Sistem informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta berbasis web studi kasus : Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
Promosi wisata Museum Wayang Kekayon Yogyakarta saat ini dilakukan melalui brosur, media sosial facebook, twitter, dan BBM. Alat promosi tersebut mempunyai keterbatasan masing- masing. Media sosial memiliki keterbatasan pada penyajian informasi yaitu pada jumlah informasi yang dapat ditampilkan. Sedangkan brosur terbatas pada waktu dan lokasi karena tidak semua orang mudah mendapatkan brosur secara cepat karena terkendala jarak dan waktu. Dari masalah tersebut, dibangun sistem informasi museum wayang kekayon dimana admin museum dapat menginformasikan semua informasi yang dimiliki oleh museum. Dengan demikian pengunjung dapat mengakses web untuk mendapatkan informasi mengenai Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem yang dibangun memiliki kemampuan untuk melihat profil museum, kegiatan museum, tokoh wayang, koleksi wayang dan juga pembelian tiket online.
Setelah dilakukan uji coba di Museum Wayang Kekayon Yogyakarta ini diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini secara umum mampu membantu mengatasi pemasalahan yang terjadi di Museum Wayang Kekayon Yogyakarta sebagai media promosi, sehingga masyarakat umum dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
(2)
Tourism Promotion of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum nowadays is only done by using the brochure, facebook, twitter and BBM. Those media have their own boundary. Social media has boundary on the information serving that is the amount of information which can be displayed. In other case, brochure has boundary on the time and location limitation because not all people can get the brochure. Considering those problems, there is new information system of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum, where the administrator
of the museum can inform all of the museum’s information. By doing that, the visitors can
access the web and get the information about Wayang Kekayon Yogyakarta Museum.
This system is developed by using the language of PHP program and MySQL
database. The developed system has ability to see the museum’s profile, museum’s activity,
puppet characters, puppet collection and online ticket buying.
Based on the data after doing the system test and trial at Wayang Kekayon Yogyakarta Museum, it can be conclude that commonly the system can handling the problem in Wayang Kekayon Yogyakarta Museum as the promotion media, so that the society can get the information of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum easily.
(3)
SISTEM INFORMASI MUSEUM WAYANG KEKAYON YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Studi Kasus : Museum Wayang Kekayon Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Yohanes Wisnu Ari Pamungkas 105314028
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
WEB BASE INFORMATION SYSTEM OF WAYANG KEKAYON YOGYAKARTA MUSEUM
Case Study: Wayang Kekayon Yogyakarta Museum
Thesis
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Study Program
By:
Yohanes Wisnu Ari Pamungkas 105314028
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
(5)
(6)
(7)
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, memberkati dan memberikan Pertolongan dan Mukjizat untuk segala usaha yang saya lakukan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Bapak Heribertus Sulistyo & Ibu Endang Yuliati, kedua orang tua saya yang selalu setia dan dengan sabar mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat.
Fransiska Krisnawati, kakak saya yang tetap mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat.
(8)
HALAMAN MOTTO
“Tetap melakukan yang terbaik dan selalu berusaha menjadi yang lebih baik”
“Berharap, Percaya dan Yakinlah bahwa Kuasa Tuhan akan selalu
membawamu dalam kebahagiaan”
“Selalu berdoa dan andalkan Kuasa Tuhan untuk segala urusan dan masalah yang kita hadapi”
(9)
(10)
(11)
ABSTRAK
Promosi wisata Museum Wayang Kekayon Yogyakarta saat ini dilakukan melalui brosur, media sosial facebook, twitter, dan BBM. Alat promosi tersebut mempunyai keterbatasan masing- masing. Media sosial memiliki keterbatasan pada penyajian informasi yaitu pada jumlah informasi yang dapat ditampilkan. Sedangkan brosur terbatas pada waktu dan lokasi karena tidak semua orang mudah mendapatkan brosur secara cepat karena terkendala jarak dan waktu. Dari masalah tersebut, dibangun sistem informasi museum wayang kekayon dimana admin museum dapat menginformasikan semua informasi yang dimiliki oleh museum. Dengan demikian pengunjung dapat mengakses web untuk mendapatkan informasi mengenai Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem yang dibangun memiliki kemampuan untuk melihat profil museum, kegiatan museum, tokoh wayang, koleksi wayang dan juga pembelian tiket online.
Setelah dilakukan uji coba di Museum Wayang Kekayon Yogyakarta ini diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini secara umum mampu membantu mengatasi pemasalahan yang terjadi di Museum Wayang Kekayon Yogyakarta sebagai media promosi, sehingga masyarakat umum dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
(12)
ABSTRACT
Tourism Promotion of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum nowadays is only done by using the brochure, facebook, twitter and BBM. Those media have their own boundary. Social media has boundary on the information serving that is the amount of information which can be displayed. In other case, brochure has boundary on the time and location limitation because not all people can get the brochure. Considering those problems, there is new information system of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum, where the administrator of the museum
can inform all of the museum’s information. By doing that, the visitors can access the web and get the information about Wayang Kekayon Yogyakarta Museum.
This system is developed by using the language of PHP program and
MySQL database. The developed system has ability to see the museum’s profile, museum’s activity, puppet characters, puppet collection and online ticket buying.
Based on the data after doing the system test and trial at Wayang Kekayon Yogyakarta Museum, it can be conclude that commonly the system can handling the problem in Wayang Kekayon Yogyakarta Museum as the promotion media, so that the society can get the information of Wayang Kekayon Yogyakarta Museum easily.
(13)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“SISTEM INFORMASI MUSEUM WAYANG KEKAYON
YOGYAKARTA BERBASIS WEB” dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom., selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan memberikan pengarahan serta saran bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kepada keluarga, Bapak, Ibu dan kakak yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungan yang sangat besar kepada penulis.
3. Teman-teman program studi Teknik Informatika angkatan 2010 Universitas Santa Dharma atas dukungan, masukan dan doanya.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi.
Dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis
Yohanes Wisnu Ari Pamungkas
(14)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS) ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xx
BAB 1 LATAR BELAKANG ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Batasan Masalah ... 3
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Sistem Informasi ... 7
2.1.1 Pengertian Sistem ... 7
2.1.2 Pengertian Informasi ... 11
(15)
2.2 Sistem Informasi Berbasis Web ... 14
2.3 PHP ... 15
2.4 MySQL ... 17
2.5 XAMPP ... 17
2.6 Notasi Pemodelan Sistem ... 17
2.6.1 Use Case Diagram ... 17
2.6.2 Database Conceptual Design ... 19
2.6.3 Logical Design and Physical Design ... 20
2.6.4 Pemodelan Proses ... 21
2.7 Pengujian atau testing ... 24
2.8 Wayang ... 26
2.8.1 Jenis Wayang ... 26
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28
3.1 Analisa Kebutuhan (System Analysis) ... 28
3.1.1 Deskripsi Umum Sistem Saat ini ... 28
3.1.2 Deskripsi Umum Sistem yang akan Dibangun ... 28
3.1.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 29
3.1.2.2 Use Case Diagram ... 30
3.1.3 Pemodelan Proses (Processing Modelling) ... 47
3.1.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram)... 47
3.1.3.2 Diagram Berjenjang ... 48
3.1.3.3 Overview Diagram ... 49
3.1.3.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 ... 50
3.1.3.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 ... 51
3.1.3.6 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.1 ... 52
3.1.3.7 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.2 ... 52
(16)
3.1.3.9 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.4 ... 53
3.1.3.10 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.5 ... 54
3.1.3.11 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.6 ... 54
3.1.3.12 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.7 ... 55
3.1.3.13 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.8 ... 55
3.3.1.14 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.9 ... 56
3.3.1.15 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.10 ... 56
3.3.1.16 Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.11 ... 57
3.3.1.17 Data Flow Diagram Level 3 proses 1.7 ... 57
3.3.1.18 Data Flow Diagram Level 3 proses 1.8 ... 58
3.3.1.19 Data Flow Diagram Level 3 proses 1.9 ... 58
3.3.1.20 Data Flow Diagram Level 3 proses 1.10 ... 58
3.3.1.21 Data Flow Diagram Level 4 proses 1.7.1 ... 59
3.2 Desain Sistem (System Design) ... 60
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 60
3.2.1.1 Database Conceptual Design ... 60
3.2.1.2 Database Logical Design ... 62
3.2.1.3 Database Physical Design ... 64
3.2.2 Perancangan Antarmuka ... 71
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 79
4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 79
4.2 Implementasi (System Implementation) ... 79
4.1.1 Implementasi Basis Data ... 79
4.1.2 Implementasi Sistem ... 87
4.1.2.1 Tampilan Untuk Pengunjung ... 87
4.1.2.2 Tampilan Untuk Admin ... 97
(17)
4.3.1 Rencana Pengujian ... 110
4.3.2 Hasil Pengujian ... 111
4.3.3 Kesimpulan hasil pengujian α test ... 114
BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 115
5.2 Analisa Uji Coba Terhadap Pengguna ... 117
5.2.1 Form Kuisioner ... 117
BAB VI PENUTUP ... 124
6.1 Kesimpulan ... 124
6.2 Saran ... 125
DAFTAR PUSTAKA ... 126
(18)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Umum Sistem ... 11
Gambar 2.2 Siklus Informasi ... 12
Gambar 2.3 Simbol Use Case ... 18
Gambar 2.4 Simbol Aktor ... 18
Gambar 2.5 Notasi dalam ERD ... 20
Gambar 2.6 Simbol dari Kesatuan Luar/ Entitas Eksternal ... 22
Gambar 2.7.Simbol Data Proses ... 22
Gambar 2.8 Arus Data... 23
Gambar 2.9 Simbol Penyimpan Data ... 23
Gambar 3.1 Use Case Diagram ... 30
Gambar 3.2 Diagram Konteks... 47
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang ... 48
Gambar 3.4 Diagram Overview ... 49
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 ... 50
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 ... 51
Gambar 3.7 DFD Level 3 Kelola Data Golongan ... 52
Gambar 3.8 DFD Level 3 Kelola Data Cerita ... 52
Gambar 3.9 DFD Level 3 Kelola Data Tokoh ... 53
Gambar 3.10 DFD Level 3 Kelola Data Koleksi ... 53
Gambar 3.11 DFD Level 3 Kelola Data Profil ... 54
Gambar 3.12 DFD Level 3 Kelola Data Slider ... 54
Gambar 3.13 DFD Level 3 Kelola Data Komentar... 55
Gambar 3.14 DFD Level 3 Kelola Data Kegiatan ... 55
Gambar 3.15 DFD Level 3 Kelola Data Tiket ... 56
(19)
Gambar 3.15 DFD Level 3 Lihat Laporan Penjualan ... 57
Gambar 3.16 DFD Level 3 Pemesanan Tiket ... 57
Gambar 3.17 DFD Level 3 Konfirmasi Pembayaran ... 58
Gambar 3.18 DFD Level 3 Pencetakan Tiket ... 58
Gambar 3.19 DFD Level 3 Tampil Harga Tiket ... 58
Gambar 3.20 DFD Level 4 Pemilihan Tiket ... 59
Gambar 3.21 ER Diagram ... 60
Gambar 3.22 ER Diagram ... 61
Gambar 3.23 Database Logical Design ... 63
Gambar 3.24 Interface Menu Login ... 70
Gambar 3.25 Interface Menu Golongan... 70
Gambar 3.26 Interface Menu Tambah Golongan ... 71
Gambar 3.27 Interface Menu Cerita... 71
Gambar 3.28 Interface Menu Tambah Cerita ... 72
Gambar 3.29 Interface Menu Tokoh ... 72
Gambar 3.30 Interface Menu Tambah Tokoh ... 73
Gambar 3.31 Interface Menu Koleksi ... 73
Gambar 3.32 Interface Menu Tambah Koleksi ... 74
Gambar 3.33 Interface Menu Daftar Komentar ... 74
Gambar 3.34 Interface Menu Daftar Kegiatan ... 75
Gambar 3.35 Interface Menu Profil ... 75
Gambar 3.36 Interface Menu Gambar Slider ... 76
Gambar 3.37 Interface Utama Pengunjung ... 76
Gambar 3.38 Interface Menu Profil ... 77
Gambar 4.1 Halaman Utama Pengunjung ... 88
(20)
Gambar 4.3 Halaman Tokoh Wayang ... 89
Gambar 4.4 Halaman Detail Tokoh Wayang ... 90
Gambar 4.5 Halaman Koleksi ... 91
Gambar 4.6 Halaman Detail Koleksi ... 92
Gambar 4.7 Halaman Kegiatan ... 93
Gambar 4.8 Halaman Kontak ... 93
Gambar 4.9 Halaman Pesan Tiket ... 94
Gambar 4.10 Halaman Registrasi member ... 94
Gambar 4.11 Halaman Invoice ... 95
Gambar 4.12 Halaman Konfirmasi Tiket ... 95
Gambar 4.13 Halaman Konfirmasi Pembayaran ... 96
Gambar 4.14 Halaman Print Tiket ... 96
Gambar 4.15 Tiket Museum ... 97
Gambar 4.16 Login Admin ... 97
Gambar 4.17 Halaman Utama Admin ... 98
Gambar 4.18 Tampilan Data Golongan Wayang ... 99
Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Golongan ... 100
Gambar 4.20 Tampilan Data Golongan Wayang ... 101
Gambar 4.21 Tampilan Data Tokoh Wayang ... 102
Gambar 4.22 Tampilan Cari Data Tokoh Wayang ... 103
Gambar 4.23 Tampilan Data Cerita ... 104
Gambar 4.24 Tampilan Data Koleksi... 104
Gambar 4.25 Tampilan Data Komentar ... 105
Gambar 4.26 Tampilan Data Harga Tiket ... 106
Gambar 4.27 Tampilan Data Kegiatan... 106
Gambar 4.28 Tampilan Data Profil ... 107
(21)
Gambar 4.30 Tampilan Data Penjualan Tiket ... 108
Gambar 4.31 Tampilan Validasi Pembayaran ... 108
Gambar 4.32 Tampilan Laporan Penjualan Tiket ... 109
Gambar 4.33 Tampilan Laporan Pertahun ... 109
Gambar 4.34 Tampilan Grafik Laporan Pertahun... 109
Gambar 5.1 Grafik pernyataan 1 untuk pengunjung museum ... 118
Gambar 5.2 Grafik pernyataan 2 untuk pengunjung museum ... 118
Gambar 5.3 Grafik pernyataan 3 untuk pengunjung museum ... 119
Gambar 5.4 Grafik pernyataan 4 untuk pengunjung museum ... 120
(22)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Narasi Use Case Tambah Data Golongan ... 31 Tabel 3.2 Narasi Use Case Edit Data Golongan ... 31 Tabel 3.3 Narasi Use Case Hapus Data Golongan ... 31 Tabel 3.4 Narasi Use Case Tambah Data Tokoh ... 32 Tabel 3.5 Narasi Use Case Edit Data Tokoh... 32 Tabel 3.6 Narasi Use Case Hapus Data Tokoh ... 33 Tabel 3.7 Narasi Use Case Cari Data Tokoh ... 33 Tabel 3.8 Narasi Use Case Tambah Data Cerita ... 33 Tabel 3.9 Narasi Use Case Edit Data Cerita ... 34 Tabel 3.10 Narasi Use Case Hapus Data Cerita ... 34 Tabel 3.11 Narasi Use Case Cari Data Cerita ... 34 Tabel 3.12 Narasi Use Case Tambah Data Koleksi ... 35 Tabel 3.13 Narasi Use Case Edit Data Koleksi... 35 Tabel 3.14 Narasi Use Case Hapus Koleksi... 36 Tabel 3.15 Narasi Use Case Cari Koleksi ... 36 Tabel 3.16 Narasi Use Case Tambah Data Kegiatan ... 36 Tabel 3.17 Narasi Use Case Edit Data Kegiatan... 37 Tabel 3.18 Narasi Use Case Hapus Data Kegiatan ... 37 Tabel 3.19 Narasi Use Case Validasi Komentar ... 38 Tabel 3.20 Narasi Use Case Hapus Komentar ... 38 Tabel 3.21 Narasi Use Case Tambah Data Profil ... 38 Tabel 3.22 Narasi Use Case Edit Data Profil ... 39 Tabel 3.23 Narasi Use Case Hapus Data Profil ... 39 Tabel 3.24 Narasi Use Case Tambah Data Harga Tiket ... 39 Tabel 3.25 Narasi Use Case Edit Data Harga Tiket ... 40
(23)
Tabel 3.26 Narasi Use Case Hapus Data Harga Tiket ... 40 Tabel 3.27 Narasi Use Case Tambah Data Gambar Slider ... 41 Tabel 3.28 Narasi Use Case Edit Data Gambar Slider... 41 Tabel 3.29 Narasi Use Case Hapus Data Gambar Slider ... 41 Tabel 3.30 Narasi Use Case Validasi Pembayaran ... 42 Tabel 3.31 Narasi Use Case Lihat Laporan Penjualan ... 42 Tabel 3.32 Narasi Use Case Lihat Tokoh Wayang ... 43 Tabel 3.33 Narasi Use Case Lihat Koleksi Wayang ... 43 Tabel 3.34 Narasi Use Case Tambah Data komentar ... 43 Tabel 3.35 Narasi Use Case Lihat Data Kegiatan ... 44 Tabel 3.36 Narasi Use Case Pesan Tiket ... 44 Tabel 3.37 Narasi Use Case Konfirmasi Pembayaran ... 45 Tabel 3.38 Narasi Use Case Cetak Tiket ... 45 Tabel 3.39 Struktur Tabel Golongan ... 64 Tabel 3.40 Struktur Tabel Cerita ... 64 Tabel 3.41 Struktur Tabel Tokoh ... 65 Tabel 3.42 Struktur Tabel Koleksi ... 65 Tabel 3.43 Struktur Tabel Kegiatan ... 66 Tabel 3.44 Struktur Tabel Fotokegiatan... 66 Tabel 3.45 Struktur Tabel Profil ... 67 Tabel 3.46 Struktur Tabel Slider ... 67 Tabel 3.47 Struktur Tabel Lang ... 68 Tabel 3.48 Struktur Tabel Komentar ... 68 Tabel 3.49 Struktur Table Tiket ... 68 Tabel 3.50 Struktur Tabel Admin ... 69 Tabel 3.51 Struktur Tabel Pemesan ... 69 Tabel 3.52 Struktur Tabel Notapesanan ... 69
(24)
Tabel 3.53 Struktur Tabel Pemesanantiket ... 70 Tabel 4.1 Penjelasan Pengujian Sistem ... 110 Tabel 4.2 Pengujian Login ... 111 Tabel 4.3 Pengujian Data ... 112 Tabel 5.1 Tabel kuisioner pengunjung pernyataan 1 ... 116 Tabel 5.2 Tabel kuisioner pengunjung pernyataan 2 ... 117 Tabel 5.3 Tabel kuisioner pengunjung pernyataan 3 ... 118 Tabel 5.4 Tabel kuisioner pengunjung pernyataan 4 ... 119 Tabel 5.5 Tabel kuisioner pengunjung pernyataan 5 ... 120
(25)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Museum Wayang Kekayon Yogyakarta merupakan salah satu objek wisata di kota Yogyakarta. Museum Wayang Kekayon Yogyakarta didirikan oleh tokoh guru besar UGM, almarhum Prof. DR. dr. KPH. Soejono Prawirohadikusumo pada tahun 1991. Museum ini diresmikan oleh Gubernur Yogyakarta saat itu, KGPAA Paku Alam VIII. Kekayon adalah simbol gunungan dalam wayang dan
kata “kekayon” berasal dari kata “kayu” yang berarti pohon hidup, sehingga sebenarnya melambangkan kehidupan, karena gunungan wayang membawakan lambang konsep mitos Jawa yaitu Sangkan Paraning Dumadi. Sampai saat ini, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta menyimpan koleksi puluhan jenis wayang nusantara dan mancanegara. Tujuan pembangunan museum ini adalah sebagai salah satu wujud pelestarian heritage (warisan) nusantara.
Jumlah kunjungan wisatawan tidak selalu ramai setiap hari. Meskipun harga tiket sangat murah yaitu Rp 7.000,00 untuk turis lokal dan Rp 10.000,00 untuk turis asing. Umumnya jumlah rata-rata pengunjung setiap harinya 3-5 orang. Hal ini dikarenakan kurangnya publikasi yang menginformasikan daya tarik musium tersebut pada masyarakat umum.
Promosi wisata Museum Wayang Kekayon Yogyakarta saat ini dilakukan melalui brosur, media sosial facebook, twitter, dan BBM. Alat promosi tersebut mempunyai keterbatasan masing- masing. Media sosial tersebut memiliki
(26)
keterbatasan pada penyajian informasi yaitu pada jumlah informasi yang dapat ditampilkan. Sedangkan brosur terbatas pada waktu dan lokasi karena tidak semua orang mudah mendapatkan brosur secara cepat karena terkendala jarak dan waktu. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membangun sistem informasi berbasis web yang diharapkan mampu memberikan informasi mengenai keberadaan museum dan koleksi yang dimiliki oleh Museum Wayang Kekayon Yogyakarta. Selain itu juga sebagai sarana mempromosikan Museum Wayang Kekayon Yogyakarta pada masyarakat luas. Sistem informasi yang akan dibangun berbasis web menggunakan PHP dan MySQL.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana membangun sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi koleksi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta serta sebagai sarana promosi pada masyarakat umum ?
2. Apakah sistem yang dibangun bermanfaat dan mudah digunakan bagi pengelola museum ?
3. Apakah sistem yang dibangun bermanfaat dan mudah digunakan bagi pengguna?
(27)
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Membangun sistem informasi berbasis web yang dapat menampilkan informasi koleksi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
2. Membangun sarana baru untuk promosi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian skripsi ini mempunyai manfaat bagi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta antara lain:
1. Sarana promosi pada masyarakat umum mengenai keberadaan Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
2. Sebagai sarana edukasi kepada masyarakat umum mengenai kekayaan koleksi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
3. Memudahkan masyarakat umum untuk mengetahui informasi kegiatan yang ada di Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
1.5Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan membatasi dalam penulisan ini dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini khusus dibuat untuk Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
(28)
2. Sistem informasi terdiri dari dua modul. Modul pertama, website untuk mengelola database yang hanya dapat dilakukan oleh admin database. Sedangkan modul kedua, website untuk menampilkan informasi pada masyarakat umum.
3. Informasi yang disajikan dalam teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 4. Sistem informasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
database MySQL. Sedangkan untuk ujicoba website menggunakan server XAMPP.
1.6Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan sebagai acuan dasar penelitian ini adalah System Development Life Cycle (Whitten, 2004) antara lain :
1. Pembangunan sistem dengan dengan metode waterfall, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a.Analisis sistem (System Analysis)
Pada tahapan ini dibahas mengenai gambaran umum sistem saat ini,
gambaran umum sistem yang akan dibangun dan analisis kebutuhan
pengguna.
b.Desain Sistem (System Design)
Pada tahap ini akan menghasilkan dokumen atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan kebutuhan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
(29)
Pada tahap ini merupakan proses pembuatan sistem sesuai dengan desain
sistem yang telah direncanakan.
2. Uji coba dengan pengguna yaitu :
Pengelola museum (admin) dan pengunjung museum.
1.7Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan untuk mempermudah pemehaman pembacaan skripsi ini.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas teori- teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini.
Bab III Analisa dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi penjelasan gambaran umum sistem, analisa kebutuhan, pemodelan proses, pemodelan data, perancangan database dan perancangan antarmuka (interface) dari sistem informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Berbasis Web secara umum dan terperinci.
Bab IV Implementasi Sistem
Bab ini berisi uraian dari implementasi sistem ini dan coding program inti yang merupakan implementasi dari system informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.
(30)
Bab V Analisa Hasil
Bab ini berisi penjelasan hasil akhir dari sistem ini serta pembahasannya tentang sistem informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Berbasis Web yang telah dibuat tersebut. Bab ini juga berisi hasil pengujian terhadap pengunjung maupun admin museum terhadap sistem informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Berbasis Web.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari analisa, desain dan implementasi serta uji coba yang telah dilakukan. Selain itu bab ini juga berisi saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem ini di waktu mendatang.
(31)
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Konsep yang dijelaskan yaitu sistem informasi, website, MYSQL, PHP, XAMPP, Diagram-diagram, Pengujian atau Testing. Setiap konsep atau teori berisi penjelasan mengenai definisi, bagian-bagian serta peran masing-masing bagian-bagian tersebut dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut diuraikan dalam beberapa sub bab di bawah ini.
2.1Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (1999) sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana
(32)
memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objective) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.1.1.1Karakteristik Sistem
Jogiyanto (1999) mengemukakan bahwa sistem memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama melakukan satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sustu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
(33)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk susbsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yangdimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
(34)
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
(35)
2.1.1.2Model Umum Sistem
Secara umum model suatu sistem terdiri dari masukan (input), pengolahan (process) dan keluaran (output), seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Model Umum Sistem
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (1999), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
(36)
2.1.2.1Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus yaitu yang disebut dengan siklus informasi.
Gambar 2.2 Siklus Informasi
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Hall, 2001), yang dimaksud dengan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan,
(37)
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Jenis-jenis sistem informasi :
1. Sistem Pemerolehan Transaksi (TPS)
TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi. Kemudian data-data tersebut akan diproses untuk menghasilkan informai yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
SPK merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan edrmembantu manajer dalam memperoleh alternatif keputusan.
4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
SIA merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.
(38)
Sistem yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
6. Sistem Informasi Pemasaran (SIP)
SIP menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.
7. Sistem Informasi Akademik
Sistem yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar di suatu instansi pendidikan.
8. Sistem Informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, tunjangan hingga kinerja pegawai.
2.2Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem Informasi berbasis Web adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi web atau internet untuk memberikan informasi dan layanan kepada pengguna atau sistem lain / aplikasi lain (Agustinus, 2013). Sebuah sistem informasi web biasanya terdiri dari satu atau lebih aplikasi web yang masing komponen mempunyai fungsi tertentu. Dimana masing-masing komponen tersebut saling dukung satu dengan yang lainnya guna mencapai fungsi Sistem Informasi berbasis Web secara umum. Karena berbasis
(39)
web, syarat pertama tentu harus ada sebuah web server yang dapat mendukung Sistem Informasi tersebut. Saat ini web server yang paling dikenal adalah Apache Web Server. Hal lain yang juga menjadi syarat mutlak adalah Software Pemrograman Web. Harus ada sebuah bahasa pemrograman web sebagai pendamping HTML (HyperText Markup Language). Salah satu yang terkenal yang paling populer adalah PHP. Dan yang terpenting juga adalah database untuk menyimpan dan memanajemen data. Database yang digunakan harus mampu menangani berjuta-juta data dan dapat diakses dengan cepat. Salah satu database yang direkomendasikan adalah Oracle atau MySQL.
2.3PHP
PHP (Personal Home Page) atau yang sekarang PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.File yang hanya berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Oleh karena itu, selanjutnya muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database. Akhirnya, lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, dan JSP. Bila PHP mendeteksi adanya interaksi dengan database, maka PHP akan melakukan permintaan pada database
(40)
server dan hasil dari database server diproses lebih lanjut. Setelah semua isi file diproses, maka hasilnya (berupa suatu kode HTML) diserahkan ke web server. Selanjutnya, web server mengirimkan kode HTML kepada pemakai. PHP sendiri adalah perangkat lunak yang bersifat free (gratis). Pemakai bisa mengunduhnya di Internet melalui situs www.php.net. Namun, perlu diketahui, PHP terkadang dikemas dalam bundel perangkat lunak, misalnya pada WAMP5. Hal yang menarik lainnya adalah PHP bersifat multiplatform. Artinya, PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti Windows, Linux, dan UNIX. Kode PHP dapat dilekatkan pada kode HTML dengan menggunakan tag <?php?>.
<html> <head>
<title>Belajar HTML</title> </head>
<body>
Selamat Belajar HTML.<br> <?php
printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”));
?> </body> </html>
Pada contoh tersebut, baris <?php printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”)); ?> adalah kode atau skrip PHP. Sedangkan baris printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”)); merupakan sebuah pernyataan PHP yang digunakan untuk
(41)
menampilkan tulisan, Tgl. Sekarang: dan diikuti dengan tanggal, bulan, dan tahun (diperoleh melalui pemanggilan fungsi Date( )).
2.4MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang mampu menyimpan, menerima dan mengirimkan data dalam jumlah yang besar dengan cepat. MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk multi user (banyak pengguna). MySQL merupakan sebuah database server yang bersifat free, yang artinya bebas digunakan untuk keperluan pribadi / usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki oleh SQL (Structure Query Language).
2.5XAMPP
XAMPP adalah paket distribusi gratis berisi Apache Web Server, PHP, MySQL dan PerlFTP Server dan PHPMyAdmin. Paket distribusi ini memudah pengembang website untuk menggunakan Apache Web Server. XAMPP dapat dijalankan pada platform LINUX, Solaris dan Windows.
2.6Notasi Pemodelan Sistem 2.6.1 Use Case Diagram
Use Case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Use case diagram
(42)
akan menggambarkan secara grafikal pengguna sistem dan cara user berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004).
2.6.1.1Simbol Use Case dan Aktor
Use case digambarkan secara grafik dengan bentuk elips horizontal dengan nama dari user case tertera dibawah atau didalam elips.
Gambar 2.3 Simbol Use Case
Aktor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga mungkin adalah suatu waktu kejadian.
(43)
2.6.2 Database Conceptual Design
Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu:
1. Relasi Satu lawan Satu (One to One Relationship)
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1.
2. Relasi Satu lawan Banyak (One to Many Relationship)
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu anggota entity B. Hubungan one to manu mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1.
3. Relasi Banyak lawan Banyak (many to many Relationship)
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity AA boleh berpasangan ddengan lebih dari satu anggota entity B, begitu juga sebalikya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A. Relasi ini mencakup 1 : *, 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1
(44)
Entitas Atribut
Penghubung antara entitas dan relasinya
Internal Identifier Internal Identifier
Atribut
Atribut Kunci
Gambar 2.5 Notasi dalam ERD
2.6.3 Logical Design and Physical Design
Dalam fase logical design ini dilakukan proses transaksi dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hassil dari fase ini disebut sebagai logical scema dan dinyatakan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi.
Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah table yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :
1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database.
2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-ulang (redundansi) dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan meborokan tempat penyimpanan.
(45)
3. Untuk memudahkan proses penyisian, penghausan, dan pengembangan database.
Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detal yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System (DBMS) yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.
2.6.4 Pemodelan Proses
DFD digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir dan disimpan. DFD tingkat 0 disebut juga dengan model sistem fundamental atau model konteks atau diagram konteks, merepresentasikan seluruh elemen system sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang di tujukan dengan anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan (Pressman, 2002).
Empat simbol yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram alir data adalah: external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem), data flow (arus data), process, data store (simpanan data).
(46)
Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar adalah kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan suatu notasi persegi empat.
Gambar 2.6 Simbol dari Kesatuan Luar/ Entitas Eksternal 2. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Arus data masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan symbol lingkaran sebagai berikut:
Gambar 2.7.Simbol Data Proses
Setiap proses harus diberi penjelasan lengkap meliputi: Identitas proses berupa angka di atas dan nama proses yang ditulis di tengah-tengah simbol proses.
3. Arus Data
Arus data atau data flow diberi simbol anak panah. Arus data mengalir
Nomor proses
(47)
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk :formulir, laporan tercetak, tampilan output di layar monitor, suara, surat, data yang direkamke file dan sebagainya. Arus data diberi nama yang jelas dan mempunyai arti.
Gambar 2.8 Arus Data 4. Penyimpanan Data
Berfungsi untuk menyimpan data atau file. Adapun symbol dari obyek data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.9 Simbol Penyimpan Data
Nama dari data store menunjukkan nama dari tabel data, misalnya table langganan, table transaksi, table arsipfaktur dan sebagainya. Didalam penggambaran simpanan data DFD perlu diperhatikan bahwa hanya proses saja yang dapat berhubungan dengan simpanan data karena yang menggunakan atau mengubah data pada simpanan data adalah suatu proses. Arus data yang menuju simpanan data menunjukkan proses update data yaitu penambahan, menghapus, atau merubah nilai data. Sedangkan
(48)
arus data yang berasal dari simpanan data kesuatu proses dapat berarti bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data.
2.7Pengujian atau testing
Menurut Simarmata (2010:301) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.
1. Proses-proses pengujian
a.Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.
b.Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan.
2. Jenis-Jenis pengujian
a.Black Box Testing
Menurut Rizky (2011:264), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja
(49)
internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti
layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi
cukup dikenai proses testing di bagian luar.
Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang ada. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.
b.White BoxTesting
Menurut Rizky (2011:261), whitebox testing secara umum
merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari
perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan
proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan
membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para testernya.
(50)
Akibatnya jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.
2.8 Wayang
Arti harafiah dari wayang adalah “bayangan” tetapi dalam perjalanan
waktu pengertian wayang tersebut berubah dan kini wayang dapat berarti pertunjukan atau teater atau dapat pula berarti aktor dan aktris (Pandam Guritno, 1988:7).
Dilihat dari sudut pandang keistilahan ada beberapa pendapat mengenai asal kata wayang. Pendapat pertama mengatakan wayang berasal dari kata wayangan atau bayangan yaitu sumber ilham, yang maksudnya yaitu ide dalam menggambarkan wujud tokoh. Sedangkan pada pendapat kedua mengatakan kata wayang berasal dari Wad dan Hyang, artinya leluhur (Pandam Guritno, 1988:11).
2.8.1 Jenis Wayang
Menurut Pandam Guritno (1988:12) aneka ragam jenis wayang dapat digolongkan atas lima golongan yaitu :
1. Wayang kulit, yaitu wayang yang pelakunya muncul di panggung adalah boneka-boneka dua dimensi yang terbuat dari kulit atau tulang belulang.
(51)
2. Wayang Golek, yaitu wayang yang pelakunya muncul di panggung adalah boneka-boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu.
3. Wayang Wong atau Wayang Orang, yaitu wayang yang pelakunya muncul di panggung adalah orang.
4. Wayang Beber, yaitu wayang yang pelakunya hanya digambarkan di atas kertas lebar yang digulung dan direntangkan (dibeber) dalam pertunjukan.
5. Wayang Klithik, yaitu wayang yang pelakunya muncul di panggung adalah boneka-boneka yang terbuat dari kayu pipih.
(52)
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam Bab III ini menjelaskan gambaran umum sistem, analisa kebutuhan, pemodelan proses, desain sistem, perancangan database dan perancangan interface yang dibangun oleh penulis.
3.1 Analisa Kebutuhan (System Analysis)
3.1.1 Deskripsi Umum Sistem Saat ini
Saat ini Museum Wayang Kekayon Yogyakarta dikelola secara manual. Untuk dapat menikmati koleksi museum pengunjung harus berkunjung secara langsung ke museum. Sebelum masuk kedalam museum pengunjung diharuskan mengisi buku tamu dan membayar uang masuk. Didalam museum pengunjung dapat melihat koleksi wayang yang disimpan dengan baik, namun belum ada fasilitas untuk pengunjung agar dapat memberikan komentar tentang museum. Museum juga sering mengadakan kegiatan yang dapat disaksikan oleh para pengunjung secara gratis . Pihak museum melakukan promosi dengan menggunakan brosur, media sosial dan jejaring sosial. Cara ini dianggap kurang tepat karena informasi yang disampaikan terbatas sehingga masyarakat umum kurang mengetahui tentang keberadaan museum.
3.1.2 Deskripsi Umum Sistem yang akan Dibangun
Sistem yang akan dibangun adalah sistem informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta berbasis web. Sistem ini dapat diakses oleh
(53)
2 user yaitu admin museum dan pengunjung. Tujuan dibuatnya sistem ini adalah sebagai media promosi tentang keberadaan Museum Wayang Kekayon Yogyakarta. Pengunjung juga dapat memberikan komentar tentang museum dan juga dapat mengetahui informasi kegiatan- kegiatan yang akan diadakan oleh pihak museum secara lengkap. Selain itu pengunjung yang akan melakukan kunjungan langsung ke Museum Wayang Kekayon Yogyakarta juga dapat melakukan pemesanan tiket terlebih dahulu memamui web.
3.1.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna
User yang terlibat dalam sistem ini : a. Admin Museum
Admin bertugas untuk mengelola golongan wayang, mengelola tokoh wayang, mengelola cerita wayang, mengelola koleksi wayang, mengelola tiket, mengelola komentar, mengelola profil, mengelola kegiatan, mengelola gambar slider dan mengelola penjualan tiket, lihat laporan penjualan.
b. Pengunjung
Pengunjung dapat langsung mengakses website ini untuk melihat profil museum, tokoh wayang, koleksi wayang, kegiatan museum, gambar slider, harga tiket memberikan komentar, melakukan pemesanan tiket, mendaftar sebagai member, konfirmasi pembayaran, cetak tiket.
(54)
3.1.2.2Use Case Diagram
3.1.2.2.1. Use Case Diagram Kelola Golongan Tambah Golongan Edit Golongan Hapus Golongan Kelola Cerita Tambah Cerita Edit Cerita Hapus Cerita Kelola Tokoh Tambah Tokoh Edit Tokoh Hapus Tokoh Cari Tokoh Kelola Koleksi Tambah Koleksi Edit Koleksi Hapus Koleksi Cari Koleksi Kelola Kegiatan Tambah Kegiatan Edit Kegiatan Hapus Kegiatan Lihat Kegiatan Kelola Komentar Tambah Komentar Validasi Komentar Hapus Komentar
Kelola Penjualan Tiket Pesan Tiket Konfirmasi Pembayaran Validasi pembayaran Cetak Invoice Cetak Tiket Pengunjung Admin Cari Cerita Lihat Tokoh
Kelola Harga Tiket Tambah Harga
Tiket Edit Harga Tiket Hapus Harga Tiket
Lihat Harga Tiket Kelola Profil Tambah Profil Edit Profil Hapus Profil Lihat Profil Kelola Slider Tambah Slider Edit Slider Hapus Slider Lihat Slider Login member Daftar member Lihat Koleksi Laporan penjualan
(55)
3.1.2.2.2. Narasi Use Case
Tabel 3.1 Narasi Use Case Tambah Data Golongan Nama Use Case : Tambah golongan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah golongan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Golongan”
Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Golongan”
Step 5 :
Aktor mengisikan data golongan secara lengkap, lalu klik
button “Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data golongan
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah golongan
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data golongan dan akan
menampilakan data golongan yang sudah tersimpan.
Tabel 3.2 Narasi Use Case Edit Data Golongan Nama Use Case : Edit golongan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit golongan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data golongan yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data golongan yang akan diubah
Step 4 :
Sistem menyimpan data golongan yang telah diubah dan menampilkan tersimpan.
Tabel 3.3 Narasi Use Case Hapus Data Golongan Nama Use Case : Hapus golongan
(56)
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus golongan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data dan menampilkan data yang tersimpan
Tabel 3.4 Narasi Use Case Tambah Data Tokoh Nama Use Case : Tambah tokoh
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah tokoh
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Tokoh”
Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Tokoh”
Step 5 :
Aktor mengisikan data tokoh secara lengkap, lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman tokoh
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah tokoh
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data tokoh dan akan menampilakan data tokoh yang sudah
tersimpan.
Tabel 3.5 Narasi Use Case Edit Data Tokoh Nama Use Case : Edit tokoh
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit tokoh
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data tokoh yang akan diubah lalu klik button
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data tokoh yang akan diubah Step 4 :
Sistem menyimpan data tokoh yang telah diubah dan
(57)
“Simpan” diubah. Tabel 3.6 Narasi Use Case Hapus Data Tokoh Nama Use Case : Hapus tokoh
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus tokoh
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data tokoh dan menampilkan data tokoh yang tersimpan
Tabel 3.7 Narasi Use Case Cari Data Tokoh Nama Use Case : Cari tokoh
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan cari tokoh
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Tokoh” Step 3 :
Masukan nama tokoh pada field pencarian
lalu klik button “cari”
Step 2 :
Sistem akan menampilkan data tokoh.
Step 4 :
Sistem akan mencari tokoh berdasarkan masukan nama tokoh dan menampikan data tokoh yang dicari.
Tabel 3.8 Narasi Use Case Tambah Data Cerita Nama Use Case : Tambah Cerita
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah cerita
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Cerita”
Step 3 :
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman cerita
(58)
Aktor klik menu
“Tambah Cerita”
Step 5 :
Aktor mengisikan data cerita secara lengkap, lalu klik button
“Simpan”
Sistem menampilkan halaman tambah cerita
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data cerita dan akan menampilakan data cerita yang sudah
tersimpan.
Tabel 3.9 Narasi Use Case Edit Data Cerita Nama Use Case : Edit cerita
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit cerita
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data cerita yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data cerita yang akan diubah Step 4 :
Sistem menyimpan data cerita yang telah diubah dan
menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.10 Narasi Use Case Hapus Data Cerita Nama Use Case : Hapus cerita
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus cerita
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data cerita dan menampilkan data cerita yang tersimpan
Tabel 3.11 Narasi Use Case Cari Data Cerita Nama Use Case : Cari cerita
Aktor : Admin
(59)
cerita
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data cerita” Step 3 :
Masukan judul cerita pada field pencarian
lalu klik button “cari”
Step 2 :
Sistem akan menampilkan data cerita.
Step 4 :
Sistem akan melakukan pencarian berdasarkan masukan judul cerita dan menampikan data cerita yang dicari.
Tabel 3.12 Narasi Use Case Tambah Data Koleksi Nama Use Case : Tambah koleksi
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah koleksi
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Koleksi”
Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Koleksi”
Step 5 :
Aktor mengisikan data koleksi secara lengkap, lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman koleksi
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah koleksi
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data koleksi dan akan
menampilakan data koleksi yang sudah tersimpan.
Tabel 3.13 Narasi Use Case Edit Data Koleksi Nama Use Case : Edit koleksi
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit koleksi
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data koleksi yang akan diubah
(60)
Step 3 :
Aktor mengisikan data koleksi yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 4 :
Sistem menyimpan data koleksi yang telah diubah dan menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.14 Narasi Use Case Hapus Koleksi Nama Use Case : Hapus koleksi
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus koleksi
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data koleksi dan menampilkan data koleksi yang tersimpan
Tabel 3.15 Narasi Use Case Cari Koleksi Nama Use Case : Cari koleksi
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan cari koleksi
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data koleksi” Step 3 :
Masukan nama koleksi pada field pencarian
lalu klik button “cari”
Step 2 :
Sistem akan menampilkan data koleksi.
Step 4 :
Sistem akan melakukan pencarian berdasarkan masukan nama koleksi dan menampikan data koleksi yang dicari.
Tabel 3.16 Narasi Use Case Tambah Data Kegiatan Nama Use Case : Tambah kegiatan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah kegiatan
(61)
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Kegiatan” Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Kegiatan” Step 5 :
Aktor mengisikan data kegiatan secara
lengkap, lalu klik
button “Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data kegiatan
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah kegiatan
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data kegiatan dan akan
menampilakan data kegiatan yang sudah tersimpan.
Tabel 3.17 Narasi Use Case Edit Data Kegiatan Nama Use Case : Edit kegiatan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit kegiatan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data kegiatan yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data kegiatan yang akan diubah
Step 4 :
Sistem menyimpan data
kegiatan yang telah diubah dan menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.18 Narasi Use Case Hapus Data Kegiatan Nama Use Case : Hapus kegiatan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus kegiatan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data kegiatan dan menampilkan data kegiatan yang tersimpan
(62)
Tabel 3.19 Narasi Use Case Validasi Komentar Nama Use Case : Validasi Komentar
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang Memvalidasi komentar yang masuk
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Komentar” Step 3 :
Aktor klik menu
“Tampilkan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data komentar
Step 4 :
Sistem menampilkan komentar yang masuk
Tabel 3.20 Narasi Use Case Hapus Komentar Nama Use Case : Hapus Komentar
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus komentar
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data dan menampilkan data yang tersimpan
Tabel 3.21 Narasi Use Case Tambah Data Profil Nama Use Case : Tambah Profil
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah Profil
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Profil” Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Profil”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman profil
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah profil
(63)
Step 5 :
Aktor mengisikan data profil secara lengkap, lalu klik button
“Simpan”
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data profil dan akan menampilakan data profil yang sudah
tersimpan.
Tabel 3.22 Narasi Use Case Edit Data Profil Nama Use Case : Edit profil
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit profil
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data profil yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data profil yang akan diubah Step 4 :
Sistem menyimpan data profil yang telah diubah dan
menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.23 Narasi Use Case Hapus Data Profil Nama Use Case : Hapus profil
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus profil
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data profil dan menampilkan data profil yang tersimpan
Tabel 3.24 Narasi Use Case Tambah Data Harga Tiket Nama Use Case : Tambah Harga Tiket
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah harga tiket
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 : Step 2 :
(64)
Aktor klik menu
“Harga Tiket” Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Tiket” Step 5 :
Aktor mengisikan data tiket secara lengkap, lalu klik button
“Simpan”
Sistem menampilkan halaman harga tiket
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah tiket
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data tiket dan akan menampilakan data tiket yang sudah
tersimpan.
Tabel 3.25 Narasi Use Case Edit Data Harga Tiket Nama Use Case : Edit harga tiket
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit hatga tiket
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data tiket yang akan diubah lalu klik button
“Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data tiket yang akan diubah Step 4 :
Sistem menyimpan data tiket yang telah diubah dan
menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.26 Narasi Use Case Hapus Data Harga Tiket Nama Use Case : Hapus harga tiket
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus harga tiket
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data tiket dan menampilkan data tiket yang tersimpan
(65)
Tabel 3.27 Narasi Use Case Tambah Data Gambar Slider Nama Use Case : Tambah gambar slider
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan tambah gambar slider
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Gambar Slider” Step 3 :
Aktor klik menu
“Tambah Gambar
Slider” Step 5 :
Aktor mengisikan data gambar slider secara lengkap, lalu klik
button “Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman gambar slider
Step 4 :
Sistem menampilkan halaman tambah gambar slider
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data gambar slider dan akan menampilakan data gambar slider yang sudah tersimpan.
Tabel 3.28 Narasi Use Case Edit Data Gambar Slider Nama Use Case : Edit harga slider
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan edit gambar slider
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Edit”
Step 3 :
Aktor mengisikan data gambar slider yang akan diubah lalu klik
button “Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman data gambar slider yang akan diubah
Step 4 :
Sistem menyimpan data gambar slider yang telah diubah dan menampilkan data yang telah diubah.
Tabel 3.29 Narasi Use Case Hapus Data Gambar Slider Nama Use Case : Hapus gambar slider
(66)
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan hapus gambar slider
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Hapus”
Step 2 :
Sistem akan menghapus data gambar slider dan
menampilkan data gambar slider yang tersimpan
Tabel 3.30 Narasi Use Case Validasi Pembayaran Nama Use Case : Validasi Pembayaran
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan validasi pembayaran
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Data Penjualan Tiket” Step 3 :
Aktor memilih data penjualan yang akan divalidasi
pembayarannya lalu
klik button “detail”
Step 5 :
Aktor akan merubah status pembayaran dan
klik button “Save”
Step 2 :
Sistem akan menampilkan data penjualan tiket.
Step 4 :
Sistem akan menampilkan secara detail data penjualan tiket.
Step 6 :
Sistem akan menyimpan perubahan status pembayaran.
Tabel 3.31 Narasi Use Case Lihat Laporan Penjualan Nama Use Case : Lihat laporan penjualan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melakukan lihat laporan penjualan
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Laporan Penjualan Tiket”
Step 2 :
Sistem akan menampilkan halaman laporan penjualan tiket.
(67)
Step 3 :
Aktor memilih tanggal laporan yang diinginkan lalu klik button
“Tampilkan”
Step 4 :
Sistem akan menampilkan data laporan penjualan tiket.
Tabel 3.32 Narasi Use Case Lihat Tokoh Wayang Nama Use Case : Lihat Tokoh Wayang
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melihat tokoh wayang
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Tokoh Wayang” Step 3 :
Aktor klik nama tokoh wayang
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman tokoh wayang
Step 4 :
Sistem menampilkan detail informasi tentang tokoh wayang.
Tabel 3.33 Narasi Use Case Lihat Koleksi Wayang Nama Use Case : Lihat Koleksi Wayang
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melihat koleksi wayang
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“koleksi” Step 3 :
Aktor klik nama koleksi wayang
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman koleksi wayang
Step 4 :
Sistem menampilkan detail informasi tentang koleksi wayang.
Tabel 3.34 Narasi Use Case Tambah Data komentar Nama Use Case : Tambah Komentar
Aktor : Pengunjung
(68)
komentar
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor mengisikan data pada bagian kolom
“komentar”
Step 2 :
Aktor klik button
“Submit”
Step 3 :
Sistem menyimpan data komentar.
Tabel 3.35 Narasi Use Case Lihat Data Kegiatan Nama Use Case : Lihat Kegiatan
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melihat kegiatan Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem
Step 1 :
Aktor klik menu
“Beranda”
Step 2 :
Aktor klik nama
kegiatan yang ada pada
kolom “Agenda Kegiatan”
Step 3 :
Sistem menampilkan secara detail data kegiatan
Tabel 3.36 Narasi Use Case Pesan Tiket Nama Use Case : Pesan Tiket
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang melihat pesan tiket
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu “Pesan
Tiket” Step 3 :
Aktor memasukan data pemesanan tiket secara lengkap lalu klik button
“proses”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman pemesanan tiket
Step 4 :
Sistem akan menampilkan data pemesanan tiket
Step 6 :
(69)
Step 5 :
Setelah Aktor yakin pada pesanan tersebut
klik button “Submit”
Step 7 :
Klik “Registrasi member”
Step 9 :
Aktor mengisikan data secara lengkap lalu klik
button “Simpan”
untuk memasukan data pemesan.
Step 8 :
Sistem akan menampilkan halaman registrasi pemesan. Step 10 :
Sistem akan menyimpan data pemesann tiket.
Tabel 3.37 Narasi Use Case Konfirmasi Pembayaran Nama Use Case : Konfirmasi Pembayaran
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang konfirmasi pembayaran
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 :
Aktor klik menu
“Konfirmasi Tiket”
Step 3 :
Aktor mengisikan data secara lengkap lalu klik
“Submit”
Step 5 :
Aktor mengisikan data secara lengkap lalu klik
button “Simpan”
Step 2 :
Sistem menampilkan halaman login untuk konfirmasi
pembayaran tiket. Step 4 :
Sistem akan menampilkan data pemesanan tiket
Step 6 :
Sistem akan menyimpan data konfirmasi pembayaran tiket.
Tabel 3.38 Narasi Use Case Cetak Tiket Nama Use Case : Cetak Tiket
Aktor : Pengunjung
Deskripsi : Use case ini menggambarkan aktor yang akan melakukan cetak tiket
Skenario Use Case : Aksi Aktor Reaksi Sistem Step 1 : Step 2 :
(70)
Aktor klik menu “Print
Tiket” Step 3 :
Aktor mengisikan data secara lengkap lalu klik
“Submit”
Step 5 :
Aktor klik button “Print Tiket”
Sistem menampilkan halaman login untuk cetak tiket. Step 4 :
Sistem akan menampilkan tiket yang sudah divalidasi pembayarannya oleg admin.
(71)
3.1.3 Pemodelan Proses (Processing Modelling) 3.1.3.1Diagram Konteks (Context Diagram)
0 Sistem Infromasi Museum Kekayon
Admin Pengunjung
-daftar komentar -info tokoh -info koleksi -info profil -info kegiatan -info kontak -harga tiket -username & password -pencarian tokoh dan koleksi -komentar
-pendaftaran costumer -pemesanan tiket -login costumer -konfirmasi tiket -cetak tiket -data profil
-data koleksi -data cerita -data tokoh -data golongan -data kegiatan -data komentar -data slider -data tiket -penjualan tiket -laporan penjualan tiket
(72)
3.1.3.2 Diagr a m B er je n jang Sistem Informasi Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Admin Kelola data golongan input golongan daftar golongan edit golongan hapus golongan Kelola data cerita input cerita daftar cerita edit cerita hapus cerita cari cerita Kelola data tokoh input tokoh daftar tokoh edit tokoh hapus tokoh cari tokoh Kelola data koleksi input koleksi daftar koleksi edit koleksi hapus koleksi cari koleksi Kelola data harga tiket input harga tiket daftar harga tiket edit harga tiket hapus harga tiket Kelola data komentar Hapus komentar Aktivasi komentar Kelola data profil input profil daftar profil edit profil hapus profil Kelola data kegiatan input kegiatan daftar kegiatan edit kegiatan hapus kegiatan View kegiatan Kelola data slider input slider daftar slider edit slider hapus slider Kelola data penjualan tiket Tampil berdasarkan status Cari berdasarkan noinvoice Tampil semua Validasi pembayaran Tampil laporan penjualan Proses tampil profil Proses tampil komentar Proses tampil koleksi Proses tampil tokoh Proses tampil kegiatan Proses pemesanan tiket Pendaftaran member Pemilihan tiket Login member Cetak invoice Proses konfirmasi tiket Simpat tiket dipilih Edit tiket dipilih Simpat tiket dipilih Proses cetak tiket pengunjung Ga m ba r 3.3 Di ag ra m B er jenja ng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(73)
3.1.3.3Overview Diagram Pengunjung Admin Golongan wayang Daftar Koleksi Profil Museum Pemesanan Tiket Konfirmasi Tiket Cetak Tiket 1 Proses Front End
(User) 2 Proses Admin profil golongan Koleksi Kegiatan Foto Kegiatan Profi dtKoleksi dtKegiatan dtFotokegiatan dtKoleksi dtgolongan profil Info Kegiatan Daftar komentar komentar data komentar dt komentar dt kegiatan dtfotokegiatan daftar tokoh
Daftar tokoh wayang
dtgolongan cerita dtcerita slider dtslider dttokoh tokoh dttokoh kodecerita kdtokoh Harga tiket Pendaftaran costumer Login Konfirmasi login bahasa pemesanan tiket notapemes anan pemesan Data pemesanantiket Data notapemesanan Data pemesan A ppr ov e k omen ta r Data g amb ar sl id er Data k eg iat a n Da ta t o koh D at a ko lek s i Data c er it a D at a go lon gan Data fot o ke gi a tan D at a pr ofi l Data ti ket Data p en jual a n t ike t dt notapemesanan dt pemesanantiket Data pemesan Lap or an pe nj ua lan t ik et
(74)
3.1.3.4Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Pengunjung slider profil tokoh Tiket 1.3 Tampil tokoh 1.7 Pemesanan Tiket 1.8 Konfirmasi pembayaran 1.9 Pencetakan Tiket 1.1 Tampil Slider Gb slider, keterangan
1.4 Tampil golongan dtslider dtkoleksi 1.6 komentar komentar dtkomentar dtkomentar dtkomentar Data pemesanan tiket
dt tiket notapesanan Pemesanan tiket dtpemesanantiket dtnotapemesanan No.pemesanan
Upload bukti pembayaran
dtnotapemesanan
dtnotapemesanan dtpemesanantiket
Tiket cetak online
1.2 Tampil profil dtprofil dtprofil 1.10 Tampil Harga Tiket dt tiket Harga tiket dttokoh dttokoh cerita golongan dtgolongan 1.5 Tampil koleksi Kodegolongan dttokoh dtcerita dtcerita pemesan dtpemesan Username,passwd,nopesan dtpemesan Username,passwd,nopesan
(75)
3.1.3.5Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 Admin 2.1 Kelola Golongan golongan Data Golongan 2.2
Kelola Cerita cerita
D a ta C e ri
ta Kelola Tokoh2.3 tokoh
2.4 Kelola Koleksi koleksi D a ta T o k o h Data Koleksi 2.5
Kelola Profil profil Data Profil
2.6
Kelola slider slider 2.7 Kelola Komentar komentar Data Slider Data komentar 2.8 Kelola kegiatan kegiatan Data kegiatan fotokegiatan 2.9 Kelola harga tiket tiket Data Tiket 2.10 Kelola Penjualan Tiket Validasi Pembayaran Pemesan Nota pesanan Data Cerita Data Cerita Data Tokoh Data Tokoh Data Koleksi Data Golongan Data Tokoh Data Profil Data Slider Data Komentar Data Kegiatan Data Foto Kegiatan
Data Tiket Data Tiket Data Pemesan Data Notapesanan Pemesanan tiket Data pemesanan tiket 2.11 Lihat laporan Penjualan Tiket Data Notapesanan Laporan penjualan
(1)
informasi yang disampaikan oleh pihak museum sebagai sarana promosi dan edukasi tentang keberadaan museum wayang kekayon yogyakarta kepada masyarakat umum.
SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S R TS STS Sistem informasi museum wayang kekayon
yogyakarta berbasis web ini dapat membantu saya secara efektif dalam mengelola data wayang.
Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini mempercepat tugas saya dalam proses pemberian informasi .
Menu-menu pada sistem informasi museum
wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini dapat mudah dipahami dan mudah digunakan.
Proses memasukkan, menghapus, dan mengubah data terkait dengan data wayang, dapat dilakukan dengan mudah.
sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini memiliki tampilan yang menarik.
Secara umum saya lebih menyukai system informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini daripada proses penyimpanan data dan pencarian data wayang secara manual.
(2)
BAB VI
PENUTUP
6.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, desain, dan implementasi, serta uji coba sistem ini dapat disimpulkan bahwa :
a. Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta ini berhasil dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL yang dapat digunakan oleh pengujung dan admin museum.
b. Sistem informasi museum wayang kekayon Yogyakarta berbasis web ini dapat digunakan sebagai sarana baru untuk membantu admin museum dalam mempromosikan keberadaan museum dan saranan edukasi tentang wayang kepada masyarakat umum.
c. Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta ini berfungsi dengan baik yaitu dapat untuk kelola data golongan, kelola data cerita, kelola data tokoh, kelola data koleksi, kelola data profil, kelola data slider, kelola data komentar, kelola data kegiatan, kelola data harga tiket, kelola penjualan tiket, lihat laporan penjualan tiket.
d. Berdasarkan uji coba dengan pengguna sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta ini dinilai bermanfaat untuk memperoleh informasi tentang keberadaan museum wayang kekayon, efisien dalam pencarian informasi wayang, informasi tentang kegiatan museum dan menu-menu yang terdapat pada situs ini mudah dipahami dan digunakan.
(3)
6.2Saran
Saran yang penulis dapat berikan dalam mengembangkan sistem ini selanjutnya adalah :
a. Untuk pengiriman notifikasi pemesanan tiket dibuat secara otomatis. b. Memperbaiki tampilan agar lebih menarik.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Jeffrey L Whitten, Lonnie D Bentley,Victor M.Barlow,2004,System Analysis &
Design Methods, Sixth Edition, Irwin.
Hartono, Jogiyanto, 1999, Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto.HM (1990). Analisis & Disain Sitem Informasi. Andi Offset.Yogyakarta.
Kleindl, B. (2010). Strategic Electronic Marketing : Managing E-Business.
(5)
LAMPIRAN
a. Form kuisioner untuk pengunjung museum KUISIONER
SISTEM INFORMASI MUSEUM WAYANG KEKAYON YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Studi Kasus : Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Nama :
Alamat : Status : Tanggal : SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S R TS STS Sistem informasi museum wayang kekayon
yogyakarta berbasis web ini bermanfaat dalam membantu memperoleh informasi tentang keberadaan museum wayang kekayon. Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini efisien dalam pencarian informasi wayang.
Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini efisien dalam pencarian informasi kegiatan yang diadakan oleh museum.
Menu- menu pada sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini mudah dipahami dan digunakan.
Pemesanan tiket secara online mempermudah saya dalam mendapatkan tiket.
(6)
b. Form kuisioner untuk Admin Museum KUISIONER
SISTEM INFORMASI MUSEUM WAYANG KEKAYON YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Studi Kasus : Museum Wayang Kekayon Yogyakarta
Nama :
Status : Admin Museum Batik Yogyakarta SS : Sangat Setuju
S : Setuju R : Ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S R TS STS Sistem informasi museum wayang kekayon
yogyakarta berbasis web ini dapat membantu saya secara efektif dalam mengelola data wayang.
Sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta
berbasis web ini mempercepat tugas saya dalam proses pemberian informasi .
Menu-menu pada sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini dapat mudah dipahami dan mudah digunakan. Proses memasukkan, menghapus, dan
mengubah data terkait dengan data wayang, dapat dilakukan dengan mudah
sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini memiliki tampilan yang menarik
Secara umum saya lebih menyukai sistem informasi museum wayang kekayon yogyakarta berbasis web ini daripada proses pinyimpanan data dan pencarian data wayang secara manual