M E N G A S E S K O M P E T E N S I | 7
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Individu, internal atau eksternal, dari lembaga sertifikasi profesi yang melaksanakan kegiatan sertifikasi untuk lembaga tersebut.
19. Pemohon sertifikasi
Orang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi 3.6.
20. Peserta sertifikasi
Pemohon sertifikasi 3.19 yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima mengikuti proses sertifikasi 3.6
21. Ketidakberpihakan
Perwujudan atau bentuk dari objektivitas. Catatan 1: Objektivitas berarti bahwa benturankonflik kepentingan tidak terjadi, atau
dapat diselesaikan, agar tidak menyebabkan pengaruh yang merugikan terhadap kegiatan sertifikasi.
Catatan 2: Istilah lain yang bermanfaat dalam menjelaskan unsur ketidakberpihakan adalah: kemandirian, bebas dari benturan kepentingan, bebas dari bias, lack of prejudice,
kenetralan, keadilan, keterbukaan berpikir, even handedness, detachment, keseimbangan.
22. Keadilan
Penyediaan kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan bagi tiap peserta sertifikasi 3.20 dalam proses sertifikasi 3.6.
23. Validitas
Bukti bahwa asesmen 3.14 telah dilakukan menggunakan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam skema sertifikasi 3.7.
24. Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi 3.15 konsisten untuk uji kompetensi yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan asesor
kompetensi 3.16 yang berbeda.
25. Banding
Permintaan oleh pemohon sertifikasi 3.19, peserta sertifikasi 3.20, atau pemegang sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga
sertifikasi profesi terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan.
26. Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding 3.25, oleh individu atau organisasi terhadap lembaga sertifikasi profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari kegiatan
lembaga sertifikasi profesi, atau pemegang sertifikat.
8 | M E N G A S E S K O M P E T E N S I
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI 27. Pemangku kepentingan
Individu, kelompok atau organisasi yang dipengaruhi oleh kinerja pemegang sertifikat atau lembaga sertifikasi profesi.
Contoh: pemegang sertifikat, pengguna layanan dari pemegang sertifikat, pimpinan dari pemegang sertifikat, konsumen, pemerintah.
Pemangku kepentingan juga seringkali disebut sebagai para pihak yang
berkepentingan atau disebut lebih singkat sebagai para pihak
28. Penilikan atau surveilan
Pemantauan berkala, selama periode sertifikasi, terhadap pemegang sertifikat untuk memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman,
standar atau skema sertifikasi. 29. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan danatau menilai ujian 30. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
31. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
32. Sistem sertifikasi adalah kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya.
33. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap