LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR
:
744 Kpt s-II 1990
TANGGAL : 13 Desember 1990
KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN PENGUSAHAAN HUTAN PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER
KETENTUAN I : TUJUAN PENGUSAHAAN HUTAN
Melaksanakan pengusahaan hut an yang meliput i kegiat an- kegiat an :
perencanaan, penanaman dan pemeliharaan hut an, pemungut an, pengolahan dan pemasaran hasil hut an sesuai
dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an menurut ket ent uan- ket ent uan yang berlaku berdasarkan azas kelest arian hut an dan
azas perusahaan.
KETENTUAN II :
PELAKSANAAN
PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER yang unt uk selanj ut nya disebut “ PERUSAHAAN” , melaksanakan pengusahaan hut an pada areal
kerj a yang t elah dicadangkan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku sert a ket ent uan-ket ent uan
sebagai berikut :
A. BIDANG PERENCANAAN
1. Pot ret Udara dan Invent arisasi Hut an
PERUSAHAAN diwaj ibkan menyerahkan ke Depart emen Kehut anan paling lambat dalam wakt u 2 dua t ahun
set elah dit erbit kan Keput usan Hak Pengusahaan Hut an :
a. Pot ret udara skala 1 : 20. 000 yang meliput i seluruh
areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku. b.
Indeks pot ret udara di at as draf t ing f ilm skala 1 : 250. 000 at au lebih besar.
c. Hasil penaf siran pot ret udara berupa :
a Buku laporan hasil penaf siran f ot o udara besert a
t aksasi pot ensi t egakannya. b
Pet a Veget asi skala 1 : 25. 000 d.
Pet a garis bent uk skala 1 : 25. 000. 2.
Rencana Karya Pengusahaan Hut an a.
PERUSAHAAN melaksanakan pengusahaan hut an berdasarkan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang
disyahkan oleh Depart emen Kehut anan unt uk areal kerj anya.
2. PERUSAHAAN. . .
b. PERUSAHAAN sebagai pemegang Hak Pengusahaan
Hut an harus menyusun dan menyerahkan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t erdiri dari Rencana
Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima
Tahun dan Rencana Karya Tahunan. Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka
wakt u Pengusahaan Hut an diaj ukan 2 dua t ahun set elah Keput usan Hak Pengusahaan Hut annya
dit erbit kan. Karya Lima Tahun pert ama disusun dan diaj ukan unt uk mendapat kan pengesahan selambat -
lambat nya pada akhir t ahun pert ama pengusahaan hut an. Rencana Karya Lima t ahun berikut nya diaj ukan
selambat -lambat nya 12 dua belas bulan sebelum masa berlakunya.
c. Rencana Karya Pengusahaan Hut an t ersebut sat u sama
lain harus kait mengkait sert a disusun sesuai dengan Pedoman Penyusunan Rencana Karya Pengusahaan
Hut an yang berlaku. Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah disahkan t idak dapat dirubah kecuali
dengan izin Depart emen Kehut anan.
d. Dalam rangka mempersiapkan Rencana Karya
Pengusahaan Hut an, PERUSAHAAN diwaj ibkan melaksanakan invent arisasi t egakan hut an menurut
pedoman pelaksanaan yang dit ent ukan oleh Depart emen Kehut anan.
3. Penat aan Kawasan, Pemancangan Bat as dan Penat aan Areal
kerj a a.
PERUSAHAAN dalam mengelola areal Hak Pengusahaan Hut annya harus membent uk perusahaan :
a. 1. Kelas Perusahaan Hut an Alam a. 1a. Unit I, seluas seluas 178. 800 serat us t uj uh
puluh delapan ribu delapan rat us hekt ar yang lokasinya t erlet ak di kelompok hut an
S. Kuri – Teluk Umar.
a. 1b. Unit II, seluas 173. 900 serat us t uj uh puluh t iga ribu sembilan rat us hekt ar yang
lokasinya t erlet ak di kelompok hut an S. Biri – S. Toarim.
a. 2. Kelas Perusahaan Hut an Tanaman, pada Unit II seluas 23. 000 dua puluh t iga ribu hekt ar yang
t erlet ak di kelompok hut an S. Biri – S. Toarim. b.
PERUSAHAAN harus melaksanakan t at a bat as t erhadap areal. . .
areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku paling lambat dalam wakt u 3 t iga t ahun set elah
dit erbit kannya Keput usan Hak Pengusahaan Hut an.
c. PERUSAHAAN harus melaksanakan penat aan areal
kerj anya yang ant ara lain meliput i pembuat an bat as blok-blok dan pet ak-pet ak t ebangan sesuai dengan
ket ent uan penat aan hut an.
d. PERUSAHAAN harus bert anggung j awab unt uk
menyelesaikan segala akibat yang t imbul dari pelaksanaan kegiat an yang dilakukannya at as t anah
milik perorangan at au t anah yang dibebani hak lain.
B. BIDANG PEMANFAATAN