antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.
4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut : a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar.
C. Kematangan Kepribadian guru
Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan guru
lainnya. Kepribadian menurut Zakiah Daradjat 1980 dalam Sagala, Syaiful 2009 disebut sebagai sesuatu yang abstrak , sukar dilihat secara nyata , hanya dapat
diketahui lewat penampilan, tindakan, dan ucapan ketika menghadapi persoalan. Kepribadian mencakup semua unsur baik fisik maupun psikis. Dalam
tindakannya, ucapan, cara bergaul, berpakaian, dan dlam menghadapi setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang berat.oleh karena itu,
masalah kepribadian adalah suatu hal yang sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik atau masyarakat. Dengan
9
kata lain, baik tidaknya seseorang ditentukan oleh kepribadian. Lebih baik lagi seorang guru, masalah kepribadian merupakan factor-faktor yang menentukan
terhadap keberhasilan melaksanakan tugas sebagai pendidik. Kepribadian dapat menentukan apakan guru menjadi pendidik dan Pembina yang baik ataukan akan
menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutaman bagi anak didik yang masih kecil tingkat sekolah dasar dan mereka yang sedang
mengalami kegoncangan jiwa tingkat remaja. Jadi pengertian kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban
hubungan guru dengan anak didik.sebagai teladan, guru harus memeliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupannya adalah
figure yang berwibawa. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal. Sedikit saja guru berbuat yang tidak atau kurang baik, akan mengurangi
kewibawaanya dan karismapun secara berlahan lebur dari jati diri. Karena itu, kebribadian adalah masalah yang sangat sensitife sekali. Penyatuan kata dan
perbuatan dituntut dari guru, bukan lain perkataan dengan perbuatan. Kematangan kebribadian guru meliputi:
1. Mengenal fisik Dalam pengembangan diri seseorang perlu mengenal fisik. Dengan
mengenal identitas diri, kelebihan, dan kekurangan maka ia akan mengetahuai arah pengembangan dirinya.
2. Mengenal kebribadian Disinilah letak perubahan seseorang karenadia berada dalam dirinya.
Seorang ahli biologii mengatakan bahwa kita bisa merubah seseorang jika kita tidak mengetahui dasar kebribadiannya.
3. Mengenal bakat Menurut Horwad Garner, seorang fisiologi sekaligus peneliti telah
menemukan sebuah teori tentang multiple intelgence kecerdasan ganda yang mnyatakan, bahwa dalam diri manusia banyak terdapat potensi yang
perlu dikembangkannya. Untuk menjadi guru yang memiliki kepribadian dengan melatih diri dalam
kegiatan yang dapat menciptakan kepribadian yang sempurna yaitu:
Percaya diri
Berpenampilan rapi
Selalu tersenyum
Berperilaku sopan
10
Mengucapan salam setiap masuk ruangan
Menjaga kebersihan
Dan adapun kriteria kepribadian yang lain diantaranya meliputi : 1. Perluasan perasaan diri maksudnya adalah, seorang guru perlu terlibat dalam
berbagai aktifitas. Aktifitas itu sangat besar nilainya dari pada suatu pendapatan yang diperoleh semakin banyak terlibat dalam kegiatan maka ia
akan semakin sehat secara psikologis. 2. Hubungn diri yang hangat dengan orang lain, orang yang sehat secara
psikologis mampu memperlihatkan keintiman terhadap orang tua, anak, patner, teman akrab. Ia akan merasakan perkembangan diri semakin baik.
3. Kematangan Emosional, sifat dari kepribadian yang sehat adalah: penerimaan diri, menerima emosi manusia, mampu mengontrol emosi sendiri, sabar
terhadap kekecewaan. 4. Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif, dapat menerima
realitas apa adanya 5. Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas, keberhasilan dalam pekerjaan
menunjukan perkembangan keterampilan dan bakat tertentu suatu tingkat kemampuan.
6. Pemahaman Diri, dapat memahami kepribadian, watak, Mengenal bakat- bakat alamiah yang dimiliki serta punya gambaran atau konsep yang jelas
tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya. 7. Filsafat hidup yang mempersatukan.
D.
Kemampuan guru berkomunikasi dalam proses pengajaran
1. Proses Komunikasi Dalam proses komunikasi terdapat komponen-komponen dasar sebagai
berikut:
a.
pengirim pesan sender. Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan
dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.
b.
Pesan, Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
11
Materi pesan dapat berupa: informasi, ajakan, rencana kerja, pertanyaan dan sebagainya.
c.
Simbol atau isyarat, Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain.
Biasanya seorang guru menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan. Keempat adalah media atau penghubung
adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio, surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya.
d.
mengartikan kode atau isyarat. Setelah pesan diterima melalui indera maka penerima pesan harus dapat mengartikan simbol atau kode dari
pesan tersebut, sehingga dapat dipahami.
e.
Keenam adalah penerima pesan, Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari pengirim meskipun dalam bentuk kode
atau isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
f.
Ketujuh adalah balikan. Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun non
verbal. 2. Komunikasi dalam Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari guru kepada siswa untuk tujuan tertentu.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak
penerima pesan. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Tujuan pendidikan akan tercapai jika
prosesnya komunikatif Keberhasilan pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen instruksional yang terdiri dari pesan berupa materi
belajar, penyampai pesan yaitu guru, bahan untuk menuangkan pesan, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau metode yang sesuai,
serta latar atau situasi yang kondusif bagi proses pembelajaran.
12
Belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi
proses penyampaian pesan dari seorang guru kepada siswa. Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari guru sebagai
sumber pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambang- lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Melalui
saluran channel seperti OHP, film, dan lain sebagainya. pesan diterima oleh siswa melalui indera mata dan telinga untuk diolah, sehingga pesan yang
disampaikan oleh guru dapat diterima dan dipahami oleh siswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi
pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai komunikan, dimana siswa mampu memahami maksud
pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, dengan demikian dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan
perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Guru adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran, sehingga guru dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.
3. Kemampuan Guru dalam Komunikasi Pembelajaran Proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan
interaksi antara dua unsur manusiawi di mana siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Proses itu sendiri merupakan
mata rantai yang menghubungkan antara guru dan siswa sehingga terbina komunikasi yang memiliki tujuan yaitu tujuan pembelajaran.
Di dalam komunikasi pembelajaran, tatap muka seorang guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam kelas yaitu peran
mengoptimalkan kegiatan belajar. Ada tiga kemampuan esensial yang harus dimiliki guru agar peran tersebut terealisasi, yaitu kemampuan merencanakan
kegiatan, kemampuan melaksanakan kegiatan dan kemampuan mengadakan
13
komunikasi. Ketiga kemampuan ini disebut generic essensial. Ketiga kemampuan ini sama pentingnya, karena setiap guru tidak hanya mampu
merencanakan sesuai rancangan, tetapi harus terampil melaksanakan kegiatan belajar dan terampil menciptakan iklim yang komunikatif dalam kegiatan
pembelajaran. Dalam menciptakan iklim komunikatif guru hendaknya memperlakukan
siswa sebagai individu yang berbeda-beda, yang memerlukan pelayanan yang berbeda pula, karena siswa mempunyai karakteristik yang unik, memiliki
kemampuan yang berbeda, minat yang berbeda, memerlukan kebebasan memilih yang sesuai dengan dirinya dan merupakan pribadi yang aktif. Untuk itulah
kemampuan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan. Adapun usaha guru dalam membantu mengembangkan sikap positif pada
siswa misalnya dengan menekankan kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya, menghindari kecenderungan untuk membandingkan siswa dengan
siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan yang diraih siswa. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran
bisa dengan menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa dan orang lain, sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar.
Dengan terjalinnya keterbukaan, masing-masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga kejujuran dan saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan
adanya wahana tempat bertemunya kebutuhan mereka untuk dipenuhi secara bersama-sama.
Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh berkaitan dengan penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan tentang
penguasaan materi yang menyenangkan. Karena sesuatu yang energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru yang
seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis, mempertinggi komunikasi antar guru dengan siswa, menarik perhatian siswa dan menolong
penerimaan materi pelajaran. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan
pembelajaran berhubungan dengan komunikasi antara siswa, usaha guru dalam
14
menangani kesulitan siswa dan siswa yang mengganggu serta mempertahankan tingkah laku siswa yang baik. Agar semua siswa dapat berpartisipasi dan
berinteraksi secara optimal, guru mengelola interaksi tidak hanya searah saja yaitu dari guru ke siswa atau dua arah dari guru ke siswa dan sebaliknya, melainkan
diupayakan adanya interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru dan dari siswa ke siswa. Jadi semua kemampuan guru di atas mengarah pada
penciptaan iklim komunikatif yang merupakan wahana atau sarana bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal.
Posisi guru dan anak didik boleh berbeda tetapi keduanya tetap seiring dan setujuan, bukan seiring tetapi tidak setujuan, Oleh karena itu guru harus
mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dengan anak didiknya, adapun cara guru dalam berkomunikasi dengan anak didiknya yaitu sebagai berikut :
Mengajar merupakan suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi
belajar-mengajar Nasution, 1982.8 sedangkan pengajaran bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, melainkan adanya kemampuan guru yang dimiliki
tentang dasar-dasar mengajar yang baik. Gagne Brig,1979:19 Sedangkan menurut Moh Uzer Usman1990:1.dalam Suryosubroto 2009, proses belajar
mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkain perbuartan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru sebagai pemegang utama. Jadi,
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar, sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Didalam proses pengajaran seorang guru profesional harus memiliki 5 tugas pokok diantaranya :
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran
15
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru di tuntut membuat perencanaan pembelajaran. Fungsi dari perencanaan pembelajaran
itu adalah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aktifitas inti guru di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru
harus benar-benar siap materi, siap mental, siap metodologi, siap media, dan siap strategi pembelajaran. Hal ini akan di dapat apabila sebelumnya guru
melaksanakan langkah pertama, yaitu membuat perencanaan pembelajaran dengan cermat. Guru juga harus pandai menggunakan teknologi pembelajaran
sehingga menarik bagi siswa. c. Mengevaluasi hasil pembelajaran
Kegiatan evaluasi ini di maksudkan untuk mendapatkan umpan balik atau feed back atas kegiatan pembelajaran yang di lakukan. Dengan evaluasi, guru
dapat mengetahui apakah siswa telah mencapai standar kompetensi yang di tetapkan ataupun sudah di tetapkan. Selain itu, evaluasi juga di maksudkan
untuk mengetahui efektifitas pembelajaran yang di lakukan guru. Tanpa kegiatan evaluasi, seorang guru tidak mungkin dapat mengetahui
perkembangan siswa dan dirinya dalam proses pembelajaran. d. Menindaklanjuti hasil pembelajaran
Setelah dilakukan evaluasi, seorang guru dituntut melakukan upaya perbaikan dan pengayaan. Perbaikan dilakukan bagi siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pengayaan dilakukan terhadap siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar tetapi dipandang perlu untuk
meningkatkan kemampuannya. e. Melakukan bimbingan dan konseling
Tidak semua siswa mengalami pertumbuhan dan perkembangan belajar dan psikologis yang stabil. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pembimbing atau konselor, guru dituntut memiliki kemampuan sebagai konselor. Guru harus pandai mengarahkan siswa untuk dapat menemukan
permasalahannya dan menemukan jalan pemecahan oleh siswa itu sendiri.
16
BAB III ANALISIS MASALAH DAN SOLUSI
A. Permasalahan