Bagaimana Menghindari Seks Bebas Mengapa Kita Menolak Seks Bebas ?

Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi 154 Semester 2 Jumlah orang yang hidup dengan HIV dalam tahun 2004 Total 39,4 juta antara 35,9 – 44,3 juta Dewasa 37,2 juta antara 33,8 – 41,7 juta Wanita 17,6 juta antara 16,3 – 19,5 juta Anak-anak di bawah 15 tahun 2,2 juta antara 2,0 – 2,6 juta Yangbaru terinfeksi HIV dalam tahun 2004 Total 4,9 juta antara 4,3 – 6,4 juta Dewasa 4,3 juta antara 3,7 – 5,7 juta Anak-anak di bawah 15 tahun 640.000 570,000 – 750.000 Yang meninggal karena AIDS dalam tahun 2004 Total 3,1 juta antara 2,8 – 3,5 juta Dewasa 2,8 juta antara 2,3 – 2,9 juta Anak-anak di bawah 15 tahun 510,000 460.000 – 600,000 Penularan HIV AIDS dapat terjadi melalui empat cara, yaitu : 1 Melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV baik sesama jenis homo seksual maupun dengan lawan jenis heteroseksual. 2 Melalui transfusi darah, terjadi apabila darah donor yang ditransfusikan telah tercemar virus HIV, namun hal ini kemungkinan sangat kecil karena sejak tahun 1992 Palang Merah Indo- nesia PMI telah melakukan pemeriksaan HIV terhadap darah donor, hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada darah donor. 3 Melalui penggunaan alat tusuk yang telah terkontaminasi virus HIV, misalnya : jarum suntik, jarum tindik dan tato 4 Melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya, hal ini dapat terjadi : pada saat janin masih dalam kandungan, pada saat melahirkan partus, dan pada saat menyusui f. Infeksi saluran reproduksi Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual di bawah usia 20 tahun serta sering berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim. g. Perasaan malu, bersalah, berdosa dan tidak berharga Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa ber - salah. Perasaan malu dan bersalah semakin muncul ketika dirinya atau pasangannya diketahui hamil padahal secara resmi belum menjadi suami istri. Bukan hanya pelakunya yang mendapat aib tapi keluarga besarnya pun ikut mendapat rasa malu juga.

3. Bagaimana Menghindari Seks Bebas

Seks bebas sangat mudah untuk dihindari. Apabila kita telah memahami begitu berbahayanya seks bebas, maka kita akan berusaha untuk menghindarinya. Mempertebal keimanan merupakan benteng yang kokoh untuk menghindari perilaku seks bebas. Selain itu, kita juga harus membatasi pergaulan antara pria dan wanita agar tidak terlalu bebas. Biasanya dari pergaulan yang bebas ini akan menimbulkan keinginan untuk melakukan seks bebas. Perhatian dari orang tua juga penting untuk menghindari perilaku seks bebas. Orang tua senantiasa mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan yang merugikan ini. Sumber : Buku Pengenalan dan Pencegahan HIV – AIDS PT.Sepadan Agra Daya Catatan : HIV hanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia malalui luka terbuka pada kulit dan tidak dapat masuk menembus kulit yang utuh. Untuk itu tidak perlu khawatir akan terjadi penularan HIV malalui berjabat tangan, berdekatan, bergandengan tangan, tinggal serumah dan menggunakan peralatan makanan dan minum. Hindari menggunakan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama dengan pengidap HIVAIDS karena ada kemungkinan terdapat bekas darah pada alat yang dipakai pengidap HIV. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PJOK 155 4. Mengapa Kita Menolak Seks Bebas ? Budaya seks bebas bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Perilaku seks bebas sangat bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Untuk itu, kita harus menolak budaya seks bebas, karena tidak sesuai dengan kepribadian kita. Seks bebas banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan. Para remaja yang menjadi korban seks bebas biasanya sering merasa bersalah. Laporan meningkatnya kehamilan di luar nikah pada para remaja sangat mencemaskan kita. Keruntuhan moral merupakan kenyataan yang ada yang harus dihadapi akibat dari budaya seks bebas ini. Dalam pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor, baik yang dilakukan sesama teman peer teaching atau diri sendiri self assessment dengan aspek yang diamati sebagai berikut : 1 Bekerja sama saat belajar 2 Dapat mengemukakan pendapat, 3 Dapat mengajukan pertanyaan, 4 Dapat memberikan jawaban, 5 Dapat menghargai pendapat teman, 6 Bertanggungjawab dengan kriteria sebagai berikut : a 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai diharapkan b 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai yang diharapkan dan kadang-kadang tidak melakukan, c 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan, d 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jml. Skor Ketertangan Kerja sama saat belajar Dapat mengemukakan pendapat Dapat mengajukan pertanyaan Dapat memberikan jawaban Dapat menghargai pendapat teman Bertanggungjawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 A V V V V V V 20 Baik Sekali 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F Jumlah Skor Max = 24 Petunjuk Penskoran : Kamu akan memperoleh nilai : Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 24 Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15 Cukup : apabila memperoleh skor 7 - 10 Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 6 Tips : Hindari dari pergaulan bebas dikalangan remaja atau para pelajar. Patuhi norma-norma agama dan adat istiadat yang baik di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Jauhilah tempat-tempat prostitusi atau lokalisasi PSK Pekerja Sek Komersial. Jauhilah dari minum-minuman keras dan penggunaan Narkoba. Jauhilah menonton ilm-ilm yang bersifat pornograi. Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi 156 Semester 2 Penulisan Hasil Belajar

1. Penilaian Spiritual dan Sosial K1 dan 2