Bentuk Bundaran Definisi Tipe Bundar

9 terdapat banyak gerakan pejala kaki, yang harus dilayani melalui jalur bawah tanah sub way, jika pertemuan jalan ingin dioprasikan secara efektif. Gambar 2.4 Contoh bundaran Alamsyah, 2005 Dalam pembahasan mengenai bundaran, beberapa hal yang perlu dketahui adalah:

a. Bentuk Bundaran

Ada beberapa bentuk bundaran yang biasa digunakan dalam pengendalaian lalu lintas dipersimpangan, yaitu Bangkit, 2013 :

1. Bundaran Kapasitas Kecil

Merupakan bundaran dengan ukuran diameter yang lebih kecil atau sama dengan 4 meter. Bundaran yang demikian ini bermanfaat bila tingkat disiplin pemakai jalan tinggi, dan kapasitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi masih lebih baik apabila dibandingkan dengan simpang prioritas.

2. Bundaran Lalu Lintas Sedang

Merupakan bunda Bundaran yang d

3. Bundaran Konve

Merupakan bunda konvensional ini monumenpatung simpang. Hal ini pada saat melalui

4. Kawasan Girator

Adalah kawasan prinsip bundaran dengan menggunka arah mengeliling Ga

b. Definisi Tipe Bundar

bundaran lalu lintas dengan ukuran diameter 4 s demikian paling banyak di gunakan di Indonesia onvensional bundaran dengan ukuran diameter lebih dari 25 me ini biasanya oleh Pemerintah Daerah dikombina ungair mancur tertentu untuk memberi nilai ini dilakukan selama objek tidak menggangu j lui bundaran. atory an tertentu yang dikelilingi oleh jalan, yang dapat an untuk mengendalikan lalu lintas disekitar kaw unkan prinsip giratory, dimana arus lalu lintas d ngi kawasan tersebut. Gambar 2.5 Kawasan giratory Bangkit, 2013 daran Standar 10 4 s.d 25 meter. ia. eter. Bundaran binasikan dengan i estetika pada u jarak pandang pat diperlakukan kawasan tersebut s dijadikan satu 11 Adapun jenis-jenis bundaran menurut Departemen Pekerjaan Umum, 1997, ditunjukan pada Gambar 2.6 dan tabel 2.1 memperlihatkan definisi tipe bundaran. Gambar 2.6 Ilustrasi tipe bundaran Departemen PU, 1997 Tabel 2.1 Definisi tipe bundaran 12 Tipe bundaran Jari-jari bundaran m Jumlah lajur masuk Lebar lajur masuk W1 m Panjang jalinan Lw m Lebar jalinan Ww m R10-11 10 1 3.5 23 7 R10-22 10 2 7 27 9 R14-22 14 2 7 31 9 R20-22 20 2 7 43 9 Sumber : Departemen PU, 1997 Berdassarkan Gambar 2.5 dan Tabel 2.1 Definisi Tipe Bundaran dapat dijelaskan bahwa : a. Untuk tipe bundaran R10-11 artinya jari-jari bundaran adalah 10 meter, jumlah lajur masuk satu, lebar lajur masuk 3,5 meter panjang jalinan 23 meter dan lebar jalinannya adalah 7 meter. b. Untuk tipe bundaran R10-22 artinya jari-jari bundaran adalah 10 meter, jumlah lajur masuk dua, lebar lajur masuk 7 meter, panjang jalinan 27 meter dan lebar jalinannya adalah 9 meter. c. Untuk tipe bundaran R14-22 artinya jari-jari bundaran adalah 14 meter, jumlah lajur masuk dua, lebar lajur masuk 7 meter, panjang jalinan 31 meter dan lebar jalinannya adalah 9 meter. d. Untuk tipe bundaran R20-22 artinya jari-jari bundaran adalah 20 meter , jumlah lajur masuk dua, lebar lajur masuk 7 meter, panjang jalinan 43 meter dan lebar jalinannya adalah 9 meter.

c. Pemilihan tipe bundaran