Abdul Wakid KTH Maju Jaya 01 Tahun 2009

Statistik Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Tahun 2009 58

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

IV.1. Perkembangan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu IUIPHHK Industri Primer Hasil Hutan Kayu IPHHK adalah pengolahan kayu bulat danatau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Jenis IPHHK, terdiri dari : industri penggergajian kayu, industri serpih kayu, industri kayu lapis, industri LVL, dan industri veneer. Industri primer tersebut, termasuk industri primer yang dibangun dengan industri kayu lanjutannya yang menggunakan bahan baku kayu bulat danatau kayu bulat kecil. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu IUIPHHK adalah izin untuk mengolah kayu bulat dan atau kayu bulat kecil menjadi satu atau beberapa jenis produk pada satu lokasi tertentu yang diberikan kepada satu pemegang izin oleh pejabat yang berwenang. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu IUIPHHK diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35Menhut-II2008 jo P.9Menhut-II2009. Sedangkan pendaftaran ulang IUIPHHK diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.24Menhut-II2009. Data sampai dengan Bulan Desember 2009 jumlah IUIPHHK dengan kapasitas 6.000 m 3 tahun sebanyak 282 unit dengan total kapasitas izin produksi sebesar 28.741.276 m 3 tahun, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 238.809 orang, dan nilai investasi sebesar 22,55 trilyun. Kementerian Kehutanan mulai tahun 2009 memberikan penghargaan kepada IUIPHHK yang peduli dengan pengembangan Hutan Rakyat yaitu Penghargaan “Prima Wana Mitra”. Penghargaan tersebut diberikan kepada IUIPHHK dengan 3 tiga kelas, yaitu : Emas sebanyak 3 tiga unit, Perak sebanyak 5 lima unit dan Perunggu sebanyak 6 enam unit, yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung dan Kalimantan Selatan. Ketiga kelas tersebut ditetapkan berdasarkan Pedoman Teknis Penilaian IPHH-Inovatif Peduli Pengembangan Hutan Rakyat yang ditetapkan oleh Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan. Nilai akhir kelas didasarkan atas nilai tertimbang dari masing-masing unsur penilaian, yang terdiri dari : a. Unsur Utama : Jumlah realisasi bantuan bibit Bobot 70; b. Unsur Penunjang : 1 Jumlah kelompok masyarakat binaan Bobot 10; 2 Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan Bobot 10; 3 Produksi Hasil Olahan Bobot 4; 4 Kepemilikan Unit Pengolahan Limbah Bobot 2; 5 Kepemilikan Unit Research and Development Bobot 2; serta 6 Perolehan Sertifikasi ISO Bobot 2.