23
C. Sistem Pembayaran
1. Pembuatan Tanaman Di Dalam Kawasan Hutan Negara Pembayaran prestasi hasil pekerjaan dilakukan dengan sistem termin
dalam kontrak tahun jamak multiyears yang didasarkan pada keberhasilan tanaman.
a. Pembayaran bibit kepada Pihak I I I , dilakukan setelah bibit ditanam
100 . b. Pembayaran tanaman tahun berjalan T-0, dilakukan apabila
persentase keberhasilan tumbuh tanaman
≥
70 c. Pembayaran pemeliharaan I T+ 1, dilakukan apabila keberhasilan
tumbuh tanaman
≥
90 . d. Pembayaran pemeliharaan I I T+ 2, dilakukan apabila kegiatan
pemeliharaan telah dilaksanakan 100 . Unit pembayaran berdasarkan petak tanaman ± 25 Ha
2. Pembuatan Tanaman Di Luar Kawasan Hutan Negara a. Pembayaran bibit kepada Pihak I I I , dilakukan apabila bibit telah selesai
100 dibayar 50 , sisanya dibayar setelah bibit diserahterimakan kepada instansi satker pelaksana dengan Berita Acara Serah Terima
Bibit dan ditanam 100 dengan Berita Acara Penanaman.
b. Pembayaran untuk pembuatan tanaman dilakukan secara SPKS sesuai prestasi kemajuan pekerjaan dan dana dapat dicairkan setelah
tanaman mencapai prosen tumbuh minimal 60 . Persyaratan pembayaran untuk pemeliharaan :
1 Pembayaran pembuatan tanaman tahun berjalan, sesuai prestasi kemajuan pekerjaan.
2 Pembayaran Pemeliharaan I dengan biaya pemerintah apabila ambang keberhasilan tanaman tumbuh tahun berjalan setelah
penyulaman
≥
60 . 3 Pembayaran Pemeliharaan I I dengan biaya pemerintah apabila
ambang keberhasilan tanaman tumbuh tahun I setelah penyulaman
≥
80 . Unit pembayaran berdasarkan petak tanaman ± 25 Ha
3. Bangunan Konservasi Tanah Bangunan konservasi tanah dibayarkan sesuai jenis pekerjaan baik oleh
pihak I I I maupun secara swakelola. a. Pembayaran pembuatan Dam Pengendali yang dilakukan oleh pihak
I I I , secara termin berdasarkan ketentuan dalam kontrak setelah dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan oleh Panitia Pemeriksa Penerima
Barang.
b. Pembayaran pembuatan bangunan koservasi tanah yang dilaksanakan secara swakelola dengan SPKS sesuai prestasi kemajuan pekerjaan.
24
D. Penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan POK dan Rencana Operasional.