1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Negeri Gorontalo UNG telah menjalani sejarah yang panjang dari mulai berdirinya sampai saat ini. Keberadaan UNG dimulai dari Junior
College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah UNSULUTTENG Manado di
Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG No. 1313IIE63 tanggal 22 Juni 1963. Pada tahun 1963 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri PTIP No. 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963 berubah status menjadi Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo. Tanggal 18 Juni 1965
lembaga ini berubah status menjadi IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965. Pada tahun 1982
berdasarkan Keppres No. 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, lembaga ini kembali berubah status menjadi FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo.
Tahun 1993 dipandang sebagai era kemandirian lembaga pendidikan ini dengan berubah status menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI No. 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993. Namun, secara organisasi keberadaan STKIP hanya berlangsung singkat,
karena sesuai Kepres RI No. 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001, STKIP berubah status menjadi IKIP Negeri Gorontalo.
Perubahan terus mewarnai lembaga ini, karena berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004, IKIP Negeri Gorontalo
kemudian berubah status menjadi Universitas Negeri Gorontalo UNG dengan Rektor pertama dijabat oleh Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd. Selanjutnya
pada tahun 2010 terpilih Rektor baru periode 2010-2014 yaitu Dr. H Syamsu Qamar Badu, MPd.
Sejak berubah status menjadi universitas, telah terjadi perubahan yang sangat pesat baik dari segi struktur kelembagaan maupun kualitas sumber daya
manusia seperti dosen, tenaga penunjang akademik dan mahasiswa. Demikian halnya dengan jumlah asset seperti tanah dan bangunan. Seiring dengan hal itu,
2 jumlah pendapatan dan alokasi dana dari pemerintah pusat maupun PNBP kampus
terus menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun. Dari segi kelembagaan, beberapa fakultas yang dilahirkan sejak UNG terbentuk adalah Fakultas Teknik,
Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian dan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Kemudian pada awal tahun 2009, UNG ketambahan satu fakultas baru, yaitu
Fakultas Ekonomi Bisnis. Seiring dengan meningkatnya performa Universitas Negeri Gorontalo,
jumlah mahasiswa terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 2500 orang mahasiswa tahun 2002 menjadi 15.450 tahun 2010 tercatat 22798. Jumlah dosen
bertambah dari 242 orang tahun 2002 menjadi 640 tahun 2010. Sedangkan jumlah staf penunjang akademik bertambah dari 73 orang tahun 2002 menjadi 237 orang
tahun 2010. Tantangan manajemen pengelolaan perguruan tinggi ke depan makin berat
dan penuh kompetisi. Apalagi Universitas Negeri Gorontalo, sebagai pendatang baru dalam persaingan antar universitas khususnya di Kawasan Timur Indonesia,
karena dalam sejarah panjangnya adalah lembaga yang memiliki core penghasil tenaga kependidikan.
Pengelolaan universitas tidak bisa lepas dari isu-isu, seperti globalisasi, teknologi informasi dan kemandirian perguruan tinggi yang mau atau tidak, telah
membawa UNG ke dalam pusaran perubahan. Situasi ini memaksa UNG berhadapan dengan lingkungan yang sangat kompetitif, terutama di tingkat
nasional maupun tingkat internasional. UNG dengan status perguruan tinggi negeri terbesar di Provinsi Gorontalo dan mulai diperhitungkan di kawasan Timur
Indonesia, akan tertinggal dari perguruan tinggi lainnya, bila terlambat melakukan respon pada dinamika perubahan itu.
Penyusunan Renstra Universitas Negeri Gorontalo 2010-2014 adalah kompas untuk pengembangan kampus berdasarkan potensi, peluang, harapan
termasuk tantangan dalam pengembangan perguruan tinggi. Dokumen Renstra Universitas Negeri Gorontalo sebagai upaya untuk memperoleh gambaran dari
suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5
3 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul kurun 5 tahun ke depan. Dalam pengembangan Universitas Negeri Gorontalo 5 tahun ke depan,
makin dirasakan perlunya manajemen kampus berbasis ICT untuk mencapai kemandirian Universitas, salah satunya dengan melalui kemitraan. Selain itu,
penataan dan penguatan mutu akademik dengan tidak mengabaikan system manajemen secara menyeluruh di tingkat universitas maupun di lingkungan unit
kerja menuju sistem manajemen yang jauh lebih berkualitas, menjadi pijakan utama untuk menciptakan daya saing universitas negeri Gorontalo.
Selanjutnya, pada periode 2010-2014 Universitas Negeri Gorontalo telah menetapkan empat pilar dalam mencapai visinya yaitu: Quality Assurance, Total
Information Technology , Soft Skill dan Environment. Agenda ini selanjutnya
diimplementasikan dalam
bidang akademik,
administrasi keuangan,
kemahasiswaan serta kerjasama dan pengembangan.
1.2. Landasan Penyusunan