Sistem Informasi Pelayanan Jas Konveksi Dan Persediaan Bahan Baku Pada Aryanti Busana Muslim

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas-batas ruang dan waktu.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.

Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti sistem jasa konveksi Aryanti Busana Muslim yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa menggunakan komputer sebagai alat bantunya

Aryanti Busana Muslim adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu


(2)

barang jadi sesuai dengan keinginan konsumen, selain itu Aryanti Busana Muslim juga memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aryanti Busana Muslim

Aryanti Busana Muslim pada saat ini sedang berkembang, maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software demi menunjang kinerja dari Aryanti Busana Muslim itu sendiri. Pada saat ini Aryanti Busana Muslim didalam melakukan transaksi pelayanan jasa konveksi masih menggunakan cara manual yaitu menuliskan dalam sebuah bon. Pencatatan pesanan konsumen pun masih menulis kedalam buku pesanan yang telah disediakan.

Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu sistem informasi yang terkomputerisasi pada Aryanti Busana Muslim, sehingga pemprosesan data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya.

Tabel 1.1 Data Produksi Aryanti Busana Muslim

Bulan

Nama Barang Busana

Muslim Biasa

Tunik dan Puring

Blazer Kebaya Baju

Pengantin

Maret ≤ 75 ≤ 52 ≤ 8 ≤ 15 -

April ≤ 65 ≤ 43 ≤ 5 ≤ 12 ≤ 2

Mei ≤ 93 ≤ 62 ≤ 10 ≤ 23 -

[Sumber : Aryanti Busana Muslim]

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menetapkan tema yang berkaitan dengan pelayanan jasa dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busanan Muslim dengan menetapkan judul :

“SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KONVEKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ARYANTY BUSANA MUSLIM”.


(3)

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan data pada Aryanti Busana Muslim masih menggunakan cara

manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengelola data.

2. Kemungkinan terjadinya kesalahan penghitungan biaya pemasukan dan

pengeluaran cukup besar, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik Aryanti Busana Muslim

3. Pencatatan dan penyimpanan data transaksi dilakukan dalam media tulis

seperti pembukuan atau arsip menyebabkan sering terjadinya kehilangan data karena bertumpuknya arsip sehingga pencarian data membutuhkan waktu yang lama.

4. Kesulitan untuk memperoleh laporan jika suatu saat pemilik

membutuhkannya

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari objek penelitian kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan

baku pada Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan


(4)

3. Bagaimana testing sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim

4. Bagainama implememtasi sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan

persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun dan membuat sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi khususnya dalam hal pengolahan data.

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan

bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan

2. Untuk merancang dan membuat sistem informasi pelayanan jasa konveksi

dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim agar meningkatkan kinerja pengolahan data transaksi dan persediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.

3. Untuk menguji sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan

bahan baku, apakah sistem yang diusulkan telah sesuai dengan kebutuhannya

4. Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi pelayanan jasa


(5)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah :

1. Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat

melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat

2. Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi

terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah :

1. Mengimplementasikan pengetahuan yang selama ini didapat di

perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya

2. Dapat mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang

baik, khususnya mengenai penjualan dan pembelian.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim sebagai berikut :

1. Sistem ini membahas mengenai pengolahan data transaksi pemesanan bahan

baku, transaksi pesanan bahan, produksi, pemakaian bahan baku dan pembelian serta pembuatan laporan dari semua transaksi.

2. Admin dari perangkat lunak ini adalah admininistrasi, bagian produksi, dan


(6)

3. Sistem yang dibangun tidak mencakup data pegawai dan data toko

4. Sistem yang dibangun tidak mencakup pemesanan busana muslim berskala

besar

5. Sistem yang dibangun tidak mencakup pembatalan proses pemesanan busana

muslim

6. Stock minimal untuk penggunaan bahan baku adalah 1 buah

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Aryanti Busana Muslim yang beralamatkan di Jl. Pasirluyu No.22 Bandung, adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2011

Maret April Mei Juni

1 Pengumpulan Data

2 Pengembangan

Prototype :

a. Analisis

b. Design

c. pengujian

3 Evaluasi

4 Implementasi


(7)

7

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait dan terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi, Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu :


(8)

a. Tujuan

b. Masukan

c. Proses

d. Keluaran

e. Mekanisme pengendalian

f. Umpan balik.

Elemen sistem mempunyai susunan dasar diperlihatkan dalam gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Elemen Sistem

[Sumber : Abdul Kadir : “Pengenalan Sistem Informasi” Tahun 2003 hal:55]

a. Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan untuk dapat membuat sistem menjadi terarah dan terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu system dengan system lain berbeda-beda.

Mekanisme Pengendalian

Tujuan


(9)

b. Masukan

Masukan (input) system adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

system dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak tampak.

c. Proses

Proses merupakan elemen dari system yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Keluaran dapat

berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) dalam bukunya Analisis dan Desain Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya,

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan


(10)

suatu fungsi terntentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menggantungkan data dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output)

dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang


(11)

dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkankeluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(12)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain, klasifikasi sistem dapat dibagi dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai barikut :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem Fisik (physical system)adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

Misalnya, sistem komputer, sistem kepegawaian dan sebagainya.

b. Sistem Deterministik dan Problalistik

Sistem Deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang

dapat operasinya dapat diprediksi secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Misalnya, sistem komputer yang secara tepat menjalankan suatu intruksinya.

c. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah suatu sistem yang tidak bertukar

materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak beriteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini bekerja otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan


(13)

masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses

alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat

manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan sistem tersebut.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2009 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.

Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai, dan memmpunyai nilai piker yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Dalam arti lain informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Zulkifli (2005 : 289).

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)


(14)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003 : 10) sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prodesur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Menurut Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, oaring dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. (Abdul Kadir, 2003 : 11)

Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu proses dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan.

2.4. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung pembuatan program ini adalah sebagai berikut:

2.4.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic terdiri dari dua kata, yaitu visual dan basic, kata “visual” merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat

grafis Graphical User Interface (GUI), Kata “Basic” merujuk kepada bahasa

BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan


(15)

sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.

2.4.2. Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.


(16)

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input

baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.5. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)

atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan


(17)

dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel

dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar

dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang

radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.

2.5.1. Topologi Jaringan

1. Topologi Bus

Topologi bus semua simpul dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial.


(18)

Gambar 2.2 Topologi Bus

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:353]

2. Topologi Ring

Topologi ini mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya

Gambar 2.3 Topologi Ring

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:354]

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch.


(19)

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:355]

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut

juga tree topology.

Gambar 2.5 Topologi Hybrid

[Sumber : Dede Sopandi : “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer”,


(20)

2.5.2. Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu

komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan

data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi

yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah

atau menghapus data itu.

Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya

(resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer

lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.

Gambar 2.6 Client Server


(21)

2.6. Pengertian Persediaan

Persediaan ditunjukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Karakteristik dari barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan sangat bervariasi terhadap jenis kegiatan usaha.

Menurut Sutrisno (2003:93) Persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk dijual atau diolah kembali.

2.7. Pengertian Jasa Menjahit (Konveksi) 2.7.1. Pengertian Jasa

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011, jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.

2.7.2. Pengertian Menjahit (Konveksi)

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/4 Maret 2011, menjahit adalah Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,


(22)

pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan perca.

2.8. Pengertian Bahan Baku

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010. Bahan baku merupakan bentuk mentah dari barang yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadwalan pembelian dan kegiatan produksi.


(23)

i

ABSTRAK

Aryanti Busana Muslim bergerak pada bidang pelayanan jasa konveksi. dalam transaksi pelayanan jasa konveksinya, Aryanti Busana Muslim masih menggunakan cara manual seperti menulis semua transaksi pada buku atau arsip-arsip, menulis pesanan konsumen pada nota, selain itu untuk persediaan bahan baku tidak ada catatan khusus dalam penggunaannya, sehingga membuat proses pengolahan data membutuhkan waktu yang lama dan sering terjadi kesalahan. Untuk itu maka perlu dibangun sebuah sistem informasi yang bisa menangani permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan sistem, melakukan testing dan implementasi sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku. Dengan adanya sistem informasi ini pihak Aryanti dapat mengatasi masalah pengolahan data pesanan, pengolahan data konsumen dan pengolahan data bahan baku

Melihat permasalahan di atas, maka digunakan metode penelitian yang dilakukan penulis adalah metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Untuk metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode prototype, sedangkan untuk alat bantu

analisis menggunakan Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks

(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data (Data Dictionary). Dalam pembuatan perangkat lunaknya menggunakan Visual Basic 6.0 dan pembuatan database menggunakan SQL Server 2000

Hasil dari penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang dapat meningkatkan kinerja pengolahan data, mengimplementasikan sistem informasi yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, basis data antarmuka dari aplikasi yang dihasilkan. Tahapan akhir dari penelitian adalah testing terhadap perangkat lunak yang dibuat

dengan metode pengujian Black Box.


(24)

ii

transaction services konveksinya, Aryanti Busana Muslim still use manual method, like writing all the transactions on the books or archives, wrote in a memorandum of customer orders, in addition to inventories of raw materials there are no special notes in its use, thus making the data processing takes the long and frequent errors. For that it needs to develop an information system that can handle these problems. The purpose of this study was to determine the systems that run, making the system design, testing and implementation of information systems services and inventories of raw materials convection. Given this information system Aryanti party can overcome the problem of data processing orders, processing customer data and data processing of raw materials

Looking at the above problems, then used the method of research on the author is a method of data collection, methods of systems development, systems approach methods. Methods of data collection is done using primary and secondary data. For system development methods the author uses prototype method, while for the analysis tools using Document Flow Chart (Flow Map), Context Diagram (Diagram Conteks), Data Flow Diagrams (Data Flow Diagram) and Data Dictionary (Data Dictionary). In making its software using Visual Basic 6.0 and create database using SQL Server 2000

Results from the study show that runs the system is still using the manual method in the transaction process, so do the research design of information systems services and inventories of raw materials convection in Aryanti Busana Muslim that can improve performance of data processing, implementing information systems that include software, hardware, data base generated from the application interface. Final stages of the study is testing against software that is made by Black Box testing methods.


(25)

23

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem informasi, yang dalam hal ini Aryanti Busana Muslim menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah sistem informasi.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya, usaha menjahit ini berdiri karena adanya keinginan dari pemilik untuk bisa menjahit pakaian sendiri. Lama-kelamaan, usaha ini berkembang dan sekitar tahun 1991 usaha ini diberi nama Aryanti Busana Muslim. Diberi nama Aryanti Busana Muslim, karena mayoritas pakaian yang diproduksi adalah busana muslim.

Sejak diberi nama Aryanti Busana Muslim, pemilik mulai mempekerjakan karyawan, karena ingin membuka lapangan kerja. Awalnya hanya memiliki 2 orang karyawan. Sehubungan dengan bertambahnya permintaan customer, maka pemilik menambah lagi karyawan.

Aryanti Busana Muslim tidak hanya menerima pesanan menjahit pakaian saja. Selain itu, Aryanti Busana Muslim menerima bordir baju, blazer, maupun baju pria. Setiap bulannya, pemilik selalu mengusahakan membuat model baju terbaru, mengikuti perkembangan zaman.


(26)

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Aryanti Busana Muslim adalah organization vertical structure yaitu bentuk struktur organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Aryanti Busana Muslim secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

[Sumber : Aryanti Busana Muslim] Pimpinan

Bagian Produksi Administrasi

Bagian Border Pemayet

Penjahit

Bagian Pembelian


(27)

3.1.3 Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan

Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan

2. Administrasi

a. Melayani Pelanggan

b. Mengelola transaksi penjualan

3. Bagian Pembelian

a. Melakukan pembelian bahan baku

4. Bagian produksi

4.1.Penjahit : bertugas untuk menjahit pesanan pakaian.

4.2.Bagian Bordir : bertugas untuk membordir kain yang akan dijahit

menjadi pakaian

4.3.Pemayet : bertugas untuk memasang payet pada pakaian

yang sudah dijahit.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan karya ilmiah atau penelitian, dalam perancangan sistem pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim


(28)

menggunakan metode penelitian deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan

pendekatan metodologi Action (tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari

hasil analisis tersebut diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang mencangkup proses-proses berikut ini :

1. Identifikasi masalah

2. Merumuskan masalah

3. Memilih metode pengumpulan data

4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperolah data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder.


(29)

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer didapatkan penulis langsung dari objek penelitian yang diteliti yaitu Aryanti Busana Muslim. Data primer dapt diperoleh dengan cara :

1. Wawancara, merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber terkait, dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

2. Observasi, suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan

pengamatan terhadap objek yang dituju secara langsung, dalam hal ini pengamatan dan penelitian terhadap Aryanti Busana Muslim.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber daya sekunder merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada baik itu berasal dari artikel di internet maupun buku-buku yang ada yang berhubungan dengan penelitian saat ini.

Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian maupun dari catatan yang ada di perusahaan.

Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan studi pustaka dan data-data fisik perusahaan tersebut berupa catatan


(30)

pemesanan, struk pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan system informasi yang diusulkan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem

adalah metode pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach).

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat bantu (tools) dan teknik-teknik

yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem seperti Flow Map, Diagram

Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi,

Entity Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem

informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu

metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat

proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih muda. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem


(31)

bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Membuat prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem

mulai membuat prototype.

3. Menguji prototype

Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang

sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat

digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau

masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi

sesuai dengan masukan dan saran dari user.

5. Mengembangkan versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

Dibawah ini adalah tahapan pendekatan prototype yang ditujukkan pada


(32)

Gambar 3.2 Mekasnisme Pengembangan Prototype

[ Sumber : http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf ]

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisi dan perancangan yang digunakan dalam perancangan system yang diusulkan menggunakan alat bantu analisis dan perancangan

digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks

(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data (DataDictionary).

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.


(33)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Diagram yang menggunakan notasi-notasi khusus untuk menggambarkan arus

data atau aliran data yang terjadi di dalam sistem. Data Flow Diagram (DFD)

memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung

antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau

penjabaran dari diagram konteks. 4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada

pada data flow diagram (DFD).

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang


(34)

tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan

penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve)

pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel

dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada

level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci


(35)

primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database

yangdidalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain.

Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada table mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari primary key di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci tamu (foreign key). Foreign key ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi foreign key. Yang membuat sebuah field menjad foreign key adalah jika dia sesuai dengan primary key pada tabel lain.


(36)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji sebuah perangkat lunak. Pengujian Software yang akan digunakan penulis adalah dengan

menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian

aspek fundamental sistem tanpa memperlihatkan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat sudah berfungsi dengan benar atau belum.

Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

beberapa kategori yaitu :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan kinerja


(37)

35

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan. Analisis sistem yang berjalan pada Aryanti Busana Muslim terdiri dari flowmap, diagram konteks dan DFD.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumendokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dalam sistem pelayana jasa konveksi dan persediaan di Aryanti Busana Muslim terdapat dokumen yang terkait dalam proses pemesanan busana muslim dan persediaan, dokumen - dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Bon

No 1

Nama Dokumen Bon


(38)

Fungsi Sebagai Bukti Pemesanan

Item Tanggal, nama pelanggan, nama barang, banyak, harga,

jumlah

Tabel 4.2 Tabel Form pesanan

No. 2

Nama Dokumen Form Pesanan

Sumber Bagian Administrasi

Fungsi Untuk mengetahui data pesanan dari pelanggan

Item Nama, alamat, telepon, nama barang, ukuran, keterangan

Tabel 4.3 Tabel Data Produksi

No. 3

Nama Dokumen Data Produksi

Sumber Bagian Produksi

Fungsi Untuk mengetahui banyaknya produksi

Item Tanggal, Nama barang, jumlah

Tabel 4.4Tabel Detail Pesanan Bahan Baku

No. 4

Nama Dokumen Detail Pesanan Bahan Baku

Sumber Bagian Produksi

Fungsi Sebagai Pesanan Bahan Baku untuk pesanan konsumen


(39)

Tabel 4.5 Tabel Permintaan Bahan Baku

No. 5

Nama Dokumen Permintaan Bahan Baku

Sumber Bagian Pembelian

Fungsi Sebagai permintaan bahan baku untuk took

Item Nama bahan baku, ukuran, warna

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan

Adapun prosedure pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

Prosedure pemesanan busana muslim dengan membawa bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian diberikan

kepada bagian administrasi untuk diisi ukuran konsumen

2. Form pesanan yang telah diisi dengan ukuran akan diberikan kepada bagian

produksi, sebelumnya bagian administrasi membuatkan bon 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen, rangkap 2 untuk diarsipkan

3. Bagian produksi meencatat data produksi berdasarkan form pesanan detail,

kemudian data produksi diarsipkan dan dijumlahkan untuk diberikan kepada pemillik

4. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form

pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan diarsipkan.


(40)

5. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali.

Prosedure pemesanan busana muslim tidak mambawa bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian diberikan

kepada bagian administrasi untuk diisi ukuran konsumen

2. Form pesanan yang telah diisi dengan ukuran akan diberikan kepada bagian

produksi, sebelumnya bagian administrasi membuatkan bon 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen, rangkap 2 untuk diarsipkan

3. Bagian produksi membuat detail pesanan bahan baku yang akan diberikan

kepada bagian pembelian, bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku, kemudian akan memesan barang kepada toko, yang kemudian akan membuatkan nota pembelian sebagai bukti pembelian, data permintaan bahan baku akan diberikan kepada bagian produksi, sedangkan nota pembelian akan diarsipkan

4. Setelah menerima data permintaan bahan baku bagian produksi mencatat data

produksi berdasarkan form pesanan detail, kemudian data produksi diarsipkan dan dijumlahkan untuk diberikan kepada pemillik


(41)

5. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan diarsipkan.

6. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian

administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali. Prosedure pembelian persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Pemilik menyerahkan data bahan baku kepada bagian produksi untuk

selanjutnya mengecek persediaan bahan baku

2. Dari data tersebut bagian produksi akan mengecek persediaan bahan baku,

kemudian akan membuat data bahan baku kosong untuk pemilik

3. Pemilik akan memverifikasi data bahan baku kosong tersebut yang

selanjutnya memberikan kepada bagian pembelian.

4. Bagian pembelian membuat permintaan bahan baku kepada toko berdasarkan

data bahan baku kosong,

5. Bagian pembelian menerima nota pembelian dari toko, kemudian memberikan

data bahan baku kosong kembali pada bagian produksi.

6. Bagian produksi membuatkan laporan persediaan dari data bahan baku kosong

yang telah dibeli oleh bagian pembelian,


(42)

4.1.2.1. Flowmap

Konsumen Administrasi ProduksiBagian Pemilik

catat data detail ukuran Form Pesanan Form Pesanan terisi Buat Bon Form Pesanan Lengkap Bon Bon 2 catat data Produksi Form Pesanan lengkap 2 1 1 2

Flowmap Pemesanan Busana Muslim Dengan Membawa Bahan Baku

Bon Proses pelunasa n Bon lunas Data Produksi Form Pesanan detail 1 Form Pesanan detail 3 Jumlah data produksi

Data produksi Data produksi

1

Bon lunas 1 2 1 1 1 Form Pesanan Mengisi Biodata Form Pesanan terisi 1 1

1 = Arsip Form Pesanan 2 = Arsip Bon 3 = Buku Produksi

Gambar 4.1. Flowmap Pemesanan Busanan Muslim dengan membawa bahan baku yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim


(43)

Konsumen Administrasi ProduksiBagian Pemilik 3 Catat data detail ukuran Form Pesanan Form Pesanan

Buat Bon Form Pesanan detail Bon Bon 2 catat data produksi Data Produksi Jumlah data produksi Data produksi Data produksi Form Pesanan detail Form Pesanan detail Form Pesanan detail 2 1 1 2 2 1

Flowmap Pemesanan Busana Muslim Tidak Membawa Bahan Baku Bagian Pembelian Toko Detail Pesanan bahan baku Pesan barang Permintaan Bahan Baku Buat nota Nota Pembelian 2 1 1 Nota Pembelian Detail Pesanan bahan baku Buat pesanan bahan baku Form Pesanan detail Bon Proses pelunas an Bon lunas Permintaan Bahan Baku Detail Pesanan bahan baku 1 Bon lunas 1 2 Form pesanan detail Detail Pesanan bahan baku 1 6 4 5 Detail Pesanan bahan baku 1 1 1 1 1 Form Pesanan terisi Mengisi Biodata Form Pesanan terisi

1 = Arsip Form Pesanan 2 = Arsip Bon 3 = Buku Produksi 4 = Arsip Pesanan bahan baku 5 = Arsip Nota Pembelian 6 = Arsip Nota Pembelian

Gambar 4.2. Flowmap Pemesanan Busana Muslim tidak membawa bahan baku yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim


(44)

Flowmap Pembelian Persediaan Bahan Baku

Bagian Produksi Bagian Pembelian Toko Pemilik Data persediaan bahan baku Data persediaan bahan baku Mengece k persediaa n bahan baku

Data bahan baku kosong Data bahan baku

kosong

Data bahan baku kosong Buat Pesana n Permintaan bahan baku Permintaan bahan baku Buat nota Nota Pembelian Verifikasi data

Data bahan baku kosong

Data bahan baku kosong

2 1

Data bahan baku kosong Nota Pembelian 1 2 3 Buat laporan Laporan Persediaan bahan baku Laporan Persediaan bahan baku

1 = Arsip Data Bahan Baku 2 = Nota Pembelian 3 = Nota Pembelian

Gambar 4.3. Flowmap Pembelian Persediaan Bahan Baku yang sedang Berjalan pada Aryanti Busana Muslim


(45)

4.1.2.2 Diagram Context

Diagram konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses dengan tujuan memberikan pandangan umum sistem tersebut. Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana didalamnya hanya terdapat satu atau lebih external entity, satu proses dan beberapa aliran data. Diagram konteks disebut juga dengan DFD level 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Konsumen

0 SI Penjualan jasa

dan Persediaan Bahan baku

Pemilik Toko

Form Pesanan terisi, Bon

Permintaan Bahan

baku

Nota Pembelian

Data persediaan bahan baku Bon, Bon lunas, form pesanan

Data produksi, Laporan persediaan

Gambar 4.4 Diagram Context yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Diagram arus data atau yang dikenal dengan DFD (Data Flow Diagram)


(46)

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal, meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran data diantara komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

Adapun DFD yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim adalah

sebagai berikut :

1 Pemesanan

Membawa Bahan Baku

Konsumen Pemilik

2 Pemesanan tidak membawa Bahan

Baku Toko

3 Persediaan Bahan

Baku

Bon, Form pesanan Bon,

Form pesanan terisi

Bon, Bon lunas, Form pesanan

Bon, Bon lunas, Form pesanan

Laporan Produksi Laporan Produksi

Permintaan Bahan baku

Nota Pembelian

Nota pembelian Permintaan bahan baku

Laporan Persediaan

Data persediaan bahan baku

Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem Informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku yang berjalan pada Aryanti Busana Muslim


(47)

Konsumen

1.1 catat data detail

ukuran Form pesanan terisi 1.3 catat data produksi Form pesanan detail 1.2

Buat bon 1.4

Jumlah data produksi 1.5 Proses pelunasan bon Pemilik Data produksi Bon lunas bon Arsip Bon Bon Bon Buku Produksi Data produksi Data produksi Arsip Form Pesnan Form pesanan detail

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim

Konsumen

2.1 catat data detail

ukuran Form pesanan terisi 2.6 catat data produksi 2.2 Buat bon 2.7 Jumlah data produksi 2.8 Proses pelunasan Bon Pemilik 2.3 Buat pesanan bahan baku Form pesanan detail 2.4 Buat pesanan Detail pesnan Bahan baku Toko Permintaan Bahan baku 2.5 Buat nota Permintaan Bahan baku Nota pembelian, Detail pesanan Bahan baku Data produksi bon Bon lunas

Arsip Bon bon

bon Buku Produksi Data produksi Data produksi Arsip Form Pesanan

Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim tidak membawa Bahan Baku yang sedang berjalan


(48)

3.1 Mengecek persediaan bahan baku Pemilik Data persediaan Bahan baku Data bahan Baku kosong 3.2 Verifikasi data Data bahan Baku kosong 3.3 Buat pesanan Data bahan Baku kosong Toko Permintaan Bahan baku 3.4 Buat nota Permintaan Bahan baku 3.5 Buat laporan Nota pembelian, Data bahan baku

kosong Laporan persediaan Bahan baku Arsip data bahan baku Data bahan Baku kosong Data bahan Baku kosong

Arsip Nota Nota Pembelian

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses Pembelian persediaan bahan baku yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku yang sedang berjalan dianalisa, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem ini, kelemahan tersebut diantaranya :

1. Sistem informasi yang sedang berjalan di Aryanti Busana Muslim masih

bersifat manual atau belum terkomputerisasi sehingga proses penginputan data tidak dapat berjalan efektif dan efisien.

2. Tidak ada laporan pemasukan yang jelas, sehingga dapat merugikan


(49)

3. Proses pembuatan laporan secara manual membuat waktu pembuatan laporannya menjadi cukup lama.

4. Tidak ada pencatatan khusus penggunaan bahan baku.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada.

4.2.1. Tujuan Perangcangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru kepada user serta menghasilkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian mengenai permasalahan yang timbul dari sistem yang lama. Secara khusus tahap ini bertujuan agar sistem yang baru dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur kerja dalam pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran sistem yang diusulkan atau sistem baru yang sedang dirancang ini diantaranya sistem yang dibangun akan terkomputerisasi sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisiensi waktu kerja. Sistem informasi yang dibangun secara terkomputerisasi juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja user,


(50)

meminimalisir kesalahan dan membuat hasil laporan yang lebih baik. Selain itu sistem yang baru juga akan dilengkapi dengan database sehingga informasi yang ada dapat dikelola dengan baik dan mudah.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur pengolahan data pemesanan busana muslim yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Konsumen memberitahu daftar pesanan yang akan dipesan kepada bagian

administrasi

2. Bagian administrasi menginputkan detail pesanan ke dalam database dan

mencetak form pesanan serta nota pesanan, nota pesanan akan diberikan kepada konsumen sedangkan form pesanan akan diberikan kepada bagian produksi.

3. Bagian produksi akan menginputkan data produksi setiap harinya sesuai

dengan form pesanan konsumen, kemudian bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku yang dipakai dalam produksi.

4. Bagian produksi akan mencetak laporan produksi yang diambil dari database

untuk diserahkan kepada pemilik.

5. Bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku, dan mencetak

laporan pemakaian bahan baku

6. Setelah produksi selesai bagian administrasi akan melakukan proses

pelunasan dan mencetak nota lunas sebagai tanda bukti lunas dari konsumen, kemudian diserahkan kepada konsumen.


(51)

7. Bagian administrasi akan mencetak laporan pemasukan dari database untuk diserahkan kepada pemilik.

Prosedur pengolahan data pemesanan busana muslim tidak membawa bahan baku yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Konsumen memberitahu daftar pesanan yang akan dipesan kepada bagian

administrasi

2. Bagian administrasi menginputkan detail pesanan ke dalam database dan

mencetak form pesanan serta nota pesanan, nota pesanan akan diberikan kepada konsumen sedangkan form pesanan akan diberikan kepada bagian produksi.

3. Bagian produksi akan membuat detail pesanan bahan baku, yang kemudian

akan diberikan ke bagian pembelian.

4. Bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku kepada took

5. Toko membuat nota pembelian 2 rangkap, dan memberikan nota pembelian

kepada bagian pembelian.

6. Bagian pembelian akan memberikan nota pembelian kepada bagian produksi

yang selanjutnya masuk tahap produksi.

7. Bagian produksi akan menginputkan data produksi setiap harinya sesuai

dengan form pesanan konsumen, kemudian bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku yang dipakai dalam produksi.

8. Bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku, dan mencetak


(52)

9. Bagian produksi akan mencetak laporan produksi yang diambil dari database untuk diserahkan kepada pemilik.

10. Setelah produksi selesai bagian administrasi akan melakukan proses

pelunasan dan mencetak nota lunas sebagai tanda bukti lunas dari konsumen, kemudian diserahkan kepada konsumen.

11. Bagian administrasi akan mencetak laporan pemasukan dari database untuk

diserahkan kepada pemilik.

Prosedur pengolahan data pembelian persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :

1. Pemilik menginformasikan data persediaan bahan baku kepada bagian

produksi untuk selanjutnya bagian produksi mengecek persediaan bahan baku.

2. Bagian produksi mencetak data bahan baku yang kosong, kemudian

memberikan data tersebut kepada pemilik, pemilik akan memverifikasi data tersebut kemudian diberikan kepada bagian pembelian.

3. Bagian pembelian akan membuat pesanan berupa permintaan bahan baku

yang kemudian akan diberikan kepada toko.

4. Toko membuat nota pembelian 2 rangkap, dan memberikan nota pembelian


(53)

5. Bagian pembelian menginput data pembelian kedalam database, kemudian akan mencetak laporan pengeluaran yang akan diserahkan kepada pemilik

6. Bagian pembelian akan memberikan nota pembelian kepada bagian

produksi, dari nota tersebuat bagian produksi akan memngupgrade data persediaan bahan baku.

7. Bagian produksi akan mencetak laporan persediaan bahan baku sebagai

laporan kepada pemilik.

4.2.3.1 Flow Map yang Diusulkan

Adapun flow map yang diusulkan dari rancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :


(54)

Konsumen

Bagian Produksi

Pemilik Administrasi

Flowmap Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan Persediaan Bahanbaku yang diusulkan

Bagian Pembelian Toko Daftar pesanan Laporan produksi Laporan pemasukan Nota pelunasan Nota pesanan Daftar pesanan Input data detail pesanan D atab as e

Cetak nota , form detail pesanan dan deta pesanan kain 1 2 Nota pesanan1

Form pesanan detail Form pesanan detail Nota pesanan Proses pelunasan Cetak nota lunas Nota pelunasan Cetak laporan Laporan pemasukan Form pesanan detail Daftar permintaan Buat nota Nota pembelian 1 2 Daftar permintaan Pesanan kain Nota pembelian 1 Pesanan kain

Input data produksi Input pemakaian bahan baku Cetak laporan Produksi Laporan produksi Input detail pesanan dan pesanan kain Buat daftar permintaan Cetak bahan baku kurang Bahan baku kurang Bahan baku kurang Pesanan kain Input data pembelian Cetak Laporan Pembelian Laporan Pengeluaran Laporan Pengeluaran Nota pembelian Nota pembelian Update data Persediaan Cetak Lapora Persediaan Laporan Persediaan Laporan Persediaan A A Pesanan kain Cetak Laporan Pemakaian Bahan Baku Laporan Pemakaian

bahan baku Laporan

Pemakaian bahan baku Bahan baku

tidak Ya

Gambar 4.9 Flowmap Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan Persediaan Bahan Baku yang diusulkan


(55)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem, baik itu sistem yang sedang berjalan maupun sistem yang baru, dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, diagram konteks dapat dilihat pada gambar berikut :

0 Sistem Informasi

Penjualan Jasa dan Persediaan Konsumen

Toko

Pemilik Daftar pesanan, Bon

Bon, Bon lunas Laporan produksi,

Laporan Pemasukan Data persediaan

Bahan baku Nota

pembelian Daftar

Permintaa

Laporan persediaan bahan baku, Laporan Pengeluaran


(56)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah system

informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara satu

dengan yang lain oleh alir data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan dalam

Sistem Informasi Penjulan jasa adalah sebagai berikut :

1 Pemesanan

Membawa Bahan Baku

Konsumen Pemilik

2 Pemesanan tidak membawa Bahan

Baku Toko

3 Persediaan Bahan

Baku

Daftar pesanan, bon Daftar pesanan, bon

Bon, Bon Lunas Bon, Bon Lunas

Laporan pemasukan, Laporan produksi, Laporan pemakaian bahan baku

Laporan pemasukan, Laporan produksi, Laporan pemakaian bahan baku

Daftar permintaan

Nota Pembelian

Nota pembelian Daftar permintaan

Laporan persediaan bahan baku, Laporan Pengeluaran

Data persediaan bahan baku

Gambar 4.11 DFD Level 1 Sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan


(57)

1.1 Input data detail

pesanan konsumen

File transaksi

1.2 Cetak nota dan

form detail pesanan 1.3 Input data produksi 1.6 Proses pelunasan 1.4 Input pemakaian bahan baku 1.8 Cetak laporan pemasukan 1.5 Cetak laporan produksi Pemilik 1.7 Cetak nota lunas Daftar pesanan

Data pesanan

File produksi

Form Pesanan detail Data pesanan Data produksi Data produksi Nota Pesanan Data pesanan Data pesanan Laporan Pemasukan Laporan Produksi Nota pesanan Nota Lunas

File Bahan Baku Data pemakaian

1.9 Cetak laporan

pemakaian bahanbaku Data pemakaian

Laporan Pemakaian bahan baku Nota Pesanan

Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim

2.1 Input detail pesanan dan pesanan kain Konsumen Daftar pesanan 2.2 Cetak nota pesanan, form pesanan detail dan

pesanan kain

Nota pesanan

2.3 Buat daftar permintaan

Toko permintaanDaftar Buat nota2.4

2.5 Input data produksi 2.6 Update pemakaian bahan baku 2.7 Proses pelunasan Nota Pesanan 2.8 Cetak nota lunas Nota lunas 2.9 Cetak laporan pemasukan 2.10 Cetak laporan produksi Pemilik Laporan Pemasukan

Laporan Produksi File Transaksi File Produksi File PesananBahan File Bahan baku Data pesanan kain Data pesanan Data pesanan Nota pesanan Data pesanan Data pesanan Data produksi Data produksi Data pemakaian Data persediaan 2.11 Cetak Laporan Pemakaian Bahanbaku Laporan Pemakaian Bahan Baku

Form Pesanan detail Pesanan kain

Pesanan kain

Daftar pemintaan

Nota Pembelian, Pesanan kain

Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim tidak membawa bahan baku yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim


(58)

pemilik 3.1 Cetak data bahan

baku kurang

File Bahan baku

3.2 Buat daftar permintaan 3.3 Buat nota Toko 3.4 Input data pembelian 3.6 Cetak laporan Pengeluaran 3.5 Update data persediaan bahan baku 3.7 Cetak laporan persediaan Data persediaan Bahan baku

File Bahan baku Daftar permintaan Daftar permintaan File Pembelian Nota pembelian Data persediaan bahanbaku Nota Pembelian Data persediaan bahanbaku Data pembelian Laporan persediaan Laporan Pengeluaran File Pesanan bahanbaku Bahan baku kurang Daftar permintaan

Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses Pembelian persediaan bahan baku yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan persediaan Bahan Baku pada Aryanti Busana Muslim :

1. Nama Arus Data : Daftar Pesanan


(59)

Bentuk data : Daftar/dokumen

Arus data : konsumen – Proses 1.1, konsumen – Proses 2.1

Penjelasan : Pesanan dari konsumen

Periode : Setiap kali proses transaki terjadi

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.6 Struktur Data Daftar Pesanan

Nama Data Keterangan

Nama_konsumen Nama Konsumen

Model_jahitan Nama Barang yang dipesan

2. Nama Arus Data : Form Pesanan detail

Alias : -

Bentuk data : Daftar/dokumen

Arus data : Proses 1.2 – Proses 1.3, Proses 2.2 – Proses 2.5

Penjelasan : Rincian transaksi pesanan

Periode : Setiap kali proses transaki terjadi

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.7 Struktur Data Form Pesanan

Nama Data Keterangan


(60)

Tgl_masuk Tanggal masuk transaki pesanan

Tgl_ambil Tanggal pengambilan pesanan

Nama_konsumen Nama konsumen

Alamat Alamat konsumen

Telepon Telepon konsumen

Kd_modeljahit Kode modeljahit

Lingkardada Ukuran lingkar dada konsumen

Lingkarpinggang Ukuran lingkar pinggang konsumen

Lingkarpanggul Ukuran lingkar panggul konsumen

Lebarbajubawah Ukuran lebar baju bawah konsumen

Lebarbajubelakang Ukuran lebar baju belakang konsumen

Lebardada Ukuran lebar dada konsumen

Panjangbahu Ukuran panjang bahu konsumen

Lingkarlengan Ukuran lingkar lengan konsumen

Panjangtangan Ukuran panjang tangan konsumen

Lingkarbukaantgn Ukuran lingkar bukaan tangan konsumen

Panjangbaju Ukuran panjang baju konsumen

Gambar Gambar dari baju pesanan konsumen

Nama_kain Kain yang dibawa konsumen

Warna_kain Warna kain yang dibawa konsumen

3. Nama Arus Data : Data Produksi

Alias : -

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.3 – File Produksi – Proses 1.5, Proses 2.5


(61)

Penjelasan : rincian data produksi

Periode : setiap kali proses produksi

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.8 Struktur Data Data Produksi

Nama Data Keterangan

Kd_produksi Kode produksi barang

Kd_modeljahit Kode modeljahit yang diproduksi

Model_jahitan Nama model jahitan yang diproduksi

Tangggalproduksi Tanggal proses produksi

Jumlah_produksi Jumlah untuk setiap barang yang

diproduksi

4. Nama Arus Data : Data Pesanan

Alias : Nota Pesanan, Nota Lunas

Bentuk data : Dokumen

Arus data : File Transaksi – proses 1.2 – konsumen -

Proses 1.6 – File Transaksi – Proses 1.7 –

Konsumen, File Transaksi – proses 2.3 –

Konsumen – Proses 2.7 – File Transaksi -

Proses 2.8 - Konsumen

Penjelasan : rincian transaksi pesanan


(62)

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.9 Struktur Data Data Pesanan

Nama Data Keterangan

No_transaksi Nomor transaksi pesanan

Tgl_masuk Tanggal masuk transaki pesanan

Tgl_ambil Tanggal pengambilan pesanan

Kd_konsumen Kode konsumen

Nama_konsumen Nama konsumen

Alamat Alamat konsumen

Telepon Telepon konsumen

Kd_modeljahit Kode barang pesanan konsumen

Model_jahitan Nama barang pesanan konsumen

Harga Harga barang

Total_bayar Jumlah pembayaran

Uangmuka Uang muka yang sudah dibayar

Sisapembayaran Sisa pembayaran yang harus dibayar

Keterangan Keterangan transaksi

5. Nama Arus Data : Pesanan Kain

Alias : Data Pesanan Kain

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 2.1 – FilePesananBahan, Proses 2.2 –

Proses 2.3 - FilePesananBahan


(63)

Periode : setiap transaksi pesanan tidak membawa bahan

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.10 Struktur Data Pesanan Kain

Nama Data Keterangan

Kd_pesananbahan Kode pesanan bahan kain

Nama_bahan Nama kain yang dipesan

Ukuran_bahan Ukuran kain yang dipesan

Warna_bahan Warna Kain yang dipesan

6. Nama Arus Data : Daftar Permintaan

Alias : -

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 2.3 – Toko – Proses 2.4, Proses 3.2 – Toko

– Proses 3.3 – Proses 3.4

Penjelasan : rincian bahan pesanan untuk transaksi

Periode : setiap transaksi pesanan tidak membawa bahan

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.11 Struktur Data Daftar Permintaan

Nama Data Keterangan

Kd_pesanan Kode pesanan bahan


(64)

Nama_pesanan Nama bahan baku

Ukuran_pesanan Ukuran bahan baku

Warna_pesanan Warna bahan baku

Jumlah_pesanan Jumlah dari setiap bahan baku

7. Nama Arus Data : Data Persediaan Bahan Baku

Alias : Data Pemakaian, Data Persediaan

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.3 –Proses 1.4 - File Bahanbaku –

Proses 1.9, Proses 2.5 – Proses 2.6 –

File Bahanbaku, FileBananbaku - Proses 3.1,

Proses 3.5 - File Bahanbaku – Proses 3.7

Penjelasan : rincian data persediaan bahan baku

Periode : saat bahan baku ada yang habis

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.12 Struktur Data Data Persediaan Bahan Baku

Nama Data Keterangan

Kd_bahanbaku Kode bahan baku

Nama_bahanbaku Nama bahan baku

Jenis_bahanbaku Jenis bahan baku

Warna_bahanbaku Warna bahan baku


(65)

8. Nama Arus Data : Data Bahan Baku Kurang

Alias : -

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 3.1 – Proses 3.2

Penjelasan : rincian data bahan baku yang kosong

Periode : saat persediaan bahan baku kosong

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.13 Struktur Data Data Bahan Bahan Baku Kosong

Nama Data Keterangan

Kd_bahanbaku Kode bahan baku

Nama_bahanbaku Nama bahan baku

9. Nama Arus Data : Laporan Pemasukan

Alias : -

Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer

Arus data : Proses 1.8 – Pemilik, Proses 2.9 - Pemilik

Penjelasan : bukti laporan pemasukan

Periode : satu bulan sekali

Volume : -


(66)

Tabel 4.14 Struktur Data Laporan Pemasukan

Nama Data Keterangan

No_transaksi Kode transaki pesanan

Model_jahitan Nama barang pesanan konsumen

Total_bayar Total bayar per transaksi

Total Total pemasukan

10. Nama Arus Data : Laporan Produksi

Alias : -

Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer

Arus data : Proses 1.5 – Pemilik, Proses 2.10 - Pemilik

Penjelasan : Bukti laporan produksi

Periode : satu bulan sekali

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.15 Struktur Data Laporan Produksi

Nama Data Keterangan

Kd_produksi Kode produksi barang

Kd_barang Kode barang yang diproduksi

Model_Jahitan Nama barang yang diproduksi

Tangggalproduksi Tanggal proses produksi

Jumlah_produksi Jumlah untuk setiap barang yang


(67)

11. Nama Arus Data : Laporan Pengeluaran

Alias : -

Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer

Arus data : Proses 3.6 – Pemilik

Penjelasan : bukti laporan pembelian

Periode : satu bulan sekali

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.16 Struktur Data Laporan Pengeluaran

Nama Data Keterangan

No_pembelian Nomor transaksi pembelian

Tanggal_pembelian Tanggal transaksi pembelian

Kd_bahan baku Kode bahan baku yang dibeli

Nama_bahan baku Nama bahan baku yang dibeli

Jumlah_beli Jumlah bahan baku yang dibeli

Total_bayar Jumlah pengeluaran uang

12. Nama Arus Data : Laporan Pemakaian Bahan Baku

Alias : -

Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer

Arus data : Proses 1.9 – Pemilik, Proses 2.11 - Pemilik

Penjelasan : bukti laporan pemakaian bahan baku harian


(68)

Volume : -

Struktur data :

Tabel 4.17 Struktur Data Pemakaian Bahan Baku

Nama Data Keterangan

Tanggal_pakai Tanggal transaksi pemakaian bahan baku

Kd_bahan baku Kode bahan baku yang dipakai

Nama_bahanbaku Nama bahan baku yang dipakai

Jenis_bahanbaku Jenis bahan baku yang dipakai

Warna_bahanbaku Warna bahan baku yang dipakai

Jumlah_pakai Jumlah pemakaian bahan baku yang

dipakai

Stock Jumlah Stock setelah pemakaian

13. Nama Arus Data : Data Pembelian

Alias : Nota Pembelian

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 2.4 – Proses 2.5, Proses 3.4 – File pembelian

- Proses 3.6

Penjelasan : bukti laporan pemakaian bahan baku harian

Periode : Satu hari sekali

Volume : -


(69)

Tabel 4.18 Struktur Data Data Pembelian

Nama Data Keterangan

Tanggal_pembelian Tanggal transaksi pembelian

Nama_barang Nama barang yang dibeli

Jumlah_beli Jumlah barang yang dibeli

Total_bayar Total biaya pembelian

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan proses pembentukan Basis Data yang merupakan tahapan yang sangat menentukan bagi terciptanya Sistem Informasi yang baik.

Perancangan Basis Data dalam Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan Persediaan Bahan Baku, ditunjukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasiannya, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, ada beberapa peralatan diantaranya, Normalisasi, Relasi Tabel, Struktur File dan Kodifikasi.

4.2.4.1 Normalisasi

Terdapat peraturan mengenai perancangan suatu Database, yang biasa

disebut sebagai aturan normalisasi. Normalisasi adalah proses pembentukan struktur

basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. Aturan ini akan


(1)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KONVEKSI DAN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA ARYANTI BUSANA MUSLIM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan pasa Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

RADEN MUHAMAD RIYADI 10507147

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2002 . Pengenalan Sistem Informasi . Andi . Yogyakarta

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan konfigurasi Jaringan komputer. Informatika. Bandung

Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain . Andi. Yogyakarta Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Ekosiana. Yogyakarta

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. 2005. Mahir dalam 7 hari Pemograman Visual Basic 6.0. Andi. Yogyakarta

Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia. Jakarta

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/ 4 Maret 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010 http://dwexxuty.blogspot.com/2011/04/client-server.html http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Raden Muhamad Riyadi Tempat / tanggal lahir : Bandung, 14 November 1989. Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl. Pasirluyu No.22 Rt/Rw 02/08 Kel. Ancol Kec. Regol Bandung 40254

Telepon : 085624292572/085224594635

Pendidikan Formal:

Tahun Institusi 1994 - 1995 TK Shandy Putra Bandung

1995 - 2001 SD Negeri Bhakti Winaya IV 2001 - 2004 SLTP Negeri 21 Bandung

2004 - 2007 SMA BPI 2 Bandung

2007 - 2011 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya

Bandung, Agustus 2011 Yang bersangkutan


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KONVEKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ARYANTI BUSANA MUSLIM”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi yang telah disusun ini masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(5)

iv

2. Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dan sebagai dosen pembimbing

4. Rina Kurniawati, S.Si, MT. Selaku dosen wali dari MI-4 angkatan 2007

5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

6. Pemilik dan karyawan – karyawan Aryanti Busana Muslim terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungannya, Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan dukungan doa dan semangat, adik-adikku yang selalu memberikan doa yang tulus, dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan semangat, tanpa kalian mungkin penyusun tidak dapat melanjutkan penyusunan skripsi ini dengan baik.

8. Teman- teman MI-4 angkatan 2007 dan sahabat-sahabatku semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatunya.

9. Dan seseorang yang jauh disana yang aku sangat sayang selalu memberikan semangat dan doa yang tulus.

Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.


(6)

v

Harapan besar penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juni 2011