meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan
menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetinsi
profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana cara meningkatkan profesionalitas guru serta apa yang harus dilakukan oleh seorang guru agar mempunyai kepribadian yang baik di mata
anak didik dan masyarakat ? b. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan
anak didik ? c. Apa yang harus dilakukan guru dalam proses pengajaran agar proses belajar
mengajar menjadi efektif ?
C. Tujuan
a. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dan membentuk kepribadian seorang guru yang baik.
b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan anak didik.
c. Agar guru dapat melaksanakan proses pengajaran dengan lancar dan efektif.
BAB II GURU DAN TUGAS-TUGASNYA
A.
Definisi Guru dan tugas-tugasnya
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Guru adalah seorang yang memiliki seperangkat koleksi nilai dan kemampuan yang lebih,
dimana dengan koleksi itu dia dapat merubah tantangan menjadi peluang. Dan
2
guru juga merupakan pendidik atau agen pembelajaran learning agent dengan memiliki peran sebagai fasilitator, motifator, pemacu, dan pemberi inspirasi
belajar bagi peserta didik. Menurut pandangan lama , guru adalah sosok manusia yang apatut digugu dan ditiru . Digugu dalam arti segala ucapannya dapat
dipercayai . Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat . Menurut kamus umum bahasa indonesia, guru di artikan
sebagai orang yang pekerjaannya mengajar dan di maknai sebagai tugas profesi. Definisi guru menurut pandangan para ahli, yaitu Guru jabatan, dan
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dan pekerjaan seorang guru tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan, meskipun
kenyataannya masih di dapati guru yang berasal dari luar bidang kependidikan menurut pandangan Moh. Uzer Usman, 1992:4. Guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam suatu proses belajar mengajar, yang berperan serta dalam usaha untuk membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan Sardiman, 2001:123. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual
maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah Djamarah, 1994:33. Jadi, pengertian guru secara khusus dapat di artikan sebagai seorang
pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang mempunyai kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal bersetatus sarjana, dan
telah mempunyai ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang- undang guru yang berlaku di Indonesia. Sedangkan arti guru secara umum adalah
pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas guru merupakan suatu proses mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup
afektif. Mengajar berarti menruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kognitif. Melatih berarti mengembangkan keterampilan para siswa
psikomotorik. Ketiga tugas guru tersebut harus terintegrasi menjadi satu kesatuan dan tidak terpisah-pisah dalam melaksanakan tugas mengajar, seorang
guru tidak bisa mengabaikan nilai-nilai kehidupan dan keterampilan. Guru mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tidak menyampingkan nilai-
3
nilai penggunaan ilmu dan teknologi tersebut. Demikian juga dalam melatih para siswa, seorang guru tidak bisa mengabaikan tugasnya sebagai pengajar dan
pendidik. Seorang guru di tuntut mempunyai beberapa kemampuan sebagai berikut:
1. Berwawasan luas, menguasai bidang ilmu, dan mampu mentransfer atau menerangkan kembali kepada siswa.
2. Mempunyai sikap dan tingkah laku atau kepribadian yang patut di teladani sesuai dengan nilai-nilai kehidupan atau values yang di anut masyarakat dan
bangsa. 3. Memilki keterampilan sesuai bidang ilmu yang di milikinya.
Disamping memiliki tugas utama sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan pelatih, maka tugas utama guru menurut Depdikbud 1984:7
a.
Tugas profesional yaitu mendidik dalam rangka menyumbangkan kepribadian, mengajar dalam rangka menyeimbangkan kemampuan berpikir,
kecerdasan, dan melatih dalam rangka membina ketrampilan. Untuk dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik guru harus memiliki kemampuan
profesional yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru yang meliputi Menguasai bahan ajar
Mengelola program belajar mengajar Mengelola kelas
Menggunakan media atau sumber belajar Menguasai landasan pendidikan
Mengelola interaksi belajar mengajar Menilai prestasi belajar mengajar
Mengenal fungsi bimbingan dan penyuluhan Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
b.
Tugas manusiawi, yaitu membina anak didik dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan martabat diri sendiri, kemampuan manusia yang optimal,
serta pribadi yang mandiri.
c.
Tugas kemasyarakatan, yaitu dalam rangka mengembangkan terbentuknya masyarakat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945.
B.
Kemampuan Profesional
4
Kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetensi profesional guru sebagaimana dikemukakan oleh Piet A. Sahartian dan Ida Alaida adalah
‘’kompetensi profesional guru yaitu kemampuan penguasaan akademik atau mata pelajaran yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus
sehingga guru itu memiliki wibawa akademis. Pada dasarnya, terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh
guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Pada hakikatnya guru merupakan
profesi, yang mana profesi itu sendiri merupakan pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan intelektual khusus, yang bertujuan memberi pelayanan dengan
terampil kepada orang lain dengan mendapat imbalan tertentu . Sedangkan profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang berkualitas
tinggi yang dimiliki oleh seseorang. Iskandar,2009 Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme , yaitu guru yang
profesional adalah guru yang berkemampuan kompeten. Oleh karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan
wewenang guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan yang tinggi. Sebagai keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan
yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar membutuhkan seorang guru yang profesional.
Berdasarkan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Bab IV kualifikasi dan kompetensi, pasal 6 menyebutkan bahwa guru dan dosen
wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang sehat jasmani dan rohani, memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, serta memiliki sertifikat profesi. Persyaratan keikutsertaan untuk memperoleh sertifikasi profesi, dijelaskan lebih jauh dalam pasal 7 ayat 1
yang berbunyi “kualifikasi akademik guru diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana S1 atau program diploma empat D4
Berikut ini Beberapa alasan mendasar guru harus profesional menurut Iskandar 2009:
5
1. Guru bertanggung jawab menyiapkan sumberdaya manusia SDM yang berkualitas, beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan serta memahami
teknologi 2. Karena guru bertanggung jawab bagi kelngsungan hidup suatu
bangsa.Menyiapkan seorang pelajar untuk menjadi seorang pemimpin masa depan. Student today leader tomotrrow
3. Karena guru bertanggung jawab atas keberlangsungan budaya dan peradaban suatu generasi. Change of attitude and behavior
Kompetensi Guru juga merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang
harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Berikut akan dijelaskan tentang ke- Empat kompetensi diatas :
1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat
dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut: a. Memahami peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
memamahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian; dan mengidenti- fikasi bekal-ajar awal peserta didik.
6
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi
ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. c. Melaksanakan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
menata latar setting pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompe-tensi ini memiliki indikator esensial: melaksanakan evaluasi assess-ment proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
mastery level; dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta
didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengem-bangkan berbagai potensi nonakademik.
2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap elemen kepribadian
tersebut dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai
dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki konsistensi dalam
7
bertindak sesuai dengan norma. b. Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai pendidik.
c. Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah,
dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. d. Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius imtaq, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. 3. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Secara rinci masing-masing elemen kompe-tensi tersebut memiliki subkompetensi
dan indikator esensial sebagai berikut: a. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang
menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep
8
antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.
4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut : a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar.
C. Kematangan Kepribadian guru