Rambu yield Rambu Berh Kanalisasi

c. Persimpangan selama 8 jam s d. Sering terjadi ke e. Atau merupak

2.1.2 Pengaturan Simp

Pada persimpanga untuk mengatur arus lalu terletak pada penempata rambu yield, sedangkan

1. Rambu yield

Pengaturan ini ruas jalan pada sama sekali. dibandingkan d Yield Sign jug yang digunaka terutama bila l ngan digunakan oleh rata-rata lebih dari 175 perjala m sehari. di kecelakaan pada persimpangan yang bersangkut upakan kombinasi dari sebab-sebab tersebut diatas. pang Tanpa Sinyal Lampu Lalu Lintas ngan-persimpangan tak bersinyal ditempatkan ram alu lintas. Adapun perbedaan antara rambu dan tannya di lapangan, rambu terpancang pada sisi n marka terdapat pada perkerasan misal: zebracros d n ini digunakan untuk melindungi arus lalu lintas da pada dua ruas jalan yang saling berpotongan tanpa li. Sehingga pengendara tidak terlalu ter kan dengan pengaturan Stop Sign. juga digunakan pada simpang yang diatur deng akan unuk mengatur kendaraan belok kiri pada lajur la lajur percepatan tersebut kurang panjang. Gambar 2.1 Rambu Yield https:www.google.c 5 alanan kakijam kutan. s. mbu dan marka n marka adalah isi jalan misal: across. s dari salah satu npa arus berhenti terhambat bila ngan kanalisasi lajur percepatan, le.com

2. Rambu Berh

Pengaturan s pengendara p memasuki sim minor dengan j

3. Kanalisasi

Kanalisasi yan 2005: a. Pemisahan membelokn b. Pemisahan menyediaka c. Pengontrol mengarahk kemudahan da d. Pemisahan kompleks m e. Pencegahan pada jalur t rhenti n simpang dengan menggunakan stop sign di pada kaki simpang harus berhenti secara pe impang. Pengaturan ini digunakan pada pertemua ngan jalan mayor. Gambar 2.2 Rambu berhenti https:www.goog ang mempunyai maksud utama sebagai berikut han arus lalu lintas berdasarkan arah, gerakan d oknya. han tempat tunggu pejalan kaki terhadap arus lalu akan “batu loncatan” memotong arus kendaraan. rolan sudut pendekatan dan kecepatan kenda hkan arus sehingga memudahkan pengemudi dan han dalam pengoprasian kendaraan. han waktu dan jarak pergerakan, terutama pada ks membutuhkan penyederhanaan dan gerakan seca han gerakan terlarang dengan menempatkan pul ur terlarang, pada jalur masuk atau keluar dari sejum 6 digunakan bila penuh sebelum uan antara jalan oogle.com kut Alamsyah, n dan kecepatan lu lintas dengan n. ndaraan dengan dan memberikan da belokan yang ecara bertahap. pulau lalu lintas jumlah jalan. 7 Gambar 2.3 Menunjukan sketsa pulau lalu lintas pada sebuah persimpangan. Gambar 2.3 Pulau lalu lintas Warpani, 2002 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur lalu lintas dengan pulau lalu lintas adalah sebagai berkut Underwood, 1990: a. Beberapa pulau yang besar lebih dianjurkan daripada pulau yang kecil dalam jumlah yang besar. b. Sebuah pulau lalu lintas yang berupa monumen setidaknya memiliki luas daerah sebesar 8 m 2 . c. Apabila suatu pulau lalu lintas hendak hendak dipasang sinyal lalu lintas, zebracross ataupun garis stop, paling tidak pulau tersebut memiliki panjang = 6 m, lebar = 1,2 m atau 1,8 m. d. Pulau lalu lintas sebaiknya ditempatkan dan dirancang agar marka jalan dapat terlihat dengan jelas, sehingga perubahan arah pergerakan lalu lintas dapat dilakukan dengan lancar dan bertahap. 8 e. Pendekat dan sisi pulau lalu lintas sebaiknya diber jarak dari pinggir arus lalu lintas berada. Atau dapat juga dilengkapi dengan adanya marka pada bagian yang diperkeras. f. Bagian ujung dari seluruh pulau yang berada pada suatu persimpangan hendaknya dapat terlihat jelas oleh pengendara yang bergerak mendekati pulau lalu lintas yang bersangkutan.

4. Bundaran