Perancangan Informasi Bahan Kain Kerudung Dan Tips-Tips Penggunaannya Untuk Muslimah Melalui Media Buku

(1)

(2)

(3)

(4)

80 Daftar Riwayat Hidup

Nama : Mustika Dewi Adityaputri

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 5 April 1995

Pendidikan

2000 – 2004 : SD Cibeunying 2004 – 2006 : Lulus SDN Cikutra

2006 – 2009 : Lulus SMP Nasional Bandung 2009 – 2012 : Lulus SMA Pasundan 2 Bandung

Kontak

Telp. : 08986077967

What’s app : 08986077967

e-mail : [email protected] [email protected] Facebook : Mustika Dewi Ap Instagram : Tikaditya


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI BAHAN KAIN KERUDUNG DAN TIPS-TIPS PENGGUNAANNYA UNTUK MUSLIMAH MELALUI MEDIA BUKU

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Mustika Dewi Adityaputri NIM. 51912215

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbil’alamin penulis panjatkan syukur atas kehadirat Allah SWT

karena berkat rahmat, karunia dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Informasi Bahan Kain Kerudung dan Tips-Tips Penggunaannya Untuk Muslimah Melalui Media Buku.

Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari orang-orang terdekat. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dengan segala ridho-Nya, Orang tua dan keluarga yang

senantiasa memberi dukungan dan doa, Bapak Deni Albar selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing penulis hingga laporan ini selesai, Ibu Ambarsih Ekawardhani selaku dosen wali penulis, kepada rekan-rekan DKV yang telah banyak membantu penulis, dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 11/04/2016 Penulis,


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I. PENDAHULUAN ... I.1 Latar Belakang Masalah ... I.2 Identifikasi Masalah ... I.3 Rumusan Masalah ... I.4 Batasan Masalah ... I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ...

BAB II. BAHAN KAIN KERUDUNG ... II.1 Kerudung (Khimar)... II.1.1 Pengertian Kerudung (Khimar) ... II.1.2 Kerudung pada zaman Rasulullah SAW ... II.1.3 Kerudung di Indonesia ...

II.2 Jenis-jenis kain Kerudung ... II.2.1 Kerudung Selendang (Shawl) ... II.2.2 Kerudung Segi Empat (Scarf) ... II.2.3 Kerudung Bergo ... II.2.4 Kerudung Semi-Instan ... II.3 Bahan Kain Kerudung ... II.3.1 Chiffon atau Sifon ... II.3.2 Hycon ...

i ii iii iv v vi ix xii xiii 1 1 3 3 4 4 5 5 5 7 7 8 8 8 9 9 10 10 11


(8)

vii II.3.3 Spandex ... II.3.4 Sutra ... II.3.5 Ima ... II.3.6 Katun ... II.3.7 Voile (Paris Polis) ... II.3.8 Viscose ... II.3.9 Satin ... II.3.10 Jersey ... II.3.11 Twist ... II.3.12 Ceruti ... II. 3.13 Kashmir ... II.4 Tips Penggunaan Bahan Kain Kerudung ... II.5 Cara Perawatan Kain Kerudung ... II.6 Opini Masyarakat Mengenai Bahan Kain Kerudung ... II.7 Resume dan Solusi ...

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN... III.1 Strategi Perancangan ... III.1.1 Khalayak Sasaran ... III.1.2 Strategi Komunikasi ... III.1.2.1 Pendekatan Verbal ... III.1.2.2 Pendekatan Visual ... III.1.3 Mandatory ... III.1.4 Strategi Kreatif ... III.1.5 Strategi Media ... III.1.6 Strategi Distribusi ... III.2 Konsep Desain ... III.2.1 Format Desain ... II.2.2 Tata Letak (Layout) ... III.2.3 Huruf ... III.2.4 Warna ... III.2.5 Ilustrasi ...

12 13 13 14 14 15 16 16 17 18 19 19 21 22 26 28 28 28 31 33 33 36 36 40 43 44 44 45 46 48 49


(9)

viii

III.2.6 Foto ... BAB IV MEDIA & TEKNIS PRODUKSI... IV.1 Media Utama ... IV.1.1 Pra-produksi Media ... IV.1.2 Hard Cover ... IV.1.3 Isi Buku ... IV.1.4 Box ... IV.2 Media Pendukung ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

52 55 55 55 58 59 65 65

73 75


(10)

73 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Adimodel.(2009). Lightning for Beauty. Jakarta : Elex Media Komputindo Binandari, I. (2015). Simple Chic Hijab Series : Hijab for Campus. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama

Iqbal Dawami, M. (2014). Kamus Istilah Populer Islam. Jakarta : Erlangga. Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Jakarta. Bumi Aksara

Kusrianto, A (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta : CV Andi Offset.

Mulyanta, Edi S.(2007). Teknik Modern Fotografi Digital. Yogyakarta: ANDI

Rustan, S. (2008). LAYOUT, Dasar dan Penerapannya. Jakarta:Gramedia. Sutton, T. (2004) . Complete Color Harmony. Beverly : Rockport Publishers. Y. Siauw, F. (2013). Yuk, Berhijab!. Bandung : Alfatih Press

Sumber Jurnal

Kurnia, A. dan Sudadi, E. (1998). Desain Komunikasi Visual II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press

Junaedi, A. (2003). Perancangan Logo PT. Tesapura Bandung

Mulyati, D. (2011) . Konstruksi Sosial Media Internet Terhadap Penampilan Modis Komunitas Jilbabers Surabaya. Skripsi Fisip Universitas Airlangga. tidak diterbitkan.

Nuraini. (2012). Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jilbab Dalam Kesehatan Rambut Pada Siswi Kelas X Man 2 Model Pekanbaru Tahun 2010. Pekanbaru : Jurnal Penulisan Ilmiah

Siregar, H. (2010). Makin Sehat dengan Berjilbab. Yogyakarta: Pro- U Media. Witabora, J. (2012) . PERAN DAN PERKEMBANGAN ILUSTRASI. Jakarta : BINUS

University.

Sumber Artikel Internet

Anonymous .(2015). Jenis dan Bahan Hijab. Diambil dari : http://sentralgrosirjilbab.com/blog/jenis-dan-bahan-hijab. (30 Maret 2016)


(11)

74

Anonymous .(2015).. Diambil dari: http://media.zoya.co.id/tips-busana/istilah-bahan-bahan-kerudung-yang-harus-zoyalovers-tahu (6 April 2016).

Anonymous. (2013). Tak Susah Mencuci Bahan Kashmir. Tersedia di: http://female.kompas.com/read/2013/08/13/1626111/Tak.Susah.Mencuci.Ba han.Kashmir

Anonymous. (2014). 5 Cara Merawat Jilbab Agar Umurnya Lebih Awet. Diambil dari : http://kerudungelzatta.com/blog/5-cara-merawat-jilbab-agar-umurnya-lebih-awet. (6 April 2016).

Binandari, I. (2016). #Bahanhijab. Tersedia di : https://twitter.com/ina_misshijab (30 Maret 2016).

Malik, M. (2014). Pengertian dari Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier. Diambil dari : http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/10/ pengertian-dari-kebutuhan-primer.html. (25 Maret 2016)

Binandari, I. (2016) Tips Model Hijab Anggun Untuk Pesta. Diambil dari : http://lampung.tribunnews.com/2016/04/23/tips-model-hijab-anggun-untuk-pesta. (7 April 2016).

Oktaviani, K. (2014). Elidawati, Pendiri Elzatta yang 24 Tahun Eksis di Bisnis Fashion Hijab.Diambil dari : http://wolipop.detik.com/read/2014/11/ 09/092343/2742985/1133/elidawati-pendiri-elzatta-yang-24-tahun-eksis-di-bisnis-fashion-hijab (8 April 2016)

Purnama, Y. (2015). Makna Khimar, Hijab, dan Jilbab. Tersedia di : https://muslim.or.id/26725-makna-hijab-khimar-dan-jilbab.html (30 Maret 2016)

Adimodel.(2009). Lightning for Beauty. Jakarta : Elex Media Komputindo

Anonymous .(2015). Jenis dan Bahan Hijab. Diambil dari : http://sentralgrosirjilbab.com/blog/jenis-dan-bahan-hijab. (30 Maret 2016)

Anonymous .(2015).. Diambil dari: http://media.zoya.co.id/tips-busana/istilah-bahan-bahan-kerudung-yang-harus-zoyalovers-tahu (6 April 2016).

Anonymous. (2013). Tak Susah Mencuci Bahan Kashmir. Tersedia di: http://female.kompas.com/read/2013/08/13/1626111/Tak.Susah.Mencuci.Bahan.Kashmi r

Anonymous. (2014). 5 Cara Merawat Jilbab Agar Umurnya Lebih Awet. Diambil dari :

http://kerudungelzatta.com/blog/5-cara-merawat-jilbab-agar-umurnya-lebih-awet. (6 April 2016).


(12)

75

Binandari, I. (2016). #Bahanhijab. Tersedia di : https://twitter.com/ina_misshijab (30 Maret 2016).

Binandari, I. (2015). Simple Chic Hijab Series : Hijab for Campus. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Binandari, I. (2016) Tips Model Hijab Anggun Untuk Pesta. Diambil dari : http://lampung.tribunnews.com/2016/04/23/tips-model-hijab-anggun-untuk-pesta. (7 April 2016).

Iqbal Dawami, M. (2014). Kamus Istilah Populer Islam. Jakarta : Erlangga. Junaedi, A. (2003). Perancangan Logo PT. Tesapura Bandung

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Jakarta. Bumi Aksara

Kurnia, A. dan Sudadi, E. (1998). Desain Komunikasi Visual II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press

Kusrianto, A (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta : CV Andi Offset. Mulyanta, Edi S.(2007). Teknik Modern Fotografi Digital. Yogyakarta: ANDI

Malik, M. (2014). Pengertian dari Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier. Diambil dari : http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/10/ pengertian-dari-kebutuhan-primer.html. (25 Maret 2016)

Mulyati, D. (2011) . Konstruksi Sosial Media Internet Terhadap Penampilan Modis Komunitas Jilbabers Surabaya. Skripsi Fisip Universitas Airlangga. tidak diterbitkan.

Nuraini. (2012). Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jilbab Dalam Kesehatan Rambut Pada Siswi Kelas X Man 2 Model Pekanbaru Tahun 2010. Pekanbaru : Jurnal Penulisan Ilmiah

Siregar, H. (2010). Makin Sehat dengan Berjilbab. Yogyakarta: Pro- U Media. Witabora, J. (2012) . PERAN DAN PERKEMBANGAN ILUSTRASI. Jakarta : BINUS University.

Oktaviani, K. (2014).Elidawati, Pendiri Elzatta yang 24 Tahun Eksis di Bisnis Fashion Hijab.Diambil dari : http://wolipop.detik.com/read/2014/11/ 09/092343/2742985/1133/elidawati-pendiri-elzatta-yang-24-tahun-eksis-di-bisnis-fashion-hijab (8 April 2016)

Purnama, Y. (2015). Makna Khimar, Hijab, dan Jilbab. Tersedia di : https://muslim.or.id/26725-makna-hijab-khimar-dan-jilbab.html (30 Maret 2016)

Rustan, S. (2008). LAYOUT, Dasar dan Penerapannya. Jakarta:Gramedia. Sutton, T. (2004) . Complete Color Harmony. Beverly : Rockport Publishers. Y. Siauw, F. (2013). Yuk, Berhijab!. Bandung : Alfatih Press


(13)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhannya masing-masing untuk tetap bertahan hidup yang dapat dibagi menjadi tiga sesuai dengan prioritasnya, yang utama adalah kebutuhan primer, kemudian sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok masyarakat, yaitu papan, pangan, dan sandang. Sandang atau pakaian merupakan kebutuhan utama manusia untuk mendukung manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pakaian memiliki banyak fungsi, selain sebagai penutup aurat, pelindung tubuh dari cuaca, kotoran, debu, dan lain-lain, pakaian bahkan dapat menunjukan identitas seseorang, seperti status sosial, jabatan, dan lain-lain. Begitu pula dengan kerudung yang merupakan bagian dari fesyen pakaian muslimah. Kerudung atau dalam buku “Kamus Istilah Populer Islam” disebut

“khimar” adalah sehelai kain yang menutupi kepala wanita. Namun, masyarakat Indonesia masih menyamakan istilah hijab, jilbab dengan kerudung. Sedangkan istilah khimar sendiri tidak banyak diketahui (Dawami 2014, h.119).

Pada awalnya kerudung memang kurang diminati wanita muslimah Indonesia, hal ini dikarenakan kerudung dianggap kurang menarik, berkesan tua, dan berbagai alasan lainnya, hal ini diungkapkan oleh Elidawati (Seperti yang dikutip Oktaviani, 2014). Namun pada tahun 2011 berdiri sebuah komunitas hijab di Jakarta bernama “hijabers community”, komunitas ini berhasil membuat hijab menjadi tren di kalangan remaja hingga muncul istilah “hijabers” bagi para wanita muslimah berhijab dengan banyak membuat tutorial kerudung yang lebih banyak variasinya. Sejak saat itu hingga kini minat para wanita muslimah terhadap kerudung berkembang pesat, membuat model kerudung menjadi bervariasi dengan beragam bahan kain, dan membuat hijab menjadi bagian dari fesyen wanita muslimah Indonesia. Namun tidak sedikit dari para hijabers yang baru belajar berhijab menghadapi masalah seperti merasa gerah saat menggunakan kerudung yang menyebabkan kulit kepala cepat berkeringat, rambut kering dan gatal, bahkan ada yang mengalami ketombe hingga rambut rontok. Kemudian masalah lainnya yang sering dihadapi para hijabers adalah rambut yang sering


(14)

2

keluar dari kerudung, dan kerudung yang susah rapih. Karena kurangnya pengetahuan mengenai kain kerudung, ada juga beberapa muslimah yang asal membeli kain, tetapi ketika digunakan ternyata tidak nyaman. Hal-hal ini seringkali membuat aktifitas para hijabers terganggu. Masalah ini salah satunya diakibatkan karena adanya kesalahan dalam memilih bahan kain kerudung yang digunakan.

Kurangnya informasi mengenai bahan kain yang digunakan menyebabkan muslimah menghadapi masalah-masalah yang disebutkan diatas. Bahan kain yang digunakan untuk membuat kerudung sangat beragam, setiap kain memiliki ketebalan dan tekstur yang berbeda. Ada yang tebal, licin, kesat, berserat, dan lain-lain. Beberapa bahan kain yang lebih tebal dan baik digunakan saat cuaca dingin, bahan seperti ini jelas sebaiknya tidak digunakan saat cuaca panas karena kainnya yang tebal dapat membuat kulit kepala cepat panas dan membuat penggunanya merasa gerah bahkan membuat kulit kepala berkeringat dan gatal. Kemudian ada beberapa kain yang memiliki tekstur agak kasar. Kain yang bertekstur seperti ini, selain dapat memberikan kesan tertentu terhadap penampilan, juga dapat menempel di kepala lebih kuat sehingga tidak akan mudah bergeser dan menyebabkan penampilan terlihat kurang rapih. Para muslimah yang mengerti bahan-bahan kain yang akan digunakan biasanya mampu menyesuaikan bahan kain dengan kebutuhan kegiatan mereka, sehingga jarang menemui masalah diatas. Namun informasi mengenai bahan kain kerudung masih kurang, sehingga bagi para muslimah yang baru belajar masih kesulitan mendapatkan informasi yang lengkap.

Dari uraian di atas, maka dapat dilihat bahwa pemilihan bahan kain kerudung menjadi penting untuk diketahui para muslimah berkerudung. Karena kurangnya kenyamanan dalam berpakaian dapat mengganggu aktivitas para wanita muslimah, terlebih untuk para muslimah yang bekerja di bidang-bidang yang mengharuskan untuk selalu menjaga penampilannya seperti sekertaris, atau para muslimah yang memiliki lebih banyak kegiatan diluar ruangan. Maka , perlu adanya informasi mengenai bahan kain kerudung bagi para muslimah yang


(15)

3

menggunakan kerudung, agar para muslimah lebih mudah menyesuaikan jenis kain yang digunakan dengan kebutuhan untuk kegiatan yang akan dilakukan sehingga tidak mengganggu kenyamanan saat beraktifitas.

I.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ditemukan beberapa masalah antara lain :

 Beberapa jenis kain untuk bahan kerudung memiliki beragam karakter. Beberapa jenis kain tidak cocok digunakan saat cuaca panas, dan beberapa kain lebih licin dari yang lainnya. Permasalahan mengenai jenis kain kerudung ini kurang diketahui oleh para pengguna kerudung.

 Pemilihan kain yang salah menyebabkan para muslimah mengalami masalah seperti gerah, kulit kepala berkeringat, rambut kering, dan gatal, sehingga mengganggu kesehatan rambut.

 Kerudung yang susah dirapihkan hingga rambut keluar dari kerudung adalah masalah yang paling sering dihadapi para hijabers.

 Minimnya informasi mengenai bahan kain kerudung bagi muslimah yang menggunakan kerudung.

I.3 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana menyajikan informasi mengenai bahan kain kerudung dan tips penggunaannya untuk para wanita muslimah yang baru belajar menggunakan kerudung khususnya untuk kalangan menengah hingga atas dari usia remaja hingga dewasa awal yang dapat membuat para wanita muslimah mengerti perbedaan dan fungsi bahan kain yang beragam, agar kenyamanan para wanita muslimah ketika beraktifitas tidak terganggu.


(16)

4 I.4 Batasan masalah

Dilihat dari uraian diatas, maka masalah dapat dibatasi dengan batasan sebagai berikut:

 Informasi lebih dibatasi mengenai perbedaan tekstur bahan kain kerudung dan penggunaannya.

 Kerudung yang dimaksud adalah khimar atau kerudung yang biasa digunakan oleh wanita muslimah untuk menutup aurat bagian kepala.  Ditujukan kepada wanita muslimah berhijab dari kalangan menengah ke

atas dengan rentang usia remaja akhir hingga dewasa awal.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Adapun manfaat dan tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut:

 Perancangan ini bertujuan untuk memaparkan informasi mengenai pemilihan kain kerudung untuk wanita muslimah dari kalangan usia remaja hingga dewasa.

 Sebagai media informasi yang berguna bagi pengetahuan wanita muslimah, serta dapat menjadi referensi untuk para muslimah dalam menentukan bahan kain kerudung yang akan digunakan untuk beraktifitas, serta penggunaannya yang baik untuk kegiatan tertentu.


(17)

5 BAB II. BAHAN KAIN KERUDUNG

II.1 Kerudung (Khimar)

II.1.1 Pengertian Kerudung (Khimar)

Sejak komunitas hijab didirikan dan menjadi tren di kalangan remaja muslimah, muncul berbagai bentuk ajakan kepada wanita muslimah Indonesia untuk mulai menggunakan kerudung contohnya melalui kampanye, dakwah, dan melalui tutorial fesyen hijab sehingga banyak wanita muslimah yang mulai tertarik dengan fesyen hijab dan mulai menggunakan kerudung. Hal ini juga merupakan sebagian dari fenomena kerudung di masyarakat. Tapi ada kesalahan persepsi masyarakat mengenai hijab, jilbab dan khimar.

Fairuzabadi dalam kamus Al-Muhith mengatakan :

“(Jilbab adalah) gamis (qamish) pakaian yang luas, tapi selain

selubung/selimut (milhafah), atau sesuatu yang dipakai olehnya untuk menyelimuti pakaiannya mulai dari atas seperti selubung / selimut (milhafah). Atau dia adalah khimar (penutup kepala).” (Felix Y. Siauw dalam Yuk, Berhijab!, 2013, h.80).

Sedangkan menurut Purnama (2015), khimar berasal dari kata khamara atau khumur yang berarti kerudung atau menutupi kepala wanita. Para ulama menyimpulkan bahwa Khimar adalah kerudung yang menutupi kepala hingga dada wanita.

Dalam buku “Kamus Istilah Populer Islam” (2014) karya M. Iqbal Dawami terdapat perbedaan antara arti kata hijab, jilbab, dan kerudung atau yang biasa disebut

khimar”, yaitu :

 Hijab adalah tabir yang menutupi seluruh anggota tubuh perempuan, kecuali wajah dan kedua telapak tangan dari penglihatan laki-laki di ruang publik. Hijab lebih merujuk pada tata cara berpakaian yang sopan dan baik.


(18)

6

panjang menjulur hingga mata kaki. Pakaian ini menutupi seluruh bagian tubuh wanita kecuali bagian muka dan telapak tangan.

 Khimar adalah kerudung.

Berikut ilustrasi yang lebih sederhana mengenai perbedaan Hijab, Khimar, dan Jilbab.

Gambar II.1 Hijab Syar’i

Sumber : “Yuk, Berhijab” Karya Felix Y. Siauw (110-111)

Sedangkan di Indonesia sendiri, dikarenakan adanya berbagai pendapat mengenai apa itu jilbab, dan hijab, akhirnya sebagian besar wanita terutama di Bandung masih menyamakan hijab, jilbab, dan khimar dengan kerudung, sedangkan pakaian yang menjulur hingga mata kaki lebih dikenal masyarakat dengan sebutan baju gamis. Masyarakat Indonesia memandang jilbab sebagai suatu identitas pakaian dari wanita yang beragama Islam. Maka masyarakat memahami jilbab sebagai kerudung yang menjadi ciri-ciri yang paling terlihat dari seorang wanita muslimah. Istilah hijab sebenarnya lebih merujuk kepada busana keseluruhan yaitu mulai dari kerudung hingga pakaiannya, karena itu busana muslim disebut fesyen hijab. Sedangkan istilah khimar sendiri malah tidak banyak diketahui oleh para wanita muslimah.


(19)

7 II.1.2 Kerudung pada Zaman Rasulullah SAW

Pada zaman Rasulullah, perbudakan manusia masih marak. Pada saat itu wanita-wanita yang menjadi budak dan wanita-wanita-wanita-wanita yang merdeka sama-sama belum memakai kerudung. Maka banyak kaum pria yang sering usil pada kaum wanita yang merdeka, lalu berdalih bahwa mereka mengira bahwa wanita-wanita itu adalah wanita-wanita budak. Kemudian turunlah perintah untuk menggunakan kerudung bagi wanita agar mereka memiliki identitas sebagai wanita terhormat dan merdeka. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Ahzab ayat 59.

II.1.3 Kerudung di Indonesia

Kerudung (khimar) dan jilbab diyakini memasuki Indonesia pada zaman kerajaan Islam dibangun. Kebudayaan menggunakan kerudung dibawa oleh para kaum pedagang dari Arab yang datang ke Indonesia. Dari wikipedia menyebutkan bahwa pada tahun 1983, kerudung sempat menjadi perdebatan dimana penggunaannya di sekolah diperdebatkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Noegroho Notosoesanto. Saat itu pemerintah membuat sekolah yang khusus bagi pengguna kerudung. Hal ini membuat para wanita muslimah merasa adanya diskriminasi antara para pengguna kerudung dan yang tidak. Para wanita muslimah pun memperjuangkan hak mereka dalam menggunakan kerudung sehingga akhirnya peraturan tersebut di cabut. Kemudian pada tahun 2011, sebuah komunitas para pengguna kerudung yang mulai membangun citra fesyen hijab bernama “Hijabers Community” dibangun dan

mulai menjadi tren di dunia maya dengan menggunakan sebutan “hijaber” untuk para

anggota nya. Para wanita yang mengenakan kerudung dan busana muslim pun mulai menyebut dirinya hijaber dan segera menjadi tren. Di media sosial, banyak hijaber yang mulai membuat model-model gaya kerudung baru dan menyebarkan tutorial nya dalam bentuk foto maupun video. Dari sinilah kerudung mulai merebak dikalangan wanita Indonesia dan mulai menjadi bagian dari fesyen di Indonesia terutama di Bandung.


(20)

8 II.2 Jenis-jenis kain kerudung

Seiring dengan perkembangan kerudung sebagai bagian dari dunia fesyen wanita Indonesia, jenis jenis kerudung pun berkembang. Pada awalnya di Indonesia, kerudung hanyalah sehelai kain selendang yang digunakan untuk menutupi rambut. Kini, muncul beberapa jenis kerudung yang dapat di kategorikan dari bentuknya, antara lain:

II.2.1 Kerudung Selendang (Shawl)

Kerudung selendang adalah kerudung yang berbentuk segi panjang seperti selendang. Digunakan untuk menutupi kepala atau rambut wanita dari sengatan matahari. Kerudung jenis ini adalah yang paling sering dijumpai. Karena bentuknya yang hanya berupa selendang sehingga lebih banyak model yang dapat diaplikasikan dengan kerudung ini, hal ini yang membuat kerudung selendang atau yang sering disebut pashmina ini banyak diminati kaum wanita terutama yang muda.

Gambar II.2 Kerudung Selendang (Shawl) Sumber : Dokumentasi Penulis (1 April 2016)

II.2.2 Kerudung Segi Empat (Scarf)

Scarf adalah kerudung yang umum dijumpai. Peminat kerudung jenis ini hampir sama jumlahnya dengan peminat shawl. Hampir semua kalangan perempuan berhijab pernah atau sering menggunakanya. Mulai dari kalangan anak SD hingga yang tua.


(21)

9

Gambar II.3 : Kerudung Segi empat Sumber : Dokumentasi Penulis (1 April 2016)

II.2.3 Kerudung Bergo

Bergo atau kerudung instan. Sangat praktis karena tinggal langsung digunakan. Tidak perlu dililit dan tidak membutuhkan bros atau peniti untuk menggunakannya. Bergo sangat cocok untuk para kaum muslimah yang tidak ingin repot saat memasang kerudung. Bentuknya yang sederhana membuat bergo sangat cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari, bahkan untuk olahraga dan renang.

Gambar II.4: Kerudung Bergo

Sumber : Dokumentasi Penulis (1 April 2016)

II.2.4 Kerudung Semi-Instan

Banyak penjual kerudung yang menyebut kerudung ini dengan Bergo, karena bentuknya yang hampir mirip. Semi-instan adalah kerudung bergo yang memiliki


(22)

10

ujung bawah kerudung yang menyerupai selendang. Dengan ujung yang lebih panjang sebelah sehingga masih bisa dikreasikan dengan berbagai model yang biasanya diaplikasikan dengan kerudung selendang.

Gambar II.5: Kerudung Semi-instan Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3 Bahan Kain Kerudung dan Tips Penggunaannya

Pada dasarnya, semua jenis kain yang digunakan untuk pembuatan kerudung sama saja dengan jenis kain yang digunakan untuk membuat pakaian. Namun, kerudung digunakan untuk menutupi kepala wanita termasuk seluruh helai rambut. Kondisi dan kesehatan rambut sangat bergantung pada kulit kepala, sedangkan kulit kepala sama seperti kulit lainnya membutuhkan ruang untuk bernafas. Menutupnya dengan kain kerudung seharian dapat membuat kulit kepala kurang bernafas, sehingga terasa gerah, lebih cepat berkeringat, yang kemudian membuat kulit kepala terasa gatal, dan dapat menyebabkan ketombe bahkan rambut rontok. Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan. Namun suhu di indonesia sering berubah-ubah. Maka untuk kenyamanan para Hijabers, kerudung di buat dengan berbagai macam bahan kain. Beberapa kain ada yang lebih dingin dan beberapa kain lebih bertekstur. Berikut berbagai macam bahan kain kerudung:

II.3.1 Chiffon atau Sifon

Chiffon atau sifon paling sering digunakan untuk membuat kerudung. Bahan ini terdiri atas campuran kapas, sutra dan serat sintetis. Kerudung dengan bahan sifon


(23)

11

harus dikombinasikan dengan bahan lain dalam desain kerudung, karena bahannya licin juga tipis. Kelebihan dari kain sifon yaitu ringan saat dikenakan, dan dingin karena kain tipis dan tenun benang tidak rapat seperti katun sehingga ada ruang untuk penguapan kulit kepala. Baik untuk digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti pergi ke kampus atau tempat kerja, karena kain ini tipis dan jatuh sehingga mudah di kreasikan.

Gambar II. 6: Chiffon atau Sifon Sumber : Dokumentasi penulis (4 April 2016)

II.3.2 Hycon

Sekilas bahan hycon tampak hampir sama dengan kain jenis sifon. Perbedaannya adalah kain dari bahan hycon lebih lembut bila dibandingkan dengan sifon. Hycon juga sama seperti sifon terasa dingin ketika digunakan karena tenun benangnya tidak rapat sehingga masih ada ruang untuk penguapan kulit kepala agar kulit kepala tidak lembab dengan keringat ketika cuaca panas, dan kainnya ringan untuk digunakan seharian. Sama seperti sifon dan voile (paris) bahan ini banyak digunakan untuk aktifitas seharian, seperti ke kantor atau kuliah. Kemudian kain yang tipis dan lembut dapat membuat pengguna lebih nyaman daripada sifon. Bahan ini juga mudah di kreasikan.


(24)

12

Gambar II.7: Hycon

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.3 Spandex

Kain ini tebal, namun tidak panas serta sangat lentur, kain ini pun memiliki efek mengkilap. Elastisitas yang dimiliki kain spandex sangat baik bila dibandingkan dengan kain jersey atau kain yang lainnya. Biasanya kain ini digunakan untuk kerudung bergo atau kerudung instan, merskipun ada juga yang digunakan untuk kerudung shawl atau selendang. Karena spandex sangat lentur, maka harus berhati-hati saat mencucinya. Meskipun kain spandex tebal, tapi ia mampu menyerap keringat dengan baik sehingga tidak akan menyebabkan kulit kepala lembab ketika digunakan, karena itu banyak yang menggunakan kerudung bergo dengan jenis kain ini untuk aktifitas luar ruangan seperti berolahraga atau ketika akan belanja ke pasar.

Gambar II.8: Spandex


(25)

13 II.3.4 Sutra

Kerudung bahan sutra memiliki tekstur yang sangat lembut sehingga mudah sekali untuk dikreasikan, kainnya sangat ringan dan tidak panas. Tapi kain ini memiliki kelemahan, yaitu mudah sekali kusut, dan mudah luntur. Kemudian perawatan kain harus hati-hati baik saat mencuci maupun di setrika agar kain tidak cepat rusak. Karena kain ini sangat ringan, dan sejuk, kain sutra sangat baik untuk digunakan untuk ke kantor atau kuliah, kemudian jenis kain yang lembut ini dapat berkesan mewah sehingga akan terlihat baik juga untuk digunakan ke pesta atau untuk jalan-jalan.

Gambar II.9: Sutra

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.5 Ima

Kain ima memiliki berbagai kelebihan dibanding jenis lainnya yaitu sifatnya yang rapi karena kain agak kaku. Teksturnya agak kasar dan kainnya mengkilap sehingga memberi kesan elegan, dan kain yang agak kaku memberinya kesan rapi sehingga kerudung dengan jenis kain ini banyak diminati oleh kalangan mahasiswi. Baik digunakan untuk aktifitas di tempat formal dimana para pengguna ingin terlihat rapi dan profesional seperti ketika di kantor atau kuliah. Corak pada kain katun ima ini berasal dari benang yang digunakan yaitu menggunakan benang jenis slub.


(26)

14

Gambar II.10 Ima

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.6 Katun

Kelebihan katun adalah mudah menyerap keringat, bahan tidak licin, dan terasa lebih sejuk saat dikenakan dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Namun kelemahannya adalah mudah kusut, mudah rusak bila direndam detergen terlalu lama, mudah berjamur bila dalam keadaan basah terlalu lama. Karena sifatnya yang mudah menyerap keringat namun rentan jamur, kain ini kadang bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap bila basah oleh keringat maka penggunaannya perlu diperhatikan.

Gambar II.11 Katun

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.7 Voile (Paris Polis)

Voile memiliki sifat halus dan lembut tapi seratnya tidak lentur. Biasanya voile terbuat dari bahan dasar kapas. Voile atau lebih sering dikenal dengan sebutan Paris


(27)

15

adalah bahan kerudung yang bersahabat. Kain ini bersifat ringan, menyerap keringat dengan baik, dan bahannya tidak lengket ke kulit ketika pengguna berkeringat. Karenanya kain ini banyak diminati kaum mahasiswi. Selain kain ini memiliki harga yang murah dibaning kain lainnya, kain ini juga baik digunakan untuk aktifitas di dalam maupun luar ruangan. Tapi kain ini memiliki kelemahan yaitu bahan voile sangat mudah robek.

Gambar II.12: Voile (Paris)

Sumber: Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.8 Viscose

Kain jenis ini terbuat dari kayu (Eucalyptus atau sejenis pohon pinus). Terasa lembut di kulit, bahannya jatuh, dan tidak kaku sehingga dapat dikreasikan dengan beragam kreasi kerudung. Namun bahan kain ini akan rusak apabila direndam dengan deterjen lebih dari 1 jam dan kain ini juga termasuk kain yang panas sehingga lebih baik tidak digunakan untuk aktifitas di luar ruangan, terlebih ketika cuaca sedang panas. Karena sifat kain yang mudah dikreasikan, kain ini cocok untuk digunakan ketika jalan-jalan bersama teman, atau aktifitas di dalam ruangan.


(28)

16

Gambar II.13: Viscose

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.9 Satin

Jenis kain yang berkesan mewah karena tidak hanya mengkilat, satin dapat menangkap dan memantulkan cahaya dengan baik dari sudut tertentu. Namun kain ini berat, dan tenunnya yang sangat rapat membuatnya terasa panas terlebih bila digunakan di siang hari. Kain satin juga licin, jadi penggunaannya harus disertai ciput. Sifatnya yang mengkilap, membuat kain ini sangat baik dikenakan saat pesta, karena dapat membuat pengguna terlihat lebih elegan.

Gambar II.14: Satin

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.10 Jersey

Jersey adalah bahan katun elastis. Kain ini tidak hanya nyaman karena teksturnya yang lembut namun juga baik digunakan ketika cuaca panas karena menyerap keringat dengan mudah. Sehingga sama seperti spandex, kain ini baik digunakan


(29)

17

untuk aktifitas luar ruangan yang membuat pengguna mengeluarkan banyak keringat seperti saat berolahraga. Bahannya yang tebal dan lembut juga membuat kain ini cocok digunakan ketika cuaca dingin seperti saat sedang hujan, atau ditempat yang menggunakan AC atau tempat yang terkena hembusan angin yang kencang Namun penggunaannya perlu diperhatikan karena jersey adalah bahan kain yang sangat jatuh sehingga ketika digunakan, kain jersey akan sangat menempel pada wajah. Hal ini dapat membuat pipi lebih terlihat timbul. Maka, untuk wanita yang memiliki wajah bulat, lebih baik hindari mengenakan jersey pada kerudung anda karena dapat mengesankan pipi yang lebih berisi.

Gambar II.15: Jersey

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.11 Twist

Sekilas Twist hampir mirip dengan bahan jersey. Namun bahan twist lebih halus dan lembut. Karena bahannya yang lebih lembut dan ringan dari jersey, Twist sering digunakan untuk bergo polos dengan kreasi sederhana. Kain ini dapat digunakan untuk segala aktifitas. Tetapi kain ini tidak terlalu banyak digunakan oleh wanita kalangan remaja hingga dewasa awal, karena kain ini digunakan untuk bergo. Tidak ada dalam bentuk selendang atau segi empat. Bergo biasanya digunakan untuk olah raga, atau untuk kegiatan diluar ruangan. Namun bergo dengan kain twist jarang digunakan untuk berolahraga, karena kainnya yang ringan mudah tertiup angin hingga mudah tersingkap. Maka lebih baik menggunakan kain ini untuk aktifitas santai.


(30)

18

Gambar II.16: Twist

Sumber : Dokumentasi Penulis (4 April 2016)

II.3.12 Ceruti (Diamond)

Bahan ini memiliki tekstur yang kasar mirip kulit jeruk dan bahannya elastis karena mengandung sutera. Bahan kainnya jatuh, tidak kaku, serta mudah dikreasikan, karenanya kain ini sedang banyak diminati oleh kalangan mahasiswa. Sekilas kain ini mirip dengan sifon dan hycon., namun ceruti lebih tebal dan lebih elastis dan jatuh. Kain ini cocok digunakan untuk pesta, namun kain ini agak panas karena kainnya yang lebih tebal sehingga lebih baik digunakan untuk kegiatan di dalam ruangan.

Gambar II.17: Ceruti


(31)

19 II.3.13 Kashmir

Kashmir (Cashmere) adalah kain yang terbuat dari benang wol dari domba cashmere. Memiliki tekstur yang sangat lembut, namun karena kain ini terbuat dari wol, maka akan panas bila digunakan seharian terlebih di siang hari karena benang wol lebih tebal dari benang biasa. Kain yang tebal dan hangat ini baik digunakan ketika cuaca atau udara dingin, maka kain ini baik digunakan juga untuk aktifitas di dalam ruangan terlebih ruangan yang menggunakan AC. Kelebihan dari kashmir adalah kelembutan kainnya dan semakin sering kain ini di cuci, kain akan menjadi semakin lembut. Kain ini tergolong kain yang mewah karena kualitas dan harganya mahal. Kemudian kain ini memerlukan perlakuan khusus saat dicuci agar kain tidak cepat rusak.

Gambar II.17: Kashmir (Cashmere) Sumber: Dokumentasi penulis (12 April 2016)

II.4 Tips Penggunaan Bahan Kain Kerudung

Menurut Ina Binandari, seorang hijab expert Elzatta di akun twitternya menuliskan beberapa tips memilih bahan kain untuk para wanita berhijab. yaitu sebagai berikut :

 Untuk wanita yang sering berpergian atau traveller, bahan katun sangat baik karena memiliki daya serap yang tinggi, sehingga kulit kepala tidak akan terlalu berkeringat. Dari website Zoya (2016), bahan spandex, dan jersey juga baik untuk digunakan saat musim panas, karena dapat menyerap keringat dengan baik. Terlebih karena biasanya kain ini digunakan untuk kerudung instan atau bergo, maka kain ini juga baik digunakan saat olahraga karena selain mudah


(32)

20

menggunakannya, mudah merapihkannya, serta dapat menyerap keringat dengan baik, dan kain akan cepat kering sehingga tidak akan membuat kulit kepala lembab.

 Bahan satin memiliki karakter berkilau, meskipun agak sulit di kreasikan karena beberapa ada yang kaku, lentur, dan licin, namun menurut Ina Binandari (tribun lampung, 2016) kain yang mengkilap seperti satin, kashmir dan sutra dapat memberi kesan mewah kepada penggunanya ,karenanya kain ini sangat cocok digunakan ke acara-acara resmi atau pesta.

 Sifon, hycon, dan voile sangat nyaman digunakan karena konstruksi tidak rapat, tapi tidak transparan, juga mudah dikreasikan karena bahan tidak licin. Maka, kain ini cocok untuk digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti pergi ke kampus atau kantor atau bahkan untuk jalan-jalan.

 Tekstur kain ceruti yang elastis, jatuh dan agak kasar dapat memberikan kesan mewah dan elegan. Dapat digunakan untuk kreasi kerudung pesta.

 Ima memiliki tekstur, dengan kain yang agak mengkilap, dan bahan kain yang kaku, akan memberi kesan rapih kepada pengguna. Maka kain ini baik digunakan untuk kegiatan formal seperti kantor atau kuliah. Namun karena kain agak tebal, lebih baik kain ini digunakan untuk kegiatan di dalam ruangan.

 Kashmir adalah kain yang tebal, lebih baik tidak digunakan saat cuaca panas karena jelas akan membuat pengguna cepat berkeringat.

 Twist adalah kain yang tidak terlalu tebal, dan tidak transparan. Biasa digunakan untuk kerudung instan atau bergo berukuran besar. Dengan model kerudung instan, maka kerudung dengan kain ini akan cocok digunakan untuk acara santai dan ketika menghadiri pengajian, dimana biasanya para muslimah yang hadir menggunakan kerudung yang tidak bermodel atau dililit.

 Viscose agak tebal, namun lembut. Lebih baik tidak digunakan untuk aktifitas diluar ruangan atau ketika cuaca panas. Namun karena kain ini bertekstur, dengan kerutan-kerutan seperti kain kusut, memberikan kesan santai namun rapih, sehingga sering digunakan ketika pergi jalan-jalan seperti ke mall.


(33)

21 II.5 Tips Perawatan Kain Kerudung

Kain kerudung memiliki banyak jenis kain, setiap kain memiliki tekstur dan ketebalan yang berbeda-beda. Berbeda bahan kain yang digunakan tentu berbeda pula perlakuan terhadap kain tersebut. Menurut Ina Binandari, kain kerudung dapat terlihat awet bila di rawat dengan benar. Ia memberikan beberapa tips mencuci dan merawat kain kerudung sebagai berikut:

 Bahan kerudung seperti ceruti, paris, dan satin hanya perlu di cuci ringan (bila menggunakan mesin cuci), atau direndam saja dengan sedikit deterjen untuk membersihkannya. Menyetrika suhu setrika yang digunakan adalah suhu paling rendah agar warna awet.

 Bahan kain seperti katun harus di cuci terpisah dengan bahan kain yang berbahan keras atau tebal, agar kain tidak cepat berbulu dan warnanya tidak cepat pudar.  Kerudung dengan bahan paris, dan sifon memiliki keunggulan yaitu salah satunya

kain ini cepat kering. Sehingga tidak perlu di masukan ke dalam mesin pengering setelah mencucinya. Cukup di jemur saja.

 Bahan kain sutera, harus dicuci dengan sabun bayi. Kemudian harus dijemur di tempat yang teduh agar kain tidak menguning.

 Kerudung dengan bahan jersey sebaiknya dicuci dan diperas dengan tangan. Jersey dan spandex sebaiknya tidak dicuci di mesin dan dijemur dalam keadaan yang sangat basah, karena hal-hal tersebut dapat membuat kain melar.

 Bahan kain sutera, dan rayon, harus disetrika dengan suhu sedang.

 Kerudung sebaiknya disimpan dengan cara digantung. Atau kerudung digulung atau dilipat dan disimpan di tempat yang kering.


(34)

22

Sedangkan untuk kerudung kashmir, memerlukan perawatan tertentu. Berikut tips-tips perawatan kain kashmir dari Kompas (2013) :

 Mencuci menggunakan air hangat. Jangan mencuci kain kashmir dengan menggunakan mesin cuci, karena dapat merusak serat kain.

 Cuci dengan gerakan melingkar selama 2 hingga 5 menit, untuk menghindari perubahan bentuk, kusut, melar, atau benang tersangkut.

 Hindari membilas kashmir di bawah air mengalir, karena akan membuat kain melar.

 Peras dengan lembut dengan cara melipatnya menjadi persegi kecil, kemudian tempatkan di sisi ember lalu tekan-tekan hingga air di dalam kain keluar.

II.6 Opini Masyarakat Mengenai Bahan Kain Kerudung

Kondisi wanita yang menggunakan kerudung saat ini ternyata banyak yang mengalami masalah ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Masalah yang dihadapi wanita yang menggunakan kerudung ternyata tidak hanya gerah saja. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi wanita yang menggunakan kerudung, penulis menanyakan opini masyarakat mengenai kerudung yang sering mereka pakai, dan masalah apa yang mereka alami selama menggunakan kerudung ketika seharian melakukan kegiatan. Berdasarkan hasil kuisioner online mengenai pengetahuan wanita berhijab tentang kerudung yang telah diisi oleh 50 wanita, di temukan hasil sebagai berikut:


(35)

23

Gambar II.18: Kuisioner Online Sumber: Data Kuisioner  37 responden tidak mengetahui istilah khimar.

 23 responden memiliki masalah gerah, kepala berkeringat, hingga rambut rontok. Kemudian sekitar 12 responden mengalami masalah kerapihan, 6 responden sering kehilangan jarum pentul atau peniti, dan bros. 9 responden tidak memiliki masalah.

 26 responden mengalami masalah seperti salah membeli kain karena tidak tahu nama bahan kain yang dicari.

 47 responden menjawab perlu adanya informasi mengenai bahan kain kerudung bagi para wanita muslimah yang ingin belajar berhijab.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa para wanita berhijab mengalami masalah terlebih pada kulit kepala. Menurut Siregar (seperti yang dikutip Nuraini, 2012), Masalah pada kulit kepala wanita merupakan masalah yang penting bagi wanita, karena berhubungan dengan rambut yang merupakan mahkota bagi wanita. Bagi wanita yang berhijab, rambut adalah salah satu aurat yang harus ditutupi dari pandangan kaum pria yang bukan muhrimnya. Tapi bukan berarti kesehatan rambut tidak dijaga. Wanita berhijab perlu memperhatikan kesehatan rambut dan menjaganya, karena sudah menjadi kewajiban manusia untuk menjaga apa yang telah


(36)

24

dititipkan oleh Tuhan. Termasuk rambut, bila rambut terus ditutupi selama sehari penuh maka permukaan kulit kepala akan lembab dan kepanasan sehingga dapat menimbulkan masalah pada rambut.

Menurut Haryani (seperti yang dikutip Nuraini, 2012) wanita yang berhijab sering mengalami masalah kulit kepala seperti berkeringat, berminyak, ketombe, rambut bercabang, hingga kering dan rontok, salah satunya disebabkan karena proses penguapan tubuh melalui kulit kepala terganggu karena terhalang kain kerudung

selama sehari penuh.

Seorang mahasiswi STIKES Payung Negeri Pekanbaru bernama Dina Nur Ayu Putri melakukan penelitian mengenai siswi kelas X SMA Negeri 2 tulang Kabupaten Siak. Dari 15 sampel siswi berjilbab, didapatkan 5 orang mengetahui tentang kesehatan rambut, sedangkan 10 siswi lainnya belum mengetahui. Mereka menggunaan kerudung dari pagi hingga sore, sehingga mengalami masalah seperti rambut lembab, dan tidak ada udara yang masuk ke dalam pori-pori kulit kepala (Nuraini.2012). Hal inilah yang menjadi penyebab masalah rambut seperti ketombe, rambut kering, bercabang, hingga rontok.

Kemudian dari hasil kuisioner kedua yang disebarkan di beberapa tempat umum di Bandung kepada 50 responden, didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar II.19 : Kuisioner 2 Sumber : Data Kuisioner


(37)

25  16 responden menjawab ya, 25 kadang mereka merasa gerah saat memakai

kerudung, dan 9 responden tidak pernah merasa gerah.

 13 responden menyatakan bahwa kulit kepala mereka berkeringat, dan gatal ketika mengenakan kerudung, dan 27 responden menjawab kadang-kadang mengalami keringat dan gatal.

 20 responden menjawab kadang hal tersebut mengganggu kenyamanan aktivitas, sedangkan 8 responden menyatakan hal itu mengganggu kenyamanan beraktivitas.  30 responden mengalami kerontokan rambut, dan 7 responden kadang-kadang

mendapati rambutnya rontok.

 15 responden menyatakan bahwa masalah-masalah seperti gerah dan berkeringat hingga rambut rontok disebabkan karena kesalahan dalam pemilihan kain kerudung. Sedangkan 15 responden lainnya mengaku masih ragu-ragu penyebab dari masalah-masalah tersebut.

Kemudian dari segi masalah-masalah lain yang mungkin mengganggu kenyamanan saat akan membeli kain kerudung, maka penulis menanyakan masalah apa yang di alami ketika responden mencari bahan kain kerudung. Dari pertanyaan tersebut didapati hasil sebagai berikut:

 7 responden menjawab kesulitan mencari bahan kain karena penjualnya tidak mengenal bahan kain yang di cari.

 24 responden mengalami kesulitan mencari bahan kain, karena mereka tidak tahu nama bahan kain yang dicari.

 21 responden mengaku salah membeli kain kerudung karena tidak tahu teksturnya licin, atau tidak.

 15 responden menjawab setelah membeli kain kerudung, ketika digunakan ternyata kerudung terasa panas ke kulit kepala atau tidak nyaman.


(38)

26

Penulis menanyakan kepada para responden apakah mereka pernah melihat informasi mengenai bahan kain kerudung dan dimana mereka melihatnya. Hasilnya sebagai berikut:

Gambar II.20 Informasi tentang bahan kain Sumber : Data Kuisioner

 19 responden menjawab mendapat informasi mengenai bahan kain dari internet dan instagram.

 30 responden menjawab belum pernah melihat informasi mengenai bahan kain  1 responden menjawab dari acara TV.

Maka dapat disimpulkan, bahwa informasi mengenai bahan kain kerudung masih minim, sehingga terjadi masalah ketika para responden akan membeli kain kerudung.

II.7 Resume dan Solusi

Kerudung merupakan bagian dari kebutuhan pokok sandang atau pakaian muslimah. Pakaian adalah kebutuhan utama yang berfungsi selain sebagai penutup aurat, namun juga sebagai pelindung tubuh dari kotoran, debu, dan lain-lain. Pakaian juga digunakan untuk mendukung kenyamanan manusia dalam melaksanakan berbagai aktifitas.


(39)

27

Kerudung kini menjadi bagian dari fesyen wanita Indonesia, banyak wanita muslimah yang mulai tertarik menggunakan kerudung. Namun banyak wanita muslimah yang baru belajar menggunakan kerudung mengalami masalah-masalah seperti gerah, sulit menentukan kain yang nyaman untuk kegiatan mereka, kesulitan membeli karena tidak tahu nama dan tekstur bahan kain, dan kerudung yang susah rapih. Beberapa masalah ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan wanita muslimah tentang bahan kain kerudung. Beberapa kain kerudung memiliki tekstur yang sekilas hampir serupa, dan beberapa kain lebih licin dari yang lainnya. Maka dibutuhkan solusi berupa pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan wanita muslimah terhadap bahan kain, lengkap dengan contoh kainnya, didampingi dengan ilustrasi, serta tips-tips penggunaan kain kerudung yang tepat untuk kebutuhan kegiatan muslimah dari hijab expert. Sehingga wanita muslimah yang baru belajar berhijab dapat merasakan teksturnya dan membedakan sendiri jenis-jenis kain tersebut, dan mengetahui informasi tentang pentingnya memilih jenis kain agar kesehatan rambut tidak terganggu, serta mendapat referensi dalam menentukan kain yang akan digunakan sesuai dengan kegiatannya.


(40)

28 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang dibuat adalah dengan menyajikan informasi mengenai beragam bahan kain yang digunakan untuk kerudung wanita muslimah, serta kelebihan dan kekurangan juga karakteristik dari tiap-tiap kain, kemudian waktu yang tepat untuk penggunaannya dalam kegiatan-kegiatan tertentu.

Untuk itu, solusi dibuat dengan menggunakan media yang di dalamnya terdapat informasi mengenai bahan kain khimar beserta contoh dari bahan-bahan kain yang dibuat dalam bentuk buku eksklusif mengenai bahan kain khimar, yang berisi informasi mengenai pengaruh penggunaan kain khimar terhadap kesehatan kulit kepala, kemudian informasi mengenai karakteristik dari setiap bahan kain, tips-tips penggunaan kain-kain tersebut sesuai dengan kegiatan wanita muslimah, dan tips-tips perawatan kain-kain kerudung dari hijab expert. Informasi berupa teks, didampingi dengan ilustrasi, dan foto untuk tips-tips penggunaan khimar.

III.1.1 Khalayak Sasaran

Agar pesan dapat tersampaikan, maka segmentasi untuk target sasaran pemberian informasi perlu ditentukan, yaitu sebagai berikut:

 Demografis

- Wanita muslimah yang baru menggunakan kerudung atau belajar berhijab - Kalangan menengah ke atas dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun - Berlatar belakang pendidikan S1 atau sudah bekerja

- Tingkat konsumsi atau pengeluaran belanja yang tinggi.

 Geografis

Daerah perkotaan di Indonesia yang memiliki jalur distribusi perdagangan buku yang luas.


(41)

29  Psikografis

- Wanita muslimah yang memiliki perhatian besar terhadap penampilan diri dan fesyen khususnya fesyen hijab.

- Wanita muslimah yang memiliki ketertarikan terhadap fesyen terlebih fesyen hijab.

- Wanita muslimah yang memiliki tuntutan untuk selalu tampil rapih baik di tempat kerja, atau universitas.

Insight

Hope : Para wanita muslimah ingin kesehatan rambutnya tetap terjaga, dan tampil cantik

Myth : Kepala terasa gerah dan kulit kepala berkeringat karena tidak terbiasa menggunakan kerudung.

Hidden Truth : Kulit kepala merupakan tempat proses penguapan sisa metabolisme tubuh. Terhalangnya proses penguapan oleh kain kerudung terlebih pada saat cuaca panas menyebabkan kulit kepala berkeringat hingga berketombe.

Behaviour : Wanita muslimah sering melihat tutorial dan fesyen terbaru hijab dan kerudung, dan membeli kerudung secara online di media sosial.

Essence : Membuat informasi mengenai kain kerudung

menggunakan media fisik yaitu buku untuk dapat menyertakan contoh kainnya agar wanita muslimah dapat melihat dan merasakan perbedaan karakteristik tiap kain.

Adanya perbedaan rentang usia pada target sasaran sehingga ada perbedaan pada kegiatan wanita usia remaja dan dewasa awal. Namun kedua target sasaran memiliki kesamaan minat terhadap tren terhadap fesyen hijab. Berikut adalah tabel consumer journey dari kedua target sasaran.


(42)

30

Tabel III.1 Target Sasaran Sumber: Observasi Penulis

Remaja Akhir (18-20 tahun) Dewasa Awal (21-24 tahun)

 Menghabiskan waktu di sekitar

lingkungan universitas,

menghadiri seminar, pengajian, atau berkumpul bersama teman.  Mulai mencari pengalaman

yang berbeda dari lingkungan sekitar mereka seperti pergi berkemah, travelling, mendaki

gunung, atau mengikuti

kegiatan komunitas.

 Memilih tempat seperti mall, cafe, atau restoran untuk berkumpul dengan teman, biasanya yang memiliki fasilitas wi-fi

 Lebih sering menggunakan ponsel pintar dan aktif di sosial media seperti facebook, instagram, atau path.

 Sering melihat tren fesyen hijab dan kreasi kerudung baik buku atau video.

 Lebih menyukai penyajian informasi menggunakan bahasa yang terkesan santai

 Menghabiskan waktu di kantor.  Memilih tempat seperti cafe,

foodcourt, mall, berkumpul

bersama teman atau

membicarakan bisnis dengan klien.

 Menggunakan ponsel pintar untuk mencari informasi ataupun aktif di sosial media dan komunikasi dengan rekan kerja.

 Biasanya membeli barang di online shop.

 Dapat mencerna informasi dalam bentuk tulisan, atau gambar, dengan headline yang menarik.

 Dengan tanggung jawab dan profesionalitas yang dituntut di tempat kerja, maka penampilan juga menjadi perhatian utama agar selalu tampak rapih dan terlihat profesional.

 Berlangganan majalah atau katalog

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kalangan target sasaran gemar menggunakan media sosial, baik facebook, twitter, instagram, dan lain-lain. Kegiatan seperti melihat tutorial dan fesyen hijab bahkan untuk belanja sebagian


(43)

31

besar dilakukan dengan media sosial. Kemudian keduanya banyak menghabiskan waktu di lingkungan formal yaitu kantor atau kampus.

III.1.2 Strategi Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan informasi, gagasan, emosi baik berupa teks, visual maupun verbal. Agar pesan dapat tersampaikan kepada target, maka dibutuhkan sebuah strategi untuk mengkomunikasikan produk kepada khalayak target. Adapun strategi pendekatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

 Pendekatan verbal menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari, atau bahasa Indonesia tidak baku.

 Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa menyindir

 Pendekatan materi dilakukan dengan mendeskripsikan sebab dan akibat dari kesalahan penggunaan khimar dan memperlihatkan contoh dari penggunaan kain khimar yang baik melalui pendekatan fesyen dengan foto model.

 Bersifat santai atau akrab

Kemudian strategi komunikasi yang akan dilakukan adalah strategi komunikasi menggunakan model Laswell, yaitu:

 Who

Mandatory: Elzatta

Elzatta merupakan salah satu perusahaan fesyen hijab di Indonesia. Telah mensponsori banyak film-film religi dengan pakaian muslimnya.

 Says What

Pesan yang akan disampaikan adalah ketika khalayak sasaran merasa gerah ketika menggunakan khimar, sebaiknya tidak diabaikan karena dapat merusak kesehatan rambut dan kulit kepala. Kain khimar ada beragam jenisnya, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan ketika digunakan. Tujuan dari pengenalan mengenai bahan kain khimar adalah agar para wanita muslimah mulai peduli


(44)

32

terhadap penampilan, dan kesehatan rambut dan kulit kepala dengan mengenal bahan kain yang cocok untuk digunakan pada kegiatan-kegiatan tertentu.

 To Whom

Khalayak sasaran adalah remaja akhir hingga dewasa awal dimana pada usia tersebut, mereka telah melepas seragam dan mulai menjelajahi fesyen dengan gaya yang mereka sukai. Pada usia tersebut juga banyak wanita muslimah yang mulai tertarik untuk menggunakan khimar dan mengikuti fesyen hijab. Karena itu wanita muslimah denagn rentang usia tersebut cocok untuk menjadi target pemberian informasi mengenai bahan kain khimar.

 In Which Channel Buku Katalog

Katalog adalah buku yang memuat informasi mengenai dokumen tentang suatu produk atau beberapa produk. Namun katalog tidak hanya berisi tentang dokumen mengenai produk-produk saja tapi juga dapat digabung dengan pembahasan seputar produk tersebut atau masalah yang berkaitan dengan produk tersebut. Wanita kalangan remaja akhir hingga dewasa awal umumnya menyukai buku-buku khususnya novel dan fesyen. Buku fesyen dapat berupa majalah maupun katalog produk kecantikan dan fesyen pakaian, sehingga media ini dianggap cocok untuk target sasaran.

Media pendukung: flyer, pembatas buku, pin, stiker, facebook, poster, online poster, X-banner, spanduk, gantungan kunci.

 With What Effect

Menambah pengetahuan target sasaran mengenai khimar bertujuan agar para wanita muslimah Indonesia lebih peduli terhadap kesehatan dan penampilannya, sehingga para wanita muslimah lebih menjaga kesehatan kulit kepala dan rambutnya.

Strategi komunikasi yang akan dilakukan adalah melalui pendekatan verbal, dan pendekatan visual. Konsep pendekatan verbal dan visual yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:


(45)

33 III.1.2.1 Pendekatan Verbal

Penyajian informasi mengenai bahan kain kerudung dapat menggunakan pendekatan verbal berupa deskripsi didampingi dengan visual yang dapat menggambarkan informasi yang di sajikan mengenai penggunaan kain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia tidak baku, seperti bahasa pergaulan sehari-hari, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk beberapa istilah. Pemilihan bahasa ini dimaksudkan agar target sasaran merasakan adanya keakraban dari pemberi informasi, sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh target.

Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa sindiran, karena umumnya kalangan masyarakat pengguna media sosial pada rentang usia yang dimaksud tertarik dengan sesuatu yang terkesan menyindir, hal ini dapat dilihat dari jenis postingan di media sosial yang banyak di kongsi atau disukai wanita dengan kalangan usia tersebut. Gaya bahasa menyindir dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang tidak baku, misalnya “yakin panas dan gerah boleh dicuekin gitu aja?” akan memberi kesan komunikasi langsung antara pemberi pesan dengan

pembaca.

Kemudian unsur visual dibutuhkan untuk menambah ketertarikan target terhadap informasi yang disajikan, serta dapat digunakan untuk menjelaskan informasi yang ada agar lebih mudah dipahami.

III.1.2.2 Pendekatan Visual

Elemen visual pada suatu buku biasanya terdiri dari teks, foto dan ilustrasi. Fesyen berhubungan dengan penggunaan sesuatu pada kehidupan manusia baik berupa pakaian, interior rumah, gaya hidup, dan lain-lain, fesyen tidak terlepas dari tren atau apa yang sedang banyak diminati oleh khalayak target sasaran. Pendekatan visual yang digunakan dalam perancangan informasi bahan kain kerudung ini menggunakan visual berupa ilustrasi doodle atau sketsa dengan warna-warna yang cenderung terdapat dalam mode pakaian vintage atau shabby-chic, atau warna pucat atau kusam. Shabby dalam bahasa Inggris berarti “lusuh”


(46)

34

dan chic berarti elok atau cantik. Gaya ilustrasi tersebut dipilih, karena kedua gaya ilustrasi ini sedang banyak diminati wanita di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya buku best seller yang menggunakan gaya ilustrasi seperti berikut.

Gambar III.1 : Fashion Sketches Sumber : http://img01.deviantart.net /41cd/i/2008/289/7/d/fashion_sketches_1

_by_kirynism.jpg

Gambar III.2: doodle style hijab Sumber : Yuk! Berhijab

Gambar III.3 : Doodle Sumber : My Colorful Diary

Gambar III.4 : Fashion Sumber :

https://image.freepik.com/free-

vector/evening-dress-fashion-sketch_23-2147493472.jpg

Kemudian digunakan fotografi untuk halaman mengenai contoh penggunaan bahan kain kerudung dengan kergiatan wanita muslimah sehari-hari. Penggunaan fotografi dimaksudkan agar ada kejelasan bahan kain yang digunakan pada visual.


(47)

35

Logo pada sampul mengunakan pola yang sering digunakan dalam fesyen shabby-chic, menggunakan lingkaran yang mengelilingi siluet kepala wanita dengan khimar dan garis putus-putus pada logo, agar mengesankan motif jahitan pada kain. Nuansa fesyen shabby-chic biasanya memiliki latar atau background yang dihiasi dengan banyak motif seperti bunga, atau objek lainnya.

Gambar III.6 : style shabby-chic

Sumber : https://image.freepik.com/free-vector/shabby-chic-style-background_62147505897.jpg

Gambar III.7 : Shaby-chic style Sumber :


(48)

36 III.1.3 Mandatory

Perancangan media informasi bahan kain khimar untuk wanita muslimah akan bekerja sama dengan beberapa pihak yang mendukung perancangan dari awal hingga produksi. Pihak-pihak tersebut salah satunya adalah sebuah perusahaan fesyen hijab dan pakaian muslim di Indonesia. Perusahaan Elzatta adalah perusahaan produk pakaian muslim dan muslimah yang telah banyak mensponsori film Indonesia, dan menjadi sponsor dalam sejumlah event-event yang bernafaskan islami.

III.1.4 Strategi Kreatif

Sebuah informasi dapat disampaikan dengan beragam media. Baik media cetak maupun digital. Namun untuk menyampaikan informasi mengenai sebuah objek yang akan digunakan langsung oleh target sasaran, dengan perbedaan karakteristik pada setiap objek seperti kain dibutuhkan keterlibatan indera peraba, maka media yang menyampaikan informasi hanya dengan tulisan dan foto atau ilustrasi belum cukup untuk menjelaskan perbedaan karakteristik seperti tekstur, tebal atau tipis dari beberapa objek dalam informasi tersebut. Maka penulis memilih media informasi berupa fisik atau cetak yaitu buku. Buku adalah media yang dapat memuat beragam informasi dengan bentuk fisik yang dapat disentuh, sehingga buku dapat digunakan sebagai media informasi yang melibatkan indera peraba dari target untuk penyampaian informasi yang lebih efektif. Media buku biasa digunakan sebagai media untuk dokumentasi mengenai sebuah karya seni atau produk dari industri.

Didalam buku terdapat beragam informasi yang disajikan dengan tata letak yang sederhana, didampingi garis pembatas antara kolom atau teks dengan visual yang sederhana namun tetap berkesan feminim.

Dari strategi kreatif ini, kemudian penulis mengembangkan isi buku menjadi beberapa poin besar seperti berikut:


(49)

37  Pendahuluan

Apa Itu Khimar? (definisi khimar)

- Ayat-ayat Al Qur’an mengenai khimar - Perbedaan Khimar, Jilbab, dan Hijab - Jenis-jenis Khimar

- Masalah kepala gerah, dan gatal - Masalah Khimar yang sulit dirapihkan  Bahan Kain Khimar

- Dampak kesalahan penggunaan bahan kain

- Contoh bahan kain dan penjelasannya (menjelaskan tekstur serta tebal kain-kain tersebut)

- Tips-tips perawatan bahan kain (dengan ilustrasi step-by-step)

Tips-tips Penggunaan Bahan Kain (waktu penggunaan untuk kegiatan sehari-hari)

- Khimar untuk olahraga atau kegiatan outdoor - Khimar untuk jalan-jalan

- Khimar untuk kegiatan formal seperti kantor atau kuliah - Khimar untuk pesta

- Khimar untuk kegiatan religi formal seperti komunitas pengajian, dan lain-lain.

Untuk merancang informasi yang dapat menarik perhatian target sasaran maka diperlukan strategi kreatif yang baik. Adapun strategi kreatif lainnya sebagai berikut :

Copywriting

Copywriting dibutuhkan untuk menentukan judul dari buku, kemudian tagline, dan lain-lain. Copywritting berasal dari keywords yang telah dipilih yaitu khimar yang menjadi objek informasi yang akan disampaikan. Kemudian key word dapat dijabarkan dalam mind map seperti berikut:


(50)

38

Bagan III.2 Mind Mapping Key Words. Sumber : Dokumen penulis.

Dari penjabaran mind map di atas, dapat ditarik beberapa key word yang akan digunakan untuk membuat judul, tagline, dan sebagai referensi visual adalah

“khimar”, “girly”,“kesehatan”, dan “fashion”.

Key Visual

Setelah membuat mind map dari objek, beberapa keywords yang dipilih yaitu

“khimar”, “girly”, “kesehatan”, dan “fashion” dapat dibuat key visual sebagai referensi untuk merancang media buku, key visual dapat digunakan sebagai acuan untuk elemen-elemen visual yang akan digunakan. Key visual yang akan digunakan dari key words yang telah dipilih, yaitu sebagai berikut:


(51)

39

Gambar III.8: Khimar Sumber :

http://alesahijab.com/wp- content/uploads/2015/12/sayra-jilbab-jaguar-pet-mint.jpg

Gambar III.9 : Fashion doodle Sumber :

http://previews.123rf.com/ima ges/glorcza/glorcza1211/glorc

za121100008/16246321-

doodle-fashion-images-Stock-Vector.jpg

 Judul Buku

Judul merupakan bagian penting dalam sebuah perancangan buku. Karena judul mewakili konten suatu buku. Dalam perancangan buku tentang khimar untuk

wanita muslimah ini, penulis memilih kata “Khimar” sebagai judul buku. Karena

kata khimar merupakan bahasan utama dari buku ini.

Gambar III.10.: Judul buku Sumber : dokumentasi pribadi

Tagline

Kemudian tagline menggunakan bahasa inggris dari kata kunci “kerudung”,

“sehat”, dan “fashion”. Sehingga menghasilkan tagline “Cover up! Healthy and Stylish”. Bahasa inggris digunakan karena kalangan menengah ke atas telah mengerti dan dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai bagian dari bahasa pergaulan mereka.


(52)

40  Pemanfaatan Multiindera

Pada bab “Bahan Kain Khimar” akan dibuat informasi singkat mengenai tiap-tiap bahan kain yang digunakan untuk membuat khimar. Agar target dapat menerima informasi mengenai fisik suatu produk seperti tekstur, tebal, licin, dan lain-lain maka dibutuhkan pemanfaatan multi indera yaitu visual dan indera peraba untuk merasakan perbedaan karakteristik setiap kain. Maka pada bab ini, kain akan di sertakan dalam tiap-tiap halaman dengan cara ditempel dan di simpan dibalik halaman.

Gambar III. 11 : tekstur kain kashmir Sumber : dokumentasi penulis

III.1.5 Strategi Media

Media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium secara harafiah berarti perantara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) media berarti suatu perantara untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan . Dalam distribusi suatu karya, diperlukan karya sebagai media utama yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi, dan media pendukung yang berfungsi sebagai pengenalan atau pengingat kepada media utama tersebut. Perancangan buku informasi bahan kain khimar ini, akan digunakan media utama dan beberapa media pendukung diantaranya:

a. Media Utama - Buku

Media buku dipilih dengan karena buku adalah media informasi yang masih diminati berbagai kalangan usia maupun status sosial, mudah didapat, memuat informasi yang lebih banyak, dan dapat memuat objek


(53)

41

dalam bentuk fisik atau dapat disentuh. Wanita terlebih kalangan remaja akhir sering ke toko buku untuk mencari buku-buku referensi untuk tugas atau buku-buku novel dan tutorial untuk hiburan, sedangkan wanita dewasa awal biasanya mencari buku-buku fashion, tutorial, katalog atau majalah.

- Box

Box berfungsi untuk melindungi buku agar tidak mudah rusak, terlebih untuk ditoko, box dapat berfungsi sebagai pelindung agar buku tidak di baca oleh pengunjung sebelum buku dibeli.

b. Media Pendukung

Untuk mendukung media utama dalam pemasarannya, dibutuhkan beberapa media promosi yang berfungsi sebagai pemberitahu atau pengingat untuk menarik minat target sasaran mengenai buku Bahan Kain Khimar. Beberapa media pendukung yang akan digunakan antara lain.

- Poster

Poster dapat berperan sebagai media promosi atau pengenalan buku, dipilih karena poster merupakan media promosi yang masih banyak digunakan, dapat ditempel di tempat umum dan masih terlihat dari jauh namun tidak terlalu banyak memakan tempat. Poster akan dicetak dengan ukuran A2 agar poster mudah dilihat oleh target sasaran, dan akan disebarkan dalam bentuk cetak dan digital. Poster yang dicetak dapat ditempelkan pada mading universitas, kantor, pada kaca jendela mini market atau kafe, dan toko buku. Sedangkan poster digital dapat di sebarkan melalui media facebook atau pada website elzatta dan mizan. Poster cetak akan berfungsi sebagai teaser dari buku, karena nya poster cetak akan menggunakan copywriting dengan gaya bahasa yang menyindir dengan tujuan menyinggung target hingga menimbulkan rasa penasaran target sasaran. Sedangkan poster online berupa poster yang beridi informasi dan kontak pemesanan.


(54)

42

- Media sosial (Facebook)

Internet merupakan media yang paling mudah di akses target sasaran. Pemberian informasi mengenai produk dapat dilakukan dengan mudah dengan adanya media sosial. Facebook digunakan sebagai media promosi pada tahap pengenalan hingga pengingat dengan memposting teaser hingga promo buku dan pre-order atau memesan buku lewat facebook, karena facebook merupakan media sosial dengan peminat tertinggi di Indonesia. Hampir semua orang menggunakan facebook. Promosi pada facebook pun sangat mudah. Dengan membuat fans page, informasi yang di posting akan terus muncul di timeline setiap pengguna facebook selama fans page tersebut ada.

- X-Banner

X-Banner dipilih sebagai media pendukung untuk informasi. Digunakan untuk memberi keterangan mengenai buku dan manfaat dari buku kepada khalayak. X-Banner dapat dipasang di tiap toko buku yang menjual buku Khimar, juga dapat dipasang di samping stand atau meja yang menjual buku khimar.

- Spanduk

Di setiap toko buku, buku akan dipajang di sebuah meja diantara meja-meja buku yang lainnya. Maka agar perhatian target dapat tertarik, spanduk dapat digunakan untuk menghias meja, sehingga target dapat melihat letak buku bahkan dari jauh. Spanduk dapat berisi informasi mengenai buku dan ukurannya yang besar dapat membuat letak buku di toko mudah diketahui.

- Pembatas buku

Pembatas buku akan menjadi media reminder. Pembatas buku akan menjadi merchandise yang disatukan dengan buku.


(55)

43

- Gantungan kunci

Gantungan kunci digunakan sebagai media reminder yang dipilih berdasarkan consumer journey. Dari consumer journey dapat dilihat bahwa kedua target sasaran menghabiskan waktu lebih banyak diluar rumah. Maka ketika meninggalkan rumah, umumnya masyarakat akan mengunci kamar, atau rumahnya. Gantungan kunci juga dapat di gunakan untuk aksesoris tas.

- Flyer

Flyer dipilih untuk media informasi yang dibagikan di toko buku atau mall. Beberapa buku sering menggunakan flyer sebagai pemberi informasi promo buku dan kontak pemesanan.

- Pin

Pin dipilih karena wanita yang menggunakan kerudung biasanya harus menyematkan bross, peniti, atau pin agar kerudungnya tidak merosot, atau lepas. Pin dipilih karena target dengan kalangan usia remaja akhir hingga dewasa awal lebih banyak yang menggunakan pin daripada bross.

- Stiker

stiker dapat digunakan sebagai reminder, stiker dapat diberikan sebagai merchandise yang disertakan bersama pembatas buku di dalam buku.

III.1.6 Strategi Distribusi

Untuk penyebaran media, agar penyebaran dapat berhasil dibutuhkan strategi distribusi yang baik. Menurut kotler dan Armstrong (2000) distribusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau penyedia jasa atau produk dalam mengenalkan produk, penjualan, hingga mengingatkan khalayak terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, agar mudah didapatkan oleh khalayak sasaran. Pengenalan produk akan dilakukan satu bulan dan dua minggu sebelum peluncuran buku Khimar, dan pemberian informasi akan terus dilakukan hingga delapan bulan ke depan dengan waktu yang telah ditentukan sebagai berikut:


(56)

44

Tabel III.3 : Distribusi Sumber : Dokumentasi Penulis

III.2 Konsep Desain

Info tentang fesyen sangat erat dengan majalah, buku katalog produk atau tabloid. Namun kini banyak buku-buku biasa yang membahas tentang fesyen juga. Untuk menyesuaikan dengan apa yang sedang diminati wanita kalangan remaja hingga dewasa awal, maka konsep visual yang akan digunakan untuk buku informasi khimar menggunakan buku-buku fesyen yang termasuk dalam kategori best-seller dari beberapa toko buku. Format yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

III.2.1 Format Desain

- Ukuran

Orientasi untuk rancangan buku khimar ini adalah persegi dengan panjang buku 20 cm dan lebar buku 20 cm. Ukuran ini digunakan, karena buku-buku dan katalog mengenai fesyen saat ini menggunakan ukuran ini. Ukuran ini di sesuaikan dengan halaman yang akan diisi dengan contoh bahan kain.


(57)

45 II.2.2 Tata Letak (Layout)

Layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti misalnya huruf teks, garis-garis, bidang-bidang, gambar-gambar, dan sebagainya. (Edi Sudadi, 1986: h.118). Wanita Indonesia yang menyukai fesyen masih sering mencari informasi tentang fesyen dari majalah-majalah atau tabloid. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya majalah fesyen baik pakaian maupun gaya hidup. Maka layout yang akan digunakan dibentuk menyerupai majalah, yaitu menggunakan lebih dari satu gaya layout. Gaya layout yang akan digunakan adalah modern style, yaitu satu halaman hanya memiliki satu kolom yang memnjang saja, kemudian dapat digabung dengan halaman yang memiliki dua atau tiga kolom agar ada variasi dalam tampilan.

Style technical adalah style layout dimana layout memiliki banyak ruangan kosong atau menggunakan background putih untuk mengesankan kosong sehingga terkesan bersih dan modern sehingga perhatian pembaca akan lebih terfokus pada isi informasi (Kusrianto, 2007: h.291). Dengan margin 2 cm di sisi kiri dan 1 cm di sisi kanan, atas dan bawah. Margin ini dimaksudkan untuk menghindari adanya resiko tulisan terpotong saat proses produksi.

Gambar III. 12 layout technical Gambar III.13 : layout modern

Sumber : Simple Chic : Hijab for Sumber : Yuk! Berhijab (Felix Y. Campus Siauw)


(58)

46

Gambar III.14: contoh penerapan layout sumber : dokumentasi penulis

III.2.3 Huruf

Menurut Adi Kusrianto dalam bukunya Pengantar Studi Desain Komunikasi Visual, Typografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Typografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. (Kusrianto, 2007: h.190)

Font tidak terlepas dari elemen garis. yang digunakan untuk judul adalah font Arkana. Font ini termasuk font script/decorative dipilih karena memiliki garis lengkung yang dapat mengesankan lembut, luwes, dan anggun.


(59)

47

Font Malina termasuk ke dalam jenis font decorative. Font ini akan digunakan untuk tagline atau untuk bagian yang perlu ditekankan kepentingannya. Font ini bercorak seperti sapuan brush yang sangat identik dengan make-up wanita, sehingga jenis font ini cocok untuk buku atau teks bertema wanita baik dewasa maupun remaja.

kemudian font Arkana dan font Malina akan diaplikasikan pada sampul depan buku. Font Arkana hanya akan digunakan untuk judul. Sedangkan font Malina digunakan untuk tagline dan beberapa teks yang perlu penekanan yang terdapat pada isi buku.

Gambar III.15 : Contoh penerapan font pada sampul buku Sumber : Dokumentasi penulis


(60)

48

Gambar III.16 : contoh penerapan font Malina dengan kalimat penekanan. Sumber : dokumentasi penulis

III.2.4 Warna

Unsur visual terdiri dari beberapa elemen seperti garis, bidang, ruang dan warna. Menurut Junaedi, warna merupakan suatu mutu cahaya yag dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek-objek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia (Junaedi, 2003: h.14). Fesyen selalu berkaitan dengan tren atau apa yang sedang populer saat ini. Maka warna yang digunakan disesuaikan dengan apa yang sedang diminati para wanita muslimah Indonesia saat ini yaitu warna-warna shabby-chic. Warna-warna ini sebenarnya masih berkaitan dengan warna-warna vintage atau berkesan tua. Yakni warna-warna dengan value yang tidak 100%.

Gambar III.17: Shabby-chic Color Pallete Sumber : http://shabbychicdaydreams.com


(61)

49

Pada sampul, warna yang akan digunakan adalah warna pink. Warna pink memiliki kesan lembut, hangat, sensitif, dan sering digunakan untuk mewakili gender wanita (Sutton, 2004: h.22). Warna pink akan digunakan sebagai warna dasar sampul depan dan belakang.

Pada buku ini digunakan beberapa warna yang akan menjadi ciri khas atau warna utama dari produk, sehingga warna-warna berikut akan di aplikasikan ke media-media pendukung buku Khimar.

Gambar III.18 : color pallete untuk keseluruhan media Sumber : dokumentasi penulis

III.2.5 Ilustrasi

Setiap media informasi memiliki unsur visual seperti ilustrasi. Menurut Adi Kusrianto dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, Ilustrasi adalah gambar yang digunakan untuk menenrangkan atau menjelaskan sesuatu (2007: h.140 p.1).


(62)

50

Fesyen berkaitan dengan tren atau apa yang sedang banyak diminati oleh masyarakat tertentu, maka gaya ilustrasi yang digunakan juga disesuaikan dengan gaya ilustrasi yang sedang diminati oleh wanita saat ini yaitu gaya ilustrasi doodle, atau sketch.

Gaya ilustrasi doodle yang diambil adalah karakteristik garis pada ilustrasi doodle. Karena itu, beberapa garis seperti pada halaman bab, dibuat tidak rapih atau tidak lurus disesuaikan dengan gaya ilustrasi doodle. Sedangkan untuk ilustrasi lainnya seperti pada tips-tips perawatan kain, atau ilustrasi jenis-jenis khimar, akan digunakan gaya ilustrasi fashion sketch. Ilustrasi yang akan digunakan adalah sketsa fesyen yang lebih fokus pada pakaian, sehingga karakter wanita pada gambar tidak akan di gambar wajahnya dengan tujuan agar fokus pembaca tertuju pada kerudungnya.

Gambar III.19 : Fashion Sketches Sumber : http://img01.deviantart.net /41cd/i/2008/289/7/d/fashion_sketches

_1

_by_kirynism.jpg

Gambar III.20 : fashion sketch Sumber :

https://thumbs.dreamstime.com/z/sketc


(63)

51

Gambar III.21 : doodle hijab Sumber : Yuk! Berhijab

Gambar III.22 : fashion sketch black and white

http://image.shutterstock.com/z/stock-

vector-sketch-of-fashion-girl-dress-style-108114062.jpg

Gambar III.23: Doodle Sumber : My Colorful Diary

Gambar III.24 : Make Up Sketch Sumber : Brow It Up!


(64)

52

Gambar III.25: Contoh penerapan gaya ilustrasi dan warna pada karya Sumber : Dokumentasi penulis

Gambar III.26 : Contoh penerapan gaya ilustrasi Sumber : dokumentasi pribadi

III.2.6 Foto

Pada bab “tips-tips penggunaan khimar” berisi penjelasan dan tips-tips dari hijab expert mengenai penggunaan tiap kain khimar seperti tips berdasarkan waktu yang tepat untuk menggunakannya, atau kain-kain tertentu yang cocok digunakan untuk suasana formal, santai, dan lain-lain.

“ Fotografi berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan grafis yang berarti

gambar.” (Mulyanta, E. 2007).

Untuk memperlihatkan contoh penggunaan khimar ini, dapat digunakan foto dengan model yang menggunakan khimar dengan masing-masing bahan. Dalam foto yang diambil, terdiri dari satu orang model dengan kain khimar yang berbeda-beda pada tiap foto. Kain-kain tersebut di bagi menjadi lima kategori tema yang ditentukan berdasarkan kegiatan yang sering dilakukan para wanita


(65)

53

muslimah yang dilihat dari consumer journey. Kategori tersebut adalah suasana formal seperti kantor atau kampus, rekreasi, olah raga atau kegiatan outdoor, pesta, dan mengaji. Menurut Adimodel pada buku Lighting for Beauty, tata cahaya yang digunakan pada beauty photo biasanya menggunakan tata cahaya natural atau dengan memanfaatkan cahaya matahari agar hasil foto terlihat natural (Adimodel. 2009: h. 29, p.2).

Gambar III.27 : penggunaan khimar tema rekreasi Sumber : dokumentasi penulis

Gambar III.28 : penggunaan khimar tema kantor Sumber : dokumentasi penulis


(66)

54

Gambar III.29: penggunaan khimar tema pesta Sumber : dokumentasi penulis

Foto model biasa di lakukan dalam studio. Namun pada buku ini pengambilan foto menggunakan background outdoor, indoor, dan satu warna. Hal ini dimaksudkan agar ada variasi terhadap tampilan foto.


(1)

67 Gambar IV. 12: rancangan x- banner

Sumber : dokumentasi penulis.

 Spanduk

Spanduk yang di cetak adalah spanduk untuk dipasang di stand atau meja tempat buku dijual di toko buku. Spanduk dapat berfungsi sebagai penarik perhatian target ditoko. Di cetak dengan bahan flexi (cina) berukuran 1m x 2,5 m. Namun desain yang sama dapat disesuaikan dengan tinggi meja yang digunakan di tiap toko buku. Spanduk di bagi menjadi tiga wilayah. Wilayah kiri berisi informasi buku, wilayah kanan logo , judul, dan tagline yang dibuat dengan ukuran besar untuk menarik perhatian. Dan wilayah putih pada bagian bawah untuk menyimpan keterangan mandatori dan penerbit.


(2)

68 Gambar IV.13 : rancangan spanduk

Sumber : dokumentasi penulis

Facebook

Facebook digunakan karena facebook merupakan media sosial dengan minta tertinggi. Pada minggu pertama visual teaser dari poster dapat di post agar dapat diiklan kan oleh facebook. Menggunakan logo buku Khimar sebagai photo profile. Sedangkan cover photo menggunakan layout latar yang sama dengan sampul buku, dengan warna hijau tosca agar ada variasi warna dengan judul Khimar tepat di tengah cover agar terlihat jelas.


(3)

69 Gambar IV.14 : tampilan wall facebook

Sumber : dokumentasi penulis

Online Poster

Online Poster akan di post di laman facebook Khimar, pada twitter dan website Elzatta, dan website Mizan sebagai informasi promo buku dan hadiah. Orientasi Online poster adalah horizontal berukuran A4. Orientasi horizontal diambil karena sering digunakan pada poster dan banner pada website atau media sosial.

Gambar IV.15 : online poster Sumber : dokumentasi penulis

Flyer

Flyer di rancang dengan ukuran 20cm x 8,5cm. Ukuran ini adalah ukuran yang paling umum digunakan untuk flyer. Desain akan dibuat sama dengan desan X-Banner. Digunakan untuk disebarkan di sekitar toko buku untuk informasi buku dan kontak pemesanan


(4)

70 Gambar IV.16 : flyer

Sumber : dokumentasi penulis

Merchandise

Merchandise digunakan sebagai media reminder atau pengingat agar target masih ingat dengan buku Khimar, meskipun masa promosi atau bahkan masa penjualan buku sudah tidak ada.

Gantungan kunci

Gantungan kunci di pilih sebagai merchandise karena gantungan kunci dapat menjadi benda yang sering bersentuhan dengan target. Misal ketika target akan bepergian ke kantor atau kuliah, mereka akan mengunci pintu kamar atau rumah. Gantungan ini juga dapat di gunakan untuk tas. Dicetak pada akrilik, dengan tujuan agar warna dan visual tahan lama dan tidak pudar. Ukuran memiliki diameter 5 cm. Ukuran ini disesuaikan dengan ukuran gantungan kunci yang sering dipakai wanita.


(5)

71 Gambar IV.17 : tampak depan dan belakang gantungan kunci

Sumber : dokumentasi penulis

Pin

Bross adalah benda yang sering digunakan oleh target untuk menyemat khimar agar tidak terlepas atau melorot, tapi kebanyakan remaja akhir lebih sering menggunakan pin daripada bross. Karena itu pin dipilih sebagai media reminder. Di cetak dengan teknik cetak offset sparasi dengan kertas ink jet dilaminasi canvas dengan ukuran 5,8cm. Format visual pada pin mengikuti visual pada sampul depan buku. Dengan judul Khimar di tengah pin agar terlihat jelas, begitu pula logo mizan di bawah khimar.

Gambar IV.18: pin Sumber : dokumentasi penulis

Pembatas buku

Pembatas buku akan di sematkan di dalam buku untuk membatasi halaman. Target remaja akhir hingga dewasa awal adalah target yang sering membaca buku dan artikel. Karena itu pembatas buku dianggap tepat sebagai media reminder lainnya. Pembatas buku akan dicetak dengan ukuran 5cm x 18cm pada kertas art paper 260 gram dengan teknik cetak offset sparasi. Pada


(6)

72 pembatas buku pertama, warna hijau tosca dibentuk menjadi khimar dalam bentuk yang lebih sederhana Sedangkan pada pembatas buku pink, bentuk bulat pada bagian kepalanya diambil dari pola lingkaran pada logo khimar.

Gambar IV. 19: rancangan untuk bookmark Sumber:dokumentasi penulis

Stiker

Stiker adalah media reminder yang paling fleksibel, karena dapat ditempel dimana saja. Karenanya stiker dipilih sebagai media reminder atau merchandise. Stiker akan dicetak pada kertas stiker chromo dengan dilaminasi doff agar warna awet. Format stiker mengikuti format pin dan buku.

Gambar IV.20: stiker Sumber : dokumentasi penulis