penyelarasan kepentingan
antara manajer,
stockholders
, dan
stakeholders
.
3. Dividen sebagai Pengurang Konflik Keagenan
Dengan pembayaran dividen menunjukan bahwa manajemen mengelola perusahaan dengan baik dan dapat menjadi pertanda positif
bagi pemegang saham untuk berinvestasi dalam perusahaan. Pembayaran dividen akan mengurangi sumber-sumber yang dapat dikendalikan oleh
manajer, sehingga mengurangi kekuasaan manajer dan membuat pembayaran dividen mirip dengan
monitoring capital market
yang terjadi jika perusahaan memperoleh modal baru dari pihak eksternal
sehingga mengurangi biaya keagenan. Selain itu konflik keagenan juga disebabkan karena pemegang saham lebih menyukai pembayaran
dividen daripada diinvestasikan lagi sementara manajer perusahaan lebih menyukai sebaliknya.
Dividend Payout
mampu mengurangi konflik-konflik keagenan dengan mengurangi jumlah dari
Free Cash Flow
yang tersedia untuk para manajer, yang mana sering digunakan untuk aktivitas yang tidak dalam
minat terbaik dari pemegang saham. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan aliran kas bebas yang besar akan cenderung mengambil setiap
kesempatan proyek yang ada yang mana proyek tersebut belum tentu disetujui pemegang saham. Jika para manajer meningkatkan jumlah dari
dividen, sedangkan semua selain itu dianggap sama, itu mengurangi
jumlah dari
Free Cash Flows
, dengan demikian itu mengurangi masalah
Free Cash Flow
. Dengan demikian,
Dividend Payout
mungkin membantu mengendalikan permasalahan keagenan dengan cara
menghilangkan kelebihan uang tunai
Free Cash Flow
yang ada di tangan manajer, karena jika tidak dikurangi atau dihilangkan dapat
memungkinkan diinvestasikan pada proyek-proyek yang tidak menguntungkan. Selain itu pembayaran dividen juga akan membantu
mengurangi konflik keagenan dengan mengondisikan perusahaan lebih sering dipantau oleh pasar modal, karena meningkatkan pembayaran
dividen kemungkinan diterbitkannya saham baru menjadi lebih besar. Kondisi ini akan membuat investor institusional, khususnya perbankan,
komisi sekuritas, dan para pemasok modal melakukan penyelidikan atas manajemen.
4. Biaya Keagenan
Agency Cost
Biaya keagenan ini adalah biaya ekstra yang dikeluarkan perusahaan akibat masalah keagenan yang timbul. Biaya keagenan antara lain:
a. Biaya Kontrak Langsung, terdiri dari:
1
Transanction Costs
untuk membuat kontrak seperti biaya komisi penjualan dan administrasi penerbitan obligasi.
2
Opportunity Costs
yang hilang karena tidak dapat mengambil proyek yang menguntungkan karena penyebab tertentukhusus.
3
Incentive Cost
seperti skema bonus, pembayaran yang ditujukan agar manajemen bertindak sesuai tujuan pemilik.
b. Biaya yang ditanggung oleh pemilik untuk mengawasi agen seperti
biaya audit. c.
Kerugian yang ditanggung pemilik
residual loss
sebagai akibat adanya penyimpangan tindakan yang lolos dari pengawasan.
5.
F ree Cash F low
Aliran Kas Bebas atau
Free Cash Flow
adalah adalah aliran kas yang merupakan sisa dari pendanaan seluruh proyek yang menghasilkan
Net Present Value
NPV positif yang didiskontokan pada tingkat biaya modal yang relevan.
Free Cash Flow
merupakan gambaran perusahaan dari arus kas yang tersedia untuk perusahaan dalam suatu periode
akuntansi, setelah dikurangi dengan biaya operasional dan pengeluaran lainnya. Kas Bebas inilah yang sering menjadi pemicu konflik karena
perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham. Definisi lain dari Brigham 2012
Free Cash Flow
adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan kepada investor pemegang
saham dan pemilik utang setelah perusahaan melakukan investasi dalam aset tetap, produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan untuk
mempertahankan operasi yang sedang berjalan. Apabila tidak dibagikan sebagai dividen, dana bebas ini dapat digunakan sebagai penambah
modal untuk aktivitas perusahaan seperti ekspansi, akuisisi, pembayaran utang, dan aktivitas yang berorientasi pada pertumbuhan perusahaan. Hal