12 p Spotrepair
Spotrepair merupakan proses perbaikan atau pemolesan jika ada timbul bintik- bintik pada body mobil.
q Waxing Waxing adalah proses untuk menutupi permukaan cat secara menyeluruh.
Waxing berfungsi untuk melindungi body mobil dari sengatan sinar ultra violet dan goresan dari oxidan di udara serta melindungi dari kotoran.
Dalam hal ini penulis memfokuskan masalah proses pengecatan pada tahap topcoat, yaitu basecoat dan clearcoat untuk dicari optimasi dan urutan jenis body
mobil yang akan melewati proses basecoat dan clearcoat dengan mempertimbangkan luas bidang permukaan body mobil. Pada gambar 2.2 merupakan gambaran ketika
dilakukan pengecatan body mobil :
Gambar 2.2 Pengecatan Body Mobil dengan Autumotive Paint
Dari gambar 2.2 dapat dilihat sebuah body mobil yang sedang dilakukan pengecatan dengan teknologi robot. Turbobell akan memancarkan cat yang akan
disemprotkan ke body mobil. Selain itu turbobell sudah diprogram agar bergerak sesuai dengan bentuk body mobil.
2.2. Definisi Penjadwalan
Dalam sistem perencanaan produksi, pengurutan dan penjadwalan produksi memegang peranan yang penting agar terjadi efektivitas dan efisiensi produksi.
Universitas Sumatera Utara
13 Semakin kompleks dalam sebuah sistem produksi, maka semakin dibutuhkan sebuah
penjadwalan produksi yang baik. Penjadwalan didefinisikan sebagai proses pengaturan waktu dari suatu
kegiatan operasi, secara umum penjadwalan bertujuan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien
dari fasilitas, tenaga kerja dan peralatan Masruroh, 2008. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif, yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu
pengiriman. Penjadwalan adalah suatu rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian
sumber, baik berupa waktu maupun fasilitas yang ada untuk menyelesaikan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu Azmi, 2012. Penjadwalan bisa
dikatakan sebagai suatu fungsi pengambilan keputusan, yaitu suatu proses untuk menentukan jadwal yang mengalokasikan aktifitas pada sumber daya.
Definisi yang lain, Azmi 2012 menyatakan bahwa penjadwalan pesanan job berkaitan dengan bagaimana megalokasikan job pada mesin-mesin yang tersedia
dalam urutan tertentu sehingga tujuan penjadwalan dapat tercapai dan kendala- kendala yang ada dapat diatasi dengan memuaskan,
Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik untuk perencanaan agregat. Pesanan-pesanan pada tahap ini akan ditugaskan pertama kalinya pada sumber daya
tertentu fasilitas, pekerja, peralatan, kenudian dilakukan pengurutan kerja pada tiap- tiap pusat pemrosesan sehingga dicapai optimalitas utilisasi kapasitas yang ada.
Adapun fungsi pokok dari penjadwalan produksi adalah untuk membuat agar proses produksi dapat berjalan lancar sesuai waktu yang telah direncanakan, sehingga bekerja
dengan kapasitas penuh dengan biaya seminimal mungkin serta kuantitas produk yang diinginkan dapat diproduksi tepat pada waktunya Masruroh, 2008.
2.2.1. Permasalahan penjadwalan
Permasalahan penjadwalan adalah permasalahan pengalokasian pekerjaan ke mesin, pada kondisi mesin mempunyai kapasitas dan jumlah terbatas. Secara umum masalah
penjadwalan dapat dijelaskan sebagai n job J
1,
, J
2
, ... J
n
yang harus diproses di m mesin M
1
, M
2
, ... M
n
. Waktu yang diperlukan untuk memproses pekerjaan J
1
pada mesin M adalah P setiap job harus diproses tanpa dihentikan selama waktu proses p
mesin hanya dapat menangani satu job pada saat yang sama dan secara terus menerus
Universitas Sumatera Utara
14 tersedia sejak waktu nol Budiansyah, 2005.
Pemecahan permasalahan yang diinginkan adalah mendapatkan jadwal yang optimal, yaitu menyelesaikan semua pekerjaan dengan mendapatkan jadwal yang
optimal yaitu menyelesaikan semua pekerjaan dengan adanya keterbatasan kapasitas dan keterbatasan mesin dengan memenuhi fungsi tujuannya.
2.2.2. Istilah dalam penjadwalan
Dalam permasalahan penjadwalan terdapat beberapa istilah-istilah yang akan dijumpai pada substansi pembahasannya, antara lain :
a Processing Time Waktu proses P
i
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan operasi atau proses dari pekerjaan pada mesin i, waktu proses ini telah mencakup waktu untuk
persiapan dan pengaturan proses.
b Release Date r
i
Release date bisa disebut juga ready date. Release date adalah waktu ketika job sampai di sistem, yang mana waktu tercepat ketika job j dapat memulai
proses.
c Due Date d
i
Due date adalah batas akhir pekerjaan ke mesin i boleh diselesaikan. Lewat dari batas ini suatu job dikatakan tardy.
d Completion Time Waktu Penyelesaian Ci Completion time adalah rentang waktu sejak pekerjaan pertama dimulai t = 0
hingga pekerjaan ke mesin i diselesaikan.
e Lateness L
i
Lateness adalah penyimpangan dari waktu penyelesaian hingga saat due date. L
i
= C
i
– d
i
0, saat penyelesaian memenuhi batas early job. L
i
= C
i
– d
i
0, saat penyelesaian melampaui batas tardy job.
Universitas Sumatera Utara
15 f Tardiness T
i
Tardiness merupakan keterlambatan penyelesaian suatu pekerjaan dari saat due date.
T
i
= Max {0, L
i
}
1≤i≤n
g Earliness Earliness merupakan saat penyelesaian terlalu dini sebelum due date,
earliness juga disebut lateness negative. E
i
= Min {L
i
, 0}
h Slack S
i
Slack adalah waktu sisa yang tersedia bagi suatu pekerjaan. S
i
= d
i
– t
i
i Makespan M
s
Makespan adalah jangka waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang merupakan penjumlahan dari seluruh waktu proses suatu mesin.
j Flow Time F
i
Flow time adalah routing waktu mulai dari pekerjaan ke mesin i siap untuk dikerjakan hingga pekerjaan selesai.
k Ready Time R
i
Ready time adalah saat pekerjaan ke mesin i dapat dikerjakan selesai dijadwalkan.
2.2.3. Jenis permasalahan penjadwalan
Permasalahan penjadwalan dapat dilkasifikasikan berdasarkan faktor-faktor berikut ini, yaitu :
a Jumlah Mesin •
Penjadwalan pada mesin tunggal
Universitas Sumatera Utara
16 •
Penjadwalan m mesin
b Pola Kedatangan Job •
Statik Semua job datang secara bersamaan dan semua fasilitas tersedia pada saat
kedatangan job. •
Dinamik Job datang secara acak selama masa penjadwalan.
c Ketidakpastian pada Job dan Mesin •
Deterministik Terdapat kapasitas tentang job dan mesin, misalnya tentang waktu
kedatangan, waktu setup dan waktu proses. •
Stokastik Terdapat ketidakpastian mengenai job dan mesin.
d Pola Aliran Produksi •
Flow Shop Pada pola aliran proses flow shop, semua job cenderung memiliki urutan
operasi routing yang sama. •
Job Shop Pada pola aliran proses job shop, masing-masing job memiliki urutan
operasi yang unik. Setiap job bergerak dari satu mesin stasiun kerja menuju mesin stasiun kerja yang lain dengan pola yang berbeda-beda.
2.2.4. Fungsi objektif penjadwalan
Terdapat beberapa fungsi objektif yang digunakan untuk mengevaluasi hasil penjadwalan dengan atribut meminimumkan, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
17 a Makespan
Makespan adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proses pada semua tahapan yang dijadwalkan mulai dari saat pemrosesan
tahapan pertama sampai tahapan terakhir selesai diproses.
C
maks
= M
maks
{C
i
}
b Maximum Flowtime F
maks
= M
maks
{F
i
}
c Mean Flowtime Fungsi objektif ini menunjukkan rata-rata waktu yang dihabiskan setiap
tahapan. Flowtime adalah selisih completion time dengan ready time.
d Mean Weight Flowtime Pengertian mean weight flowtime mirip dengan mean flowtime, tetapi
mempertimbangkan prioritas pekerjaan setiap job dalam perhitungannya.
e Maximum Lateness Maximum Lateness adalah nilai lateness yang terbesar. Lateness adalah selisih
antara waktu penyelesaian job dengan due date-nya. Lateness bernilai negatif jika waktu penyelesaian job lebih awal dari due date dan bernilai positif jika
job diselesaikan setelah due date.
C
maks
= Max{L
i
}
f Mean Tardiness Mean tardiness adalah rata-rata keterlambatan positif lateness untuk seluruh
job yang dijadwalkan. g Mean Weight Tardiness
Mean weight tardiness adalah rata-rata keterlambatan faktor prioritas pengerjaan dengan memasukkan dalam perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
18 h Number of Tardy Job
Number of tardy adalah menunjukkan banyaknya job yang mengalami keterlambatan positif lateness.
i Utilitas Mesin U
m
Utilitas mesin adalah perbandingan interval waktu mesin m melakukan pemrosesan dibebani dengan makespan. Fungsi objektif ini berdasrkan atribut
shop floor.
2.3. Flow Shop Scheduling