MySQL XAMPP Pengujian atau testing

17 menampilkan tulisan, Tgl. Sekarang: dan diikuti dengan tanggal, bulan, dan tahun diperoleh melalui pemanggilan fungsi Date .

2.4 MySQL

MySQL My Structure Query Language adalah sebuah program pembuat database yang mampu menyimpan, menerima dan mengirimkan data dalam jumlah yang besar dengan cepat. MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk multi user banyak pengguna. MySQL merupakan sebuah database server yang bersifat free, yang artinya bebas digunakan untuk keperluan pribadi usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki oleh SQL Structure Query Language.

2.5 XAMPP

XAMPP adalah paket distribusi gratis berisi Apache Web Server, PHP, MySQL dan PerlFTP Server dan PHPMyAdmin. Paket distribusi ini memudah pengembang website untuk menggunakan Apache Web Server. XAMPP dapat dijalankan pada platform LINUX, Solaris dan Windows.

2.6 Notasi Pemodelan Sistem

2.6.1 Use Case Diagram

Use Case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Use case diagram 18 akan menggambarkan secara grafikal pengguna sistem dan cara user berinteraksi dengan sistem Whitten, 2004.

2.6.1.1 Simbol Use Case dan Aktor

Use case digambarkan secara grafik dengan bentuk elips horizontal dengan nama dari user case tertera dibawah atau didalam elips. Gambar 2.3 Simbol Use Case Aktor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga mungkin adalah suatu waktu kejadian. Gambar 2.4 Simbol Aktor 19

2.6.2 Database Conceptual Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram ERD. ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu: 1. Relasi Satu lawan Satu One to One Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1. 2. Relasi Satu lawan Banyak One to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu anggota entity B. Hubungan one to manu mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1. 3. Relasi Banyak lawan Banyak many to many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity AA boleh berpasangan ddengan lebih dari satu anggota entity B, begitu juga sebalikya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A. Relasi ini mencakup 1 : , 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1 20 Entitas Atribut Penghubung antara entitas dan relasinya Internal Identifier Internal Identifier Atribut Atribut Kunci Gambar 2.5 Notasi dalam ERD

2.6.3 Logical Design and Physical Design

Dalam fase logical design ini dilakukan proses transaksi dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hassil dari fase ini disebut sebagai logical scema dan dinyatakan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi. Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah table yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan : 1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang- ulang redundansi dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan meborokan tempat penyimpanan. 21 3. Untuk memudahkan proses penyisian, penghausan, dan pengembangan database. Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detal yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System DBMS yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.

2.6.4 Pemodelan Proses

DFD digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir dan disimpan. DFD tingkat 0 disebut juga dengan model sistem fundamental atau model konteks atau diagram konteks, merepresentasikan seluruh elemen system sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang di tujukan dengan anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan Pressman, 2002. Empat simbol yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram alir data adalah: external entity kesatuan luar atau boundary batas sistem, data flow arus data, process, data store simpanan data. 1. Entitas Eksternal atau Kesatuan Luar 22 Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar adalah kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan suatu notasi persegi empat. Gambar 2.6 Simbol dari Kesatuan Luar Entitas Eksternal 2. Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Arus data masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan symbol lingkaran sebagai berikut: Gambar 2.7.Simbol Data Proses Setiap proses harus diberi penjelasan lengkap meliputi: Identitas proses berupa angka di atas dan nama proses yang ditulis di tengah- tengah simbol proses. 3. Arus Data Arus data atau data flow diberi simbol anak panah. Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini Nomor proses 23 menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk :formulir, laporan tercetak, tampilan output di layar monitor, suara, surat, data yang direkamke file dan sebagainya. Arus data diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Gambar 2.8 Arus Data 4. Penyimpanan Data Berfungsi untuk menyimpan data atau file. Adapun symbol dari obyek data adalah sebagai berikut : Gambar 2.9 Simbol Penyimpan Data Nama dari data store menunjukkan nama dari tabel data, misalnya table langganan, table transaksi, table arsipfaktur dan sebagainya. Didalam penggambaran simpanan data DFD perlu diperhatikan bahwa hanya proses saja yang dapat berhubungan dengan simpanan data karena yang menggunakan atau mengubah data pada simpanan data adalah suatu proses. Arus data yang menuju simpanan data menunjukkan proses update data yaitu penambahan, menghapus, atau merubah nilai data. Sedangkan 24 arus data yang berasal dari simpanan data kesuatu proses dapat berarti bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data.

2.7 Pengujian atau testing

Menurut Simarmata 2010:301 “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”. 1. Proses-proses pengujian a. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta. b. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan. 2. Jenis-Jenis pengujian a. Black Box Testing Menurut Rizky 2011:264, black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja 25 internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik- teknik yang ada. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya. b. White BoxTesting Menurut Rizky 2011:261, whitebox testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para testernya. 26 Akibatnya jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

2.8 Wayang