Dividen dan Kebijakan Dividen
keputusan investasi yang berarti mengambil risiko. Sementara itu keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk
dividen atau akan ditahan guna penambahan modal perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Modigliani-Miller membuktikan
pendapatnya secara metematis dengan berbagai asumsi yaitu: 1
Pasar modal yang sempurna, diasumsikan semua investor bersikap rasional.
2 Tidak ada pajak perseorangan dan pajak penghasilan
perusahaan. 3
Tidak ada biaya emisi atau
flotation cost
dan biaya transaksi. 4
Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap biaya modal sendiri perusahaan.
5 Informasi tersedia untuk setiap individu terutama yang
menyangkut tentang kesempatan investasi. Hal yang penting dari pendapat Modigliani-Miller adalah bahwa
pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan cara
pembelanjaan atau pemenuhan dana yang lain. Dalam kondisi keputusan investasi yang
given
, maka apabila perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham, perusahaan harus
mengeluarkan saham baru sebagai pengganti atas sejumlah pembayaran dividen tersebut. Dengan demikian kenaikan
pendapatan dari pembayaran dividen akan diimbangi dengan
penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham baru. Dengan demikian apakah laba yang diperoleh dibagikan sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan tidak memengaruhi kemakmuran pemegang saham.
Modigliani-Miller menyimpulkan bahwa nilai perusahaan saat ini tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Keuntungan yang
diperoleh atas kenaikan harga saham akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham karena adanya
penjualan saham baru. Oleh karenanya pemegang saham dapat menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran
dividen atau menerima dalam bentuk
capital gain
. Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak dipengaruhi oleh kebijakan
dividen saat ini maupun di masa datang. Pemegang saham merasa
indefferent
atas kebijakan dividen. b.
Bird-in-the-Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Mereka berpendapat bahwa biaya modal sendiri akan naik bila
dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dari pembagian dividen daripada
capital gain
yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Oleh karena itulah biaya modal sendiri akan naik
jika
Dividend Payout Ratio
-nya berkurang. Jadi teori ini
menyarankan perusahaan untuk membagi dividen yang tinggi agar biaya-biaya modal rendah.
c.
Tax Preference Theory
Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Teori ini berpendapat bahwa karena dividen cenderung dikenakan
pajak lebih tinggi dari
capital gain
, maka investor akan meminta tingkat keuntungan lebih tinggi. Teori ini menyarankaan agar
perusahaan lebih menentukan
Dividend Payout Ratio
yang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen sama sekali untuk
meminimumkan biaya modal atau memaksimumkan nilai perusahaan.
d.
Information Content or Signaling Hipotesis
Modigliani-Miller berpendapat
bahwa suatu
investor menganggap perubahan dividen sebagai isyarat dari prakiraan
manajemen atas laba. Mondigliani - Miller yang menyatakan bahwa kenaikan dividen yang di atas kenaikan normal biasanya merupakan
suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan datang.
Sebaliknya, suatu penurunan dividen yang di bawah penurunan normal diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan
mengalami masa sulit di masa mendatang. Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga setelah adanya
kenaikan atau penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin preferensi terhadap dividen. Kesimpulannya
adalah dividen tidak menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukan oleh tingkat
tinggi atau rendahnya dividen yang dibayarkan yang menyebabkan perubahan harga saham.
Macam-macam Kebijakan Pembayaran Dividen: a.
Kebijakan Dividen Stabil
Stable Dividend-per-Share Policy
Kebijakan dividen stabil adalah besarnya dividen jangka waktu beberapa tahun sama atau stabil walaupun pendapatan per lembar
sahamnya berfluktuasi, dengan ini diharapkan memelihara kesan pemodal terhadap perusahaan.
b. Kebijakan
Dividend Payout Ratio
Tetap
Constant Dividend Payout Ratio Policy
Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besar laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang
diperoleh, semakin besar dividen yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar perhitungan kebijakan ini adalah
Dividend Payout Ratio
. c.
Kebijakan Dividen yang Fleksibel Besarnya dividen yang diberikan sesuai dengan kebijakan ini
selalu disesuaikan setiap tahun dengan kondisi keuangan dan kebutuhan pendanaan perusahaan yang bersangkutan.
d. Kebijakan Penetapan Jumlah Dividen Minimal ditambah Jumlah
Ekstra tertentu Kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal untuk dividen
per lembar saham setiap tahunnya, dan apabila keuntungan perusahaan lebih baik akan membayar dividen ekstra.