Motivasi Kerja Landasan Teori

14 membuat komitmen-komitmen khusus. Lebih lanjut Losyk 2005:25 mengatakan bahwa faktor-faktor pekerjaan yang menyebabkan emotional exhaustion antara lain atasan yang menuntut, tekanan waktu, beban kerja yang terlalu banyak, lingkungan kerja yang tidak nyaman, ketidakpastian kerja, kurangnya kebijakan dan prosedur, serta fasilitas yang kurang memadai.

2.1.3 Motivasi Kerja

Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang Hariandja, 2002:320. Secara umum, motivasi didefinisikan sebagai serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang berperilaku dalam cara-cara tertentu Griffin dan Ronald, 2007:284. Hariandja 2002:321 mengartikan motivasi sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras. Hasibuan 2008:95 mengatakan motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan gairah kerja seseorang agar mereka mampu bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Manulang 2005:146 berpendapat motivasi berarti pemberian tenaga pendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga didalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak. Pengertian motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan Narmodo dan Farid, 2013. Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan Buhler, 2004:191. Siagian 2002:94 15 menambahkan bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja harus mutlak mendapatkan perhatian khusus dari para manajer. Motivasi kerja yang tinggi akan memacu karyawan untuk bekerja lebih bersemangat sehingga dapat membuat karyawan merasa puas akan hasil pekerjaannya Saleem, 2010. Selain itu, motivasi juga dapat diartikan sebagai sebuah energi yang dapat menyebabkan seseorang cepat memutuskan untuk mengambil tindakan untuk mengatasi sebuah permasalahan dalam pekerjaannya Oguinnake, 2014. Mangkunegara 2005:101 menyebutkan terdapat dua teknik dalam memotivasi pegawai, yaitu : 1 Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan pondasi yang mendasar dari perilaku kerja, 2 Teknik komunikasi persuasif, adalah merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstra logis. Oleh karena itu, dengan adanya motivasi maka tujuan organisasi akan lebih mudah tercapai. Pemberian motivasi kepada seseorang merupakan suatu mata rantai yang dimulai dari kebutuhan, menimbulkan keinginan, menimbulkan tindakan, dan menghasilkan keputusan Mahardika dkk, 2012. Dari berbagai tahapan pemberian motivasi, faktor utama yaitu kebutuhan dan pengarahan perilaku. Pemberian motivasi haruslah diarahkan untuk pencapaian tujuan organaisasi. Hanya dengan kejelasan tujuan maka semua personal yang terlibat dalam organisasi dapat dengan mudah memahami dan melaksanakannya Gomes, 2003:203. 16

2.2 Hipotesis Penelitian