Nilai Kecocokan Setiap Alternatif Terhadap Kriteria

3.4.1 Nilai Kecocokan Setiap Alternatif Terhadap Kriteria

Langkah awal dari metode TOPSIS adalah melakukan penilaian atas kecocokan setiap data narapidana terhadap masing-masing kriteria. Nilai yang diberikan kepada setiap alternatif terhadap kriteria berkisar dari nilai 1 sampai 5. Nilai kecocokan ditampilkan pada Tabel 3.3. Adapun sistem pemberian nilai ranking diperlihatkan pada Tabel 3.4 untuk kriteria Kelakuan, Tabel 3.5 untuk kriteria Perkara Pidana, dan Tabel 3.6 untuk kriteria Jasa. Tabel 3.3 Nilai Kecocokan Nilai Keterangan 1 Tidak cocok 2 Kurang cocok 3 Cukup 4 Cocok 5 Sangat cocok Tabel 3.4 Nilai Kecocokan Terhadap Kriteria Kelakuan Nilai Keterangan 1 Terdaftar melakukan pelanggaran disiplin pada tahun yang berjalan sekarang. 2 Tidak terdaftar melakukan pelanggaran disiplin pada tahun yang berjalan sekarang dan memiliki pelanggaran lebih dari 3 kali pada tahun-tahun sebelumnya. 3 Tidak terdaftar melakukan pelanggaran disiplin pada tahun yang berjalan sekarang dan memiliki paling banyak 2 sampai 3 kali pelanggaran pada tahun-tahun sebelumnya. 4 Tidak terdaftar melakukan pelanggaran disiplin pada tahun yang berjalan sekarang dan memiliki paling banyak 1 kali pelanggaran pada tahun-tahun sebelumnya. 5 Tidak pernah terdaftar melakukan pelanggaran disiplin. Setiap narapidana yang melakukan pelanggaran disiplin selama menjalani pidana akan tercatat dalam Daftar F. Daftar F merupakan daftar yang berisi pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan oleh setiap narapidana. Tabel 3.5 Nilai Kecocokan Terhadap Kriteria Perkara Pidana Nilai Keterangan 1 Narapidana melakukan tindak pidana umum dan khusus 2 Narapidana melakukan lebih dari satu tindak pidana khusus 3 Narapidana melakukan satu tindak pidana khusus 4 Narapidana melakukan lebih dari satu tindak pidana umum 5 Narapidana melakukan satu tindak pidana umum Universitas Sumatera Utara Perkara pidana dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Pidana Umum dan Pidana Khusus. Pidana khusus adalah tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara. Selain dari tindak pidana yang bersangkutan, tindak pidana lainnya dikategorikan sebagai pidana umum. Tabel 3.6 Nilai Kecocokan Terhadap Kriteria Berjasa Nilai Keterangan 1 Tidak pernah berpartisipasi dalam setiap kegiatan 3 Pernah berpartisipasi pada tahun-tahun sebelumnya 5 Berpartisipasi pada tahun yang sedang berjalan sekarang Remisi diberikan kepada setiap narapidana yang berbuat jasa kepada negara, melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara maupun kemanusiaan atau melakukan kegiatan yang membantu lembaga pemasyarakatan. Terdapat banyak kegiatan yang dapat membantu negara, kemanusiaan, maupun lembaga pemasyarakatan seperti berpartisipasi dalam mendonorkan darah, menjadi seorang pemuka dalam lembaga pemasyarakatan, ikut menjaga keamanan dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan, dan lain-lain. Berikut diberikan tiga contoh alternatif yang akan digunakan untuk melakukan proses penilaian kecocokan, yaitu :  Seorang narapidana bernama Atep yang dipidana karena melakukan tindak pidana pencurian. Atep tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin selama berada di tempat pembinaan. Pada tahun sebelumnya, Atep berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Data dari narapidana Atep diberikan dengan nama A1.  Seorang narapidana bernama Syamsul yang dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi. Syamsul pernah terdaftar satu kali dalam Daftar F pada tahun sebelumnya karena tidak mematuhi aturan pada tempat pembinaan. Pada tahun ini, Syamsul menjadi pemuka dalam lembaga pemasyarakatan. Data dari narapidana Syamsul diberikan dengan nama A2.  Seorang narapidana bernama Anton yang dipidana karena melakukan tindak pidana narkotika dan pencurian. Anton tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin selama berada di tempat pembinaan. Data dari narapidana Anton diberi dengan nama A3. Universitas Sumatera Utara Proses penilaian kecocokan alternatif terhadap kriteria kelakuan adalah sebagai berikut :  Atep tidak pernah terdaftar dalam Daftar F sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria kelakuan adalah bernilai 5.  Syamsul tidak terdaftar dalam Daftar F pada tahun ini, tetapi Syamsul pernah terdaftar dalam Daftar F sebanyak 1 kali pada tahun sebelumnya sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria kelakuan adalah bernilai 4.  Anton tidak pernah terdaftar dalam Daftar F sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria kelakuan adalah bernilai 5. Proses penilaian kecocokan alternatif terhadap kriteria perkara adalah sebagai berikut :  Tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh Atep termasuk dalam kategori pidana umum sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria perkara adalah bernilai 5.  Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Syamsul termasuk dalam kategori pidana khusus sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria perkara adalah bernilai 3.  Tindak pidana narkotika dan pencurian yang dilakukan oleh Anton termasuk dalam kategori pidana khusus dan umum sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria perkara adalah 1. Proses penilaian kecocokan alternatif terhadap kriteria jasa adalah sebagai berikut :  Atep terdaftar mengikuti kegiatan donor darah yang dilakukan pada tahun sebelumnya sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria jasa adalah bernilai 3.  Syamsul terdaftar mengikuti kegiaran lembaga pemasyarakatan sebagai seorang pemuka pada tahun ini sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria jasa adalah bernilai 5.  Anton tidak pernah terdaftar ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan sehingga nilai kecocokannya terhadap kriteria jasa adalah bernilai 1. Universitas Sumatera Utara Tabel berikut menunjukkan nilai kecocokan setiap alternatif terhadap masing- masing kriteria, yaitu : Tabel 3.7 Tabel Kecocokan Alternatif Terhadap Kriteria Alternatif Kriteria K1 K2 K3 A1 5 5 3 A2 4 3 5 A3 5 1 1

3.4.2 Perhitungan Matriks Keputusan Normalisasi