Tujuan Pengertian Index of /ProdukHukum/kehutanan

1 LAMPI RAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 21 Menhut-V 2007 Tanggal : 20 Juni 2007 PENYELENGGARAAN KEGI ATAN GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2007 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GN-RHL Gerhan yang selanjutnya disebut Gerhan mempunyai target selama 5 tahun 2003-2007 seluas 3.000.000 Ha. Untuk tahun 2007 direncanakan seluas 900.000 Ha. Sumber dana kegiatan Gerhan sejak tahun 2003 sampai dengan 2006 seluruhnya berasal dari Dana Reboisasi DR bagian pusat 60 . Mengingat sumber dana DR semakin menurun maka pendanaan Gerhan 2007 selain dana DR akan menggunakan pula sumber dana APBN-Perubahan 2007. Dalam rangka meningkatkan keberhasilan Gerhan maka pada tahun 2007 dilakukan penyempurnaan sistem penyelenggaraan baik yang menyangkut mekanisme dan prosedur pelaksanaan maupun penganggaran. Perubahan sistem penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk meningkatkan 1 peran dan tanggung jawab Dinas Kabupaten Kota, 2 pemberdayaan dan peran serta masyarakat, 3 efektifitas pembinaan petani, dan 4 keberhasilan pembuatan tanaman dan bangunan konservasi tanah. Diharapkan, dengan adanya perubahan sistem penyelenggaraan ini maka Gerhan sebagai gerakan moral mampu mempercepat upaya rehabilitasi hutan dan lahan pada DAS prioritas .

B. Tujuan

Tujuan penyelenggaraan Gerhan 2007 adalah untuk mempercepat upaya rehabilitasi hutan dan lahan pada DAS prioritas yang diarahkan untuk penanggulangan bencana alam banjir, tanah longsor, kerusakan pantai dan kekeringan secara terpadu dengan peran serta semua pihak melalui mobilisasi sumber daya.

C. Pengertian

1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. 2 2. Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Gerhan adalah suatu kegiatan terkoordinasi yang mendayagunakan segenap kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam merehabilitasi hutan dan lahan pada wilayah Daerah Aliran Sungai DAS. 3. Daftar I sian Pelaksanaan Anggaran DI PA adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan. 4. Kuasa Pengguna Anggaran KPA adalah Kepala Satuan Kerja yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Satuan Kerja yang bersangkutan. 5. Pejabat Pembuat Komitmen PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. 6. Bendaharawan adalah personil yang berasal dari dinas atau instansi yang menangani Gerhan yang penunjukkannya dilakukan secara cermat, memenuhi persyaratan administratif, mempunyai kondite baik dan pengalaman teknis yang memadai. Bendaharawan bertanggungjawab atas segala penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan. 7. Surat Perintah Membayar SPM adalah dokumen yang digunakan diterbitkan oleh KPA untuk mencairkan alokasi dana dari DI PA. 8. Pejabat Penerbit SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk menandatangani SPM. 9. Pejabat Penguji SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji SPP yang diajukan oleh KPA. 10. Swakelola adalah suatu metoda pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi sendiri oleh pelaksana swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri dan atau tenaga dari luar, baik ahli maupun borongan. 11. Surat Perjanjian Kerja Sama SPKS adalah mekanisme yang mengatur pembayaran langsung kepada rekening kelompok tani berdasarkan perikatan kerjasama KPA PPK dengan kelompok tani Gerhan. 12. Hibah Block grant adalah sistem penyaluran dana langsung kepada rekening kelompok tani untuk melaksanakan suatu paket pekerjaan secara swakelola oleh kelompok tani mandiri. 13. Kontrak tahun jamak multiyears adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 satu tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan. 14. Daerah tertinggal adalah daerah Kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan berpenduduk yang relatif tertinggal. 15. Dinas Kabupaten Kota adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab dibidang Kehutanan di daerah Kabupaten Kota. 16. Dinas Provinsi adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab dibidang kehutanan di daerah Provinsi. 3

D. Ruang Lingkup