Sasaran Nasional Tujuan Ruang Lingkup Pelaksana Kegiatan

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 3 telah memfasilitasi upaya percepatan peningkatan areal dan produksi tanaman kapas. Kondisi saat ini terjadi kelangkaan dalam penyediaan benih sebar, oleh karena itu maka pada tahun 2013 akan difasilitasi untuk pembuatan kebun benih sebar melalui dana APBN Tugas Pembantuan TP Provinsi, berupa penyediaan benih bermutu 100, pemberian bantuan sarana produksi 25, pendampingan tenaga teknis lapangan dan pelatihan petani. Penggunaan dana APBN-TP tersebut diharapkan tepat sasaran meningkatkan kinerja perkapasan nasional, efektif dan efisien, maka perlu adanya acuan pelaksanaan berupa Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2013, yang nantinya dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan oleh Provinsi maupun Kabupaten Kota.

B. Sasaran Nasional

Sasaran nasional dari kegiatan pembangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman tanaman kapas adalah: i meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kapas agar kontribusi serat kapas terhadap industri tekstil dan produk tekstil TPT dalam negeri dapat meningkat, serta ii tersedianya benih untuk penanaman kapas tahun 2014. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 4

C. Tujuan

Tujuan kegiatan Pembangunan Kebun Benih Sebar Kapas dan Penanaman Tanaman Kapas tahun 2013 adalah: 1. Menyediakan varietas unggul yang didukung industri benih yang efisien dalam menghasilkan benih bermutu secara 6 enam tepat. 2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu kapas berbiji melalui pembangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman kapas sesuai baku teknis yang benar sehingga mampu meningkatkan kontribusi serat kapas pada industri tekstil dan produk tekstil TPT dalam negeri. 3. Mempersiapkan penyediaan benih untuk penanaman kapas tahun 2014. 4. Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha di wilayah pengembangan sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pembangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman kapas dilakukan melalui pendekatan : 1. Manajemen kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi usaha, mempermudah Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 5 akses pembinaan, akses perolehan informasi perkembangan teknologi, pasar, dll. bagi petani, serta saling memperkuat posisi tawar petani dengan mitra usahanya yaitu perusahaan pengelolamitra. 2. Pembangunan kebun benih sebar kapas seluas 170 ha dilaksanakan di 7 Provinsi yaitu Jawa Tengah, D.I.Y, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan, sedangkan penanaman kapas seluas 3.130 ha dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan. 3. Pengadaan benih dan pupuk untuk penanaman tanaman kapas dilakukan dengan mekanisme belanja barang dan jasa oleh Dinas Perkebunan Provinsi sesuai peraturan perudangan yang berlaku. 4. Pembangunan kebun benih sebar kapas dilaksanakan dengan mekanisme kontraktual oleh Dinas yang menangani bidang perkebunan terkait. 5. Pembangunan kebun benih sebar kapas dilaksanakan secara monokultur, dimana sumber benih benih pokok berasal dari Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Balittas Malang untuk seri Kanesia atau Badan Tenaga Atom Batan untuk seri Kharisma. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 6 6. Proses penyiapan, penyimpanan dan pendistribusian benih dilakukan oleh pengelola sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. 7. Kerjasama kemitraan antara petani dengan perusahaan pengelola setempat yang telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan. Metode pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman tanaman kapas Tahun 2013 dilakukan dengan rangkaian kegiatan, sebagai berikut: 1. Sosialisasi program kepada instansi terkait di daerah provinsikabupatenkota dan kelompok tani sasaran. 2. Membangun jejaring kerja antar instansi terkait antara lain: Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Balittas Malang, BBP2TP, UPTUPTD Perkebunan, Dinas yang membidangi perkebunan di provinsi dan kabupatenkota, tenaga kontrak pendamping TKP dan pembantu lapangan TKP PLP-TKP yang ada di lokasi kegiatan, perusahaan pengelolamitra dan kelompok tani, sehingga terjalin keterpaduan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. 3. Pemilihan calon petani dan calon lahan CPCL dilakukan oleh Dinas yang membidangi perkebunan kabupatenkota bersama perusahaan pengelola dan petugas pendamping Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 7 lapangan TKP dan PLP-TKP setempat. CPCL terpilih tersebut diusulkan kepada Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di provinsikabupaten untuk ditetapkan sebagai petani peserta kegiatan penanaman kapas MT 2013. Hal ini diharapkan dapat diselesaikan sebelum bulan Februari 2013. 4. Hal-hal pokok yang perlu dimuat dalam penetapan CPCL adalah: lokasi penanaman, perusahaan pengelolamitra, nama kelompok tani, nama-nama anggota kelompok, nomor rekening kelompok, dan luas lahan terukur peserta. 5. Persyaratan, mekanisme pemilihan dan penetapan petanikelompok tani peserta kegiatan penanaman kapas MT 2013 diatur lebih detail dalam: i Juklak yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di provinsi; dan ii Juknis yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten kota. Penataan kelembagaan petani kelompok tani mengacu pada ketentuan yang berlaku, diantaranya: 1. Organisasi kelompok tani kapas seyogyanya dapat mengakomodir kepentingan dan perkembangan masing-masing anggotanya, sehingga kegiatan usaha tani dalam kelompok dapat dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah hidup berkelompok. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 8 2. Dalam menjalankan kegiatan kelompok perlu dilengkapi dengan aturan-aturan organisasi yang disepakati bersama anggotanya, antara lain: tupoksi dalam struktur organisasi kelompok, tata cara penetapan pengurus kelompok, mekanisme dan tata hubungan kerja antara berbagai stakeholder kapas, tata cara pengambilan keputusan kelompok, pengawasan kinerja pengurus, rapat anggota kelompok, dll. 3. Penataan kelompok tani kapas secara detail diatur lebih lanjut di dalam Juklak yang disusun oleh Dinas yang membidangi Perkebunan di provinsi dan Juknis yang disusun oleh Dinas yang membidangi Perkebunan di kabupatenkota. 4. Dalam rangka keberlanjutan usaha tani kapas, disarankan petani dapat menyisihkan sebagian hasilnya untuk ditabung pada kelompok sebagai penambahan modal kelompok atas dasar kesepakatan bersama agar dapat menghasilkan kegiatan serupa pada musim tanam berikutnya. 5. Pendampingan teknis secara intensif dilakukan oleh petugas teknis dan tenaga kontrak pendamping yang dibantu oleh petugas pembantu pendamping TKP dan PLP-TKP. Fasilitasi pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2013 ditampung dalam DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan TA Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 9 2013, dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas yang membidangi perkebunan provinsi sebagai dana Tugas Pembantuan TP Provinsi. Penggunaan dana TP tersebut difokuskan pada kegiatan yang meliputi: 1. Penanaman Tanaman Kapas Kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2013 dengan dukungan berupa : i benih kapas 100 sesuai standar kebutuhan teknis lapangan; dan ii sebagian sarana produksi 25 yang pelaksanaannya dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. 2. Kegiatan Pembangunan Kebun Benih sebar Kapas Tahun 2013 dengan dukungan berupa : i kompensasi penggunaan lahan, ii benih kapas sesuai standar kebutuhan teknis lapangan; dan iii sarana produksi. 3. Pemurnian dan sertifikasi kebun dilakukan oleh UPTD Perbenihan setempat. 4. Prosesing, pengemasan, penyimpanan benih dan distribusi kepada petani dilakukan oleh pengelola sesuai dengan wilayah masing-masing. 5. Benih, pupuk, obat-obatan, dan upah tenaga kerja HOK untuk pembangunan kebun benih sebar kapas sebesar 100 dari kebutuhan standar teknis. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 10 6. Operasional Petugas Tenaga Kontrak Pendamping TKP dan Petugas Lapang Pembantu PLP-TKP yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan sebagai TKP dan PLP-TKP tahun 2013, Pemberdayaan Petani Kapas, Persiapan, Pengawalan, dan monev. 7. Pengadaan benih, pupuk, dan obat-obatan dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. B. Spesifikasi Teknis

1. Pembangunan Kebun Benih Sebar Kapas

a. Lokasi

Lokasi pembangunan kebun benih sebar kapas mempunyai spesifikasi teknis sebagai berikut: 1 Tanah cukup subur berupa lahan sawah atau lahan kering tegalan. 2 Drainase baik, mempunyai sumber air yang dapat digunakan saat musim kemarau. 3 Lahan tidak ternaungi. 4 Sarana dan prasarana baik.

b. Benih

1 Benih kapas yang digunakan untuk pembangunan kebun benih sebar kapas di Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulawesi Selatan, Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 11 NTB dan NTT dapat menggunakan seri Kanesia atau Kharisma. 2 Kebutuhan benih sebesar 7 kgha. Pemakaian benih 1-2 butir per lubang. 3 Benih kapas Benih kapas yang digunakan merupakan benih delinted dan sudah disertifikasi oleh BBP2TPUPTD Perbenihan dengan standar mutu benih seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Standar Mutu Benih Kapas Sumber: STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI 01-7163-2006

c. Isolasi

Untuk menjaga kemurnian varietas lokasi pembangunan kebun benih sebar kapas terpisah dari lokasi pertanaman kapas lainnya minimal 50 meter. No. Jenis Pemeriksaan Satuan Persyaratan Benih Sebar 1. Mutu Fisiologis : Daya Berkecambah ≥ 80 2. 3. 6. Mutu Fisik : Kemurnian benih Kotoran benih Kadar air. ≥ 98 ≤ 2 8-10 Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 12

d. Varietas

Untuk menjaga kemurnian varietas dalam satu lokasi pembangunan kebun benih sebar kapas sebaiknya menggunakan satu varietas saja.

e. Pemurnian dan sertifikasi

Untuk menjaga kemurnian varietas yang dihasilkan pemurnian kebun benih sebar kapas dilaksanakan sebelum panen dan dilakukan oleh UPTD setempat. Sertifikasi kebun dilaksanakan sekaligus untuk melakukan taksasi produksi.

f. Calon PetaniCalon Lahan CPCL

1 Pembangunan kebun benih sebar kapas dilaksanakan oleh kelompok tani terpilih yang sudah berpengalaman dalam budidaya kapas bekerjasama dengan pengelola setempat. 2 Kelompok tani terpilih ditetapkan berdasarkan SK Kuasa Pengguna Anggaran KPA, apabila terjadi perubahan kelompok tani yang sudah diverifikasi maka perubahan tersebut atas persetujuan tim verifikator. 3 Kelompok tani bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pemeliharaan kebun, sedangkan pengelola bertangung Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 13 jawab dalam prosesing, penyimpanan dan pendistribusian benih. g. Pemeliharaan tanaman untuk pembangunan kebun benih sebar kapas dilakukan sesuai dengan pedoman pembangunan kebun benih kapas yang ada.

2. Penanaman Tanaman Kapas

a. Lokasi

Spesifikasi teknis untuk lokasi dilihat dari kesesuaian lahan dan iklim yang dibutuhkan untuk penanaman tanaman kapas sama dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk pembangunan kebun benih sebar kapas. Ketepatan pemilihan lokasi dengan memperhatikan iklim, ketinggian tempat, intensitas cahaya matahari, suhu, curah hujan dan kelembaban udara, jenis tanah, kesuburan, tekstur, kedalaman permukaan air tanah, pH serta sifat kimia tanah sangat diperlukan karena hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman kapas.

b. Petani Sasaran

1 Petani sasaran adalah petani pemilik lahan yang dibuktikan dengan surat keterangan tanah sertifikatletter Cgirik, dll, umur minimal 17 tahun atau sudah berkeluarga, berdomisili di lokasi pengembangan. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 14 2 Petani peserta tergabung dalam kelompok tani dan mau mengikuti aturan yang ditetapkan PedtekJuklakJuknis, serta bersedia mengikuti petunjuk bimbingan dan ketentuan teknis dari petugas teknis lapanganpendamping. 3 Petani peserta penanaman tanaman kapas dipilih dari petani yang berkemampuan dan mau meningkatkan produktivitas kapas melalui usaha budidaya yang baik dan benar di atas sebidang lahan yang diusahakan sendiri dan melaksanakannya secara berkelompok serta mau memelihara tanamannya dengan bersedia melaksanakan budidaya kapas melalui penerapan teknis budidaya yang baik dan benar. 4 Penetapan petanikelompok tani terpilih oleh KPA Satker Dinas ProvinsiKabupaten berdasarkan atas rekomendasi dari tim verifikator calon petani dan calon lahan harus diverifikasi terlebih dahulu oleh tim verifikator demikian juga bila terjadi perubahan

c. Benih Kapas

1 Benih kapas yang digunakan untuk kegiatan penanaman kapas MT 2013 adalah benih kapas unggul dengan varietas Kanesia Karisma dan hibrida. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 15 2 Bantuan benih kapas yang diberikan kepada petani per hektar sebesar 6 kg untuk benih varietas KanesiaKarisma atau benih hibrida. Pemakaian benih disesuaikan dengan jenis benih dan kondisi lahan. 3 Kemurnian benih 98 dengan daya kecambah minimal 80 4 Benih kapas yang disalurkan ke petani yang berupa benih kapas hibrida impor harus mengacu pada persyaratan impor benih yang telah ditetapkan Penyiapan lahan, persyaratan tumbuh, penanaman, pola tanam, pemeliharaan, pengendalian HPT, dan pemanenan dilakukan sesuai dengan pedoman budidaya tanaman kapas yang ada. III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan pem- bangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman kapas MT 2013 adalah: 1. Fasilitasi Pembangunan Kebun Benih sebar Tanaman Kapas seluas 170 ha, tersebar pada 29 kabupaten di 7 Provinsi. 2. Fasilitasi penanaman kapas MT 2013 seluas 3.130 ha tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 16 pada 4 kabupaten Bulukumba, Bone, Wajo dan Soppeng. 3. Operasional dan pelatihan tenaga kontrak pendamping TKP dan pembantu lapangan TKP PLP-TKP di wilayah pengembangan kapas. 4. Pemberdayaan petani kapas di 7 provinsi pada 29 kabupaten, seperti pada lampiran 4. 5. Pembinaan, pengendalian, pengawalan, dan pendampingan kegiatan pembangunan kebun benih sebar kapas dan penanaman kapas MT 2013.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Pelaksana Pusat: Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI. 2. Pelaksana Provinsi: Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. 3. Pelaksana Kabupaten: Dinas yang membidangi perkebunan wilayah penanaman kapas di 4 kabupaten dan wilayah pembangunan kebun benih sebar kapas di 20 Kabupaten. 4. Petanikelompok tani yang berada di wilayah tersebut diatas setelah verifikasi CPCL dan disahkan dengan SK Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2013 17 C. Lokasi, Jenis dan Volume 1. Lokasi penanaman kapas seluas 3.130 ha pada 4 kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan dan pembangunan kebun benih sebar kapas seluas 170 ha rincian pada lampiran 1. 2. Lokasi pembangunan kebun benih sebar kapas yang bertujuan untuk menyediakan benih unggul bermutu seperti pada lampiran 2. 3. Lokasi, jenis dan volume operasional TKPPLP- TKP dapat dilihat pada lampiran 3. 4. Lokasi, jenis dan volume pelaksanaan Pemberdayaan Petani Kapas dapat dilihat pada lampiran 4.

D. Simpul Kritis