Hujan zenital Curah hujan
c. Hujan frontal
Hujan ini terjadi sebagai akibat pertemuan antara dua massa udara yang berbeda suhunya, yaitu yang satu panas, sedangkan yang lain dingin. Massa udara yang panas dan mengandung uap air bergerak naik seperti menaiki lereng di atas massa udara yang dingin. Udara dingin yang berada di bagian bawah seperti merunduk menyusup di bawah udara panas. Pertemuan antara udara panas yang membawa uap air tentu saja sangat terpengaruh. Uap air yang dibawanya mengalami pengembunan akibat diturunkan suhunya oleh udara dingin. Karena terjadi pengembunan maka terjadilah hujan yang dinamakan hujan frontal. Hujan jenis ini jarang ditemukan di Indonesia, tetapi banyak ditemukan di daerah lintang sedang dan di sekitar lingkar kutub 60 o – 66,5 o LULS. Udara panas berasal dari lintang yang lebih rendah, sedangkan udara dingin berasal dari lintang tinggi sekitar kutub. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut isohyet. Curah hujan diukur dengan menggunakan rain gouge. Kegiatan: Kamu bisa melakukan percobaan untuk mengukur besarnya curah hujan. Caranya air hujan ditampung pada suatu wadah. Pada sore hari, air dalam wadah tersebut dituangkan ke dalam tabung pengukur yang ditandai dengan skala milimeter. Tiap hari air yang terkumpul dimasukkan ke tabung ukuran. Dari tabung tersebut dapat dilihat banyaknya curah hujan harian. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1 bentuk medan atau topografi; 2 arah lereng medan; 3 arah angin yang sejajar dengan garis pantai; 4 jarak perjalanan angin di atas medan datar. Gambar 5.19 Hujan frontal Sumber: www.e-dukasi.net font massa udara panas massa udara dingin 197C. KLASIFIKASI IKLIM
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan oleh rotasi dan revolusi bumi serta adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim, antara lain sebagai berikut:1. Iklim matahari
Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Tempat-tempat yang lintangnya tinggi lebih sedikit daripada tempat-tempat yang lintangnya rendah. Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi empat daerah iklim, yaitu sebagai berikut: a. Daerah iklim tropis : 0 o – 23,5 o LULS b. Daerah iklim sub tropis : 23,5 o – 40 o LULS c. Daerah iklim sedang : 40 o – 66,5 o LULS d. Daerah iklim dingin : 66,5 o – 90 o LULS Gambar 5.20 Iklim Matahari Sumber: www.e-dukasi.net2. Iklim Koppen
Pengelompokan iklim Koppen berdasarkan indikator vegetasi. Artinya, vegetasi merupakan tanda atau indikator dari kondisi iklimnya. Koppen membagi iklim dunia menjadi iklim A, B, C. D, dan E. a. Tipe iklim A, adalah iklim hujan tropis dengan suhu udara pada bulan- bulan terdinginnya mencapai lebih dari 18 o C 64,4 o Fahrenheit. Indikator vegetasinya adalah adanya tumbuhan yang peka terhadap suhu tinggi megatherma seperti berbagai jenis palma kelapa, nipah dan lain-lain. Subregion dari iklim A adalah iklim Af, Aw, Am, Aw’, Aw”, As. Ketiga iklin dingin iklim sedang iklim sub tropis iklim tropis iklim sub tropis iklim sedang iklim dingin 1 60 –– o LU 2 1 23 –– o LU 2 1 23 –– o LS 2 1 66 –– o LS 2 40 o LU o 35 o LS 90 o KS 90 o KUParts
» Memahami Geografi SMA Kelas X-Bagja Waluya-2009
» Karl Ritter PENGERTIAN GEOGRAFI
» John Hanrath PENGERTIAN GEOGRAFI
» James E. Preston PENGERTIAN GEOGRAFI
» R. Bintarto PENGERTIAN GEOGRAFI
» Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran
» Konsep morfologi Konsep aglomerasi
» Konsep nilai kegunaan KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
» Konsep interaksi dan interdependensi
» Konsep differensiasi area struktur keruangan atau distribusi
» Pendekatan spasial keruangan Pendekatan ekologi lingkungan
» Pendekatan kewilayahan regional PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
» PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI Memahami Geografi SMA Kelas X-Bagja Waluya-2009
» Ruang lingkup geografi ASPEK GEOGRAFI 1.
» Objek material Objek studi geografi
» Objek formal Objek studi geografi
» Geografi fisik Geografi manusia
» Geografi teknik Struktur geografi
» PROSES TERJADINYA BUMI Memahami Geografi SMA Kelas X-Bagja Waluya-2009
» PANGEA DAN GONDWANA Memahami Geografi SMA Kelas X-Bagja Waluya-2009
» Inti luar Outer core Inti dalam Inner core
» Teori kontraksi Contraction theory
» Teori dua benua Laurasia-Gondwana theory Teori pengapungan benua Continental drift theory
» Teori konveksi Convection theory
» Konvergensi Teori lempeng tektonik Plate Tectonic theory
» Divergensi Sesar mendatar Teori lempeng tektonik Plate Tectonic theory
» Teori nebula Kant dan Laplace Teori planetesimal Moulton dan Chamberlain
» Teori pasang surut Jeans dan Jeffreys Teori bintang kembar Lyttleton
» Matahari The Sun sebagai pusat tata surya
» Planet-planet The planets Struktur tata surya
» Asteroid Struktur tata surya
» Meteor dan meteorit Struktur tata surya
» Bulan The moon Struktur tata surya
» Teori ledakan besar The big bang theory
» Teori mengembang dan memampat The oscillating theory
» Galaksi spiral Spiral galaxy
» Galaksi elips Elliptical galaxy
» Galaksi Bima Sakti The Milky Ways Galaxy
» Nebula Rasi bintang JAGAT RAYA
» Bentuk muka bumi akibat tenaga endogen
» Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
» Iklim Faktor-faktor pembentuk tanah
» Organisme vegetasi, jasad renik
» Waktu Faktor-faktor pembentuk tanah
» Konsep pedon dan profil tanah
» Warna tanah Struktur dan tekstur tanah
» Sistem klasifikasi tanah DINAMIKA PERUBAHAN PEDOSFER
» Tanah gambut atau tanah organik Aluvial
» Regosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Litosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Latosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Grumosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Podsolik merah kuning Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Podsol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Andosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Mediteran merah – kuning Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Penyebab kerusakan tanah Penyebab terjadinya kerusakan tanah dan dampaknya
» Dampak kerusakan tanah terhadap kehidupan
» Metode vegetatif Metode mekanik atau teknik
» STRUKTUR LAPISAN ATMOSFER DAN PEMANFAATANNYA
» Tekanan udara UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Kelembapan udara UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Keadaan awan UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Karakteristik hujan Curah hujan
» Iklim matahari KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim Koppen KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim Schmidt – Fergusson KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim F. Junghuhn KLASIFIKASI IKLIM
» Taiga JENIS-JENIS VEGETASI ALAM MENURUT IKLIM
» Faktor penyebab perubahan iklim global
» Sungai Klasifikasi perairan darat
» Danau Klasifikasi perairan darat
» Rawa Klasifikasi perairan darat
» Kejadian dan potensi air permukaan dan air tanah
» Banjir dan upaya mengurangi resikonya
» Proses terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
» Berdasarkan proses terjadinya Klasifikasi laut
» Berdasarkan wilayah kekuasaan Klasifikasi laut
» Gelombang laut Gerakan air laut
» Bentuk-bentuk morfologi dasar laut Pasang naik dan pasang surut
» Salinitas air laut Kualitas air laut
» Suhu atau temperatur air laut
Show more