Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran Pajak Di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas
ii ABSTRACT
Bank Jabar Banten is a company engaged in banking, in particular financial transactions.On the tax payment process, still performed in a simple and semi-manual, although the computer has been available as supporting facilities for work activity, because taxpayers can not find the information that must be on a paid bill.For processing data and running reports are still using systems that are not structurally.For that needed a system that could support tax processing and payment processes in order to run correctly.
The methodology used or used in the development of this tax payment information system using a prototype paradigm. The tools used to describe the system model is a data flow diagram (FlowMap), context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD), as well as in database design using a data dictionary, normalization, and Entity Relationship Diagram (ERD). To implement the information system These payments, required supporting components in order to work properly. They are components using Visual Basic 6.0 programming language, and for storing data used SQL Server 2000 database.
The setting up of this tax payment information system in order to facilitate taxpayers to access information on the tax bill and for the employees in facilitating the process of tax payment as well as in data processing.
(2)
i
dilakukan secara sederhana dan semi manual, meskipun komputer telah tersedia sebagai fasilitas pendukung aktifitas kerja, karena wajib pajak belum bisa mengetahui informasi tagihan yang harus di bayar. Untuk pengolahan data dan laporan yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem yang belum terstruktur. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang bisa menunjang proses pembayaran dan pengolahan pajak agar dapat berjalan dengan baik.
Metodologi yang dipakai atau digunakan dalam pengembangan sistem informasi pembayaran pajak ini menggunakan paradigma prototype. Alat yang digunakan untuk menggambarkan model sistem adalah berupa diagram alir data (FlowMap), diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD), serta dalam perancangan basis data menggunakan kamus data, normalisasi, dan Entity Relationship Diagram (ERD). Untuk mengimplementasikan sistem informasi pembayaran ini, dibutuhkan komponen pendukung agar dapat bekerja dengan baik. Komponen tersebut diantaranya menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dan untuk penyimpanan data digunakan database SQL Server 2000.
Dibangunnya sistem informasi pembayaran pajak ini agar dapat memudahkan wajib pajak untuk mengakses informasi tagihan pajak serta untuk pegawai dalam mempermudah melakukan proses pembayaran pajak serta dalam pengolahan datanya.
(3)
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi di era globalisai ini telah mengalami perubahan cukup pesat. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan. Sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan.
Teknologi informasi merupakan sarana yang sangat penting dan menunjang bagi suatu perusahaan baik negeri maupun swasta dalam skala kecil, sedang, ataupun besar, sehingga dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan tujuan dapat tercapai secara maksimal. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi data lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data perusahaan tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan atau badan usaha atau pun instansi tidak lepas dari pengaruh teknologi dalam kegiatannya terutama teknologi komputer membuat suatu pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Dalam hal ini di PT. Bank Jabar Banten adalah salah satu badan usaha yang bergerak dibidang perbankan. Yang melayani nasabah khususnya dalam
(4)
maka PT. Bank Jabar Banten sudah menggunakan teknologi komputer dalam pelayanan dan segala aktivitasnya. Sektor ini sangat penting bagi Negara maka harus benar-benar baik dalam segala aktivitasnya dan pelayanannya.
Bank merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk tabungan, macam-macam transaksi pembayaran dan lain-lain.
Pada PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas tersedia transaksi pembayaran Pajak yakni Pajak SSP dan Pajak PBB. Pada bulan Februari 2003, dari seluruh penduduk Indonesia yang jumlah sekitar 220 juta jiwa, yang terdaftar sebagai Wajib Pajak baru sekitar 2 juta jiwa atau 0.9%. Rendahnya persentase jumlah Wajib Pajak tersebut mengakibatkan masih rendah pula tingkat penerimaan pajak. Selain karena belum meluasnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, diasumsikan pula salah satu faktor penyebabnya adalah kurang memadainya fasilitas pelayanan pajak yang disediakan oleh pemerintah bagi kemudahan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Hal ini menjadi tantangan bagi Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, bagaimana mengimbangi sektor swasta dalam hal kecepatan dan efisiensi pemanfaatan jaringan media elektronik. Untuk menjawab berbagai tantangan ini, sejak bulan Juli tahun 2002 Departemen Keuangan telah menargetkan untuk merampungkan integrasi sistem pembayaran pajak lebih praktis, sehingga wajib pajak dapat membayar pajaknya melalui sistem pembayaran baik ke teller kantor pos dan Giro dan bank-bank persepsi
(5)
elektronik lainya.
Untuk pengolahan proses pembayaran pajak khususnya Pajak PBB dan SSP ini masih dilakukan secara sederhana dan semi manual, meskipun komputer telah tersedia sebagai fasilitas pendukung aktifitas kerja. Semua ini masih
memungkinkan terjadi kesalahan-kesalahan atau ketidaktepatan data
pembayarannya karena sistem yang digunakan belum terstruktur. Hal ini dirasakan olek wajib pajak, karena tidak adanya sistem yang ditujukan untuk wajib pajak yang ingin mengetahui informasi tagihannya dan sangat tidak efisien dalam pembuatan surat tanda setoran pajak. Dan untuk pengolahan data dan laporan yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem yang belum terstruktur, yaitu menggunakan Microsoft Excel yang dirasa sudah tidak memungkinkan lagi. Hal tersebut dirasakan oleh pihak PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas dikarenakan pengolahan data-data pembayaran Pajak dan pembuatan laporan menggunakan sistem tersebut dirasa kurang efektif dan efisien serta keamanan datanya kurang, kerena pihak yang tidak berkepentingan nantinya dapat melihat dan merubah data yang sudah ada, selain itu ketika karyawan adm ingin melihat data-data pembayaran Pajak harus mencari satu persatu dan membuka asrip-arsip sebelumnya.
Sedangkan wajib pajak yang ada di Cipanas sangat banyak. Jumlah yang sangat banyak ini yang memungkinkan akan memakan banyak waktu ketika akan melakukan pencarian dengan memeriksa semua arsip yang ada. Karena hal
(6)
yang berakibat ketidak akuratan data.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu sistem informasi yang membantu pengolahan data dan laporan Pajak agar pekerjaan lebih cepat dan tepat, dalam hal tersebut penulis mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran Pajak di PT. Bank Jabar Banten KCP
Cipanas “.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dengan adanya masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka diperlukan suatu jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka penulis merumuskan masalah yang di hadapi pada proses pembayaran pajak bumi dan bangunan ini adalah
a. Kurang optimalnya proses pembayaran pajak saat wajib pajak melakukan transaksi pembayaran karena sistem masih sederhana dan belum terstruktur.
b. Kurang efektif dalam proses pengolahan data pembayaran karena menggunakan Microsoft Excel sehingga berakibat ketidak akuratan data.
c. Tidak adanya sistem yang ditujukan untuk wajib pajak yang ingin mengetahui informasi tagihannya dan tidak efisien dalam pembuatan tanda setoran wajib pajak.
(7)
karena masih menggunakan sistem manual sehingga sulit untuk mengetahui wajib pajak yang sudah membayar atau pun belum membayar pajak.
e. Kurang efektif dalam pembuatan laporan pembayaran karena laporan masih belum tersortir sehingga tidak dapat menampilkan laporan sesuai kebutuhan.
Ada pun penjelasan tentang rumusan masalah, berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi pembayaran pajak yang berjalan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yang dapat memperlancar transaksi pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak dan memudahkan pegawai dalam proses pengolahan data pembayaran Pajak .
3. Bagaimana cara pengujian sistem informasi pembayaran pajak di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
4. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem informasi
(8)
Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem informasi pembayaran pajak PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas agar transaksi pembayaran dan proses pengelohan datanya dapat lebih optimal.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk :
1. Untuk mengetahui sistem informasi pembayaran pajak yang sedang berjalan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pembayaran pajak di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas agar yang dapat memperlancar transaksi pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak dan memudahkan pegawai dalam proses pengolahan data pembayaran pajak.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pembayaran pajak PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan
(9)
sistem yang akan dibuat dalam segi informasi dan teknologi khususnya. 2. Bagi Wajib Pajak
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang sistem informasi pembayaran pajak, agar wajib pajak menyadari pentingnya pemahaman sistem informasi pembayaran pajak ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan khususnya tentang suatu sistem informasi yang memiliki nilai mutu dan kegunaan.
(10)
Untuk menambah wawasan di bidang pengelolahan data informasi, penelitian ini di harapkan dapat menambah masukan dan pengeluaran dalam pengaplikasian ilmu yang di dapat.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan tersebut dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas, agar pembahasan dan penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang di harapkan serta untuk menghindari luasnya masalah. Maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :
1. Sistem ini hanya dibatasi pada pengolahan dan proses pembayaran pajak di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas .
2. Pada sistem ini proses pembayaran khusunya pajak bumi dan bangunan hanya bisa dilakukan oleh wajib pajak yang kepemilikannya berada di Cipanas.
3. Sistem pembayaran pajak ini hanya bisa diterapkan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dijadikan objek Penelitian adalah PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yang beralamat di Jl. Raya Cipanas No.12 A Cipanas. Adapun jadwal penelitian yang dilakukan sebagai berikut.
(11)
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Nama Kegiatan
Feb Mar April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Planing
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pengumpulan
Data
Mengembangkan Prototipe
a. Analisis
b. Design
c. Pengujian Black Box
Evaluasi Prototipe
Implementasi
(12)
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information sistem) atau disebut juga dengan processing sistem atau information-generating sistem.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yang menekankan kepada prosedur dan pada elemen dan komponennya.
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 1 ) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 2 ) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen dan komponennya adalah :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berintegresi untuk mencapai tujuan tertentu.”
(13)
Menurut Azhar Susanto ( 2004 : 18 ) adalah :
“ Sistem adalah sebagai kumpulan / group dari bagian / komponen apa pun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis unutk mencapai satu tujuan tertentu.”
Menurut Zulkifli Amsyah ( 2005 : 27 ) adalah :
“ Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk
satu kesatuan atau organisasi.”
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George Schell ( 2004 : 9 ) adalah :
“ Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama mencapai suatu tujuan.”
Kelima pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari elemen-elemen atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan terrtentu.
2.1.2 Bentuk Umum Sistem
Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan, pengolahan dan keluaran. Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.
(14)
Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :
Masukan Pengolahan Keluaran
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
( Sumber : Zulkifli Amsyah, 2005, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.)
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem ( Component )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem ( Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
(15)
3. Lingkungan Luar Sistem ( environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
(16)
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objeck)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Sub Sistem
Input
Lingkungan luar
Interface
Boundary
Boundary
Boundary Pengelola
han output
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
(17)
2.1.4 Klasifikasi Sistem
Sistem-sistem yang ada dapat diklasifikasikan kedalam bentuk yang lebih spesifik.
Menurut Azhar Susanto ( 2004 : 28 ) adalah :
“Diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar yang mampu membedakan antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya.”
Seperti dapat dilihat pada tabel 2.1 yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem
Kriteria Klasifikasi
Lingkungan Sistem terbuka Sistem tertutup
Asal pembuatannya Buatan manusia Buatan alamiah
Keberadaannya Sistem berjalan Sistem konsep
Kesulitan Sulit / komplek Sederhana
Output / Kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan
Waktu keberadaannya Sementara Selamanya
Wujudnya Abstrak Ada secara phisik
Tingkatannya Subsistem / sistem Super sistem
(18)
Penjelasan mengenai tabel pengklasifikasian yang telah dicantumkan pada tabel adalah sebagai berikut :
1. Sistem Terbuka dan Tertutup
Sistem terbuka adalah bila aktifitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem tertutup adalah apabila aktifitas di dalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan
Salah satu contoh sistem yang dibuat oleh manusia adalah seperti mobil, organisasi atau perusahaan. Sistem yang dibuat oleh Tuhan adalah manusia, pohon-pohon yang ada disekitar kita.
3. Sistem Berjalan dan Konseptual
Sistem yang berjalan adalah sistem yang sedang digunakan saat ini. Sistem secara konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih diatas kertas.
4. Sistem Sederhana dan Komplek
Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan subsistem. Sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan susbsistem. 5. Kinerja Yang Dapat Dipastikan dan Tidak Dapat Dipastikan
Sistem yang kinerjanya dapat dipastikan adalah sistem yang dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sistem yang kinerjanya tidak dapat dipastikan adalah sistem yang tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
(19)
6. Sementara dan Selamanya
Sistem sementara artinya sistem yang hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem selamanya artinya sistem yang digunakan untuk waktu yang telah ditentukan.
6. Ada Secara Phisik dan Abstrak atau Non Phisik
Ada secara phisik artinya disini dapat diraba, sedangkan abstrak atau non phisik artinya tidak dapat diraba.
7. Sistem, Subsistem dan Supersistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.
8. Bisa Beradaptasi dan Tidak Beradaptasi
Sistem yang bisa beradaptasi adalah sistem yang bias menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan sistem yang tidak dapat beradaptasi adalah sistemyang tidak bias menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Pada konsep dasar informasi akan menjelaskan mengenai definisi informasi, siklus informasi dan kualitas informasi.
2.2.1 Definisi Informasi
Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.
(20)
Menurut Azhar Susanto (2004 : 18) adalah :
“ Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.”
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 8 ) adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
2.2.2 Siklus Hidup Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.
Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut. Adapun gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
(21)
PROSES (MODEL)
INPUT (data)
DATA (ditangkap)
PROSES (tindakan)
DASAR DATA
OUTPUT (information)
PENERIMA
Keputusan Tindakan
Gambar 2.3 Siklus Informasi
(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Andi, Jogyakarta. )
2.2.3 Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 10 ) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu:
1. Akurat (accurat)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan–kesalahan dan informasi harus mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu (time lines)
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan.
(22)
3. Relevan (relevance)
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana relevansi untuk tiap–tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.
2.2.4 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :
”Nilai informasi (value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya”.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Azhar Susanto (2004 : 55) adalah :
“ Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :
“ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi sari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
(23)
Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.
2.3.1 Komponen sistem informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12 ) Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dam model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
(24)
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalikan dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
2.3.2 Kegiatan sistem informasi
Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut
1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses.
2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
(25)
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data . 5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Pengertian Bank
Bank merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk tabungan, macam-macam transaksi pembayaran dan lain-lain.
“ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” ( Kasmir, 2002)
2.4.1 Jenis Bank
Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank berdasarkan undang-undang, yaitu :
1. Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam usahanya terutama dalam memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
(26)
2.4.2 Tujuan Bank
Menurut Dahlan Siamat (2001:88) Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dari keterangan berikut. Bank memiliki fungsi pokok sebagai berikut :
1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
2. Menciptakan uang
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat. 4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional.
6. Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga. 7. Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.
2.5 Pajak
Menurut Rochmat Soemitro dalam buku Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2002 berpendapat bahwa:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
(27)
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya 2. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara secara langsung dapat
ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
2.5.1 Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan.
2.5.1.1 Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut Siti Kurnia Ayu (2005:273) adalah:
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa, tambak, perairan ) serta laut yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Termasuk didalamnya adalah :
1. Jalan lingkungan
2. Kolam renang
3. Pagar mewah
4. Air conditioner, listrik, tanki minyak 5. Fasilitas lain yang memberikan manfaat
(28)
2.5.1.2 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan
Menurut Siti Kurnia Ayu (2005:279) Tata cara pembayaran pajak adalah : Pajak terhutang harus sudah dilunasi selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT, sedangkan pajak terutang yang disebabkan karena penerbitan SKP, pelunasannya selamnat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya SKP. Terhadap Pajak Tehutang yang tidak dilunasi atau masih kurang bayar sampai dengan saat tanggal jatuh tempo, maka akan dikenakan denda administrasi sebesar 2% per bulan atas keterlambatan tersebut dihitung mulai tanggal jatuh tempo. Dengan pengenaan denda maksimal 24 (dua puluh empat) bulan.
Denda administrasi ditambah dengan pokok pajak terhutang yang belum atau kurang bayar ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), yang jangka waktu pelunasannya adalah paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal STP diterima. Pembayaran dapat dilakukan di Bank Pemerintah atau Kantor Pos yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dapat menjadi dasar dari penagihan pajak berdasarkan UU No.19 Tahun 1997 tentang Penagihan pajak dengan Surat Pajak.
2.5.1.3 Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut Siti Kurnia Ayu (2005:284) Tata cara penagihan pajak bumi dan bangunan adalah :
(29)
Dan Surat Tagihan Pajak (STP) dapat menjadi dasar dari penagihan Pajak berdasarkan UU No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan pajak dengan Surat Paksa.
Objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah objek pajak yang :
1. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, social, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.
2. Digunakan unutk kuburan umum, peninggalan purbakala
3. Digunakan untuk hutan lindung
4. Digunakan untuk perwakilan diplomatik berdasarkan asas perlakuan timbal balik
5. Digunakan untuk gedung pemerintah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
2.5.2 Pajak Penghasilan ( self assessment sistem )
Menurut Siti Kurnia Ayu (2005:273) adalah:
Subjek pajak adalah orang atau badan yang ditunjuk oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. Pajak Penghasilan merupakan pajak subjektif sehingga untuk dapat mengenakan PPh, yang pertama akan dilihat adalah kondisi subjeknya. Setelah itu dilihat apakah objek yang dimilikinya merupakan objek pajak yang dikenai pajak berdasarkan UU PPh.
(30)
2.5.2.1 Subjek Pajak Orang Pribadi
Wajib pajak orang pribadi setiap tahun harus melaporkan penghasilan yang diperolehnya selama satu tahun tersebut. Penghasilan yang dilaporkan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis wajib pajak yang berupa uang dan berupa barang ( sesuai dengan pasal 4 ayat 1 UU KUP). Seandainya ada penghasilan neto yang belum dilaporkan dalam tahun sebelumnya maka dapat dilaporkan dengan mengadakan pembetulan atas SPT yang telah dilaporkan.
2.5.2.2 Subjek Pajak Orang Pribadi Luar Negeri
Subjek pajak orang pribadi luar negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, tapi memperoleh penghasilan dari Indonesia. Batasan 183 hari adalah batasan waktu (time test) yang digunakan untuk memutuskan status wajib pajak jika antara Indonesia dan Negara asal Wajib Pajak belum ada status wajib pajak jika antara Indonesia dan Negara asal Wajib Pajak belum ada status wajib pajak antara Indonesia dan Negara asal Wajib Pajak belum ada Tax Treaty. Bila ada, maka batasan waktu didasarkan ketetapan dalam Tax Treaty.
2.6 Pengertian Pembayaran
“ Pembayaran adalah seperangkat komponen yang secara bersama-sama
(31)
satu pihak ke pihak lain. Pihak yang dimaksud di sini bisa berupa perorangan, perusahaan maupun bank. “
(Sumber : http://www.bi.go.id/web/id/FAQ_web/Sistem+Pembayaran/ 5 Juni 2010)
2.6.1 Cara-Cara Pembayaran
Banyak cara pembayaran yang dipergunakan tetapi yang lazim dipergunakan adalah :
1. Advance Payment (Cash in Advance)
2. Open Account
3. Consignment
4. Collection Basis
5. Letter of Credit
(Sumber : http://www.nusaweb.com/industry/lc_pembayaran.htm)
2.7 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi yang dibuat oleh penulis adalah arsitektur aplikasi yang terintegrasi atau disebut juga aplikasi yang berbasis client server.
2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antar 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).
(32)
Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown atau melakukan control lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses penuh)
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask disk). Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware atau software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-bersama.
(Sumber : http://computer-help-center.com/computer-networking)
2.7.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Azhar Susanto ( 2004 : 242 ) Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil, misalnya di dalam suatu gedung atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.
(33)
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
4. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
2.7.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, Ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya.
(34)
Ada beberapa jenis topologi yang terdapat pada hubungan komputer pada jaringan local area, seperti :
1. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.
Gambar 2.4 Topologi bus
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
2. Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran seperti bus tetapi ujung-ujung bus disambung. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.
(35)
Gambar 2.5 Topologi Ring
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
3. Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan putus.
Gambar 2.6 Topologi Star
(36)
4. Topologi Tree / Hierarchical
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya lebuh tinggi (Hierathical topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology.
Gambar 2.7 Topologi Tree / Hierarchical
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.
(37)
Adapun beberapa manfaat jaringan komputer diantaranya adalah :
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di
(38)
2.8 Pengertian Client Server
Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian
server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan
mengembalikan kepada client sebagai hasil proses yang sudah dilakukan.
Gambar 2.8 Arsitektur Model Client Server
(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21.) a) Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data
maupun perintah ke server.
b) Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.
Client – Web Browser
Middleware
PHP, JSP,ASP
Server – Apache, IIS
Service Request Services Response
Database: MySQL, Oracle
(39)
Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
Karakteristik Client-Server:
1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.
2. Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.
4. Asymmetrical Protocol : Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
5. Transparency Location : Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
6. Mix-and-match : Tidak tergantung pada platform
7. Message-based-exchange : Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
8. Encapsulation of service : Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
(40)
9. Scalability : Sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal. 10. Integrity : Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client
tetap pada komputer tersendiri.
2.9 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini adalah MySql sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
2.9.1 Sekilas Tentang Program Visual Basic
Menurut Marlon Leong ( 2006 : 3) adalah :
Pemograman Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang berbasiskan windows. Bahasa pemograman pada saat ini banyak sekali jumlahnya dimana – mana, kebanyakan berbasis windows. Program aplikasi berbasis windows lebih efisien dan mudah dimengerti serta tampilannya lebih menarik daripada program berbasis DOS.
Sejarah perkembangan Visual Basic berasal dari pengembangan bahasa basic di Dortmouth Collige, Amerika Serikat (1960), selanjutnya pada tahun 1982 bahasa pemrograman Visual Basic dibuat dengan basic MS_DOS yang pada waktu itu dikenal dengan bahasa Quick Basic. Visual Basic biasa digunakan untuk pembuatan aplikasi grafis yang dapat menampilkan tampilan grafis yang sangat bagus dan menarik minat pemakai.
(41)
Visual Basic 6.0 juga merupakan salah satu pemograman OOP (Object Oriented Programming) yaitu pemograman berorientasi objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
2.9.2 SQL Server
Menurut Ketut Damayuda ( 2007: 7) adalah :
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" .
(42)
Gambar 2.9 Tampilan SQL Server 2000
2.9.3 Crystal Report
Crystal Report adalah sebuah software yang digunakan dalam pembuatan laporan yang dapat dipadukan dengan visual basic. Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan crystal report hasilnya lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.
(43)
41
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
“Bank Jabar” demikian sebutan untuk Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat, berdirinya dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah RI nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda berkedudukan di Bandung yang di nasionalisasi NV Denis ( De Eerste Nederlansche Indische Shareholding), selanjutnya pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan penyerahan pengelolaan NV Denis yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maka dimulailah sejarah perkembangan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1060 Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan akta notaris Noezar 152 tanggal 21 MAret 1061 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 mendirikan PT. Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar pertama kalinya berasal dari kas daerah sebesar Rp. 2.500.000,00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ). Pendirian PT. Bank Karya Pembangunan kemudian dikukuhkan dalam surat Keputusan Gubernur
(44)
Provinsi Jawa Barat No.7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 dengan nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dan diresmikan pendiriannya pada tanggal yang sama oleh Pejabat Presiden RI Bapak Ir. H. Djuanda Kartawidjaja.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat telah dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah yang berusaha di bidang perbankan.
Melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat serta meningkatkan modal dasar dari Rp. 2.500.000,00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) menjadi Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milyar rupiah ).
Untuk mendukung perkembangan operasional Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan peraturan Pemerintah Daerah No. 23/1981 tanggal 12 Desember 1981 modal dasar bank kembali ditingkatkan dari Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah ) menjadi Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah ).
Dalam menunjang operasional Bank Jabar semakin meningkat dan menangkap peluang kegiatan ekspor di Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 kegiatan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat disamping sebagai Bank Umum dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya mulai melayani sebagai Bank Umum Devisa.
(45)
Dalam rangka membangun brand image dan memudahkan pengenalan di masyarakat dengan peraturan Daerah No. 11 tahun 1995 tanggal 22 Juni 1955 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat memiliki sebutan (call name) “Bank
Jabar” serta logo baru.
Melalui peraturan daerah No.9 tahun 1996 tanggal 22 Juli 1996 modal dasar Bank Jabar ditingkatkan dari Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) menjadi Rp.250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh milyar rupiah).
Dalam rangka mengikuti gerak perekonomian dan perbankan secara global serta mengantisipasi peningkatan usaha Bank Jabar di masa yang akan datang maka berdasarkan Peraturan Daerah No.22 tahun 1998 dan Akta Pendirian Perusahaan No.4 tanggal 8 April 1999 berikut Akta Pendirian Peusahaan No.8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Dalam upaya memenuhi permintaan masyarakat Jawa Barat yang agamis juga aktivitas bisnisnya biasa menerapkan sistem bagi hasil syariah maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DgH/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar adalah Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual sistem operasional bank yaitu melayani masyarakat dengan sistem konvensional (sistem bunga) dan dengan sistem syariah (bagi hasil).
Pada saat Banten memisahkan diri dari Jawa Barat, maka Bank Jabar pun berubah menjadi Bank Jabar Banten. Berdasarkan SK Gubernur Bank Indonesia
(46)
nomor 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 6 November 2007 tentang Perubahan izin atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten. Berdasarkan SK Direksi Bank Jabar Banten nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka sebutan (call name) yang semula Bank Jabar diubah menjadi Bank Jabar Banten. Surat-surat atau warkat yang menggunakan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan sebutan Bank Jabar masih tetap berlaku sampai 6 bulan, terhitung tanggal 26 November 2007 sampai dengan 26 Mei 2008.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi PT. Bank Jabar Banten :
“Menjadi 10 bank yang terbesar dan sehat di indonesia”
b. Misi PT. Bank Jabar Banten :
1. Pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah 2. Melaksanakan pengelolaan keuangan daerah
3. Salah satu sumber pendapatan asli daerah
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organisasi formal haruslah terdapat beberapa hal yang di perhatikan yaitu tujuan bersama yang searah, faktor manusia dan struktur pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koodinasi diantara sekelompok manusia tersebut.
(47)
Tujuan merupakan suatu dasar atau motivasi dari arah kegiatan organisasi tanpa adanya suatu tujuan, organisasi akan berjalan tanpa arah, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu-individu organisasi.
Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relatif mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar struktur organisasi yang berada di PT.Bank Jabar Banten KCP Cipanas berdasarkan lampiran Surat Keputusan Direksi PT Bank Jabar Banten Nomor: 908/SK/DIR-Ppn/2007tanggal 20 September 2007.
(48)
(49)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Struktur organisasi PT. Bank Jabar Banten Cabang KCP Cipanas lebih sederhana dibandingkan dengan stuktur orgasisasi kantor pusat. Adapun tanggung jawab dari masing-masing bagian PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas adalah sebagai berikut :
A. Pemimpin Cabang
1. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan, yaitu
membantu direksi untuk memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerah kerja cabang, mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungsi mengelola uang daerah dalam rangka mewujudkan bank yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri dan terpercaya serta memberikan kontribusi yang nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola
bisnis di wilayah kerja cabang.
3. Mengelola pelaksanaan sistem prosedur.
4. Mengelola uang daerah (bagi kantor cabang tidak memilki unit PKD). 5. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian
laba Bank secara keseluruhan.
6. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(50)
7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.
B. Pemimpin Bagian Pelayanan dan Operasional
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola bidang pelayanan dan operasional, yaitu:
1. Melaksanakan seluruh pekerjaan pokok dan unit kerja yang berada di bawah penyeliaan Pemimpin Bagian Pelayanan dan operasi secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh Direksi.
2. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah. 3. Mengelola pelayanan uang daerah.
4. Mengelola pelayanan transaksi tunai dan pemindahbukuan. 5. Mengelola pelayanan kartu ATM.
6. Mengelola kas ATM.
7. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal.
8. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern maupun ekstern yang dapat menunjang kelancaran tugas pelayanan dan operasi.
9. Membantu pimpinan cabang dalam menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran cabang serta tahunan yang akan dicapai.
(51)
10.Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
11.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.
C. Pemimpin Seksi Pelayanan
Memberikan dukungan kepada pemimpin bagian pelayanan dan operasioanal dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :
1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasioanal bank.
2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan
produk dan jasa bank.
3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. 4. Mengelola pelayanan kartu ATM.
5. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal. 6. Mengelola pelayanan transaksi kas, pemindahbukuan dan kliring.
7. Mengelola kas ATM.
8. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan.
9. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
10.Mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas pokok, fungsi dan
(52)
D. Pemimpin Seksi Administrasi dan Umum
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Bagian Pelayanan dan Operasional serta berpartisipasi aktif dalam :
1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan dan operasi.
2. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.
3. Mengelola administrasi transaksi jasa bank, transaksi pajak dan transaksi kliring.
4. Mengelola entry data atau voucher transaksi kliring dan pemindah bukuan ke dalam sistem.
5. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan.
6. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan.
7. Mengelola analisis keuangan.
8. Mengelola laporan keuangan cabang. 9. Mengelola Teknologi dan Informasi.
10.Mengelola Sumber Daya Manusia.
11.Mengelola logistik, kerumahtanggaan, kearsipan dan administrasi umum lainnya.
12.Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
13.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.
(53)
E. Pemimpin Seksi Pemasaran Kredit dan Dana Jasa.
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pemasaran Kredit dan Dana Jasa yaitu : 1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pemasaran,
perkreditan dan jasa bank.
2. Mengelola pemasaran produk dan jasa.
3. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa di daerah kerja cabang.
4. Memasarkan kredit kepada nasabah atau bukan nasabah.
5. Memproses permohonan dan mengelola kredit (berikut kredit standar), garansi bank dan dukungan bank.
6. Melakukan penjualan silang ( cross selling ) produk dan jasa bank.
7. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada debitur dan DPK.
8. Memasarkan dana dan jasa bank kepada nasabah atau bukan nasabah.
9. Melakukan pembinaan kepada nasabah prima.
10.Mengelola pelayanan produk dan jasa.
11.Memproses serta mengelola transaksi L/C ekspor dan impor.
12.Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
13.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.
(54)
F. Pemimpin Seksi Supervisi Kredit
Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Seksi Supervisi Kredit yaitu :
1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur Bidang Supervisi Kredit. 2. Mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah (
korektibilitas kurang lancar sampai dengan macet ) dan kredit hapus buku.
3. Mengelola pengendalian kredit. 4. Mengelola korektibilitas kredit.
5. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalah.
6. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan
kegiatannya.
G. Pemimpin Kontrol Intern Cabang
Menyelia dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan :
1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang Kontrol Intern Cabang.
2. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan
pengendalian dan pengawasan atas proses kegiatan harian serta manajemen cabang.
(55)
3. Membantu Pemimpin cabang dalam merencanakan dan melaksanakan serta menonitoring Rencana Kerja dan Anggaran.
4. Mengelola seluruh Buku Pedoman Perusahaan (sistem dan prosedur ) dan bertindak sebagai sentral BPP.
5. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengendalikan kepatuhan
terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan
kegiatannya.
H. Analisa Kredit
1. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka meningkatkan mutu analisa kredit.
2. Melakukan analisa kelayakan/analisa risiko debitur golongan I dan II. 3. Mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan intern maupun ekstern
yang berlaku.
4. Menyusun dan menyampaikan laporan unit.
5. Melaksanakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.
I. Administrasi Kredit
1. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait baik pihak intern maupun ekstern dalam meningkatkan mutu administrasi kredit.
(56)
3. Melaksanakan penilaian/taksasi, verifikasi dan pengikatan jaminan baik fisik maupun dokumen, dan melakukan pengikatan dan penutupan asuransi jaminan.
4. Mematuhi dan melaksankan seluruh ketentuan intern maupun ekstern yang berlaku.
5. Menyusun dan menyampaikan laporan unit dan laporan kredit cabang. 6. Melaksanakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.
I. Administrasi Pajak
1. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka meningkatkan mutu analisa pajak.
2. Mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan intern maupun ekstern yang berlaku.
3. Menyusun dan menyampaikan laporan unit.
4. Melaksanakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data selengkap-lengkapnya untuk mencapai tujuan tertentu.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Suatu metode yang membuat gambaran secara sistematis, berupa suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang, karena lebih memfokuskan pada masalah yang aktual sehingga dapat membuat prediksi dan menarik kesimpulan serta berusaha memenuhi jawaban sebagai pengujian.
(57)
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2005 : 234 ) adalah :
“ Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan “.
Langkah-langkah yang dilakukan penulis sebagai berikut : 1. Melakukan pencarian data dan literature.
2. Menganalisis proses yang sedang berjalan. 3. Menganalisis dokumen.
4. Melakukan rancangan data. 5. Melakukan rancangan database. 6. Membuat perangkat lunak. 7. Melakukan pengujian black box 8. Implementasi
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Bank Jabar Banten Cabang KCP Cipanas.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Menurut Jonathan Sarwono (2006:225) adalah :
“ Data yang di peroleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara”.
(58)
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Observasi yaitu peninjauan secara langsung ke PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas pada bagian pajak SSP dan PBB. Hal yang diamati diantaranya adalah :
a. Prosedur pembayaran pajak SSP dan PBB.
b. Proses transaksi pembayaran pajak SSP dan PBB.
c. Proses pengolahan data pembayaran pajak SSP dan PBB.
d. Cara kerja sistem yang berjalan tentang pajak SSP dan PBB yang ada di PT. Bank Jabar KCP Cipanas .
2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung kepada Teller, Administrasi, dan Analisis Pajak. Hal yang di tanyakan diantaranya adalah :
a. Bagaimana sistem yang sedang berjalan tentang pajak SSP dan PBB yang ada di PT. Bank Jabar Banten .
b. Bagaiman prosedur pembayaran pajak SSP dan PBB di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
c. Bagaimana proses transaksi pembayaran pajak SSP dan PBB di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas.
d. Bagaimana cara pengolahan data pembayaran pajak SSP dan PBB
(59)
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Menurut Jonathan Sarwono (2006:225) adalah :
“Data Sekunder yaitu data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang di teliti”.
Sumber data sekunder adalah data dokumentasi yang telah ada di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas dan pencarian data di internet dengan membuka situs yang berhubungan dengan materi atau data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, yaitu berupa dokumen tentang pajak, diantaranya adalah :
1. SPPT
2. STTS
3. SSP
4. SSP PBB
5. Slip setoran
6. Jurnal mutasi perkiraan PBB
7. Surat penerimaan PBB
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan / pengembangan sistem ini digunakan dalam tahap analisis dan desain tersetruktur.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah Pendekatan Terstuktur yaitu Analisis dan Perancangan Terstruktur yang berorientasi pada data. Metode
(60)
pendekatan sistem ini dilengkapi dengan alat dan teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang sedang dikembangkan akan didapat suatu sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya, yaitu :
1. Flow Map
2. Diagram Konteks
3. Data Flow Diagram (DFD)
4. Kamus Data
5. Normalisasi 6. Relasi Tabel
7. Entity Relation Diagram ( ERD ).
3.2.3.2 Metode Pengembangan sistem
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk sistem informasi pembayaran pajak ini adalah metode prototype.
Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya, sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas.
(61)
Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :
1. Planning. Pada tahap ini analis sistem akan melakukan pengumpulan data, wawancara dan observasi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model interface, teknik procedure maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Mengembangkan prototype. Pada tahap ini analis sistem bekerja sama
dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk
memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.
3. Evaluasi sistem. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh
pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan menidentifikasikan sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.
4. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan
(62)
Gambar 3.2 Model Prototype
(Sumber : http://mazirwan.blogspot.com/2009/08/mengenal-metodologi-pengembangan-sistem.html. 8 Maret 2010. 10.41)
3.3.3.3 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan
a. Analisis
Analisis adalah mempelajari masalah–masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada di dalam sistem berjalan agar lebih menjadi efektif dan efesien.
b. Perancangan
Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan di buat yang sesuai kebutuhan pemakai yang telah di analisis terlebih dahulu, termasuk di dalamnya input dan output sistem.
(63)
1. Bagan Alir Sistem (Flow Map)
Flow Map menggambarkan tentang dokumen apa saja yang
digunakan dan dokumen apa saja yang mengalir dalam sistem informasi pengolahan data pembayaran pajak bumi dan bangunan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas. Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dimana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakan dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan atau menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem informasi pengolahan data pembayaran pajak bumi dan bangunan.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk
(64)
sehingga memudahkan user untuk lebih mengerti akan sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem dalam menjelaskan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga user dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, proses, dan penyimpanan.
5. Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible.
Adapun bentuk yang umum digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normalisasi pertama ini dapat terpenuhi apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normalisasi kedua dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan kunci primer yang memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer.
(65)
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third normal Form)
Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif penuh terhadap kunci primer.
6. Tabel Relasi
Tabel Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat dalam himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi.
7. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada sturktur-struktur dan relationship data.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang baik.
Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak
(66)
yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak ,mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
(67)
65
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan proses yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen berikut ini akan menganalisis dokumen yang digunakan dalam prosedur pengolahan data pembayaran pajak yang sedang berjalan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nama dokumen : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
Sumber : Wajib Pajak
Fungsi : Menetapkan besarnya tagihan pajak PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada teller.
Rangkap : 1 (satu)
(68)
2. Nama dokumen : Surat Setoran Pajak (SSP)
Sumber : Wajib Pajak
Fungsi : Menetapkan besarnya tagihan pajak SSP.
Distribusi : untuk diberikan kepada teller.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
3. Nama dokumen : Surat Tanda Terima Setoran (STTS)
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti telah membayar pajak
Distribusi : untuk diberikan kepada wajib pajak
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
4. Nama dokumen : Surat Setoran Pajak PBB (SSB PBB)
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti telah membayar pajak.
Distribusi : untuk diberikan kepada wajib pajak
Rangkap : 5 (lima)
Bentuk : Dokumen
5. Nama dokumen : Slip Setoran
(69)
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada analisa pajak.
Rangkap : 2 (dua)
Bentuk : Dokumen
6. Nama dokumen : Jurnal Mutasi Perkiraan PBB
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada administrasi.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
7. Nama dokumen : Surat Penerimaan PBB
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada administrasi.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi pembayaran pajak bumi dan bangunan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah
(70)
yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran dokument ( flowmap).
4.1.2.1 Flow Map
Flow Map berfungsi untuk menggambarkan dokumen yang mengalir dan proses yang dilakukan. Flow Map yang ada di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas adalah sebagai berikut.
4.1.2.1.1 Flowmap Pembayaran PBB yang Sedang Berjalan
Prosedur Sistem Informasi Pembayaran Pajak PBB di deskripsikan sebagai berikut :
1. Wajib pajak memberikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kepada teller.
2. Kemudian petugas teller melakukan pengecekan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT). Apabila SPPT tidak sesuai maka dikembalikan kepada wajib pajak dan apabila sesuai akan dilakukan perhitungan denda apabila jatuh tempo.
3. Kemudian petugas teller membuat Surat Setoran Pajak PBB (SSP PBB). 4. Setelah proses pembayaran selesai, petugas teller memvalidasi Surat
Setoran Pajak PBB (SSP PBB) dan memberikan Surat Setoran Pajak PBB (SSP PBB) validasi lembar 1 dan 3 serta mengembalikan Surat
(71)
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sebagai bukti pembayaran kepada wajib pajak serta memberikan lembar 2 kepada administrasi dan lembar 5 kepada dispenda.
5. Petugas teller membuat data slip setoran.
6. Petugas teller memberikan slip setoran kepada analisa pajak.
7. Analisa pajak menginputkan data slip setoran pembayaran dan membuat data penerimaan PBB.
8. Analisa pajak memberikan data penerimaan PBB kepada teller.
9. Kemudian petugas teller membuat jurnal mutasi perkiraan PBB dan memberikan jurnal mutasi perkiraan PBB kepada administrasi.
10.Administrasi menginputkan data jurnal mutasi perkiraan PBB. Setelah data jurnal mutasi balance administrasi membuat laporan per minggu. Lalu menyerahkan laporan per minggu kepada pimpinan untuk ditandatangani dan setelah ditandatangani diserahkan kepada analisa pajak.
11.Analisa pajak membuat laporan penerimaan PBB keseluruhan dan menyerahkan laporan penerimaan PBB keseluruhan kepada administrasi, pimpinan dan dispenda.
(72)
Berikut adalah flowmap pembayaran PBB yang sedang berjalan :
WAJIB PAJAK TELLER ANALISA ADMINISTRASI PIMPINAN DISPENDA
SPPT SPPT SPPT Jatuh Tempo Hitung Denda Ya Buat SSP PBB
SSP PBB1 2 3
4 5
Buat Data Slip Setoran Slip Setoran Validasi SSP SSP PBB Valid 1 2 3 4 5 SSP PBB Valid 1 3 Slip Setoran Input Slip Setoran Data Pembayaran Buat Data Penerimaan PBB Data Penerimaan PBB Data Penerimaan PBB Buat Jurnal Mutasi Jurnal Mutasi Jurnal Mutasi
Input Jurnal Mutasi Perkiraan PBB Data Jurnal Mutasi
Tidak
Buat Laporan Per Minggu
Cetak Laporan Per Minggu Laporan Per Minggu Laporan Per Minggu Menandatangani Laporan Laporan Valid Laporan Valid Buat Laporan Penerimaan PBB Cetak Laporan 3 2 1 Laporan Penerimaan PBB 1 Laporan Penerimaan PBB 1 Laporan Penerimaan PBB 1 Laporan Penerimaan PBB E E E SSP PBB Valid 5 B B A C D Mengecek Data SPPT Valid Ya Tidak SPPT SSP PBB Valid 2 File Laporan PBB
Gambar 4.1 Flow Map yang Pembayaran PBB Sedang Berjalan
Keterangan :
SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
SSP PBB : Surat Setoran Pajak PBB
(1)
xi
5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 161
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 163
6.2 Saran ... 164
DAFTAR PUSTAKA
(2)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Yogyakarta.
[2] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
[3] Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Graha Ilmu. Yogjakarta.
[4] Ketut Darmayuda.2007. Program Aplikasi Client Server. Informatika. Bandung
[5] Marlon Leong.2006. Dari Programmer Untuk Programmer Visual Basic. Andi. Yogyakarta.
[6] Raymond Mcleod and George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Indeks. Jakarta.
[7] Siti Kurnia Ayu dan Ely Suharyati. PERPAJAKAN- Teori dan Teknis Perhitungan.Graha Ilmu. Yogyakarta.
[8] Suharsimi Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
[9] Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Infotmasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
[10] http://www.bi.go.id/web/id/FAQ_web/Sistem+Pembayaran/ 5 Juni 2010 [11] http://mazirwan.blogspot.com/2009/08/mengenal-metodologi-
pengembangan-sistem.html. 8 Maret 2010. Jam 10.41 . [12] http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
(3)
DAFTAR SIMBOL
1. Flowmap ( Bagan Alir Dokumen)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Dokumen
Menunjukan dokumen input atau output baik proses manual maupun
komputerisasi
Proses Manual Menunjukan Proses Manual
Proses Komputer Menunjukan proses computer
Keputusan Menunjukan Keputusan
Database Menunjukan database
Arsip Menunjukan tempat
penyimpanan dokumen
Garis Alir Menunjukan arah proses pengolahan data
Dokumen Menunjukkan lebih dari satu dokumen
(4)
2. DFD ( Data Flow Diagram)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Komponen Eksternal
Entitas yang dikelola oleh sistem yang menunjukan suatu objek
berupa benda atau konsep Aliran Informasi satu
arah (One Way Connector)
Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran searah dari proses
Aliran Informasi dua arah (Two Way
Connector)
Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran dua
arah dari proses
Pengarsipan (Data Source)
Berfungsi sebagai koleksi data yang diingat oleh system
Proses (Data Process) Berfungsi sebagai proses
n - File / Table
Berfungsi sebagai simpanan data dalam bentuk file / tabel dalam
database
(Sumber : Modul Sistem Informasi Akuntansi)
3. ERD ( Entity Relation Diagram)
SIMBOL KETERANGAN
Menunjukan aliran data
(5)
Merupakan simbol dari hubungan atau relasi antar
entitas
Melambangkan atribut
(6)
Anggraeni Wahyuningtyas
Jl.Tb.Ismail Dalam No.4S Bandung 40134
●08122245197●081910455701
B I O D A T A
D A T A P R I B A D I
Nama Lengkap : Anggraeni Wahyuningtyas Nama Panggilan : Anggra
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 13 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi/ Berat : 160 / 46 kg
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Sekarang : Jl. Tubagus Ismail Dalam No.4S RT.04 RW.01 Kel. Lebak Gede Kec. Coblong, Bandung, 40132
Telp. : 08122245197
Alamat Tetap : BTN.Limbangan Sari No.73 RT.02 RW.12 Cianjur Jawa Barat 43251
Telepon : (0263) 266387 Email : [email protected]
Twitter : Monygra
P E N D I D I K A N F O R M A L
2006- 2010 : Program Studi Sistem Informasi (S1)
(UNIKOM) Bandung
2003-2006 : SMUN 1 Cilaku, Cianjur 2000-2003 : SLTPN 1 Cianjur
1994-2000 : SDN IBU DEWI 3 Cianjur 1992-1994 : TK Kasih Ibu Jakarta Selatan