BIDANG PEMANFAATAN Index of /ProdukHukum/kehutanan

areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku paling lambat dalam wakt u 3 t iga t ahun set elah dit erbit kannya Keput usan Hak Pengusahaan Hut an. c. PERUSAHAAN harus melaksanakan penat aan areal kerj anya yang ant ara lain meliput i pembuat an bat as blok-blok dan pet ak-pet ak t ebangan sesuai dengan ket ent uan penat aan hut an. d. PERUSAHAAN harus bert anggung j awab unt uk menyelesaikan segala akibat yang t imbul dari pelaksanaan kegiat an yang dilakukannya at as t anah milik perorangan at au t anah yang dibebani hak lain.

B. BIDANG PEMANFAATAN

1. Pemungut an dan pemanf aat an kayu a. PERUSAHAAN harus melaksanakan a. 1. Tebang Pilih Tanam Indonesia pada Kelas Perusahaan Alam. a. 1a. Unit I, seluas seluas 178. 800 serat us t uj uh puluh delapan ribu delapan rat us hekt ar yang lokasinya t erlet ak di kelompok hut an S. Kuri – Teluk Umar. a. 1b. Unit II, seluas 173. 900 serat us t uj uh puluh t iga ribu sembilan rat us hekt ar yang lokasinya t erlet ak di kelompok hut an S. Biri – S. Toarim. a. 2. Tebang Habis dengan Permudaan Buat an THPB pada Kelas Perusahaan Hut an Tanaman Unit II seluas 23. 000 dua puluh t iga ribu hekt ar yang t erlet ak di kelompok hut an S. Biri – S. Toarim, secara sungguh- sungguh berpedoman pada perat uran yang ada. b. PERUSAHAAN sanggup menghasilkan kayu bulat b. 1. Unit I, sebesar 70. 230 t uj uh puluh ribu dua rat us t iga puluh M3; b. 2. Unit II, sebesar 74. 580 t uj uh puluh empat ribu lima rat us delapan puluh M3. Set iap t ahun sampai t ahun ke 2 dua apabila perusahaan menggunakan sist em silvikult ur ebang Pilih Tanam Indonesia dengan rot asi t ebang 35 t iga puluh lima t ahun. Disamping sist em silvikult ur t ersebut , PERUSAHAAN dapat menggunakan. . . menggunakan sist em silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an pada lahan kosong t idak produkt if Unit II yang t erlet ak di kelompok hut an S. Biri – S. Toarim. c. PERUSAHAAN harus melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an dengan mempergunakan cara- cara pemungut an kayu yang sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas kelest arian hut an dan lingkungan. d. Semua kegiat an pengusahaan hut an harus dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian- kerugian sumber daya alam. e. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi t anpa ij in khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan. f . PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan. g. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan penebangan hut an diluar areal yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan yang t elah disahkan. h. PERUSAHAAN dilarang menebang diluar areal Hak Pengusahaan Hut annya. i. Hak pemungut an hasil hut an dari penduduk yang sesuai dengan hak adat set empat t et ap berlaku dan waj ib diindahkan oleh PERUSAHAAN. j . Penent uan Jat ah Tebangan Produksi Tahunan unt uk t ahun ke 6 enam dan set erusnya akan dinilai dan dit et apkan berdasarkan hasil penaf siran pot ret udara dan kemampuan dari PERUSAHAAN melaksanakan pembinaan hut an pembuat an t anaman, perkayaan dan pemeliharaan hut an. 2. Jaringan Jalan PERUSAHAAN harus membangun dan memelihara j aringan j alan di dalam areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan t ent ang pembuat an j alan angkut an hasil hut an sert a sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah disahkan. Jaringan j alan angkut an dalam areal kerj a dibuat dengan ket ent uan : a. Jaringan. . . a. Jaringan j alan ut ama sej auh mungkin disesuaikan dengan rencana pembukaan j alan umum yang dilakukan oleh Pemerint ah. b. Pada daerah yang berawa, PERUSAHAAN dibenarkan membangun j alan rel sebagai j aringan j alan ut ama. c. PERUSAHAAN waj ib t et ap memelihara bekas j alan angkut an kayu dalam hal ini j alan ut ama dan j alan cabang dengan t uj uan unt uk dipert ahankan sebagai j alan pengawasan dan pemeliharaan hut an. d. PERUSAHAAN dilarang membuat rint angan- rint angan pada semua j alan besar at au kecil dan j alan pengangkut an lainnya yang melalui kawasan hut an yang berbat asan. Semua j alan besar at au kecil dan j alur pengangkut an lainnya yang melalui areal kerj a ini harus t et ap t erbuka unt uk umum. 3. Peralat an Logging a. Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk membuat laporan t ent ang j umlah keadaan per- j enis alat berat yang ada di lapangan kepada Depart emen Kehut anan. b. Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain diluar areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan dari Depart emen Kehut anan. c. Set iap peralat an yang t idak dipergunakan lagi dan direncanakan unt uk dapat dihapuskan agar dibuat berit a acara sebagai penghapusan peralat an. 4. Penanaman Modal a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya, PERUSAHAAN akan menanamkan modalnya sebesar US 36. 012. 500 t iga puluh enam j ut a dua belas ribu lima rat us US dolar t erdiri : a. 1. Unit I, sebesar US 17. 151. 900 t uj uh belas j ut a serat us lima puluh sat u ribu sembilan rat us US dolar. a. 2. Unit II, sebesar US 18. 860. 600 delapan belas j ut a delapan rat us enam puluh ribu enam rat us US dolar. Perubahan penanaman dilaksanakan sesuai dengan perset uj uan Pemerint ah. b. PERUSAHAAN. . . b. PERUSAHAAN waj ib melaporkan pelaksanaan invest asi set iap t ahun dalam bent uk isian yang t elah dit ent ukan dan neraca akhir t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik kepada Depart emen Kehut anan selambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun berikut nya. 5. Ket enaga Kerj aan a. Penggunaan Tenaga Kerj a. PERUSAHAAN harus menggunakan t enaga kerj a Indonesia unt uk semua j enis pekerj aan dan j asa yang diperlukan di Indonesia, kecuali bila t ernyat a t enaga kerj a Indonesia yang memenuhi syarat t idak berhasil diperolehnya, maka PERUSAHAAN dapat menggunakan t enaga asing dengan ment aat i perat uran-perat uran yang berlaku. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a Tahunan kepada Depart emen Kehut anan. b. Program Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a. PERUSAHAAN harus melaksanakan pendidikan dan lat ihan bagi sebanyak-banyaknya t enaga kerj a Indonesia unt uk mengisi j abat an yang diperlukan, disamping it u PERUSAHAAN diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada set iap pendidikan dan lat ihan yang dilakukan oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya. c. Pemut usan hubungan kerj a. Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan kerj a karyawan harus diperlakukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku. 6. Pungut an Iuran PERUSAHAAN harus membayar Iuran HAK PENGUSAHAAN HUTAN dan Iuran Hasil Hut an sert a iuran-iuran lainnya sebagaimana diat ur dalam Perat uran Pemerint ah No. 22 Tahun 1967 j o. Perat uran Pemerint ah No. 21 Tahun 1980 dan perat uran perundang-undangan lain yang berlaku.

C. BIDANG PENGOLAHAN