih mengerjakan soal – soal latihan sebagai persiapan siswa menghadapi UN, dan bisa memberi persiapan pada siswa-siswi secara maksimal dan dapat dievaluasi?


(13)

3. Bagaimana pihak sekolah bisa mengetahui tingkat / bagian soal tryout yang mana yang siswa-siswi kurang pahami?

1.3Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun Sistem tryout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung untuk persiapan siswa menghadapi UN.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam menyelenggarakan

tryout UN

2. Memudahkan siswa-siswi dalam pelaksanaan tryout UN dan mengetahui hasilnya dengan cepat

3. Memberikan informasi tingkat dan bagian dari soal-soal tryout yang kurang dipahami oleh siswa-siswi

1.4Batasan Masalah

Agar masalah yang di bahas tidak menyimpang, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 20 Bandung yang beralamat di Jl. Citarum no. 23, Bandung, Jawa Barat

2. Sistem ini dibangun sebagai pengembangan Learning Management System

(LMS) yang sedang berjalan

3. Pengguna sistem pada sistem yang akan dibangun adalah Guru, siswa-siswi kelas XII dan Kepala Sekolah SMA Negeri 20 Bandung.

4. Pelajaran yang ada disistem ini merupakan pelajaran yang ada di Ujian Nasional (UN) yaitu matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, IPA dan IPS

5. Tipe soal pada sistem hanya berupa soal pilihan ganda

6. Input yang digunakan merupakan draft soal yang telah memenuhi standar kompetensi soal tryout


(14)

7. Input yang dimasukan ketika memasukan soal berupa teks dan gambar

8. Output yang dihasilkan berupa nilai tryout siswa dan informasi mengenai bagian soal yang kurang dipahami siswa

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini menggunakan metode Analisis Deskriptif, yaitu metode penelitian menggunakan studi kasus. Metode Analisis Deskriptif terdiri menjadi dua tahap, yaitu.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan terdiri dari 3 jenis cara pengumpulan data, diantaranya :

1. Studi literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan pada SMA Negeri 20 Bandung

2. Studi lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang terjadi pada SMA Negeri 20 Bandung. Studi lapangan dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di SMA Negeri 20 Bandung, yang meliputi : a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada siswa, guru dan pihak sekolah yang berwenang di SMA Negeri 20 Bandung yang berkaitan dengan masalah b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan. Observasi dilakukan langsung pada SMA 20 Negeri Bandung untuk mengamati bagaimana proses bisnis yang terjadi pada SMA Negeri 20 Bandung.


(15)

c. Kuesioner

Metode yang dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan dalam bentuk handout di SMA Negeri 20 Bandung yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kekurangan dalam pembuatan sistem

tryout berbasisweb.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, seperti tercantum pada Gambar 1.1, yang meliputi beberapa proses yang diantaranya :

1. System engineering

Pada bagian ini semua kebutuhan yang dibutuhkan dan yang akan diimplementasikan kedalam sistem dikumpulkan, yang dalam hal ini adalah data yang terlibat dalam pelaksanaan selama pelaksanaan tryout di SMA Negeri 20 Bandung

2. Sytem Analysis (Analisis)

Merupakan bagian menganalisis hal – hal dan pengelompokan proses yang terdaji pada pelaksanaan tryout.

3. Design

Merupakan tahap menentukan output yang akan dihasilkan oleh sistem, yang dalam tahap ini adalah mengelempokan soal ke beberapa kelompok, adapun output yang diinginkan harus bisa menjawab semua masalah yang ada.

4. Coding/Implementation

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu, dalam tahap ini semua data, aturan dan analisis yang telah dilakukan yang ada dalam pelaksanaan

tryout di SMA Negeri 20 Bandung diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman sehingga nantinya mendapatkan output yang diinginkan.


(16)

Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan menghasilkan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Sehingga dapat dibandingkan proses tryout melalui aplikasi ini apakah lebih baik atau tidak dengan sistem pelaksanaan tryout yang sebelumnya.

6. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1.1 Waterfall model (Ian Sommerville) [1]

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :


(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan secara umum mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah, berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi dan struktur organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori, membahas tentang teoriteori pendukung pembuatan yang digunakan untuk membangun sistem tryout berbasis web.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis proses pada sistem tryout berbasis web sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD. Selain itu terdapat juga perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMA Negeri 20 Bandung agar diketahui apakah sistem tryout berbasis web yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan atau belum.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem tryout berbasis web yang diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran untuk pengembangan aplikasi yang dibangun.


(18)

(19)

2.1Profil SMA Negeri 20 Bandung

SMA Negeri 20 bandung mulai berdiri pada tahun 1986 yang merupakan kelanjutan dari Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung, dimana PPSP itu sendiri berdiri tahun 1970. [2]

Visi dari SMA Negeri 20 Bandung adalah mewujudkan sekolah yang bersih hati, pengertian bersih hati merujuk kepada :

a. Berkualitas b. Bersih c. Sehat d. Indah

Sebagai penyelenggara pendidikan menengah atas, SMA Negeri 20 Bandung mengemban misi sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan b. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar c. Peningkatan kualitas pengembangan diri

d. Peningkatan kualitas kebersihan, kesehatan dan keindahan lingkungan sekolah.

Adapun logo SMA Negeri 20 Bandung bisa dilihat pada Gambar 2.1


(20)

Struktur organisasi SMA Negeri 20 Bandung bisa dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini:


(21)

Deskripsi kerja struktur organisasi SMA Negeri 20 Bandung

1. Kepala Sekolah

a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan sekolah. b. Merencanakan pengembangan penyelenggaraan pendidikan. c. Mengetahui perkembangan siswa-siswi SMA Negeri 20 Bandung d. Mengetahui perkembangan guru serta tenaga pendidik lainnya. e. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat

2. Komite Sekolah

a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban komite sekolah.

b. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

c. Melakukan kerjasama dengan masyarakat.

d. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan.

3. Kepala urusan Tata Usaha

a. Mengelola administrasi sekolah yang mendukung kegiatan sekolah, b. Menyiapkan dan mengganti kelas,

c. Menyiapkan buku isian mengajar dengan bagian kurikulum d. Mengurus administrasi pelayanan surat dan pengarsipan, e. Membantu proses PSB.

4. Wakasek bidang Akademik

a. Membuat program kerja tahunan,

b. Menyusun jadwal supervisi akademis dan administrasi,

c. Memantau kegiatan proses belajar-mengajar (intra dan ekstra),

d. Menentukan kriteria kenaikan kelas bekerjasama dengan para staf ataupun wakil.


(22)

e. Mengkoordinasikan dan memeriksa pengisian rapor yang dilakukan oleh para wali kelas,

f. Mengkoordinasikan kenaikan kelas dan kelulusan.

5. Litbang (Penelitian dan Pengembangan)

a. Memperbanyak dan meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan,

b. Mengembangkan kapasitas instuisi SMA Negeri 20 Bandung menuju pengelolaan litbang yang professional dan berintegritas moral tinggi.

6. Staf bidang Kurikulum a. Menyusun tugas Guru,

b. Menyusun kalender pendidikan, c. Menyusun jadwal pelajaran d. Menyusun program semester e. Mengatur pelaksanaan penilaian.

7. Staf bidang Kompetisi Akademik

a. Melakukan layanan permintaan nilai kemajuan belajar siswa b. Mengkoordinasikan kelas akselerasi

c. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB.

8. Koordinator lab IPA dan TIK

a. Menyusun jadwal penggunaan lab b. Menyusun tata tertib penggunaan lab

c. Menjaga kebersihan/keamanan ruang dan alat-alat lab.

9. Koordinator Perpustakaan

a. Merencanakan kegiatan pengadaan buku dan barang-barang yang dibutuhkan perpustakaan,


(23)

buku),

c. Menghitung stok buku, melakukan perawatan buku, membuat kode untuk masing-masing buku.

10. Wakasek bidang Kesiswaan

a. Mengatur penerimaan siswa baru b. Mengatur pengelompokan belajar siswa c. Memonitor kehadiran siswa

d. Mengatur kegiatan OSIS

e. Mengatur perpindahan/mutasi siswa.

11. Staf bidang Organisasi

a. Mengatur organisasi yang ada di SMA Negeri 20 Bandung

b. Melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis.

12. Staf bidang Ekskul dan Prestasi

a. Menyusun program kerja kegiatan ekskul b. Membuat tata tertib dari masing-masing ekskul,

c. Melakukan pembinaan terhadap siswa yang mengikuti ekskul, d. Mengontrol dan mengawasi kegiatan ekskul,

e. Mengevaluasi kegiatan ekskul.

13. Staf bidang Kedisiplinan

a. Merumuskan tata tertib yang memuat hak, kewajiban, penghargaan, larangan dan sangsi yang mencerminkan visi dan misi sekolah,

b. Mencipatakan suasana sekolah yang kondusif, aman dan nyaman c. Memberikan rekomendasi siswa yang mlakukan pelanggaran kepada

wali kelas dan BK


(24)

14. Wakasek bidang Sarana dan Prasarana

a. Pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung pendidilkan,

b. Memikirkan sarana prasarana sekolah yang belum ada serta mengganti atau memperbaiki sarana dan prasarana yang telah rusak,

c. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.

15. Wakasek bidang Humas

a. Sebagai koordinator semua hubungan antara SMA Negeri 20 Bandung dengan pihak luar dan pihak luar dengan SMA Negeri 20 bandung. b. Menyusun dan mengusulkan anggaran sekolah

c. Membina hubungan antara Sekolah dengan komite sekoah.

16. Wali kelas dan Guru

a. Bertanggung jawab terhadap siswa didalam kelas b. Mengetahui perkembangan siswa

c. Menyiapkan materi pengajaran yang meliputi upload materi dan download materi

d. Melaksanakan proses pembelajaran.

17. Tim IT

a. Menyusun rencana kerja program pengembangan IT di Sekolah,

b. Memelihara seluruh infrastruktur jaringan, konektifitas dan konten sistem manajemen informasi,

c. Mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis IT d. Melaksanakan pelatihan IT untuk guru dan karyawan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dengan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel - variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah


(25)

yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengarang saja melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

2.2.1 Sejarah Ujian Nasional

Ujian Nasional (UN) yang memimbulkan sikap pro kontra di kalangan masyarakat sebenarnya telah dilaksanakan sejak tahun 1965, namanya mengalami Evolusi sampai akhirnya bernama Ujian Nasional. [3]

Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sistem ujian nasional telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan, perkembangan ujian nasional tersebut dapat kita lihat di bawah ini :

1. Periode 1965 - 1971, pada periode ini, sistem ujian akhir disebut dengan Ujian Negara, berlaku untuk hampir semua mata pelajaran. Bahkan ujian dan pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah pusat dan seragam untuk seluruh wilayah di Indonesia.

2. Periode1972 - 1979, pada tahun 1972 ditetapkan sistem ujian sekolah dimana setiap atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian akhir sekolah masing. Soal dan pemrosesan hasil ujian semuanya ditentukan oleh masing-masing sekolah/kelompok sekolah. Pemerintah pusat hanya menyusun dan mengeluarkan pedoman yang bersifat umum.

3. Periode 1980-2000, untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan serta diperolehnya nilai yang memiliki makna yang ''sama" dan dapat dibandingkan antar sekolah ,maka sejak tahun 1980 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional. Dalam EBTANAS dikembangkan sejumlah perangkat soal yang "paralel" untuk setiap mata pelajaran , dan penggandaan soal dilakukan di daerah. 4. Periode 2001-2004, sejak tahun 2001, EBTANAS diganti dengan penilaian

hasil belajar secara nasional dan kemudian berubah nama menjadi Ujian Akhir Nasional, sejak tahun 2002. Perbedaan yang menonjol antara UAN dan EBTANAS adalah dalam cara menentukan kelulusan siswa, terutama sejak tahun 2003. Dalam EBTANAS kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi nilai semester 1, nilai semester 2, dan nilai EBTANAS murni, sedangkan kelulusan


(26)

siswa pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual. 5. Periode 2005-sekarang, untuk mendorong tercapainya target wajib belajar

pendidikan yang bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasisonal untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA/SMALB/SMKLB.

6. Periode 2008-sekarang, untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, mulai tahun ajaran 2008 /2009 pemerintah menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional untuk SD/MI/SDLB.

2.2.2 Tryout Ujian Nasional

Ujian nasional merupakan ujian akhir siswa kelas VI, IX, dan XII untuk bias melanjutkan pendidikan ke tahap yang lebih tinggi lagi. Jadi sudah jelas, apabila ada siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional, maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. [3]

Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional, sudah menjadi rahasia umum bila setiap sekolah selalu mengadakan tryout (uji coba) mengerjakan soal-soal prediksi ujian nasional. Tryout ujian nasional bisa juga disebut simulasi dari ujian nasional yang sesungguhnya. Para siswa diberikan soal-soal dan harus dikerjakan layaknya ujian nasional yang sebenarnya.

Tryout ujian nasional tersebut dimaksudkan agar para siswa bisamempersiapkan diri lebih baik, dan mengetahui bagaimana ujian nasioal itu berlangsung.

2.3 Pengertian Sistem

Kata sistem mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan yang lainnya. Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). [5]

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu,dengan kata lain kumpulan dari elemen-elemen


(27)

yang berinteraksi untuk tujuan tertentu.

Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem, kontrol, input, proses, output, dan umpan balik.

Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini :

Gambar 2.3 Elemen-elemen dalam sistem

2.4Karakteristik Sistem

Suatu Sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal).

1) Kompenen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sistem selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan suprasistem.

2) Batas Sistem (boundary)

Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.


(28)

3) Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang memepengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan atau pun merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem

4) Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainya. Keluaran dari satu subsistem merupakan masukan bagi subsistem lainya dengan melaui penghubung. Dengan melaui penghubung satu subsistem dapat beritegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

6) Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7) Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai satu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8) Sasaran Sistem (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan atau sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


(29)

2.5Perancangan Sistem

Proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi.

2.5.1 Flowmap

Flowmap atau disebut juga bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer memcahkan masalah dalam keadaan segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian.

2.5.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata. ERD ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data. ERD juga merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antar file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data. Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada ERD [6] yaitu:

1. Entity Sets

Entitas adalah sebuah benda atau objek diduna nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entity sets adalah sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama. Kesamaan tipe ini dapat dilihat dari atribut/property

yang dimiliki oleh setiap entitas. 2. Relationship Sets

Relationship adalah hubungan diantara beberapa entitas. Relationship set

adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama. Relasi digambarkan dengan diamond.

3. Attributes

Atribut merupakan sebutan untuk mewakili suatu entitas. Atribut dalam ERD dilambangkan dengan bentuk elips.


(30)

Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entitas yang dihubungkan ke satu entitas yang lain dengan suatu relasi. Kardinalitas pemetaan meliputi :

1. Hubungan satu ke satu (one to one)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan himpunan entitas A.

2. Hubungan satu ke banyak (one to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Hubungan banyak ke satu (many to one)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyan satu entitas pada himpunan entitas B.

4. Hubungan banyak ke banyak (many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

2.5.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, harddisk, tape diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan


(31)

alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and deign). DFD dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.[5]

Berikut ini adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan Data Flow Diagram :

1. DFD Level 0 atau sering disebut context diagram

DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0 menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.

2. DFD Level 1

DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil

breakdown DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat. 3. DFD Level 2,3,4 dan seterusnya

DFD level 2,3,4 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD level di atasnya.

2.5.3.1Balancing Dalam DFD

Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses pada level/tingkatan di bawahnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang memiliki lebih dari satu level sebagai berikut:

1. Harus terdapat keseibangan input dan output antara satu level dan level berikutnya.

2. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/output dari aliran data ke atau dari terminal pada level 0 sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat pada input/output dari aliran data ke/dari proses yang bersangkutan.


(32)

3. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama apabila objeknya sama.

2.5.3.2LaranganDalam DFD

Dalam menggambar/mendesain DFD ada beberapa hal yang harus dihindari, sehingga DFD tersebut menggambarkan secara keseluruhan sistem yang akan dirancang. Hal-hal tersebut adalah :

1. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju ke entitas luar lainnya tanpa melalui suatu proses.

2. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke entitas luar tanpa melalui suatu proses.

3. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju simpanan data lainnya tanpa melalui proses.

4. Arus data dar suatu proses langsung menuju proses lainnya tanpa melalui suatu simpanan data, sebaiknya/sebisa mungkin dihindari.

2.5.3.3Kamus Data

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur.

Kamus data pada Data Flow Diagram harus dapat dipetakan dengan hasil perancangan basis data yang dilakukan sebelumnya. Jika ada kamus data yang tidak dapat dipetakan pada tabel hasil perancangan basis data berarti hasil perancangan basis data dengan perancangan Data Flow Diagram, masih belum sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik perancangan basis datanya, perancangan DFD-nya, atau keduanya .


(33)

2.6Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat merupakan tahap selanjutnya setelah Program atau aplikasi perangkat lunak selesai dalam pembuatannya. Pengujian sistem yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu pengujian alpa dan Betha. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil sistem yang dibuat. [1]

2.6.1 Pengujian Alpa

Pengujian alpa merupakan pengujian fungsional yang digunakan untuk menguji sistem yang telah dibuat dengan metode pengujian black box. Pengujian black box

terfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Pengujian alpa dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dimasukan (input) telah sesuai dengan yang diharapkan (output), ada macam pendekatan pengujian alpa yaitu

1. Black Box Testing

Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.

2. White Box Testing

Meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logikal path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

2.6.2 Pengujian Beta

Dilakukan pengumpulan data pada satu atau lebih pelanggan oleh pemakai akhir perangkat lunak dalam lingkungan yang sebenarnya, pengembang biasanya tidak ada pada pengujian ini. Pelanggan menemukan semua masalah (real atau

imajiner) yang ditemui selama pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval waktu tertentu.


(34)

Pengujian beta dapat dilakukan dengan kuesioner, kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. [8]

Untuk mencari nilai presentase dari masing-masing jawaban kuesioner digunakan rumus skala likert [8] sebagai berikut

Pada kuesioner diberikan 5 kategori nilai pilihan jawaban beserta nilainya 1. Jawaban TS diberi nilai 1

2. Jawaban KS diberi nilai 2 3. Jawaban BS diberi nilai 3 4. Jawaban S diberi nilai 4 5. Jawaban SS diberi nilai 5

untuk mengetahui jumlah jawaban dari responden dalam bentuk persentase, digunakan rumus sebagai berikut :

P = �

� x 100 % (2.1)

Ket :

P : Prosentase

f : Frekwensi dari setiap jawaban n : jumlah responden

100 : Bilangan tetap

Untuk mengetahui interpretasi skor hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah ini:


(35)

Tabel 2.1 Interpretasi Skor Perhitungan

Nilai Keterangan

0% - 20% Tidak Setuju

21% - 40% Kurang Setuju

41% - 60% Biasa Saja

61% - 80% Setuju


(36)

(37)

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga mengarah kepada solusi dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi.

Tahapan analisis harus dilakukan dengan teliti agar diketahui detail yang ada dalam sistem yang berjalan saat ini. Hal-hal yang akan dianalisis terdiri dari:

1. Masalah

2. Sistem yang berjalan 3. Kebutuhan Non Fungsional 4. Kebutuhan Fungsional

3.1.1 Analisis Masalah

SMA Negeri 20 Bandung setiap tahun selalu mengadakan tryout menjelang dilaksanakannya ujian nasional bagi kelas XII. Tryout ujian nasional ini bisa dikatakan sebagai simulasi ujian nasional. Jadi, pelaksanaannya sama seperti ujian nasional. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan para siswa dalam mengerjakan, memahami, dan menyelesaikan soal-soal ujian nasional yang sesungguhnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah SMA Negeri dan salah seorang siswa, permasalahan yang muncul adalah:


(38)

1. Permasalahan pihak Sekolah :

a) Pihak sekolah membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengoreksi hasil tryout yang masih manual yaitu menggunakan scanner LJK.

b) Keterbatasan waktu dalam memberikan latihan soal-soal tryout kepada siswa.

c) Pihak sekolah tidak mengetahui tingkat dan bagian yang mana dari soal-soal

tryout yang kurang dipahami oleh siswa-siswi 2. Permasalahan bagi siswa :

a) Siswa tidak bisa segera mengetahui hasil tryout

b) Pelaksanaan tyrout disekolah dirasa masih kurang banyak

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Tujuan dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem. Tahap analisa ini merupakan tahapan yang penting dalam merancang suatu sistem untuk mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan atau instansi.

Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem, seperti mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sistem sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan tersebut. Tujuan analisa sistem untuk menentukan bentuk dari rancangan sistem yang akan diterapkan. Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah-langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan pemakai dan sistem mempunyai kinerja yang efisien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Analisis sistem yang sedang berjalan di SMA Negeri 20 Bandung memiliki beberapa prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pembuatan soal


(39)

3. Prosedur pengolahan nilai tryout

Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing prosedur yang sedang berjalan di SMA Negeri 20 Bandung.

1. Prosedur pembuatan soal

a. Guru mempelajari standar kompetensi soal tryout

b. Guru menyusun draft soal tryout berdasarkan standar kompetensi c. Setelah disusun, draft soal tryout tersebut diserahkan ke wakasek

bidang kurikulum untuk diperiksa isinya. Apakah sudah sesuai standar kompetensi atau belum.

d. Apabila belum memenuhi standar, draft soal dikembalikan kepada Guru untuk diperbaiki. Apabila sudah sesuai, maka draft soal diserahkan ke bagian sarana dan prasarana untuk diketik.

e. Selesai diketik, soal dicetak diberikan ke wakasek bidang kurikulum untuk ditinjau isi dan kalimatnya.

f. Bila hasilnya belum sesuai, wakasek bidang kurikulum mengembalikan ke bagian sarana dan prasarana untuk diperbaiki. Bila sudah benar, maka pembuatan soal telah selesai

g. Wakasek bidang kurikulum mencetak lebih banyak soal, sesuai jumlah siswa peserta tryout dan diberikan ke bidang tata usaha.

Berikut aliran data dari prosedur di atas digambarkan dalam bentuk flowmap :


(40)

Prosedur Pembuatan Soal Tryout

Tata Usaha Wakasek Bidang

Kurikulum

Bidang Sarana dan Prasarana Guru

Menyusun Draft Soal Tryout

Draf Soal Tryout

Draf Soal Tryout

Isi soal diperiksa

Sesuai standar kompetensi ?

Draf Soal Tryout

Mengetik Soal

Soal Tryout

Soal Tryout yang telah diketik Draf Soal Tryout

Soal Tryout yang telah diketik

Memeriksa kata dan kalimat soal

Apakah sudah benar?

Soal Tryout

Ya Tidak

Ya

Tidak

Keterangan:

Mencetak soal tryout sesuai jumlah peserta

Soal Tryout yang diperbanyak

Soal Tryout yang diperbanyak

A2

A2 : Arsip Soal Tryout yang diperbanyak

Standar Kompetensi


(41)

2. Prosedur pelaksanaan tryout di sekolah

a. Staf Tata Usaha (TU) menyiapkan soal, lembar jawaban kosong, daftar peserta try out dan draft berita acara.

b. Pengawas mengambil lembar jawaban kosong, daftar peserta try out dan draft berita acara di bagian Tata Usaha (TU) kemudian mengisi daftar hadir dan serah terima soal.

c. Kemudian pengawas memberikan daftar peserta tryout untuk ditandatangan oleh siswa sebagai bukti kehadiran.

d. Setelah itu pengawas ujian membagikan soal dan lembar jawaban kosong kepada siswa.

e. Siswa mengerjakan soal yang diberikan dengan kurun waktu yang ditentukan oleh pengawas.

f. Setelah waktu pengerjaan soal telah habis, siswa mengumpulkan kembali soal dan lembar jawaban yang telah terisi kepada pengawas.

g. Setelah tryout selesai pengawas mengisi draft berita acara pelaksanaan kegiatan try out.

h. Kemudian pengawas try out memberikan lembar jawaban yang telah terkumpul kepada petugas Tata Usaha (TU).

Berikut aliran data dari prosedur di atas digambarkan dalam bentuk flowmap :


(42)

Gambar 3.2 Flowmap pelaksanaan tryout

Pengawas Siswa

Tata Usaha

Daftar hadir Pengawas

Mengisi daftar hadir

Daftar hadir Pengawas yang sudah diisi Daftar hadir

Pengawas yang sudah diisi

A3

Mempersiapkan lembar jawaban kosong, lembar soal, daftar hadit peserta tryout dan daftar berita

acara

Lembar jawaban kosong, lembar soal, daftar hadir peserta tryout dan daftar

berita acara

Lembar jawaban kosong, lembar soal, daftar hadir peserta tryout dan daftar

berita acara

Daftar hadir peserta tryout yang sudah

ditandatangani

Mempesiapkan lembar soal dan lembar jawaban

kosong

lembar soal dan lembar jawaban kosong

lembar soal dan lembar jawaban terisi

Daftar hadir peserta tryout

Mendatangani Daftar hadir

Daftar hadir peserta tryout yang sudah

ditandatangai

Mengisi lembar jawaban

lembar soal dan lembar jawaban terisi lembar soal dan lembar

jawaban terisi Daftar hadir Pengawas

lembar soal dan lembar jawaban kosong

A4

Keterangan :

A4 : Arsip Lembar soal dan lembar jawaban terisi A3 : Arsip Daftar hadir Pengawas yang sudah diisi


(43)

3. Prosedur pengolahan nilai tryout

a. Staf tata usaha dari tiap sekolah mengumpulkan lembar soal dan jawaban para siswa ke bagian IT untuk dikoreksi.

b. Bagian IT mengoreksi lembar jawaban dengan scanner LJK.

c. Setelah selesai dikoreksi, bagian IT membuat laporan hasil tryout dan kelulusan siswa secara keseluruhan berupa daftar nilai siswa seluruh kelas. d. Bagian IT menyerahkan daftar nilai siswa seluruh kelas hasil tryout

tersebut ke staf tata usaha.

e. Staf tata usaha membuat surat pernyataan kelulusan beserta nilainya untuk diberikan kepada orangtua siswa.

f. Setelah surat pernyataan kelulusan untuk orangtua selesai, surat tersebut diberikan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani.

g. Kemudian surat pernyataan tersebut dikembalikan kepada staf tata usaha untuk dicap.

h. Setelah itu laporan hasil tryout diberikan kepada orangtua siswa

Berikut aliran data dari prosedur di atas digambarkan dalam bentuk flowmap :


(44)

Gambar 3.3 Flowmap pengolahan nilai tryout

IT Kepala Sekolah Orang Tua

Tata Usaha

Lembar soal dan lembar jawaban yang sudah diisi

Lembar soal dan lembar jawaban yang sudah diisi

Mengoreksi lembar jawaban menggunakan scaner

Data nilai tryout siswa

Membuat laporan nilai tryout seluruh siswa

Daftar nilai tryout

Membuat surat pernyataan kelulusan

Surat pernyataan kelulusan

Surat pernyataan kelulusan yang sudah ditandatangani

Memberi cap

Surat pernyataan kelulusan yang sudah diberi cap

Surat pernyataan kelulusan

Mendatangani surat pernyataan kelulusan

Surat pernyataan kelulusan yang sudah ditandatangi

Daftar nilai tryout

Surat pernyataan kelulusan yang sudah diberi cap


(45)

3.1.3 Analisis Pengkodean

Analisis pengkodean bertujuan untuk membahas tentang pengkodean yangada di SMA Negeri 20 Bandung. Pengkodean yang ada terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai(NIP), Nomor Induk Siswa(NIS), dan pengkodean kelas.

1. Pengkodean NIP

9999

99

99

9999

99

9

999

Contoh NIP : 196009241984031000

Guru lahir pada tanggal 9 september 1960, diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada bulan maret tahun 1984, berjenis kelamin laki-laki, dengan nomor urut PNS 000.

Berikut dapat dilihat pengkodean untuk jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1 Pengkodean Jenis Kelamin

Kode Keterangan

1 Laki-laki

2 Perempuan

Untuk guru tidak tetap (Honorer) memakai kode GTT01-GTT08 yang berasal dari sekolahnya langsung.

2. Pengkodean NIS

9999

99

999

Kode Jenis Kelamin Bulan Kerja Tahun Kerja Tanggal Lahir Bulan Lahir Tahun Lahir NomorUrut

Nomor Urut Tahun Masuk


(46)

Contoh NIS : 101110130

Siswa masuk pada tahun ajaran 2010/2011di kelas X dengan nomor urut 130.

3. Pengkodean Kelas

Pengkodean kelas yang saat ini digunakan di SMA Negeri 20 Bandung adalah kelas X, XI, dan XII. Kelas XI dan XII memiliki penjurusan dimana jurusannya dibagi menjadi 2 yaitu kelas IPA dan kelas IPS.

Berikut ini contoh pengkodean kelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Pengkodean Kelas

Kelas Tingkat Jurusan No. Urut Kelas

X X (sepuluh) - X-A, X-B, X-C, X-D

dst XI IPA

XI IPS

XI (sebelas) IPA IPS

IPA 1, IPAS 2, IPS 1, IPS 2 dst

XII IPA XII IPS

IPA 1, IPAS 2, IPS 1, IPS 2 dst

Dibawah ini adalah contoh pengkodean kelas yang ada di SMA Negeri 20 Bandung :

1. Pengkodean kelas X X – A

2. Pengkodean kelas XI XI IPA/IPS 1

3. Pengkodean kelas XII XII IPA/IPS 1

Nomor Urut kelas Tingkatan kelas

Nomor Urut kelas

Jurusan Tingkatan Kelas Nomor Urut kelas Jurusan


(47)

3.1.4 Analisis Monitoring

Analisis monitoring adalah tahap dimana dilakukan analisis oleh guru dan kepala sekolah. Monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk mengukur apakah Sistem yang dibangun sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Untuk memenuhi kebutuhan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah terdapat beberapa konten yang dapat dijadikan sebagai indikator diantaranya jumlah gelombang tryout dilakukan dari tiap mata pelajaran. Target yang ingin dicapai dari setiap konten yang telah ditentukan dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3 Target pencapaian

Konten Target Keterangan

Gelombang 3 Jumlah gelombang melebihi target maka dapat dinyatakan telah memenuhi target

Dalam implementasinya, analisis monitoring yang dilakukan di SMA Negeri 20 Bandung ditargetkan untuk melihat tingkatan kemampuan siswa dalam memengerjakan soal – soal tryout yang diberikan oleh guru. monitoring yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti pelajaran yang yang diajarkan atau belum dengan materi pelajaran yang diberikan dengan menampilkan nilai tryout beserta statistik soal-soal yang masih dijawab salah oleh para siswa.

Terdapat perhitungan-perhitungan yang dilakukan dan juga apa yang akan ditampilkan yang meliputi:

1. Adapun aktor yang terlibat dalam analisis monitoring ini adalah Guru dan Siswa.

2. Target yang ingin dicapai dengan adanya monitoring oleh guru yaitu agar dapat memantau perkembangan siswa dan hasil belajar siswa selama belajar dikelas


(48)

a. Warna hijau untuk siswa yang telah lulus mencapai atau melebihi nilai kelulusan yang ditentukan yaitu antara 55-100 dengan nilai per pelajaran diatas 4,00.

b. Warna merah untuk nilai siswa kurang dari nilai kelulusan yang ditentukan yaitu 0-54.

c. Warna orang untuk siswa yang tidak atau belum mengikuti tryout. 4. Rumus untuk menghitung kelulusan siswa

3.1.5 Analisis Aturan Bisnis

3.1.5.1.Mekanisme Pelaksanaan Tryout

Mekanisme pelaksanaan tryout ditujukan untuk tryout online, dengan pelaksanaan sebagai berikut:

1. Guru yang bisa memasukan soal tryout online hanya guru yang termasuk letua atau anggota tim penyusun soal

2. Batas waktu maksimal untuk memasukan soal adalah satu hari sebelum

tryout dilaksanakan

3. Siswa melaksanakan tryout sesusai jadwal

4. Sistem akan menutup secara otomatis pelaksanaan tryout bagi siswa jika waktu telah habis

5. Jika siswa terlambat mengikuti tryout sesuai jadwal yang telah ditentukan maka siswa dianggap tidak mengikuti

3.1.5.2.Aturan Kelulusan

Pada sistem tryout yang akan dibangun ini digunakan aturan kelulusan seperti aturan kelulusa Ujian Nasional (UN), yaitu siswa dinyatakan lulus jika nilai rata-rata lebih besar sama dengan 5.5 dan nilai dari tiap mata pelajaran 4.0. Untuk mengihitung nilai rata-rata dapat dilihat pada formula 3.1 dibawah ini:

Nilai rata-rata : Jumlah semua nilai mata pelajaran tryout

Jumlah mata pelajaran tryout


(49)

Untuk memperjelas formula diatas dapat dilihat dari contoh pada 2 tabel dibawah, tabel 3.4 menjelasakan siswa yang mendapatkan nilai lulus dan pada tabel 3.5 menjelaskan nilai siswa yang tidak lulus.

Pada tabel 3.4 Siswa dengan NIS 101110006 mendapatkan nilai rata-rata 5.5 dan mendapatkan nilai tiap mata pelajaran lebih dari 4.0, maka siswa tersebut ditanyatakan lulus, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.4 nilai siswa lulus

NIS Nama Mata pelajaran Nilai Keterangan 101110006 Billy Toga Andito Matematika 5.5

LULUS B. Indonesia 5.5

B. Inggris 5.5

Biologi 5.5

Kimia 5.5

Fisika 5.5

Nilai rata - rata 5.5

Pada tabel 3.5 Siswa dengan NIS 101110007 mendapatkan nilai rata-rata 6.0 atau lebih besar dari 5.5, tetapi siswa tersebut ditanyatakan tidak lulus, disebabkan ada salah satu nilai mata pelajaran yaitu matematika bernilai lebih kecil dari 4.0, maka siswa tersebut dinyatakan tidak lulus, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 nilai siswa tidak lulus

NIS Nama Mata pelajaran Nilai Keterangan

101110007 Dany Novianto Matematika 3.0

TIDAK LULUS B. Indonesia 6.0

B. Inggris 9.0

Biologi 6.0

Kimia 6.0

Fisika 6.0

Nilai rata - rata 6.0

3.1.5.3. Prosedur Baru Sistem yang Akan Dikembangkan


(50)

Prosedur-prosedur baru ini melibatkan 3 pengguna, yaitu admin, guru dan siswa. Prosedur-prosedur baru tersebut adalah :

1. Prosedur Pengolahan Data Tryout

Prosedur pengolahan data ini dilakukan oleh admin yang terdiri terdiri dari pengolahan data peserta, data tahun ajaran, data mata pelajaran, data tryout, dan data soal. Alur prosedur pengolahan data ini adalah :

a. Admin mengatur mata pelajaran tryout yang diambil dari mata pelajaran dari sistem yang sebelumnya yang akan diujikan pada saat tryout di tahun ajaran yang sudah ditambahkan sebelumnya.

b. Setelah pengaturan mata pelajaran selesai, admin akan memeberi hak akses kepada guru untuk membuat soal tryout UN

c. Soal Try out dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk tryout UN dan tryout latihan, Guru yang membuat soal tryout UN hanya guru yang diberi hak akses oleh admin

2. Prosedur Pembuatan Jadwal Tryout ( Waktu Pelaksanaan)

Jadwal tryout dibuat oleh Admin. Tryout online ini dilaksanakan secara serentak Misalkan siswa kelas XII berjumlah 3600 siswa, dan daya tampung lab.komputer adalah 120 siswa untuk masing-masing lab 40 siswa dengan jumlah mata pelajaran 4 dan dibagi 1 pelajaran perhari. Tryout dilakukan selama 2 jam dan dimulai pada pukul 08.00-15.00. Contoh rincian jadwal untuk tiap mata pelajaran tabel 3.6 sebagai berikut :


(51)

NO Mata Pelajaran Hari Tanggal Sesi Waktu Jumlah

Siswa Kelas Lab

1 Bahasa Indonesia Senin 07 - 04 - 2014

Sesi 1 08.00 - 10.00 120

XII IPA 1 1

XII IPA 2 2

XII IPA 3 3

Sesi 2 10.30 - 12.30 120

XII IPA 4 1

XII IPA 5 2

XII IPS 1 3

Sesi 3 13.00 - 15.00 120

XII IPS 2 1

XII IPS 3 2

XII IPS 4 3

2 Bahasa Inggris Selasa 08 - 04 - 2014

Sesi 1 08.00 - 10.00 120

XII IPA 1 1

XII IPA 2 2

XII IPA 3 3

Sesi 2 10.30 - 12.30 120

XII IPA 4 1

XII IPA 5 2

XII IPS 1 3

Sesi 3 13.00 - 15.00 120

XII IPS 2 1

XII IPS 3 2

XII IPS 4 3

3 Matematika Rabu 09 - 04 - 2014

Sesi 1 120

XII IPA 1 1

XII IPA 2 2

XII IPA 3 3

Sesi 2 10.30 - 12.30 120

XII IPA 4 1

XII IPA 5 2

XII IPS 1 3

Sesi 3 13.00 - 15.00 120

XII IPS 2 1

XII IPS 3 2

XII IPS 4 3

4 IPA / IPS Kamis 10 - 04 -

2014

Sesi 1 08.00 - 10.00 120

XII IPA 1 1

XII IPA 2 2

XII IPA 3 3

Sesi 2 10.30 - 12.30 120

XII IPA 4 1

XII IPA 5 2

XII IPS 1 3


(52)

3. Prosedur Pelaksanaan Tryout

a. Siswa bisa mengikuti tryout latihan kapapun, sementara untuk tryout UN siswa bisa mengerjakan hanya sesuai jadwal.

b. Setelah login ke sistem yang sebelumnya, siswa memilih menu tryout, kemudian pilih katageri tryout, memilih mata pelajaran yang akan diujikan untuk try out latihan.

c. Waktu akan berjalan mundur ketika siswa sudah mulai mengerjakan soal-soal tryout.

d. Apabila waktu sudah habis, siswa tidak bisa lagi mengakses soal.

3.1.6 Spesifikasi Kebutuhuan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan agar sistem dapat berjalan dengan baik.Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak terbagi 2 yaitu, kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional.

3.1.6.1Kebutuhan Fungsional

Pernyataan dari layanan sistem (fungsional sistem) yang harus disediakan, bagaimana sistem harus bereaksi terhadap input tertentu, dan bagaimana sistem harus berprilaku dalam situasi tertentu. Kebutuhan fungsional untuk sistemmendeskripsikan fungsionalitas yang diharapkan akan diberikan oleh sistem. Kebutuhan ini terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. User Requirement (kebutuhan user) 2. System Requirement (kebutuhan sistem)


(53)

Tabel 3.7 Kebutuhan Fungsional User Requirement

SKPL Id Keterangan

SKPL – F – 01 admin, guru, kepala sekolah siswa harus login terlebih dahulu ke Learning Management Sytem yang telah untuk bisa masuk ke dalam sistem.

SKPL – F - 02 sistem dapat membantu guru menginput soal

SKPL – F – 03 Sistem dapat .membantu mempermudah siswa melaksanakan tryout SKPL – F – 04 siswa sistem dapat membantu siswa mendapatkan nilai tryout SKPL – F – 05 sistem dapat membantu guru memonitoring nilai

SKPL – F – 06 sistem dapat membantu kepala sekolah untuk memonitor perkembangan Tryout siswa.

Tabel 3.8 Kebutuhan Fungsional System Requirement

SKPL Id Keterangan

SKPL -F – 01 Data yang digunakan untuk login kedalam sistem adalah username dan password.

SKPL -F – 02 1. sistem dapat membantu guru menginput soal berupa text dan gambar format .jpeg .png

2. Sistem dapat membantu guru mrnginputkan bab soal dan kesulitan soal

SKPL -F – 03 1. Sistem menyediakan 2 kategori tryout yaiut try out latihan dan tryout online

2. Sistem dapat membantu siswa mempermudah pengisian soal tryout SKPL -F – 04 1. Sistem dapat memunculkan nilai siswa secara langsung setelah siswa

selesai melakukan tryout

2. Sistem membantu pencarian nilai siswa yang telah diikuti oleh siswa tersebut

SKPL -F – 05 1. Sistem dapat membantu dalam pencarian nilai yang dibutuhkan guru 2. Sistem dapat menampilkan statistik nilai siswa berdasarkean

beberapa kategori

SKPL -F - 06 1. Sistem dapat menampilkan perkembangan tryout siswa berupa dashboard

2. Sistem dapat membantu kepala sekolah untuk memantau tryout siswa

3.1.6.2Kebutuhan non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah batasan-batasan dari layanan-layanan dan fungsi dari sebuah sistem, batasan waktu, batasan pengguna, dan batasan dari pengembangan proses.

ada tiga bagian penting yang terlibat dalam kebutuan non fungsional,yaitu:


(54)

2. Organization Requirement(Kebutuhan organisasi) berkaitan dengan standar, bahasa pemrogrman dan metode rancangan yang digunakan. 3. Eksternal requirement(Kebutuhan eksternal/luar)berkaitan dengan

masalah etika penggunaa , interoperabilitas dengan sistem lain, legalitas dan privasi.

Penjelasan mengenai kebutuhan non fungsional product requirement, Organization Requirement, dan Eksternal requirement System dijelaskan pada

Tabel 3.9 Kebutuhan Non Fungsional Product Requirement

SKPL Id NFR Parameter Keterangan

SKPL - NF - 01 Availability () ketersediaan aplikasi, bisa diakses 24 jam per hari atau perminggu, perbulan dan pertahun (kecuali saat maintenance).

SKPL - NF - 02 Reliability (Product memberikan batasan perilaku sistem pada saat Requirement) beroperasi (ketersediaan sistem dalam memberikan layanan ketika diperlukan oleh pengguna, seberapa sering sistem gagal untuk dapat memberikan layanan yang diharapkan oleh pengguna.

SKPL - NF - 03 Ergonomy (Product sistem yang harus sudah user friendly dan Requirement) kenyamanan pakai bagi para pengguna sistem. SKPL - NF - 04 Portability (Product kemudahan untuk dioperasikan di dalam sistem

Requirement) operasi lain yang berbeda-beda.

SKPL - NF - 05 Memory (Product memory yang digunakan sebagai tolak ukur Requirement) kecepatan dapat mengakses sistem.

SKPL - NF - 06 Response Time batasan waktu yang harus dipenuhi, sangat penting (Product untuk sebuah sistem yang real time.

Requirement)

SKPL - NF – 07 Performance memberikan batasan mengenai kecepatan operasional (Profuct sebuah sistem (kebutuhan akan respon, kebutuhan Requirement) keluaran/throughtput, kebutuhan akan waktu/timing).

SKPL - NF – 08 Security (Product kebutuhan akan keamanan disertakan dalam sistem Requirement) untuk menjamin akses kedalam sistem tanpa otorisasi tidak dimungkinkan, memastikan integritas sistem dari kerusakan.


(55)

SKPL Id NFR Parameter Keterangan

SKPL - NF – 09 Usability (Product terkait dengan penentuan antarmuka dan interaksi Requirement) pengguna dengan sistem, user manual yang terstruktur pesan kesalahan yang informatif fasilitas pertolongan dan antarmuka yang konsisten.

SKPL - NF - 10 Safety (Eksternal kebutuhan yang terkait dengan keamanan sistem Requirement) (kebutuhan untuk melindungi sistem, kebutuhan untuk menghindari kerusakan dalam sistem maupun dalam menggunakan sistem).

SKPL - NF - 11 Operasional ketika ada error yang terjadi di dalam sistem, (Organizational ditampilkan pesan error kepada pengguna sistem. Requirement)

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem.

3.1.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Analisis kebutuhan perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi. Berdasarkan hasil pengamatan, spesifikasi hardware yang dimiliki SMA Negeri 20 Bandung dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini :


(56)

Tabel 3.10 Analisis kebutuhan perangkat keras di SMA Negeri 20 Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi 1 Processor Dual Core

2 Monitor LCD 15”

3 VGA VGA 128 MB

4 Harddisk 80 GB

5 Memory/RAM RAM 1 GB

6 Lan Card Lan Card standar10/100 Mbps 7 Koneksi Koneksi internet 512 kbps

Sedangkan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun direkomendasikan dengan spesifikasi perangkat keras dapat dilihat pada Tabel 3.9 sebagai berikut :

Tabel 3.11 Analisis kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan di SMA Negeri 20 Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi 1 Processor Dual Core

2 Monitor LCD 15”

3 VGA VGA 128 MB

4 Harddisk 80 GB

5 Memory/RAM RAM 1 GB

6 Lan Card Lan Card standar10/100 Mbps 7 Koneksi Koneksi internet 512 kbps

Dilihat dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa spesifikasi pendukung perangkat keras di SMA Negeri 20 Bandung telah memenuhi persyaratan untuk dapat menjalankan Sistem Tryout Berbasis Web.

3.1.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat lunak disini menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam pembangunan Learning Management System di SMA Negeri 20 Bandung. Adapun perangkat lunak yang digunakan sehari-hari di SMA Negri 20 Bandung menggunakan :


(57)

1. Sistem operasi microsoft windows xp dan 7

2. Web browser yang digunakan adalah Google Chrome dan Mozila Firefox.

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini digunakan perangkat lunak pendukung sebagai berikut:

1. Sistem operasi microsoft windows xp dan 7

2. Web browser yang digunakan adalah Google Chrome dan Mozila Firefox.

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat lunak di sekolah telah mencukupi untuk dikembangkannya Learning Management System yang akan dibangun.

3.1.7.3 Analisis Pengguna

Analisis kebutuhan perangkat pikir merupakan analisis terhadap pengguna yang akan menggunakan sistem yang dibangun sehingga dapat mengoptimalkan implementasi dari sistem yang akan dibangun sebagai pelengkap dari perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun kebutuhan perangkat pikir yang terlibat dalam pengembangan sistem yang akan dibangun adalah analisis pengguna sistem yang ada di SMA Negeri 20 Bandung dan analisis pengguna yang nantinya akan menggunakan Sistem Tryout Berbasis Web..

Dibawah ini adalah ananlisis pengguna yang ada di SMA Negri 20 Bandung dapat dilihat pada Tabel 3.11 .

Tabel 3.12 Analisis pengguna di SMA Negeri 20 Bandung

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Staf TU Mengelola data guru dan siswa, mengolah data pelajaran dan data kelas, mengelola persiapan tryout

Minimal S1 Mengetahui pengetahuan dalam penggunaan web


(58)

Guru Menyiapkan materi pelajaran, memberikan materi, tugas,ujian,nilai, membuat soal tryout, serta bertanggung jawab atas hasil tryout siswa

Minimal S1 Mengetahui pengetahuan dalam penggunaan web

Kepala Sekolah

Memonitoring guru dan siswa di sekolah

Minimal S2 Mengetahui pengetahuan dalam penggunaan web

Siswa Mengikuti KBM, melakukan

ujian,melaksanakan tugas, melakukan tryout sebagai persiapan UN

Minimal SMP atau sederajat

Mengetahui pengetahuan dalam penggunaan web

Untuk memaksimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun/dikembangkan maka t pengguna sistem dibagi menjadi empat kategori, yaitu Admin, kepala sekolah, guru dan siswa Deskripsi pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.12 dibawah ini.


(59)

Tabel 3.13 Analisis pengguna Sistem tryout berbasis web

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan

Keterampilan Yang Dimiliki

Admin 1. Mengelola Data User dan data mata pelajaran

2. Berhak melakikan insert, uodate dan delete data guru, data siswa data mata pelajaran dan data tahun ajaran

3. Mengelola jadwal tryout 4. Berhak melakukan insert,

update, delete pada mata pelajaran tryout dan data penyusun soal tryout

Minimal S1 Cara mengakses dan mengolah data yang ada dalam Learning

Management Sytem beserta pengembangannya yaitu tryout berbasis web

Guru 1. Bertanggung Jawab terhadap materi yang di upload

2. Upload materi, upload Tugas, download tugas siswa, membuat soal ujian, mengelola forum dan chatting

3. Membuat soal Tryout UN, membuat soal Try out Latihan, memonitroing grafik perkembangan tryout siswa

Minimal S1 Cara mengolah data dari sistem sebelumnya dan cara mengolah soal untuk tryout

Kepala Sekolah

1. Memonitoring

perkembangan Learning Management System yang sebelumnya telah dibangun 2. Melihat laporan nilai akhir

siswa dalam bentuk dashboard

3. Melihat laporan hasil tryout UN siswa

Minimal S2 Cara membaca grafik nilai tryout online siswa

Siswa 1. Melakukan upload, download materi ataupun tugas. 2. Dapat mengakses data

nilai dan data ujian. 3. Mengolah forum

diskusi dan chatting. 4. Melakukan Tryout UN

atau try out latihan 5. Dapat mengakses data

Minimal SMP atau sederajat

Mengakses sistem

sebelunya dan cara mengisi soal try out


(60)

3.1.8 Analisis Data

Analisis data adalah tahapan dimana dilakukan analisis terhadap data-data yang diolah dalam system atau prosedur yang sedang berjalan. Dan juga akan dilakukan analisis terhadap data yang dibutuhkan dalam pengimplementasiannya kedalam sistem. Analisis data dimodelkan dengan Entity Relationship Diagram

(ERD) untuk menggambarkan hubungan antara entitas atau struktur data dan relasi antar file. Entity Relationship Diagram dari Learning Management System yang sudah dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan Entity Relationship Diagram

dari Learning Management System yang akan dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini :


(61)

51 Pengumuman Id_pengumuman NIP Mengelola N Guru N Mengelola N 1 Id_admin NIP Mata Pelajaran Mengajar N N Id_admin Kode_mp Id_ta Kode_mp 1 Is A Pengguna Id_pengguna 1 Mengelola Forum N Id_pengguna Id_forum Mengelola N Tahun Ajaran Memiliki 1 N Id_ta 1 Memiliki N Siswa Id_admin NIS N Detail Siswa kelas NIS Id_ta N Kelas kelas N Detail mengajar N N 1 Mengelola Ujian N Id_ujian Id_detail mengajar N Detail Ujian Id_ujian Id_ujian Soal N Id_ujian Id_history N 1 Memiliki N Tugas Id_materi Id_file N Detail Tugas NIS Id_tugas N Memiliki


(62)

Gambar 3.5 ERD Entity Relationship Diagram Sistem yang akan dikembangkan Pengumuman Id_pengumuman NIP Mengelola N Guru N Mengelola N Admin 1 Id_admin NIP Mata Pelajaran Mengajar N N Id_admin Kode_mp Id_ta Kode_mp 1 Is A Pengguna Id_pengguna 1 Mengelola Forum N Id_pengguna Id_forum 1 Mengelola Mengelola N Tahun Ajaran Memiliki 1 N Id_ta 1 Memiliki N Siswa Id_admin NIS N Detail Siswa kelas NIS Id_ta N Kelas kelas N Detail mengajar N N 1 Mengelola Ujian N Id_ujian Id_detail mengajar N Detail Ujian Id_ujian Id_ujian Soal N Id_ujian Id_history N

History Soal N Memiliki 1 Materi 1 Memiliki N Tugas Id_materi Id_file N Detail Tugas NIS Id_tugas N Memiliki To_timpenyusun Memiliki 1 N Memiliki N 1 Id_penyusun NIP To_pelajaran 1 Memiliki Id_pto 1 Memiliki

1 N To_soal

Memiliki 1 To_paketsoal N Memiliki N To_historynilai N N To_nilai Memiliki 1 N Memiliki N 1 Memiliki Nomor_soal Kode_ps Kode_ps Nomor_soal NIS Kode_nilai NIS To_jadwal N Kode_jadwal To_gelombang 1 Id_gel Id_gel 1 Id_gel N Memiliki Id_ta 1 Memiliki

To_detail_jadwal N 1


(63)

Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada Tabel 3.14 dibawah ini.

T

abel 3.14 penjelasan entitas ERD

No Nama Entitas Atribut

1 Admin id_admin, username, password, nama, telp, email, foto, status. 2 Guru nip, nama, jk, jabatan, alamat, telp, email, username, password,

foto, id_admin, status_login, id_pengguna.

3 Siswa nis, id_pengguna, nama, jk, alamat, telp, email, agama, username, password, foto, status, id_admin.

4 Detail_siswa id_detail_siswa, id_kelas, nis, id_ta

5 Mata_Pelajaran kode_mp, mata_pelajaran, nilai_skbm, jenis_kelas, id_admin, pelajaran_tryout

6 Materi id_materi, judul, id_detail_mengajar, kelas, semester.

7 File_materi id_file, nama_file, ukuran, tgl_upload, deskripsi, kelas, id_materi. 8 Soal id_soal, id_ujian, id_histori_soal.

9 Histori_soal id_histori_soal, tgl_buat, tipe_jawaban, image, pertanyaan, a, b, c, d, e, jawaban, materi.

10 Tugas id_tugas, file_tugas, ukuran, judul_tugas, deskripsi, batas_waktu, kelas, id_materi.

11 Detail_tugas id_detail_tugas, id_tugas, nis, file_tugas, ukuran, tgl_post, nilai, keterangan, keterlambatan.

12 Ujian id_ujian, judul, tgl_ujian, lama_ujian, id_kelas, id_detail_mengajar, status.

13 Detail_ujian id_detail_ujian, id_ujian, nis, nilai, keterangan, temporary_soal, status.

14 Mengajar id_mengajar, kode_mp, nip, id_ta. 15 Detail_mengajar id_detail_mengajar, id_kelas, id_mengajar 16 Kelas Id_kelas, kelas, jurusan, sub_kelas, status.

17 Pengumuman id_pengumuman, judul, isi, tgl_posting, nip, kelas_tujuan. 18 Forum id_forum, topik, isi, tgl_posting, id_reply, id_pengguna. 19 Tahun_ajaran id_ta, ta_awal, ta_akhir, semester, status.

20 Pengguna id_pengguna, jenis_user.

21 to_soal nomor_soal, kode_ps, id_pto, kesulitan, soal,soal gambar, a,b,c,d,e,a gambar, b gambar, c gambar, d gambar, e gambar, jawaban


(1)

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 90,67

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 2 6

Setuju 10 40

Sangat Setuju 18 90

Jumlah 30 136

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor lima adalah sebanyak 90,67 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat menarik.

6. Apakah sistem ini mudah dipelajari dan digunakan?

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 80

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 10 30

Setuju 10 40

Sangat Setuju 10 50

Jumlah 30 120

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor lima adalah sebanyak 80 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini mudah untuk dipelajari dan digunakan.


(2)

138

1. Apakah sistem tryout ujian nasional online ini dapat membantu memberikan

referensi soal-soal untuk ujian nasional?

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 83,33

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 0 0

Setuju 25 100

Sangat Setuju 5 25

Jumlah 30 125

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor satu adalah sebanyak 83,33 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat membantu memberikan referensi soal-soal untuk ujian nasional.

2. Apakah menurut Anda sistem ini membantu siswa-siswi untuk bisa segera mengetahui nilai tryoutnya?

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 86

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 0 0

Setuju 21 84

Sangat Setuju 9 45

Jumlah 30 129

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor dua adalah sebanyak 86 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat membantu siswa-siswi untuk bisa segera mengetahui nilai tryoutnya


(3)

3. Apakah Sistem ini membantu anda dalam persiapan menghadapi ujian nasional ?

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 83,3

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 0 0

Setuju 25 100

Sangat Setuju 5 25

Jumlah 30 125

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor empat adalah sebanyak 83,3 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat membantu siswa-siswi dalam persiapan menghadapi ujian nasional

4. Apakah menurut Anda sistem tryout ujian nasional online ini mudah dipelajari dan digunakan?

Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 84,67

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 0 0

Setuju 23 92

Sangat Setuju 7 35

Jumlah 30 127

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor empat adalah sebanyak 84,67 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat membantu siswa-siswi dalam persiapan menghadapi ujian nasional


(4)

140

5. Apakah antarmuka sistem tryout ujian nasional online ini terlihat menarik? Pertanyaan Keterangan Jawaban

Responden Skor Presentase (%)

Tidak Setuju 0 0

∗ x % = 92

Kurang Setuju 0 0

Biasa saja 1 0

Setuju 11 48

Sangat Setuju 18 90

Jumlah 30 138

Berdasarkan hasil presentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor empat adalah sebanyak 92 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat menarik.

4.2.1.4 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan hasil pengujian beta yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem tyrout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung ini dapat mempermudah pihak sekolah dalam melaksanakan tryout

2. Sistem tyrout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung ini membantu guru dalam membuat soal dan memonitoring perkembangan persiapan siswa menghadapi ujian nasional serta membantu guru mengetahui bab soal yang masih kurang di mengerti oleh siswa-siswi

3. Sistem tyrout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung ini memberikan siswa referensi soal-soal dan membantu siswa memberikan persiapan menghadapi ujian nasional

4. Sistem tyrout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung ini mudah untuk dipelajari dan digunakan

5. Fitur Sistem tyrout berbasis web di SMA Negeri 20 Bandung ini sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pihak sekolah


(5)

141

Berikut ini merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian 1. Sistem tryout berbasis web ini memberikan kemudahan bagi pihak sekolah

dalam menyelenggarakan tryout UN, tapi sistem ini masih ada kekurangan yaitu belum bisa digunakan untuk memasukan soal yang berbentuk rumus-rumus matematika

2. Sistem tryout berbasis web ini memudahkan siswa-siswi dalam pelaksanaan

tryout UN dan mengetahui hasilnya dengan cepat

3. Sistem tryout berbasis web ini memberikan informasi tingkat dan bagian dari soal-soal tryout yang kurang dipahami oleh siswa-siswi

5.2Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan dalam pengembangan Sistem tryoutberbasis web yang ada di SMA Negeri 20 Bandung :

1. Tampilan sistem yang ditampilkan diharapkan lebih menarik lagi 2. Diharapkan ada pembahasan materi yang berhubungan dengan soal 3. Pemberian referensi buku dari sistem untuk setiap soal


(6)

142