38 urutan mobil selanjutnya, didapat dari hasil perbandingan antara waktu akhir urutan
mobil ke-1 mobil 2 pada mesin 2 j dengan waktu akhir urutan mobil ke-2 mobil 5 i + 1. Yang diambil adalah waktu akhir yang paling besar. Sehingga didapat nilai
makespan adalah urutan terakhir mobil 3 pada urutan mobil ke-7 di mesin 2, yaitu 24.
3.3.5. Harmony memory update
Setelah proses improvisasi selesai maka akan didapat urutan mobil baru. Kemudian dari urutan mobil tersebut dihitung makespan. Setelah diperoleh nilai makespan,
kemudian nilai makespan tersebut dibandingkan dengan nilai makespan yang terdapat pada HM.
Jika makespan yang diperoleh pada tahapan improvisasi lebih kecil dari makespan yang terdapat pada HM, maka urutan mobil dan nilai makespan pada HM
akan diganti dengan urutan mobil dan makespan yang baru. Akan tetapi jika makespan yang diperoleh pada tahapan improvisasi tidak lebih kecil dari makespan
yang terdapat pada HM, maka urutan mobil dan makespan pada HM akan tetap dipertahankan.
3.3.6. Kriteria berhenti
Kriteria berhenti merupakan kondisi dimana proses improvisasi akan berhenti jika memenuhi ketetapan kriteria berhenti. Akan tetapi jika ketetapan kriteria berhenti
belum terpenuhi, maka proses improvisasi terus dilakukan berulang-ulang sampai memenuhi kriteria berhenti.
3.4. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan untuk menjelaskan sistem yang akan dikembangkan. Dalam analisis sistem akan dipaparkan bagaimana proses sistem
tersebut berjalan.
3.4.1. System requirement
Pada penelitian ini mengidentifikasi masalah penjadwalan flow shop dalam proses pengecatan body mobil dengan mempertimbangkan luas permukaan body mobil yang
Universitas Sumatera Utara
39 berbeda. Dengan menggunakan algoritma harmony search diharapkan dapat
menghasilkan urutan mobil yang ideal dengan makespan terkecil sehingga memberikan solusi dalam industri mobil.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, terlebih dahulu harus memiliki data waktu pada setiap body mobil ketika body mobil dilakukan proses pengecatan pada tahapan
basecoat dan clearcoat. Data waktu ini akan disimpan dalam file txt. Sistem ini akan meminta user untuk memasukkan nama file txt yang sudah
berisi data waktu untuk diolah. Selanjutnya sistem akan meminta juga berapa jumlah improvisasi yang akan dilakukan untuk mengolah data tersebut. Setelah data diolah,
sistem akan menampilkan urutan mobil dan makespan terkecil.
3.4.2. Process modelling
Untuk menggambarkan proses dan aktivitas sistem digunakan Data Flow Diagram DFD. DFD adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi yang diplikasikan pada saat bergerak dari input menjadi output. DFD untuk menyelesaikan penjadwalan flow shop dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
a Context Diagram Context diagram adalah DFD tingkat atas yang paling tidak detail dari sebuah
sistem yang menggunakan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem serta ke dalam dan ke luar entity eksternal. Context diagram pada sistem ini dapat
digambarkan pada gambar 3.2 :
Gambar 3.2 Context Diagram Sistem Penjadwalan Flow Shop
Pada context diagram terdiri dari entity user, yang memberikan input data dan parameter ke dalam sistem. Kemudian sistem memprosesnya dan memberikan
Universitas Sumatera Utara
40 hasilnya kepada user.
b DFD Level n DFD level n digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram
logis. Dimana DFD level n merupakan hasil pengembangan dari context diagram ke dalam komponen yang lebih detail sehingga disebut dengan top-
down partitioning.
Gambar 3.3 DFD Level 0
DFD pada gambar 3.3 menggambarkan pemrosesan data txt yang diinput dan divalidasi. Setelah divalidasi, data diproses untuk menghitung makespan dan
mencari urutan mobil. Dari DFD level 0 di atas dapat dikembangkan lagi menjadi DFD level 1 pada proses penghitunga makespan dan mencari urutan
mobil.
Universitas Sumatera Utara
41
Gambar 3.4 DFD Level 1
DFD level 1 pada gambar 3.4 menggambarkan dimana sistem memproses dalam menghitung makespan dan pencarian urutan mobil yang optimal. Untuk
yang pertama adalah membangkitkan urutan mobil sebanyak HMS. Kemudian dihitung makespan dari masing-masing HM. Selanjutnya membangkitkan
urutan mobil untuk mencarai solusi baru sesuai dengan ketentuan HMCR dan PAR. Setelah dibangkitkan, dihitung makespan untuk mencari makespan yang
terbaik. makespan solusi baru kemudian diupdate ke HMS jika makespan solusi baru lebih baik daripada makespan yang lama.
3.4.3. Antarmuka sistem
Antarmuka sistem adalah tampilan sistem yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan penelitian. Antarmuka dalam penelitian
ini dirancang secara tekstual.
1 Input File Pertama kali pengguna akan diminta untuk memasukkan nama file dalam
bentuk txt. File txt yang diinput merupakan file yang berisikan data yang akan
Universitas Sumatera Utara
42 diolah oleh sistem seperti pada gambar 3.5 berikut ini :
Gambar 3.5 Tampilan Memasukkan Nama File
Jika pengguna memasukkan nama file yang tidak ada dalam direktori atau pengguna memasukkan nama file yang tidak sesuai dengan yang diminta,
maka sistem akan menampilkan informasi bahwa file yang dimasukkan tidak ditemukan seperti gambar 3.6 berikut ini :
Gambar 3.6 Tampilan Kesalahan Memasukkan File
Universitas Sumatera Utara
43 Jika pengguna memasukkan nama file yang ada di dalam direktori atau
pengguna memasukkan nama file yang sesuai dengan yang diminta, maka sistem akan menampilkan informasi bahwa file berhasil diinput seperti pada
gambar 3.7 berikut ini :
Gambar 3.7 Tampilan File Berhasil Diinput
2 Input Jumlah Mobil Setelah file berhasil dimasukkan, selanjutnya sistem akan meminta pengguna
untuk memasukkan jumlah mobil, seperti pada gambar 3.7. Jumlah mobil adalah ukuran job yang akan diproses dalam penjadwalan flow shop. Dalam
penelitian ini jumlah mobil yang digunakan adalah 20 mobil. Jika pengguna berhasil memasukkan jumlah mobil, maka sistem akan menampilkan informasi
bahwa jumlah mobil berhasil diinput, seperti pada gambar 3.8 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 3.8 Tampilan Jumlah Mobil Berhasil Diinput
3. Input HMS Setelah jumlah mobil berhasil dimasukkan, selanjutnya sistem akan meminta
pengguna untuk memasukkan HMS, seperti pada gambar 3.8. HMS adalah jumlah solusi vektor dalam harmoni memori. Dalam penelitian ini nilai HMS
yang ditentukan adalah 5. Jika pengguna berhasil memasukkan nilai HMS, maka sistem akan menampilkan urutan mobil yang dibangkitkan secara
random serta nilai makespannya sesuai dengan jumlah HMS seperti pada gambar 3.9 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 3.9 Tampilan HMS
4. Improvisasi Setelah HMS berhasil diinisialisasi, selanjutnya sistem akan meminta
pengguna untuk memasukkan nilai iterasi, seperti pada gambar 3.9. Nilai iterasi merupakan nilai dari jumlah pemrosesan improvisasi yang dilakukan
sesuai dengan aturan algoritma harmony search. Jika pengguna berhasil memasukkan nilai improvisasi, maka sistem akan menampilkan urutan mobil
yang sudah diimprovisasi serta nilai makespannya, seperti pada gambar 3.10 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
46
Gambar 3.10 Tampilan Hasil Improvisasi
5. Berhenti Program Berhenti program merupakan menu untuk menghentikan program algoritma
harmony serach. Pengguna dapat menginput angka 0 untuk menghentikan program. Seperti pada gambar 3.10.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas hasil dari penelitian yang dilakukan penulis, yaitu mengenai penjadwalan flow shop dalam pengecatan body mobil dengan menggunakan
algoritma harmony search.
4.1. Rancangan dan Implementasi Sistem