Jenis-Jenis Persediaan Biaya Persediaan

1.1 Rangkuman Manajemen Persediaan

1.1.1 Pengertian Manajemen Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu Rangkuti, 2007.Sedangkan menurut Handoko 2011:333 persediaan adalah sesuatu yang menunjukkan segala sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Selain itu, menurut Fahmi 2012:109 dalam Putra dan Hongdiyanto, 2015:425, manajemen persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap kebutuhan barang baik barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil dan berfluktuasi. Berbeda halnya pendapat yang disampaikan oleh Tampubolon 2004 yang menyatakan bahwa manajemen persediaan sangat berkaitan dengan system persediaan di dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam proses konversi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa manajemen persediaan diartikan sebagai suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menjaga setiap jumlah optimum berdasarkan barang yang dimiliki oleh setisap perusahaan.

1.1.2 Jenis-Jenis Persediaan

Jenis-jenis persediaan itu sendiri terdapat tiga jenis, menurut Margaretha 2011:38–39 jenis-jenis dalam persediaan, yaitu: 1 Raw Materials, yaitu persediaan yang dibeli supplier untuk diprosesdiubah menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi dan akhirnya barang jadi, atau produk akhir dari perusahaan. 2Work in process, yaitu keseluruhan barang yang digunakan dalam proses produksi, tetapi masih membutuhkan proses lenih lanjut untuk menjadi barang yang siap untuk dijual barang jadi. 3Finished Good, yaitu persediaan barang yang telah selesai diproses oleh perusahaan, tetapi belum terjual.

1.1.3 Biaya Persediaan

Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, ada beberapa biaya yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Handoko 2000 menjelaskan bahwa biaya yang timbul dari persediaan itu adalah: 1. Biaya penyimpanan holding cost atau carrying , adalah biaya- biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata- rata persediaan semakin tinggi. Komponen biaya ini dipengaruhi oleh biaya penyimpanan satu unit persediaan selama 1 tahun C, dan jumlah unit yang dipesan setiap waktu pemesanan dilakukan Q, sehingga dapat diketahui biaya penyimpanan: C .Q 2 Wardhani 2015:322 Biaya-biaya yang termasuk dalam penyimpanan adalah: a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pemanas dan pendingin. b. Biaya modal opportunity cost of capital, yaitu alternative pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. c. Biaya keusangan d. Biaya perhitungan phisik dan konsiliasi laporan e. Biaya asurani persediaan f. Biaya pajak persediaan g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan h. Biaya penanganan persediaan. 2. Biaya pemesanan ordering cost, mencakup biaya pasokan, pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi, upah, biaya telephone, pengeluaran surat menyurat, biaya pengepakan dan penimbangan, biaya pemeriksaan inspeksi penerimaan, biaya pengiriman ke gudang, biaya hutang lancar.Komponen biaya ini dipengaruhi oleh biaya melakukan pesanan. P, jumlah permintaan tahunan frekuensi pemesanan = D, jumlah unit yang di pesan setiap waktu pesanan dilakukan Q. Sehingga biaya Pemesanan: P . D Q Wardhani 2015:322 3. Biaya penyiapan manufacturing. Biaya penyiapan biasanya lebih banyak digunakan dalam pabrik, perusahaan menghadapi biaya penyiapan untuk memproduksi komponen tertentu. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan. Biaya kekurangan bahan shortage cost sangat sulit diperkirakan, biaya ini timbul bilamana persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya yang temasuk pada biaya ini antara lain: kehilangan penjualan, kehilangan langganan, biaya pemesanan khusus, biaya ekspedisi, selisih harga, terganggunya operasi, tambahan pengeluaran kegiatan manajerial.Sehingga dapat diketahui total dari biaya persediaan menurut Hansen dan Mowen Hansen daan Mowen , 2005: 472dalam Wardhani, 2015:323 adalah : TC = Biaya pemesanan + Biayapenyimpanan TC= P . D Q + C . Q 2 Keterangan : TC = total biaya persediaan P = k = Biaya melakukanpemesanan Ordering Cost D = Jumlah permintaan tahunanfrekuensi pemesanan Q = Jumlah unit yang dipesansetiap waktu pesanan di lakukan C = h = Biaya penyimpanan satuunit persediaan selama 1 tahun Jika perusahaan memasukan biaya pembelian Purchasing Cost persediaan bahan baku, maka menurut Chase dkk 2003: 552 dalam Wardhani, 2015:323 total biaya persediaan terdiri dari tiga yaitu : Total Annual Cost = Annual Purchase Cost + Annual Ordering Cost + Annual Holding Cost TC=D. Q+ D Q S + Q 2 H Where : TC = Total Annual Cost D = Demand annual C = Cost per Unit Q = Quantity to be ordered there optimal amount is termed the economic order quantity – EQO – or Qopt S = Setup Cost or Cost of Placing an Order H = Annual Holding and storage cost per unit average inventory Often Holdingcost is take as percentage of the cost of item, such asH = iC, where i is the percent carrying cost.

1.1.4 Tujuan dan Fungsi Manajemen Persediaan