BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pembelajaran yang saya hadapi di kelas adalah kurangnya pendekatan guru dalam mengajar terhadap muridnya. Masih banyak guru yang dianggap “makan gaji buta”
dengan hanya memberi sedikit materi ajar di kelas, sisanya kami disuruh “menggalinya” sendiri melalui media buku ataupun internet. Padahal banyak materi ajar yang seharusnya benar-benar
dibimbing oleh seorang guru hingga siswa setidaknya mendapatkan pemahaman dasar tentang materi ajar tersebut. Jika pemahaman dasarnya saja tidak didapat oleh siswa, bagaimana siswa
dapat melanjutkan pelajaran tersebut?
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya sekolah menerapkan metode ekspositori dalam proses belajar mengajar. Karena metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru teacher centered approach. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran
yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa academic achievement student.
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran, guru adalah pada mata pelajaran matematika sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Siswa masih lemah
dalam pemahaman konsep himpunan, hal ini yang menyebabkan prestasi belajar siswa rendah dilihat dari hasil rata-rata semester ganjil siswa. Dalam pembelajaran siswa masih malu bertanya
dan mengeluarkan pendapat sehingga keaktifan siswa belum nampak. Hal itu dikarenakan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Interaksi dan komunikasi antara siswa
dengan siswa lainnya maupun dengan guru belum terjalin selama proses pembelajaran karena diskusi kelompok jarang dilakukan. Dalam proses belajar mengajar seharusnya siswa aktif agar
proses belajar menjadi bermakna. Guru seharusnya menggunakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar dalam kelompok sehingga siswa akan terbiasa aktif bertanya dan
berpendapat. Salah satu model pembelajaran yang mendorong keaktifan, kemandirian dan tanggung jawab dalam diri siswa diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
C. Pembatasan Masalah