35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Pusdiklat LP3M Universitas Sumatera Utara USU Medan. Penelitian ini dilakukan selama ±6 bulan.
3.2 BAHAN
3.2.1 BAHAN UTAMA
Pada penelitian ini bahan utama yang digunakan adalah : 1. Sampel POME dari Fat Pit PKS PTPN IV Adolina.
2. Natrium bikarbonat NaHCO
3
. 3. Larutan logam Fe, Ni dan Co.
3.2.2 BAHAN ANALISA
Pada penelitian ini bahan analisa yang digunakan adalah : 1. Asam klorida HCl 0,1 N.
2. Aquadest.
3.3 PERALATAN
3.3.1 PERALATAN UTAMA 3.3.1.1 TANGKI UMPAN
Tangki umpan adalah tempat untuk preparasi umpan dimana umpan dikondisikan terlebih dahulu dengan menambahkan Natrium bikarbonat untuk
menjaga pH-nya sehingga menjadi 6,8 – 7,3. Agar campuran POME dengan
bahan logam dan natrium bikarbonat menjadi homogen, maka tangki dilengkapi dengan pengaduk dan baffle. Pengaduk dilengkapi dengan 2 dua bilah dan
digerakkan oleh motor listrik. Spesifikasi lengkap dengan gambar tangki umpan disajikan pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
36 Tabel 3.1
Spesifikasi Tangki Umpan
Tangki
Diameter
Tinggi total
Tinggi baffle
85 cm 204 cm
170 cm
Motor
Daya
Phase
Merek
1 HP 750 watt 1 phase
1500 rpm Powerfull
Pengaduk
Jumlah bilah
Posisi bilah 1
Posisi bilah 2
Jenis bilah 1
Jenis bilah 2
Diameter bilah
2 28,4 cm dari dasar tangki
85 cm di atas bilah 1 Paddle
Turbin 42,5 cm
Gear Box
Nisbah
Merek
60 : 1 Sinoria made in china
Gambar 3.1 Tangki Umpan
Universitas Sumatera Utara
37
3.3.1.2 BIOREAKTOR
Bioreaktor merupakan satu peralatan utama dimana di dalam rangkaian peralatan yang ada pada unit pembangkit gas. Bioreaktor adalah tempat dimana
biogas diproduksi melalui proses fermentasi. Bioreaktor adalah reaktor semikontinu berpengaduk, dimana umpan dan keluaran akan masuk dan keluar
pada selang waktu tertentu. Spesifikasi lengkap dan gambar tangki Fermentor disajikan pada Tabel 3.2 dan Gambar 3.2.
Tabel 3.2 Spesifikasi Bioreaktor
Tangki
Diameter
Tinggi total
Tinggi baffle
142 cm 213 cm
106,5 cm
Motor
Daya
Phase
Merek
3 HP 2200 watt 3 phase
1500 rpm Teco
Pengaduk
Jumlah bilah
Posisi bilah 1
Posisi bilah 2
Jenis bilah 1
Jenis bilah 2
Diameter bilah
2 47,3 cm dari dasar tangki
106.5 cm di atas bilah 1 Paddle
Turbin 65 cm
Gear Box
Nisbah
Merek
40 : 1 Sinoria made in china
Heater
Diameter
Panjang
Daya heater 1
Daya heater 2
Posisi heater 1
Posisi heater 2
2 inch 60 cm
3000 watt 1500 watt
15 cm dari dasar tangki 15 cm di bawah bilah 2
Universitas Sumatera Utara
38 Gambar 3.2 Tangki Bioreaktor
3.3.1.3 STATIC IN-LINE MIXER
Static in-line mixer adalah alat pencampur POME segar dengan sludge keluaran dari gravity thickner, dimana merupakan sebuah alat pencampur yang
menggunakan prinsip kecepatan aliran dan akan terjadi pencampuran antara POME segar dengan sludge keluaran gravity thickner. Sehingga nantinya akan
langsung diumpankan ke dalam fermentor. Spesifikasi lengkap dan gambar mixing in-line disajikan pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.3.
Tabel 3.3 Spesifikasi Static In-Line Mixer
Pipa
Tinggi
Diameter
Jumlah Sekat
Panjang Sekat
Jarak Sekat
75 cm 1,5 in
5 buah 20 mm
10 cm
Heater
Panjang Heater
Daya Heater
45 cm 1500 W
Universitas Sumatera Utara
39 Gambar 3.3 Static In-Line Mixer Selesai Pabrikasi
3.3.1.4 TANGKI PENGENDAP
Tangki pengendapan adalah tempat dimana sludge yang masih kaya akan padatan diendapkan selama beberapa jam yakni dengan HRT 10 jam sehingga
diharapkan sludge yang kaya akan padatan terendapkan dan akan diumpankan ke dalam tangki pencampuran sedangkan yang miskin akan padatan dibuang dengan
cara overflow. Tabel 3.4 Spesifikasi Tangki Pengendapan
Tangki
Diameter
Tinggi total
Tinggi baffle
44,6 cm 230 cm
140 cm
Motor
Daya
Phase
Merek
1 HP 750 watt 1 phase
1500 rpm Powerfull
Universitas Sumatera Utara
40 Tabel 3.4 Lanjutan
Pengaduk
Jumlah bilah
Posisi bilah 1
Posisi bilah 2
Jenis bilah 1
Jenis bilah 2
Diameter bilah
2 20 cm dari dasar tangki
50 cm di atas bilah 1 Paddle
Turbin 38 cm
Gear Box
Nisbah
Merek
30 : 1 Sinoria made in china
Gambar 3.4 Tangki Pengendap
Universitas Sumatera Utara
41
3.3.1.5 TANGKI PENANGKAP BIOGAS
Tabel 3.5 Spesifikasi Tangki Penangkap Biogas
Tangki
Diameter
Tinggi total
115 cm 242 cm
Pintu manhole
Tinggi
Lebar
80 cm 60 cm
Volume balon 2,28 m
3
Gambar 3.5 Tangki Penangkap Biogas
Universitas Sumatera Utara
42
3.3.1.6 KOMPRESOR DAN TANGKI BERTEKANAN TINGGI
Tabel 3.6 Kompresor dan Tangki Bertekanan Tinggi
Kompresor
Merek
Model
Daya
Jumlah piston
Diameter pulley
Fetch V type
0,5 HP 2
17 cm
Motor
Merek
Type
Daya
Phase
Voltase
Diameter pulley
Fetch AEEF
1 HP 750 watt 1 phase
220 V 1440 rpm
10 cm
Tangki bertekanan
Panjang
Diameter
127 cm 39 cm
Gambar 3.6 Kompresor dan Tangki Bertekanan Tinggi
Universitas Sumatera Utara
43
3.3.1.7 GAS METER
Gambar 3.7 Gas Meter
3.3.1.8 CONTROL PANEL
Gambar 3.8 Control Panel
Universitas Sumatera Utara
44
3.3.2 PERALATAN ANALISA
Peralatan analisa yang digunakan dalam penelitian yaitu : 1. Oven
2. Desikator 3. Cawan Penguap
4. Timbangan Elektrik 5. Pipet Volumetrik
6. pH Elektroda 7. Penjepit Tabung
8. Beaker Glass 9. Gelas Ukur
10. Karet Penghisap 11. Pengaduk Magnetic
12. Furnace
3.4 TAHAPAN PENELITIAN
3.4.1 PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
1. POME diambil dengan menggunakan pompa. 2. POME yang diambil dari kolam fat feed.
3. POME ditampung dalam tangki berukuran 1 m
3
. 4. POME yang diambil sebanyak 4 m
3
dalam sekali pengambilan.
3.4.2 PROSEDUR PEMBUATAN METAL SOLUTION
1. Ditimbang Fe sebanyak 29,98 gram. 2. Ditimbang Co sebanyak 0,5 gram.
3. Dimasukkan ke dalam botol 100 ml, dimasukkan Fe dan Co dan ditambahkan air 100 ml.
4. Diaduk campuran hingga homogen. 5. Metal solution siap untuk digunakan.
Universitas Sumatera Utara
45
3.4.3 PREPARASI UMPAN
1. Diambil 1 m
3
POME segar. 2. Ditimbang NaHCO
3
sebanyak 2,5 kg untuk 1 liter POME, kemudian dimasukkan ke dalam POME segar.
3. Diambil metal solution larutan logam Fe, Ni dan Co, dengan menggunakan micrometer sebanyak 300 ml, kemudian dimasukkan ke
dalam POME segar. 4. Diaduk campuran hingga homogen.
5. Dimasukkan campuran ke dalam tangki umpan.
3.4.4 LOADING UP DAN OPERASI TARGET
1. POME yang akan sudah difermentasi sebanyak 3700 liter dimasukkan ke dalam reactor.
2. Suhu di dalam fermentor diatur hingga suhunya mencapai 55 C.
3. Kecepatan impeller di dalam fermentor diatu 37,5 rpm. 4. Kecepatan di dalam tangki umpan POME segar diatur 37,5 rpm agar
larutan POME akan tercampur dengan baik. 5. HRT awal mulai 18,5 selama 2 hari, karena gas terus meningkat,
sehingga HRT juga meningkat, untuk adaptasi metano bacteria dengan umpan dimasukkan secara bertahap yaitu 1 kali sehari.
6. Apabila hari berikutnya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai M- Alkalinity tidak turun maka HRT diturunkan 1,2 kali dari HRT awal.
3.4.5 PENGUJIAN SAMPEL
Pengujian yang dilakukan adalah :
a. Analisa M-Alkalinity
1. Ambil beaker glass kemudian masukkan raoting magnet ke dalamnya . 2. Masukkan sampel sebanyak 5 ml sampel dari fermentor dan
discharge ditambahkan dengan aquadest hingga volume larutan 80 ml. 3. Beaker glass diletakkan di atas pengaduk magnetic, dan pH elektroda
diletakkan di dalam beaker glass, kemudian stirrer dihidupkan dan
Universitas Sumatera Utara
46 kecepatan diatur sedemikian rupa hingga sampel tercampur sempurna
dengan aquadest. 4. Campuran dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga pH mencapai
4,8± 0,02. 5. Analisa M-Alkalinity dilakukan untuk POME dan limbah fermentasi
pada jar Fermentor.
M-Alkalinity = Sampel
Vol x
x M
x terpakai
yang HCl
Vol
HCl
5 1000
.
b. Analisa Total Solid
1. Panaskan cawan penguap selama 3 jam pada suhu 110 C selama lebih
dari 1 jam. 2. Dinginkan cawan penguap di dalam desikator.
3. Timbang berat desikator. 4. Ambil sampel sebanyak 10 ml, lalu masukkan ke dalam desikator dan
timbang beratnya. 5. Masukkan sampel ke dalam oven kemudian panaskan selama 4 jam
pada suhu 120 C.
6. Kemudian dimasukkan sampel ke dalam desikator untuk menurunkan suhunya.
7. Timbang berat sampel setelah dingin. 8. Analisaa TS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.
Total Solid = a1000v. a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan
sampel. V = volume sampel.
c. Analisa Ash dan VS
1. Cawan penguap setelah TS dipanaskan dengan menggunakan muffle furnace pada suhu 700
C 3 jam. 2. Setelah itu dinginian cawan penguap di dalam desikator hingga
mencapai suhu kamar . 3. Timbang berat cawan penguap.
Universitas Sumatera Utara
47 4. Analisa VS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor.
Ash [mgl] = a1000v\ a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada
suhu 800 C dengan berat cawan kosong.
v = volume sampel. VS [mgl] = TS [mgl]
– Ash [mgl]
d. Analisa COD