Perancangan Media Informasi Mengenai Diet Sehat

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Derry Setiadi Nugraha Nama Panggilan : Derry

Tempat Lahir : Bandung

Tanggal Lahir : 29 Desember 1993

Usia : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : JL. Cibeunying Hegar Raya II No.2 RT.02 RW.11 Bandung 40191

No. Telepon : 08562340343

PENDIDIKAN FORMAL

 TK KANCIL, tahun 1999

 SDN HAURPANCUH 1, ijazah tahun 2005  SMP PGII 1, ijazah tahun 2009

 SMA KESEJAHTERAAN MAHASISWA, ijazah tahun 2012  Universitas Komputer Indonesia, Desain Komunikasi Visual

Demikian riwayat hidup penulis yang disusun secara singkat, untuk melengkapi penulisan karya Tugas Akhir.


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MENGENAI DIET SEHAT

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

Oleh :

Derry Setiadi Nugraha NIM. 51912163

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang maha pengasih lagi penyayang yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Judul yang diajukan penulis adalah “Perancangan Media Informasi Mengenai Diet Sehat”. Yang diharapkan penyusunan dari Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat ataupun kepada yang ingin melakukan studi lebih lanjut mengenai diet sehat.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan motivasi, moril dan materil dan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih banyaknya kekurangan karena keterbatasannya wawasan, ilmu pengetahuan dan pemikiran. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga kebaikan serta apa yang telah diberikan dapat dibalas oleh Allah SWT.

Bandung, 20 Agustus 2016 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

GLOSARIUM ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II. DIET SEHAT DAN PERMASALAHANNYA ... 5

II.1 Diet ... 5

II.1.1 Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Saat Diet ... 7

II.2 Fenomena Tentang Diet ... 8

II.2.1 Metode Diet Yang Populer ... 9

II.2.1.1 Diet Atkins ... 10

II.2.1.2 Diet Golongan Darah ... 10

II.2.1.3 Diet OCD ... 11

II.2.2 Diet Sehat dan Sederhana ... 11

II.3 Hasil Penelitian ... 12

II.3.1 Analisis ... 13


(8)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN ... 15

III.1 Strategi Perancangan ... 15

III.1.1 Khalayak Sasaran ... 15

III.1.1.1 Target Audiens ... 16

III.1.2 Strategi Komunikasi ... 17

III.1.2.1 Gaya Bahasa ... 19

III.1.2.2 Materi Pesan ... 19

III.1.3 Strategi Kreatif ... 19

III.1.3.1 Copywriting ... 21

III.1.4 Strategi Media ... 22

III.1.5 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... 23

III.2 Konsep Desain ... 23

III.2.1 Format Desain ... 23

III.2.2 Tata Letak ... 24

III.2.3 Huruf ... 26

III.2.4 Warna ... 28

III.2.5 Ilustrasi ... 29

BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI ... 35

IV.1 Media Utama ... 35

IV.1.1 Teknis Produksi ... 35

IV.1.1.1 Pra-Produksi ... 35

IV.1.1.2 Produksi ... 37

IV.2 Media Pendukung ... 38

IV.2.1 Web Banner ... 38

IV.2.2 Poster ... 39

IV.2.3 X Banner ... 40

IV.2.4 Stiker ... 41

IV.2.5 Pembatas Buku ... 41

IV.2.6 Pin ... 42

IV.2.7 Gantungan Kunci ... 42


(9)

IV.2.9 T-Shirt ... 43

IV.2.10 Jam Dinding ... 44

IV.2.11 Media Sosial ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... 49

LAMPIRAN ... 50


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Gamal, K. Lia, dan Dayu Pratyahara. (2015). Revolusi Diet Sehat Tanpa Siksaan. Yogyakarta: INDOLITERASI.

Hersianna, Nunny. (2012). Happy Eating Hamil Tetap Langsing. Jakarta Selatan: Transmedia Pustaka.

Hersianna, Nunny. (2015). Happy Eating GoLangsing. Jakarta: Gramedia.

Kusumah, Indra. (2007), Panduan Diet Ala Rasulullah. Jakarta Selatan: QultumMedia.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam desain. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sutopo, Hadi Ariesto. (2006). Desain Buku Dengan Adobe InDesign. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sumber Artikel Internet

Abraham Ryan. Yuk Belajar Digital Marketing!. Diambil dari:

http://www.kompasiana.com/abrahamryan/yuk-belajar-digital-marketing_5629e85050f9fdae0dc2d2d4. (16 Juni 2016).

Alamsyah, Emrald Ichsan. (2015) Ini 4 Efek Buruk Diet Yang Salah dan Cara Mengatasinya. Diambil dari: http://www.republika.co.id/berita/gaya- hidup/info-sehat/15/12/14/nzbqpn349-ini-4-efek-buruk-diet-yang-salah-dan-c ara-mengatasinya. (29 Maret 2016).

Astuti, Indri Ismaya. (2013). Efek Samping Mengkonsumsi Obat Diet. Diambil dari:

http://www.vemale.com/topik/diet-dan-fitness/33244-efek-samping- mengonsumsi-obat-diet.html. (3 April 2016).

blhjombang.ppejawa. Tujuan dan Sasaran. Diambil dari: http://blhjombang.ppejawa.com/27_tujuan_dan_sasaran.html. (16 Juni 2016).

Bob Susanto. 12 Pengertian Informasi Menurut Para Ahli Lengkap. Diambil dari: http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/12-pengertian-informasi-menurut-para-ahli-lengkap.html. (16 Juni 2016).


(11)

Hariansehat. (2016). Tata Cara Melakukan Diet OCD Agar Berhasil. Diambil dari: http://hariansehat.com/tata-cara-melakukan-diet-ocd-agar-berhasil/. (2 April 2016).

Kosasih, Raphael. (2014). Diet Adalah. Diambil dari: http://www.kerjanya.net/faq/10805-diet.html. (29 Maret 2016).

Lizta. (2016). 4 Efek Negatif Salah Diet. Diambil dari: http://www.gadis.co.id/ngobrol/4+efek+negatif+salah+diet. (3 April 2016).

Meysha. (2013). Sehat Adalah Pengertian dan Definisi. Diambil dari:

http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-dan-definisi.html. (20 Maret 2016).

Osborne, Lydia. (2015). 10 Tips Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan. Diambil dari: http://www.caramenurunkanberatbadan9.com/2015/03/tips-diet- sehat-untuk-menurunkan-berat.html. (6 April 2016).

Perawatankulitmu. 5 Tips Diet Sehat Dan Cepat Menurunkan Berat Badan. Diambil dari: http://perawatankulitmu.com/5-tips-diet-sehat-dan-cepat-menurunkan- berat-badan.html. (30 Maret 2016).

Raghida, Nadya. (2016). Diet Salah Kaprah Bagi Wanita. Diambil dari: http://www.katasiputri.com/diet-salah-kaprah-bagi-wanita/. (22 Maret 2016).

Rian, Dank. Pengertian Diet dan Makna Diet Yang Sebenarnya. Diambil dari: http://melangsingkantubuh.info/pengertian-diet-dan-makna-diet-yang-sebenarnya. (20 Maret 2016).

Sigit Setyawan. Eksposisi, Argumentasi, Deskripsi, Narasi, dan Tipe Teks Dalam

Bahasa Indonesia. Diambil dari:

http://www.kompasiana.com/sigit_s/eksposisi-argumentasi-deskripsi-narasi-

dan-tipe-teks-dalam-bahasa-indonesia_54f456387455139d2b6c88f1. (16 Juni 2016).

Syakur. Menu Diet Sehat Selamatkan Tubuh. Diambil dari: http://www.peterparkerblog.com/3170/menu-diet-sehat-selamatkan-tubuh/. (24 April 2016).


(12)

Wawa. (2012). "Fad Diet" Bikin Langsing tapi Tak Sehat. Diambil dari: http://female.kompas.com/read/2012/05/10/17474140/quotfad.dietquot.bik in.l angsing.tapi.tak.sehat. (24 April 2016).

Widianto, Imam Ervan. Pola makan sehat dan gizi seimbang. Diambil dari: http://chatcit.com/pola-makan-sehat/. (24 April 2016).

Zakapedia. Pengertian Komunikasi, Tujuan, Fungsi dan Syarat-Syaratnya. Diambil dari : http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-komunikasi-tujuan- fungsi-manfaatnya.html#. (16 Juni 2016).


(13)

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Diet adalah pengaturan pola makanan khusus untuk kesehatan dan biasanya dilakukan atas petunjuk dokter atau konsultan. Secara umum diet bermakna sebagai sebuah usaha untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan dan mengatur asupan nutrisi tertentu dan secara pengertian diet juga bukan tentang larangan melainkan memilih makanan yang tepat dan benar.

Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai dengan fungsinya dan sebagaimana mestinya (Meysha, 2013., para. 1). Diet sehat dapat dikategorikan sebagai cara untuk melakukan tahapan diet yang benar agar tubuh tidak mengalami nyeri karena melakukan tahapan diet yang salah. Salah melakukan proses diet dapat berbahaya bagi tubuh cepat atau lambat tubuh dapat mengalami gangguan seperti maag, bau mulut, berkurangnya konsentrasi dan tubuh menjadi lemas. Tetapi dalam proses diet perlu juga olahraga rutin yang senada dengan perkataan Dr. Christian, dalam wawancara yang menyatakan bahwa olahraga yang dianjurkan untuk menurunkan berat badan adalah olahraga yang sifatnya aerobik, aerobik itu adalah olahraga yang membutuhkan oksigen dalam jumlah banyak untuk pembakaran energi.

Menahan lapar agar membuat berat badan berkurang bukanlah tindakan yang baik untuk dilakukan karena tubuh membutuhkan energi dan kalori yang cukup. Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015) menyatakan bahwa ”kondisi lapar sangat tidak baik untuk diet, karena saat lapar tubuh seseorang lebih cenderung makan lebih cepat dan dalam porsi besar sehingga tubuh kelebihan kalori yang berpotensi menjadi timbunan lemak” (h.54).

Alasan seseorang melakukan diet karena ingin merubah penampilan. Karena penampilan adalah hal utama yang sangat diperhatikan khusunya di kota-kota besar, penampilan dan gaya hidup menjadi tolak ukur kepercayaan diri. Kesibukan dan aktivitas tinggi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan


(14)

menuntut gaya hidup yang serba cepat dan instan. Tak salah banyak kebiasaan yang menginginkan diet pun dengan cara yang cepat dan instan.

Melakukan diet seperti tidak makan malam, menghindari asupan kalori dan menghindari lemak yang bisa dikatakan hanya sekedar mitos dan mempercayai mitos seputar diet hal ini bisa berdampak negatif bagi tubuh dan menurut Lizta, efek yang bisa mengganggu kesehatan tubuh jika melakukan diet yang salah dapat berdampak negatif pada tubuh seperti: mudah lelah, sulit konsentrasi, memicu penyakit maag dan menimbulkan selulit.” Meminum sembarangan obat penurun berat badan pun untuk diet tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti menurut Astuti, “obat pelangsing yang dikonsumsi oleh seseorang, terutama yang memberikan jaminan langsing dalam waktu cepat, akan menyebabkan terjadinya menopause dini pada wanita. Menopause dini ini jelas sangat berbahaya. Resiko kesehatan pun akan semakin meningkat apabila wanita mengalami menopause dini. Selain menopause, penyakit lain juga mengancam misalnya stroke, serangan jantung, dan gangguan kardiovaskular lainnya.”

Langsing adalah tujuan utama bagi seseorang yang ingin melakukan diet, seperti pendapat Nunny Hersiana (2015) yang menyatakan bahwa “saat awal berdiet, seseorang beniat membuat dirinya nyaman dan enak dipandang. Namun, tanpa disadari, karena dilakukan dengan rasa terpaksa yang menghabiskan energi, pada akhirnya ia akan kelelahan dan membenci dirinya sendiri” (h.4).

Fenomena yang saat ini terjadi di masyarakat menurut penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa, banyak masyarakat yang belum memahami arti diet dan beranggapan jika arti dari diet itu adalah menahan lapar dan mengurangi jumlah asupan makan ataupun sengaja berpuasa diluar niat ibadah. Adapun golongan masyarakat tertentu lebih memilih mengurangi asupan makan secara drastis, meminum sembarangan obat penurun berat badan tanpa adanya resep dokter, lebih mempercayai mitos seputar diet, tidak melakukannya olahraga dan diet tanpa konsultasi dokter.


(15)

Diet menjadi penting untuk diangkat karena diet yang sehat adalah tentang mengelola pola makan, termasuk memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi. Konsultasi kepada para ahli atau dokter gizi juga perlu agar terhindar dari program diet yang salah.

I.2 Identifikasi Masalah

Banyak permasalahan yang teridentifikasi mengenai program diet sehat dan salah satunya adalah:

 Banyak yang beranggapan, cara ampuh untuk menurunkan berat badan adalah lewat diet yang diartikan sebagai puasa atau mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi.

 Masyarakat banyak yang terjebak dalam mitos diet yang salah.

 Banyak yang melakukan program diet dengan memilih makanan tertentu.  Sembarangan meminum obat penurun berat badan.

 Melakukan diet tanpa konsultasi dokter

 Diet dengan cara mengurangi asupan makanan secara drastis

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

Bagaimana menciptakan media informasi untuk memberikan pemahaman seputar proses dari tahapan diet yang benar agar masyarakat tidak salah saat melakukan proses diet.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dibatasi hanya pada bagaimana mengenal diet sehat, pengaturan pola makan perlu sesuai dengan petunjuk dokter atau ahli gizi. Dengan Target audiens diambil dari faktor jenis kelamin yaitu wanita yang berusia 17-30 tahun dengan status pekerjaan pelajar, mahasiswa, dan pegawai kantor. Karena dalam usianya wanita sudah sangat memperhatikan penampilan busana maupun perawatan wajah dan bahkan menginginkan tubuh


(16)

ideal yang cenderung pada bentuk tubuh yang proporsional atau langsing. Khususnya di Kota Bandung yang menjadi kota besar dengan mobilitas yang tinggi sangat dibutuhkan penampilan yang menunjang untuk menambah rasa percaya diri.

I.5 Tujuan Perancangan

Dalam melakukan perancangan dibutuhkan tujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima langsung kepada komunikan, dan tujuan dari perancangan media informasi diet sehat adalah:

 Memberikan masyarakat pemahaman dan tingkat pengetahuan tentang diet sehat melalui media informasi agar dalam prosesnya tidak terjadi sebuah program diet yang salah yang bisa berbahaya bila hanya percaya akan mitos seputar diet sehat.

 Agar masyarakat mengetahui manfaat jika sebelum melakukan program diet memilih untuk melakukan konsultasi kepada dokter agar tidak keliru.  Menginformasikan kepada masyarakat jika diet dilakukan dengan cara

yang tepat dan benar maka diet bukanlah lagi menjadi hal yang membuat perasaan menyiksa tapi diet yang benar akan membuat perasaan dan tubuh menjadi sehat.


(17)

BAB II. DIET SEHAT DAN PERMASALAHANNYA

II.1 Diet

Diet sering dimaknai dengan menahan lapar ataupun tidak memakan makanan sama sekali agar terhindar dari kegemukan dan menginginkan berat badan turun dengan waktu yang singkat. Jika pola penerapannya saja sudah salah maka hasilnya pun tak akan berjalan dengan apa yang diharapkan justru akan berdampak negatif pada tubuh.

Menurut Alamsyah, “Pola diet yang tidak mengandung keseimbangan gizi dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin dan mineral yang penting. Akibat kekurangan gizi tersebut seseorang bisa mengalami malnutrisi dan muncul beragam gejala lainnya.” Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015) juga menjelaskan bahwa “diet untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan karbohidrat atau lemak tidak begitu saja dapat dilakukan. Mengurangi salah satu makronutrien (karbohidrat atau lemak) harus disesuaikan dengan asupan sehari-hari” (h.5).

Diet sehat adalah cara bagaimana mengatur asupan makanan dengan jumlah yang telah diatur dan ditetapkan bagi tubuh, kalori dan gizi yang masuk harus seimbang agar metabolisme tubuh bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Seperti yang dikatakan Orchidifah dalam wawancara, mengatakan bahwa “diet adalah mengatur pola makan agar asupan yang masuk pada tubuh itu balance dengan asupan kalori pada tubuh kita dan itupun harus memperhatikan nilai-nilai gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak.”

Terdapat bermacam-macam pengertian diet sehat yaitu diet yang berarti pengaturan pola makan ini diartikan sebagai aktivitas mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan (Rossy Mario, n.d., para. 2). Namun seringkali masyarakat mengartikan bahwa diet adalah cara untuk tidak makan agar mendapatkan penurunan tubuh yang ideal. Sependapat dengan Raphael Kosasih, yang mengatakan bahwa “pengurangan porsi makan atau bahkan puasa berlebihan


(18)

merupakan pengertian diet yang umum di masyarakat. Pengurangan porsi makan hanyalah salah satu komponen diet, pengaturan variasi makanan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh merupakan komponen penting yang menentukan kebehasilan diet.” Menurut Nadya Raghida, “Diet yang benar adalah tetap mengonsumsi makanan dengan komposisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah seimbang.”

Gambar II.1 Mengatur jumlah asupan makanan

(Sumber: https://www.penabiru.com/10-tips-ampuh-untuk-melakukan-program-diet-sehat/)

(Diakses pada 30/03/2016)

Faktor yang membuat seseorang keliru dalam memahami arti diet sebenarnya adalah lebih mempercayai mitos faktor keturunan dan keterpaksaan dalam melakukan proses diet yang dilakukannya dan hanya menganggap diet itu hanya memilih makanan tertentu tanpa mengetahui asupan makanan apa saja yang dibutuhkannya. Menurut Astri Kurniati, yang menyatakan bahwa banyak orang tergerak melakukan diet karena sejumlah faktor. Baik karena khawatir mengingat angka obesitas dan kegemukan terus meningkat. Juga karena banyak orang ingin langsing, agar bisa tampil lebih menarik menggunakan busana favoritnya selain terlihat lebih seksi. Bahkan ada juga orang yang melakukan diet karena anjuran dokter, dengan alasan kesehatan.

Namun banyak orang yang salah memahami konsep diet. Adapun pendapat menurut Nunny Hersiana (2012) yang menyatakan bahwa, kebiasaan mengukur-ukur, menimbang-nimbang, dan menggantungkan diri dengan faktor luar yang


(19)

awalnya dimaksudkan untuk menghindari makan secara berlebihan, dampaknya justru menjadi sebuah aturan yang menyebabkan asupan seseorang tidak tercukupi atau sesuai dengan yang semestinya (h.36).

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa diet juga berarti sebagai jumlah asupan makanan yang dicerna oleh tubuh karena tubuh memerlukan energi. Jadi prinsipnya diet adalah melalui pengolahan energi karena energi itu tidak bisa hilang hanya bisa berubah dari energi makanan yang masuk untuk kehidupan sehari-hari.

II.1.1 Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Saat Diet

Menurut Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015), banyak yang beranggapan salah mengenai hal ini dan akan sangat membahayakan kesehatan, hanya membuat diet dekat dengan aktivitas yang merugikan tubuh. Berikut ini akan dijabarkan beberapa hal yang harus dihindari saat diet:

 Menahan lapar

Menahan lapar dapat menurunkan metabolisme tubuh yang kemudian memperlambat proses pembakaran lemak. Energi pun terkuras dan tubuh menjadi kurang fit dan loyo.

 Tidak sarapan atau melewatkan makan malam

Sarapan adalah waktu makan paling penting bagi tubuh setelah tidur 8 jam tanpa asupan nutrisi, tubuh sangat membutuhkan nutrisi yang didapat dari sarapan. Sedangkan saat tidur, kita membutuhkan banyak protein karena pertumbuhan akan digunakan untuk memperbaiki semua sel-sel tubuh yang rusak.

 Mengurangi asupan makanan secara drastis

Mengurangi jumlah asupan makanan secara drastis akan membuat tubuh kehilangan banyak energi untuk beraktivitas.

 Diet tanpa konsultasi dokter

Perubahan pola makan yang berubah dapat berakibat buruk bagi kesehatan jika tidak dipantau dengan baik. Berkonsultasi dengan dokter (ahli gizi)


(20)

sangat disarankan sebelum mulai diet, begitupun jika tiba-tiba muncul masalah saat berdiet.

 Sembarangan menggunakan herbal untuk diet

Meskipun herbal cenderung tidak memiliki efek samping, tetapi penggunaannya harus tetap diawasi dan tidak boleh sembarangan.

II.2 Fenomena Tentang Diet

Ada dua metode agar tubuh menjadi langsing yang paling dikenal masyarakat yaitu, diet dan olahraga. Kebanyakan orang beranggapan bahwa cukup dengan melakukan salah satu dari metode tersebut, pasti dapat menurunkan berat badan secara signifikan. Namun banyak juga diantara masyarakat yang melakukannya secara ekstrim, maka proses langsing dapat berlangsung lebih cepat didapat.

Gambar II.2 Olahraga untuk menurunkan berat badan

(Sumber: http://www.dietsehatcantik.com/2014/08/8-cara-menurunkan-berat-badan-dengan-cepat-tanpa-olahraga.html)

(Diakses pada 30/03/2016)

Pemahaman seperti ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Menurunkan berat badan yang dilakukan dalam jangka waktu singkat atau instan akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Diet ketat dengan cara mengurangi asupan makanan ataupun memporsir tubuh untuk berolahraga setiap hari selama berjam-jam. Diet bukan hanya dilakukan dengan olahraga untuk membakar kalori namun harus ada suplai kalori yang cukup untuk memenuhi energi pada tubuh setiap harinya.


(21)

Menurut Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015) menjelaskan, tubuh membutuhkan kalori untuk hidup. Meskipun dalam kondisi diet ketat, sebaiknya tidak menghilangkan asupan kalori. Berat badan dipengaruhi oleh total kalori yang masuk dan keluar dalam satu hari (h.11). Mengatur asupannya jauh lebih baik dibandingkan menghindarinya karena manusia membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas. Berikut ini adalah contoh aktivitas dan jumlah kalori yang dibakar:

Tabel II.1 aktivitas dan jumlah kalori yang dibakar (Sumber :

http://health.kompas.com/read/2014/01/18/1721320/Modifikasi.Aktivitas.Fisik.Ef ektif.Membakar.Kalori)

II.2.1 Metode Diet Yang Populer

Faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih metode diet yang paling tepat sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjalankan metode diet tertentu seperti yang dikatakan oleh Dr. Christian, dalam wawancara yang menjelaskan bahwa metode diet memang belum banyak yang diakui secara medis dan hanya beberapa. Metode diet yang populer pun hanya masih mengandalkan pengalaman dan bukan berdasarkan penelitian. Dan berikut adalah metode diet yang populer saat ini:

Aktivitas Jumlah kalori yang dibakar

Berjalan cepat 6 km/jam 280 kalori

Bersepeda sejauh 10-12 mil 256 kalori

Berkebun 330 kalori

Lompat tali 10 menit 107 kalori

Senam/aerobik selama 1 jam 480 kalori/jam

Menari 100-400 kalori

Jogging/berlari dengan kecepatan 8 km/jam

590 kalori/jam


(22)

II.2.1.1 Diet Atkins

Diet atkins adalah diet rendah karbohidrat tinggi protein yang paling populer. Diet ini menjanjikan penurunan berat badan tanpa merasa lapar. Diet atkins mendorong metabolisme hingga tubuh Anda menyesuaikan diri secara otomatis dengan membakar lemak yang baru. Selain itu, dengan mengontrol kadar insulin tetap rendah, penderita penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes akan mengalami kemajuan kesehatan.

Diet ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Robert C. Atkins yang diawal 1970-an. Banyak pro dan kontra mengenai metode diet ini, namun tidak sedkit orang yang tetap mencobanya. Teori Diet Atkins menganjurkan untuk menningkatkan konsumsi protein dan menghindari karbohidrat sama sekali. Selama dua minggu pertama, tubuh akan membangun ketosis, keadaan ketika tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar. Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015:149).

II.2.1.2 Diet Golongan Darah

Diet golongan darah merupakan jenis diet yang lebih spesifik. Misalnya untuk yang memiliki golongan darah A dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan menghindari konsumsi daging. Golongan darah B lebih menyenangkan karena dapat mengkonsumsi banyak jenis makanan, dan sangat disarankan untuk mengkonsumsi susu, daging merah dan ikan. Golongan darah AB dapat mengkombinasikan diet khusus yang dianjurkan untuk golongan darah A dan B. sedangkan untuk golongan darah O disarankan untuk banyak konsumsi makanan yang mengandung protein tetapi rendah karbohidrat.

Kelebihan dari diet ini adalah menjaga emosi lebih stabil, dapat mengurangi potensi stress.

Dan untuk kekurangannya adalah masih ada beberapa orang yang belum sepakat dengan sistem diet golongan darah, sehingga masih membutuhkan banyak lagi studi ilmiah (5 Tips Diet Sehat Dan Cepat Menurunkan Berat Badan, n.d., para. 17).


(23)

II.2.1.3 Diet Ocd

Cara diet OCD ini ternyata banyak diminati oleh banyak orang, karena sudah memberikan bukti hasil yang cukup maksimal. Banyak orang yang menggunakan metode OCD dan memberikan pengakuan (testimoni) bahwa mereka mendapatkan hasil diet yang maksimal. Ada perbedaan yang terlihat dari metode diet OCD jika dibandingkan dengan metode diet biasa.

Diet yang diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier ini membolehkan makan sepuasnya didalam jangka waktu tertentu yang sedikit berbeda dengan metode diet biasa pada yang mengurangi porsi makanan dan juga batasan jenis makanan yang dikonsumsi (Tata Cara Melakukan Diet OCD Agar Berhasil, n.d., para. 2).

II.2.2 Diet Sehat dan Sederhana

Pengaturan pola makan pada seseorang yang sedang diet harus dilakukan dengan cara yang benar untuk mendapatkan penurunan berat badan namun ada cara menjalani diet sehat dan sederhana seperti yang dikatakan Lia K. Gamal dan Dayu Pratyahara (2015), ada 10 cara diet sehat, tetapi sederhana yang dapat dilakukan agar tidak tenggelam dalam kemelut kegalauan dalam menurunkan berat badan. Berikut adalah salah satu contoh diet sehat dan sederhana:

1. Makan teratur dengan menu dan porsi seimbang

Usahakan Makanlah pada waktunya. Makan 3x sehari dengan cemilan ringan diantaranya adalah salah satu langkah dalam pola makan sehat. makanlah dengan porsi yang tidak berlebihan (Widianto, n.d., para. 2). 2. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Konsumsi buah-buahan dengan teratur setelah makan agar menu makan menjadi seimbang. Cara mengonsumsi buah bisa dengan berbagai macam cara, misalnya dijadikan jus, salad, atau sekedar dipotong dan dimakan dengan cara biasa. Bila mngonsumsi jus buah usahakan menghindari pemberian gula yang berlebihan (Syakur, n.d., para. 4).

3. Biasakan sarapan pagi

Menurut Indra Kusumah (2007) yang menyatakan bahwa, makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa makan


(24)

pagi dapat memelihara kesehatan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik (h.35).

Sementara Menurut Lydia Osborne, Tahapan diet yang baik dan benar untuk membantu menurunkan berat badan diantaranya adalah:

1. Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh

Meskipun sedang diet, namun tubuh tetap membutuhkan lemak dan karbohidrat. Namun lemak yang dipilih adalah lemak baik yang bisa didapatkan dari alpukat, salmon, minyak zaitun dan lainnya untuk membantu transportasi nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Sedangkan untuk karbohidrat, bisa didapatkan dari makanan seperti ubi, oatmeal, gandum dan lainnya sebagai sumber energi saat beraktivitas.

2. Perbanyak minum air putih

Minumlah air putih minimal 8-10 gelas setiap hari yang dapat melancarkan metabolisme tubuh dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

3. Tetap makan malam

Tubuh tetap membutuhkan protein saat tidur untuk memaksimalkan pertumbuhan. Hal penting yang harus dikurangi adalah menu makanan berkarbohidrat.

II.3 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Puter yang bertempat di Jl. Puter, No.3, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dan pengolahan data melalui kuesioner. melakukan wawancara bersama Dr. Christian, sedangkan untuk kuesioner dilakukan secara online dan mendapat tanggapan sebesar 40 responden. Dari hasil penelitian ini terdapat masalah mengenai:


(25)

2. Banyak yang melakukan diet tetapi tidak mengetahui tahapan diet yang sehat dan benar.

3. Mempercayai jika makan malam akan membuat berat badan naik secara drastis.

4. Melakukan diet tetapi tidak dibarengi dengan olahraga.

5. Tidak mengatur jumlah nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. 6. Mendapatkan informasi seputar diet hanya melalui tv dan internet.

7. Tidak melakukan konsultasi kepada dokter ataupun ahli gizi saat akan melakukan diet.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat kesalah pahaman pola pikir terhadap arti dari diet.

2. Terdapat pula masyarakat yang sedang melakukan diet tetapi tidak mengetahui jumlah gizi dan nutrisi pada makanan sehingga terdapat kecenderungan memilih makanan tertentu tanpa mengetahui berapa jumlah asupan gizi dan nutrisi yang diperlukan pada tubuhnya karena setiap orang memiliki asupan gizi dan nutrisi yang berbeda pada setiap harinya.

3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa masyarakat hanya mendapatkan informasi seputar diet kebanyakan hanya mengetahuinya dari media internet dan dari pengalaman teman yang sudah melakukannya dan itupun belum tentu bisa dikatakan benar karena diet itu diperlukan niat dan kecocokan sebelum benar-benar akan melakukan diet dengan tahapan tertentu.

4. Menurut hasil penelitian yang dilakukan, banyak yang sedang melakukan diet namun tidak melakukan olahraga yang rutin dan teratur.

5. Melakukan diet tanpa anjuran dari pakar seperti ahli gizi ataupun dokter.

II.3.1 Analisis

Dari hasil penelitian tersebut diindikasikan bahwa terjadinya kesalah pahaman pola pikir mengenai proses dan tahapan diet. Masyarakat dinilai lebih mempercayai mitos seputar diet yang bisa berdampak negatif pada kesehatan


(26)

tubuh dan masyarakat cenderung asal-asalan dalam melakukan proses diet dengan mengabaikan olahraga rutin dan tidak berkonsultasi kepada dokter ataupun ahli gizi sebelum melakukan proses diet.

Dengan kondisi seperti ini dibutuhkan satu media yang bisa memberikan pemahaman yang benar untuk target audiens sehingga dalam prosesnya tidak salah dalam menjalankan proses diet dan mendorong untuk melakukan tahapan diet yang benar.

II.3.2 Solusi

Solusi dari permasalahan diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk medapatkan hasil yang baik dari program sebuah diet dibutuhkan juga niat dan memahami arti dari diet itu sendiri dengan mengubah kebiasaan makan agar tubuh menjadi lebih sehat, bukan lebih langsing. 2. Mengubah cara pandang dan pola pikir yang realistis karena dengan diet

seketat apapun itu tidak akan membuat berat badan menurun secara drastis dalam waktu yang singkat.

3. Biasakan untuk mengkonsumsi makanan yang baik. Makan tidak hanya untuk memenuhi perut yang kosong tetapi juga untuk melancarkan metabolisme dan memenuhi kebutuhan nutrisi.

4. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan juga penggabungan antara olahraga dan diet yang cukup. Tidak hanya membuat badan langsing tetapi kombinasi olahraga dan diet akan membuat tubuh sehat dan mencegah tubuh menjadi gemuk dalam waktu yang lama.

Dari solusi yang telah diuraikan diatas maka dibutuhkan media informasi berupa buku berbasis infografis yang dapat menerangkan tahapan dari diet, jumlah kalori, nutrisi dan gizi dari setiap makanan, pengaturan jumlah makan, dan olahraga yang sesuai. Alasan mengapa buku yang berbasis infografis penting dibuat karena dinilai lebih efektif dalam menentukan darimana saja awal dari proses diet harus dilakukan dan dinilai efisien karena target audiens dapat menentukan langsung awal dari proses diet yang ditambah dengan grafis yang menarik.


(27)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

III.1 Strategi perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan dan diuraikan dalam pemecahan masalah diet sehat ini adalah dengan menginformasikan diet sehat melalui buku berbasis infografis. Menurut Azhar Susanto, didalam bukunya yakni Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat tertentu. (Bob Susanto, 2015., para.3). Buku yang berbasis infografis ini bersifat mengedukasi, mengarahkan dan mengajak masyarakat untuk berperilaku sehat dalam melakukan proses diet agar diet yang dilakukan tidak membahayakan tubuh.

III.1.1 Khalayak Sasaran

Khalayak merupakan kelompok tertentu dalam masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Khalayak sasaran dibutuhkan agar informasi yang ditujukan akan tepat mengarah kepada objek utama yang akan dituju.

Consumer Insight

Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian didalam suatu situasi permasalahan. Beberapa contoh masalah mendasar yang terjadi di masyarakat yaitu:

 Menahan lapar agar tubuh menjadi langsing  Mengikuti pola diet yang populer

Consumer Journey

Menurut Italo Gani dari Adskom, consumer journey adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mencapai goal atau tujuan dari kampanye digital marketing.


(28)

Tabel III.1 consumer journey

III.1.1.1 Target Audiens  Demografis :

Dalam faktor demografis meliputi faktor ekonomi sosial dan faktor jenis kelamin yaitu wanita yang berusia 17-30 tahun dengan status pekerjaan pelajar, mahasiswa, dan pegawai kantor.

 Geografis

Dalam faktor geografis target audiens ditentukan di Kota Bandung yang menjadi kota besar dengan mobilitas yang tinggi sangat dibutuhkan penampilan yang menunjang untuk menambah rasa percaya diri.

Jam Kegiatan Tempat Point of contact

04.00 – 05.00 pagi

Bangun pagi Kamar Kasur, Meja, Kursi 05.30-06.00 pagi Mempersiapkan kelengkapan sekolah/kerja Ruang tengah, Ruang tamu Televisi, Handphone 06.30-07.30 Pagi-sore Berangkat kerja/sekolah Kantor/sekolah 07.00-16.00 siang

Berkerja/belajar Kelas, ruang kerja Mading, Handphone, website, majalah, koran, jadwal, laptop

11. 00 – 12.30 siang

Istirahat Kantin Kemasan, menu,

poster, televisi handphone 16.00-18.00

Sore

Pulang kantor Jalan, kendaraan roda dua/roda empat

Billboard,


(29)

 Psikografis

Dalam faktor psikografis yang dalam usianya wanita sudah sangat memperhatikan penampilan busana maupun perawatan wajah dan bahkan menginginkan tubuh ideal yang cenderung pada bentuk tubuh yang proporsional atau langsing.

III.1.2 Strategi Komunikasi

Komunikasi menurut definisi James A.F.Stoner adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Sedangkan menurut definisi Prof. Drs. H.A.W. Widjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Banyak yang beranggapan bahwa diet hanya menahan lapar ataupun tidak memakan makanan seharian penuh yang bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu perlu adanya sebuah informasi yang menyatakan tatanan dari pola diet yang benar agar masyarakat mengetahui tahapan apa saja yang harus dilakukan dan pengaturan makanan apa saja yang dibutuhkan. Adapun pendekatan secara verbal dan visual sebagai berikut:

Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal menggunakan bahasa Indonesia baku agar memberi kesan ketegasan dalam informasi yang didapat namun tetap ringan sehingga informasi yang didapat masih mudah untuk dimengerti dan dipahami.

Pendekatan Visual

Pendekatan visual dalam media informasi yang dibuat menggunakan warna pastel yang diambil dari buah-buahan dan sayuran serta dilengkapi dengan fotografi dan ilustrasi vector agar audiens tidak dibuat bosan saat membaca karena warna yang ditampilkan cerah dan memanjakan mata. Dilengkapi juga dengan infografis agar audiens lebih memahami langsung dari informasi yang disampaikan.


(30)

Gambar III.1 Referensi gambar

(Sumber: http://www.istockphoto.com/vector/set-of-flat-design-fruits-and-vegetables-icons-gm473230106-64243275)

(Diakses pada 22/052016)

Gambar III.2 Referensi gambar

(Sumber: http://vectorpsdfree.deviantart.com/art/FREE-CARTOON-CHARACTER-EATING-SANDWICH-FLAT-DESIGN-436518242)

(Diakses pada 22/052016)

Gambar III.3 Referensi gambar

(Sumber: http://365psd.com/premium/artist/1947290) (Diakses pada 22/052016)


(31)

Gambar III.4 Referensi gambar

(Sumber: http://www.shutterstock.com/pic-202700500/stock-vector-running-

woman-made-in-flat-design-style-keeping-fit-exercises-and-jogging-vector-illustration.html) (Diakses pada 22/052016) III.1.2.1 Gaya Bahasa

Gaya bahasa digunakan untuk memperjelas dan memperindah suatu kata dalam satu tulisan. Dalam perancangan media informasi mengenai diet sehat ini menggunakan gaya bahasa eksposisi atau pemaparan dalam satu bentuk tulisan yang menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. Gaya bahasa eksposisi dipilih karena bersifat objektif dan informatif sehingga informasi yang disampaikan dapat mudah dipahami dan dimengerti dengan jelas.

III.1.2.2 Materi Pesan

Materi informasi yang akan disampaikan adalah:  Pemahaman dasar mengenai diet sehat

 Dampak akibat salah dalam melakukan proses diet  Hal yang harus dihindari saat diet

 Diet sehat dan sederhana  Diet dengan gizi seimbang

III.1.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif dibuat untuk merangsang ketertarikan dalam diri untuk terlibat dan membuat perhatian agar audiens terlibat sehingga apa yang mereka dapat bisa dicerna dan dipahami melalui informasi yang didapatkan. Dalam membuat media informasi buku yang berbasis infografis ini audiens diajak untuk mengenali apa


(32)

arti dari diet dan bagaimana mengatur pola makanan yang baik agar membuat tubuh menjadi sehat dan berat badan menjadi turun.

Pada penelitian ini menggunakan metode AISAS yang bisa dijabarkan sebagai berikut:

Attention (Perhatian)

Attention bertujuan untuk menarik perhatian target audiens untuk melihat lebih dalam arti dalam pesan yang disampaikan. Dengan menggunakan kalimat yang membuat audiens menyadari apa arti dari diet yang sebenarnya dan bagaimana pola yang harus dijalankan agar dalam tahapannya tidak ada kecenderungan yang dapat membahayakan tubuh.  Interest (ketertarikan)

Interest ini dibuat dengan pendekatan melaui infografis tentang pengaturan jumlah kalori yang harus diasup dalam sehari dan infografis yang memberikan informasi mengenai tata cara diet sehat yang sederhana  Search (pencarian)

Dalam metode pencarian audiens dipermudah dengan pembelian buku secara online dan sebelum peluncuran buku adanya poster yang disebar agar audiens mengetahui tanggal terbit sehingga proses pembelian buku dapat dilakukan.

Action (Aksi)

Pada tahapan ini, audiens bisa memahami dan mengerti arti dari diet dan bisa melakukan proses diet yang sehat dan benar agar nantinya audiens tidak terjebak pola diet yang salah yang akan membahayakan bagi tubuh.  Share (membagi)

Dalam proses ini audiens bisa membagi pengalaman yang didapat setelah membaca informasi yang terkandung dalam buku, membagi informasi seperti testimoni dan share melaui media sosial.


(33)

III.1.3.1 Copywriting  Judul

Turun Berat Dengan Diet Sehat  Headline

“Mengenal Arti dan Kata Diet”

“Beberapa Hal yang Harus Dihindari Saat Diet”

“Dampak Akibat Salah Dalam Melakukan Proses Diet”

“Mengubah Pola Pikir Untuk Mendapatkan Tubuh yang Ideal” “Makanan yang Harus Dihindari Saat Diet”

“Diet Sehat & Sederhana”

“Memahami Proses Metabolisme Tubuh”

“Menghitung Jumlah Kalori dalam Kebutuhan Sehari” “Diet dengan Gizi Seimbang”

 Quote

“Diet sehat adalah carabagaimana mengatur asupan makanan dengan jumlah yang telah diatur dan ditetapkan bagi tubuh”

“Diet adalah mengatur pola makan agar asupan yang masuk pada tubuh itu balance dengan asupan kalori pada tubuh kita dan itupun harus memperhatikan nilai-nilai gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak”

“Cara mengatur pola makan yang benar untuk diet adalah makan dengan porsi kecil setiap 3- 4 jam.”

“Bersantailah dan nikmati setiap proses diet yang dilakukan. Yang paling penting adalah berhenti mencari alasan untuk tidak berolahraga dan memakan makanan sesuka hati ."

“Metabolisme adalah sebuah proses berkelanjutan yang terjadi di dalam tubuh, yang membuat tubuh menjadi hidup, dan fungsi organ-organ di dalamnya pun berjalan normal".


(34)

“Mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan keseimbangan kebutuhan justru bisa membahayakan kesehatan.”

III.1.4 Strategi Media  Media Utama

Buku

Media utama yang digunakan dalam perancangan media informasi mengenai diet sehat adalah buku yang berbasis infografis karena audiens bisa lebih memahami serta informasi yang didapat lebih luas dan akurat yang dapat membuat kepercayaan pada pada masyarakat lain sehingga mitos dari diet yang salah itu bisa perlahan hilang.

 Media Pendukung Web banner

Memudahkan audiens dalam tahap pemesanan secara online karena zaman sekarang lebih mementingkan kemudahan dan sisi praktis dan juga dapat diakses 24 jam.

Poster

Poster dapat menjadi media yang disebar agar audiens mengetahui tanggal terbit sehingga proses pembelian buku dapat dilakukan.

X Banner

Media ini digunakan untuk pelengkap saat peluncuran buku.

Media Gimmick

Media ini digunakan sebagai pelengkap dan bisa juga sebagai alat pengingat untuk melakukan tahapan pola diet yang baik dan benar. serta media ini langsung dapat diterima oleh target sasaran. Diaplikasikan melalui media- media seperti:

 Stiker

 Pembatas buku  Pin


(35)

 Gantungan Kunci  T-Shirt

 Jam Dinding

III.1.5 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Buku ini dijadwalkan akan terbit pada bulan september awal hingga akhir november sedangkan untuk media poster dan web banner akan disebar lebih dulu dari awal juli hingga akhir oktober sedangkan merchandise dan x banner akan ditampilkan saat peluncuran buku ini dimulai.

Tabel III.2 Distribusi media

III.2 Konsep Desain

Dalam konsep visual untuk pembuatan buku informasi diet ini akan membahas mengenai diet, pengertian diet, pola diet, dampak dari proses diet yang salah, menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan dalam sehari serta pengaturan pola diet dengan gizi seimbang. Agar buku ini semakin menarik dilihat oleh khalayak sasaran maka dibutuhkan sebuah strategi kreatif seperti :

III.2.1 Format Desain

Format yang digunakan dalam media buku ini adalah buku ukuran A5 (14,8 cm x 21,0 cm) dengan komposisi yang teratur agar mudah dibaca dan pesan bisa dengan mudah disampaikan dan diterima baik oleh audiens. Dilengkapi dengan elemen fotografi, ilustrasi vector, tipografi berupa nama penulis dan judul.

Media Juli Agustus September Oktober Buku Poster Web Banner X banner Stiker Pin


(36)

Fotografi menampilkan gambar-gambar buah dan sayuran agar dapat menggugah niat audiens untuk memilih pilihan makanan yang tepat adapun ilustrasi fotografi yang menyindir audiens yang melakukan pola makanan dengan jumlah sedikit.

Gambar III.5 Buah dan Sayuran (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar III.6 Makan dengan porsi sedikit (Sumber: Dokumentasi pribadi) III.2.2 Tata Letak

Menurut Ariesto Hadi Sutopo (2006) menjelaskan “Seperti halnya desain grafis pada umumnya, desain buku harus komunikatif dan estetis. Untuk mendapatkan desain yang komunikatif dan estetis, perlu diperhatikan pedoman pembuatan layout dengan suatu tampilan yang mengatur elemen-elemen layout seperti teks, ilustrasi, keterangan gambar, angka halaman dan lainnya” (h.26).


(37)

Layout dibuat renggang agar dapat memanjakan mata sehingga makna yang terkandung didalam tulisan dapat mudah untuk dipahami.

Gambar III.7 Layout cover


(38)

Gambar III.9 Layout isi 2

Gambar III.10 Layout isi 3

III.2.3 Huruf

Menurut Danton Sihombing (2001) yang mengatakan bahwa Huruf merupakan bagian terkecil dari stuktur bahasa tulis dan merupakan dasar untuk membangun suatu kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam satu kata atau kalimat bukan saja


(39)

dapat memberikan suatu makna tetapi juga dapat memberikan suatu citra atau kesan secara visual (h.2).

Dalam pemilihan huruf untuk pengaplikasian pada media buku ini menggunakan jenis huruf sans serif karena selain mudah dibaca tetapi juga memberikan kejelasan bagi pembaca. Selain itu jenis huruf yang dipakai juga memberikan konsep agar menghindari keletihan mata saat proses membaca. Berikut adalah font yang digunakan pada pengaplikasian media buku, diantaranya:

Champagne & Limousines

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+-={}[];:’”,.<>/?|\

Huruf yang digunakan pada judul cover, untuk kata “Turun Berat” menggunakan teks bold untuk memberi kesan besar dan berat sedangkan untuk kata “dengan Diet Sehat” menggunakan teks light agar mempunyai kesan yang tipis dan langsing. Judul pada cover dibuat menurun disetiap kata dengan maksud menyesuaikan dengan tema yaitu “Turun Berat dengan Diet Sehat”.

Gnuolane

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

@#$%^&*()_+-={}[];:’”,.<>/?|\

Huruf yang digunakan pada headline, pemilihan font Gnuolane dipilih agar memberi kesan yang rapih, ramping, dan simple yang sesuai dengan tema yang diambil yaitu diet sehat.


(40)

Segoe UI

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+-={}[];:’”,.<>/?|\

Huruf yang digunakan pada sub-headline dan content dipilih agar memberikan kesan rapih, ramping, ringan dan enak untuk dilihat saat pembacaan.

III.2.4 Warna

Warna yang digunakan menggunakan mode CMYK pada media utama agar tidak berubah saat proses percetakan. Warna dipilih sesuai dengan warna buah-buahan dan sayuran yang mempunyai warna pastel dan fullcolor dan mempunyai kesan yang menarik.


(41)

III.2.5 Ilustrasi Fotografi

Dalam konsep fotografi yang digunakan pada media buku ini menampilkan adanya penggambaran visual seperti makan secara perlahan yang digambarkan dengan sebuah apel yang dipotong, pemilihan asupan gizi makanan yang digambarkan dengan adanya buah dan sayuran dalam satu wadah, penggabungan antara sayur dan buah, dan penggambaran jeruk yang dikupas sehingga terlihat isinya agar terlihat menggugah selera. Konsep fotografi ini dibuat untuk menimbulkan rasa ketertarikan audiens dan dibuat sebagai pelengkap tulisan sehingga lebih jelas untuk dimengerti dan dipahami.

Gambar III.12 Gambar yang ada dalam isi buku (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Ilustrasi Vector

Ilustrasi vector dibuat sederhana dan dibuat dengan karakter yang beragam sebagai penggambaran karakter dunia nyata yang mempunyai watak dan gaya sosial yang berbeda dan warna yang dipakai didominasikan warna-warna yang solid yang menyesuaikan warna latar media buku yang diambil dari warna buah-buahan dan sayuran.


(42)

Gambar III.13 Makan pagi dan malam

Gambar III.14 Melewatkan makanan


(43)

Gambar III.16 Konsultasi dokter

Gambar III.17 Meminum sembarang obat


(44)

Gambar III.19 Nasi putih

Gambar III.20 Gula


(45)

Gambar III.22 Junkfood

Gambar III.23 Cola


(46)

(47)

BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Media Utama

Media yang dibuat dalam perancangan tugas akhir ini adalah buku yang berbasis infografis Mengenai diet sehat dengan judul Turun berat dengan diet sehat. Media utama berukuran 14,8 cm x 21,0 cm atau sama dengan ukuran A5. Dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan Art Paper 150 gram untuk content buku, untuk cover dicetak dengan softcover laminasi glossy ukuran 16 cm x 23 cm.

IV.1.1 Teknis Produksi

IV.1.1.1 Pra-Produksi

Dalam pembuatan media utama dimulai dengan beberapa langkah seperti tahap pembuatan sketsa awal, menentukan layout pada cover dan isi, pembuatan infografis, teknik fotografi dan membuat ilustrasi vector. Pembuatan media menggunakan software adobe illustrator cs6. Indesign cs6 dan photoshop cs6.

1. Proses sketsa cover


(48)

2. Proses pembuatan sketsa layout

Gambar IV.2 Sketsa layout

3. Proses Perancangan visual (cover)


(49)

4. Proses perancangan visual (layout)

Gambar IV.4 Perancangan visual layout

IV.1.1.2 Produksi

Proses produksi dimulai dengan membuat sketsa manual untuk pembuatan cover, membuat sketsa layout dan menentukan konten apa saja yang akan masuk pada isi buku. Setelah itu masuk pada proses tracing dari gambar sketsa yang telah dibuat. Tracing menggunakan adobe illustrator dengan media ukuran a4. Dalam menentukan pembuatan cover, cover dibuat semenarik dan serapih mungkin agar dapat menarik audiens.


(50)

Gambar IV.5 Cover

IV.2 Media Pendukung

Media pendukung dibuat untuk menarik minat target audiens untuk mengenal dan mengetahui serta membujuk audiens, selain itu media pendukung juga berperan sebagai media yang mempromosikan media utama.

IV.2.1 Web Banner

Web banner dibuat untuk memudahkan audiens dalam pemesanan buku secara online. Web banner dibuat dengan ukuran 600 px x 300 px.


(51)

Gambar IV.7 Pengaplikasian Media

IV.2.2 Poster

Poster dibuat untuk disebar dan sebagai alat promosi tentang launching buku yang akan diadakan. Poster dibuat dengan kertas dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan Art Paper 150 gram ukuran a3 29,7cm x 42cm.


(52)

IV.2.3 X Banner

X Banner ditampilkan pada saat launching buku dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Flexi Hines ukuran 60 cm x 160 cm.


(53)

IV.2.4 Stiker

Stiker ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Stiker dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Chromo ukuran 15 cm x 10 cm.

Gambar IV.10 Stiker

IV.2.5 Pembatas Buku

Pembatas buku ditampilkan pada saat launching buku agar pembatas buku dibuat untuk melengkapi media utama. Pembatas buku dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 260 gram dengan tambahan laminasi Glossy berukuran 4 cm x 15 cm.


(54)

IV.2.6 Pin

Pin ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Pin dibuat dengan cara di print menggunakan kertas inkjet paper dengan ukuran berdiameter 5,8 cm.

Gambar IV.12 Pin

IV.2.7 Gantungan Kunci

Gantungan kunci ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Gantungan kunci dibuat dengan cara di print menggunakan kertas inkjet paper dengan dengan ukuran berdiameter 4,8 cm.


(55)

IV.2.8 Pamflet

Pamflet dibuat untuk disebar dan sebagai alat promosi tentang launching buku yang akan diadakan. Pamflet dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 150 gram dengan ukuran a4 21cm X 29,7cm.

Gambar IV.14 Pamflet

IV.2.9 T-Shirt

T-shirt dibuat sebagai tambahan merchandise dan akan ditampilkan pada saat proses peluncuran buku. T-shirt dibuat dengan teknik print and cut dan menggunakan bahan baju cotton combed 30s.


(56)

IV.2.10 Jam Dinding

Jam dinding dibuat sebagai tambahan merchandise dan akan ditampilkan pada saat proses peluncuran buku. Jam dinding dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 260 gram dengan diameter 30 cm.


(57)

IV.11 Media Sosial

Media sosial dibuat untuk pembelian buku secara online.

Gambar IV.17 Facebook page


(1)

IV.2.3 X Banner

X Banner ditampilkan pada saat launching buku dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Flexi Hines ukuran 60 cm x 160 cm.


(2)

IV.2.4 Stiker

Stiker ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Stiker dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Chromo ukuran 15 cm x 10 cm.

Gambar IV.10 Stiker

IV.2.5 Pembatas Buku

Pembatas buku ditampilkan pada saat launching buku agar pembatas buku dibuat untuk melengkapi media utama. Pembatas buku dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 260 gram dengan tambahan laminasi Glossy berukuran 4 cm x 15 cm.


(3)

IV.2.6 Pin

Pin ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Pin dibuat dengan cara di print menggunakan kertas inkjet paper dengan ukuran berdiameter 5,8 cm.

Gambar IV.12 Pin

IV.2.7 Gantungan Kunci

Gantungan kunci ditampilkan pada saat launching buku agar menarik audiens untuk membeli buku tentang diet ini. Gantungan kunci dibuat dengan cara di print menggunakan kertas inkjet paper dengan dengan ukuran berdiameter 4,8 cm.


(4)

IV.2.8 Pamflet

Pamflet dibuat untuk disebar dan sebagai alat promosi tentang launching buku yang akan diadakan. Pamflet dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 150 gram dengan ukuran a4 21cm X 29,7cm.

Gambar IV.14 Pamflet

IV.2.9 T-Shirt

T-shirt dibuat sebagai tambahan merchandise dan akan ditampilkan pada saat proses peluncuran buku. T-shirt dibuat dengan teknik print and cut dan menggunakan bahan baju cotton combed 30s.


(5)

IV.2.10 Jam Dinding

Jam dinding dibuat sebagai tambahan merchandise dan akan ditampilkan pada saat proses peluncuran buku. Jam dinding dibuat dan dicetak menggunakan teknik offset separasi dengan media kertas yang digunakan kertas Art Paper 260 gram dengan diameter 30 cm.


(6)

IV.11 Media Sosial

Media sosial dibuat untuk pembelian buku secara online.

Gambar IV.17 Facebook page