Pembentukan Persamaan Rekursif Secara Umum Contoh Kasus Aplikasi

xxii

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Persoalan Program Dinamik

Masalah utama dalam pemrograman dinamik adalah mengubah masalah asal menjadi bentuk persamaan rekursif. Komponen dalam persamaan rekursif adalah tahap, keputusan, state, fungsi transformasi, dan fungsi return. Berdasarkan komponen tersebut pemrograman dinamik dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Berdasarkan variabel keputusan variabel state a. Pemrograman dinamik dengan variabel diskrit b. Pemrograman dinamik dengan variabel kontinu 2. Berdasarkan jumlah state a. Pemrograman dinamik dengan satu state b. Pemrograman dinamik dengan beberapa state 3. Berdasarkan jumlah tahap a. Pemrograman dinamik dengan tahap berhingga b. Pemrograman dinamik dengan tahap tak berhingga 4. Berdasarkan hubungan antar tahap a. Pemrograman dinamik dengan tahap seri b. Pemrograman dinamik dengan tahap paralel 5. Berdasarkan fungsi transformasi a. Pemrograman dinamik deterministik b. Pemrograman dinamik probabilistik Dalam penulisan ini, penulis hanya akan membahas beberapa masalah di atas, yaitu pemrograman dinamik deterministik dengan beberapa state pada variabel diskrit.

3.1.1 Pembentukan Persamaan Rekursif Secara Umum

Universitas Sumatera Utara xxiii Pemrograman dinamik deterministik adalah pemrograman dinamik yang diterapkan pada masalah-masalah deterministik, dimana keadaan pada tahap berikutnya ditentukan secara lengkap dan pasti oleh keadaan dan keputusan pada tahap yang sedang berlangsung. Misalkan fungsi tujuan sebagai berikut: max , ,…, , , … , . Dimana ⋯ Fungsi harus dapat dipisahkan , , … , … . Fungsi tujuan didekomposisi max , ,…, , , … , . terhadap max , ,…, max , ,..., … . terhadap Dari definisi dapat ditulis max , ,…, … . max , ,…, . Dengan melakukan proses yang sama untuk ,...., maka diperoleh sub masalah yaitu: Universitas Sumatera Utara xxiv max , ,…, . . . . max , ,…, . . . . max . Secara umum persamaan rekursif dapat ditulis sebagai berikut: max , ,…, . max , ,…, Persamaan rekursif di atas disebut persamaan rekursif maju. Dalam persamaan rekursif maju, nilai variabel state tahap ke – harus diketahui, agar variabel keputusan yang optimal dapat dicari. Jika variabel state yang diketahui nilainya adalah variabel state tahap awal, maka persamaan rekursif yang digunakan adalah persamaan rekursif mundur yaitu: max , ,…, . Jika pemrograman dinamik merupakan pemrograman dinamik dengan beberapa variabel state, maka nilai awal atau nilai akhir seluruh variabel state tersebut harus diketahui.

3.1.2 Contoh Kasus Aplikasi

Seorang pengusaha percetakan membeli 2 jenis mesin cetak, masing-masing 3 unit tipe A dan 3 unit tipe B. Kedua jenis mesin cetak tersebut akan dialokasikan kepada 3 buah perusahaannya. Karena jumlah produksi tiap perusahaan berbeda, Universitas Sumatera Utara xxv akibatnya jumlah keuntungan yang diperoleh juga berbeda. Data return dalam satuan jutaan tiap perusahaan kegiatan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Data return Tiap Kegiatan = 3 , , , 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 0 1 3 6 0 0 2 4 6 0 0 3 5 8 1 4 5 6 7 1 1 4 6 7 1 2 5 7 9 2 5 6 7 8 2 4 6 8 9 2 4 7 9 11 3 6 7 8 9 3 6 8 10 11 3 6 9 11 13 Tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan return dengan terbatasnya jumlah mesin cetak yang tersedia. Variabel state : jumlah mesin cetak tipe A pada kegiatan 1 : jumlah mesin cetak tipe A pada kegiatan 2 : jumlah mesin cetak tipe A pada kegiatan 3 : jumlah mesin cetak tipe B pada kegiatan 1 : jumlah mesin cetak tipe B pada kegiatan 2 : jumlah mesin cetak tipe B pada kegiatan 3 Memodelkan fungsi tujuan dan kendala Tujuannya adalah memaksimumkan total return dengan menjumlahkan return tiap kegiatan. Maximum : , , , . Masing-masing tipe hanya ada 3 unit mesin cetak yang tersedia untuk dialokasikan, maka: Universitas Sumatera Utara xxvi Sehingga, jika digabungkan diperoleh program matematis sebagai berikut: Maksimum ∶ , . Kendala ∶ , , , Andaikan , = return maksimum dari kegiatan k sampai , dengan unit mesin cetak tipe A dan mesin cetak tipe B yang tersedia. Maka, persamaan rekursif untuk permasalahan di atas adalah: , max , ,…, , ,…, , , . dimana: , , . Berdasarkan persamaan rekursif, perhitungan diimulai dari tahap akhir. Tahap 3 Untuk = 0, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0] = 0, , 0, 0 , max [0, 3] = 3, , 0, 1 , max [0, 3, 5] = 5, , 0, 2 , max [0, 3, 5, 8] = 8, , = 0, 3 Universitas Sumatera Utara xxvii Untuk = 1, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0, 2] = 2, , 1, 0 , max [0, 3, 2, 5] = 5, , 1, 1 , max [0, 3, 5, 2, 5, 7] = 7, , 1, 2 , max [0, 3, 5, 8, 2, 5, 7, 9] = 9, , 1, 3 Untuk = 2, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0, 2, 4] = 4, , 2, 0 , max [0, 3, 2, 5, 4, 7] = 7, , 2, 1 , max [0, 3, 5, 2, 5, 7, 4, 7, 9] = 9, , 2, 2 , max [0, 3, 5, 8, 2, 5, 7, 9, 4, 7, 9, 11] = 11, , 2, 3 Untuk = 3, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0, 2, 4, 6] = 6, , 3, 0 , max [0, 3, 2, 5, 4, 7, 6, 9] = 9, , 3, 1 , max [0, 3, 5, 2, 5, 7, 4, 7, 9, 6, 9, 11] = 11, , 3, 2 , max [0, 3, 5, 8, 2, 5, 7, 9, 4, 7, 9, 11, 6, 9, 11, 13] = 13, , 3, 3 Tahap 2 Untuk = 0, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0 + 0] = 0, , = 0, 0 , max [0 + 3, 2 + 0] = 3, , = 0, 0 , max [0 + 5, 2 + 3, 4 + 0] = 5, , = 0, 0 atau 0, 1 Universitas Sumatera Utara xxviii , max [0 + 8, 2 + 5, 4 + 3, 6 + 0] = 8, , = 0, 0 Untuk = 1, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0 + 2, 1 + 0] = 2, , = 0, 0 , max [0 + 5, 2 + 2, 1 + 3, 4 + 0] = 5, , = 0, 0 , max [0 + 7, 2 + 5, 4 + 2, 1 + 5, 4 + 3, 6 + 0] = 7, , = 0, 0, 0, 1 atau 1, 1 , max [0 + 9, 2 + 7, 4 + 5, 6 + 2, 1 + 8, 4 + 5, 6 + 3, 7 + 0] = 9, , = 0, 0, 0, 1, 0, 2, 1, 0, 1, 1 atau 1, 2 Untuk = 2, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0 + 4, 1 + 2, 4 + 0] = 4, , 0, 0 atau 1, 2 , max [0 + 7, 2 + 4, 1 + 5, 4 + 2, 4 + 3, 6 + 0] = 7, , 0, 0 atau 2, 0 , max [0 + 9, 2 + 7, 4 + 4, 1 + 7, 4 + 5, 6 + 2, 4 + 5, 6 + 3, 8 + 0] = 9 , 0, 0, 0, 1, 1, 1, 2, 0 atau 2, 1 , max [0 + 11, 2 + 9, 4 + 7, 6 + 4, 1 + 9, 4 + 7, 6 + 5, 7 + 2, 4 + 8, 6 + 5, 8 + 3, 9 + 0] = 12, , 2, 0 Untuk = 3, dan = 0, 1, 2 dan 3. , max [0 + 6, 1 + 4, 4 + 2, 6 + 0] = 6, , 0, 0, 2, 0 atau 3, , max [0 + 9, 2 + 6, 1 + 7, 4 + 4, 4 + 5, 6 + 2, 6 + 3, 8 + 0] = 9 , 0, 0, 2, 0 atau 3, 0 Universitas Sumatera Utara xxix , max [0 + 11, 2 + 9, 4 + 6, 1 + 9, 4 + 7, 6 + 4, 4 + 7, 6 + 5, 8 + 2, 6 + 5, 8 + 3, 10 + 0] = 11, , 0, 0, 0, 1, 1, 1, 2, 0, 2, 1, 3, 0 atau 3, 1 , max [0 + 13, 2 + 11, 4 + 9, 6 + 6, 1 + 11, 4 + 9, 6 + 7, 7 + 4, 4 + 9, 6 + 7, 8 + 5, 9 + 2, 6 + 8, 8 + 5, 10 + 3, 11 + 0] = 14, , 3, 0 Tahap 1 Untuk = 3, dan = 3 , max [0 + 14, 1 + 11, 3 + 9, 6 + 6, 4 + 12, 5 + 9, 6 + 7, 7 + 4, 5 + 9, 6 + 7, 7 + 5, 8 + 2, 6 + 8, 7 + 5, 8 + 3, 9 + 0] = 16, , 1, 0 Diperoleh , = 16, dengan , 1, 0. Nilai optimal = 1, = 0, = 2, = 0, = 0, = 3. Pada tahap 1, dialokasikan 1 unit mesin cetak tipe A dan 0 tidak ada mesin cetak tipe B pada perusahaan I. Dengan perolehan return sebesar Rp 4.000.000,00. Pada tahap 2, dialokasikan 2 unit mesin cetak tipe A dan 0 tidak ada mesin cetak tipe B pada perusahaan II. Dengan perolehan return sebesar Rp 4.000.000,00. Pada tahap 3, dialokasikan 0 tidak ada mesin cetak tipe A dan 3 unit mesin cetak tipe B pada perusahaan III. Dengan perolehan return sebesar Rp 8.000.000,00. Sehingga total return yang diperoleh adalah sebesar: Rp 4.000.000,00 + Rp 4.000.000,00 + Rp 8.000.000,00 = Rp 16.000.000,00. Universitas Sumatera Utara xxx

3.2 Pengurangan Perhitungan dengan Metode Lagrange