19
2.6.2 Database Conceptual Design
Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity
Relationship Diagram ERD. ERD merupakan alat yang digunakan untuk
membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek
yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu:
1. Relasi Satu lawan Satu One to One Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan
dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1.
2. Relasi Satu lawan Banyak One to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu
anggota entity B. Hubungan one to manu mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1.
3. Relasi Banyak lawan Banyak many to many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity AA boleh berpasangan
ddengan lebih dari satu anggota entity B, begitu juga sebalikya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A.
Relasi ini mencakup 1 : , 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1
20
Entitas Atribut
Penghubung antara entitas dan relasinya
Internal Identifier Internal Identifier
Atribut
Atribut Kunci
Gambar 2.5 Notasi dalam ERD
2.6.3 Logical Design and Physical Design
Dalam fase logical design ini dilakukan proses transaksi dari conceptual schema
yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hassil dari fase ini disebut sebagai logical scema dan dinyatakan dalam logical data
model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini
harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan
untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi. Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke
dalam sejumlah table yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :
1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-
ulang redundansi dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan meborokan tempat penyimpanan.
21
3. Untuk memudahkan
proses penyisian,
penghausan, dan
pengembangan database. Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa
logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi
dengan detail-detal yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System DBMS yang akan digunakan.
Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.
2.6.4 Pemodelan Proses