PENGARUH PENGGUNAAN STATIC INLINE MIXER TERHADAP TS DAN VS.

48

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 PENGARUH PENGGUNAAN STATIC INLINE MIXER TERHADAP TS DAN VS.

500000 1000000 1500000 1000000 1500000 2000000 2500000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 1000000 C D Z Q 3,t s3 Y Q 2,t s2 X Q 1,ts1 800000 1600000 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 200000 400000 600000 800000 C D Z Q 3,t s2 Y Q 2,t s2 X Q1,t s1 a. TS Mixing Tank b.TS Static Mixer 700000 1400000 500000 1000000 1500000 2000000 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 Y Q 2,t s2 C D Z Q 3,t s3 X Q 1,ts1 400000 800000 1200000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2000000 2200000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 C D ZQ 3,t s3 Y Q 2,t s2 XQ 1,t s1 c. VS static mixer d.VS Mixing Tank Cat:Hijau Regresi, Merah Penelitiaan Perubahan nilai TS dan VS selama penggunaan Static Inline Mixer perlu dibandingkan dengan nilai teoritis regresi dari kadar TS dan VS, untuk melihat sejauh mana kinerja dari Static Inline Mixer dalam menggantikan peran Mixing Tank. Gambar 4.1 Grafik perbandingan kualitas pencampuran antara Static inline mixer dengan Mixing tank berdasarkan perubahan nilai TS VS Universitas Sumatera Utara 49 Nilai TS VS yang digunakan sebagai parameter uji dalam menentukan kualitas pencampuran bermanfaat dalam menentukan kemampuaan atau kinerja dari alat pencampur. Nilai TS VS dari keluaran alat pengaduk yaitu static mixer dan mixing tank akan kita bandingkan dengan sebuah nilai teoritis yang kita anggap sebagai kondisi ideal pengadukan. Kondisi ideal pencampuran ini merupakan hasil perhitungan dari suatu pendekatan statistik yaitu multiple linear regresion. Nilai ts vs hasil penelitian yang sedikit fluktuatif akan sangat menyulitkan untuk menggambarkan kualitas pencampuran , jika hanya dibandingkan secara langsung dengan nilai dari alat pencampur lainnya. Linearisasi dengan metode multiple linear regresion akan menghasilkan suatu persamaan matematis dan mampu menciptakan suatu plot garis lurus, jika nilai-nilai dari variabel persamaan dimasukkan. Dapat dilihat pada gambar 4.1 terdapat nilai Q,TS atau Q,VS. Notasi ini menggambarkan nilai dari perkaliaan antara debit fluida masuk dengan nilai TS atau VS. Simbolik angka pada notasi diatas adalah penomoran dari fluida yang masuk, 1 untuk fluida dari tangki feed tank dan 2 untuk fluida hasil recyle. 1 Plot dari nilai regresi tersebut kita anggap sebagai nilai ideal pengadukan atau sebagai pembanding dari nilai ts vs hasil penelitiaan. Dalam metode multiple linear regresion ada nilai yang harus dipenuhi untuk menentukan apakah suatu linearisasi dapat dikatakan tepat. Nilai tersebut adalah R nilai pendekatan. Dari empat gambar diatas, untuk kedua alat pengaduk diperlihatkan nilai-nilai ts vs yang agak berbeda dengan nilai regresinya, hal ini dapat diterima jika nilai dari R atau nilai pendekatan regresi mendekati satu. Nilai R setiap grafik a.0,978, b.0,976, c.0,992, d.0,989. Dari nilai ini dapat disimpulkan bahwa relevansi dari static Inline Mixer sebagai alat pencampur adalah tepat dan layak dalam menggantikan peran mixing tank dalam produksi biogas penelitiaan ini. Plot dari tiap titik pada static in line mixer semakin mendekat dengan nilai regresinya untuk nilai HRT yang semakin turun semakin kebawah plot data hasil percobaan semakin dekat dengan plot regresinya. Hal ini terjadi akibat dari turbulensi aliran 1 Halaman 68 Universitas Sumatera Utara 50 yang semakin tinggi seiring dengan naiknya laju alir yang dimana diwakili dengan nilai HRT. 2 Nilai ts vs dipengaruhi oleh kinerja pengadukan dari alat . Pada static in line mixer terdapat sekat baffle dimana penggunaan sekat pada pipa dapat menciptakan suatu turbulensi aliran yang dapat membuaat fluida didalamnya saling kontak dan diharapkan tercampur sempurna. Sekat-sekat yang terdapat pada pipa juga mampu menciptakan faktor atau nilai faktor friksi yang tinggi sehingga mampu membuat fluida yang masuk mengalami kontak yang sangat baik. Hal inilah yang mampu membuat alat ini dapat menggantikan peran mixing tank. Dilihat dari faktor diatas maka dapat dikatakan bahwa static in line mixer layak untuk menggantikan peran mixing tank dalam produksi biogas skala pilot plant. 2 Halaman 62 Universitas Sumatera Utara 51

4.2 PERFORMANCE BIOREAKTOR BERDASARKAN NILAI TS VS