terhitung 17,9 atau sekitar 3,7 juta anak balita dikategorikan gizi kurang Depkes RI, 2011. Di wilayah Kota Medan, dari 117.655 anak balita yang ditimbang didapati
3.145 anak gizi kurang dan 137 anak gizi buruk Dinas Kesehatan Kota Medan, 2010. Dari 21 kecamatan yang ada, Kecamatan Medan Tembung memiliki angka
gizi buruk cukup tinggi yaitu 14 anak atau sekitar 10,2 tergolong kurus sekali. Data dari Dinas Kesehatan Kota Medan juga menunjukkan terdapat 169 anak yang
dikategorikan gizi kurang pada tahun 2010 di Kecamatan Medan Tembung, Kotamadya Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian ringkas dari latar belakang di atas, memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi anak balita di Kecamatan Medan Tembung?
2. Apakah terdapat hubungan antara lama kerja per minggu dengan statusgizi anak balita?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi anak balita di Kecamatan Medan Tembung, dan mengetahui hubungan antara
lama kerja per minggu dengan status gizi anak balita.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan kepada para ibu, baik yang
bekerja maupun yang tidak bekerja di Kecamatan Medan Tembung, agar lebih memperhatikan kebutuhan gizi anak mereka sehingga tercapai status gizi anak
baik. 2.
Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ibu Bekerja
2.1.1 Definisi Ibu Bekerja
Menurut Encyclopedia of Children’s Health, ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping membesarkan dan
mengurus anak di rumah. Lerner 2001, ibu bekerja adalah ibu yang memiliki anak dari umur 0-18 tahun dan menjadi tenaga kerja.
2.1.2 Statistik Ibu Bekerja
Jumlah ibu bekerja di seluruh dunia mencapai 54,3 pada tahun 2001 OECD, 2001. Peran ganda ibu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah
semakin dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi. Menurut Bower 2001 dalam Reynolds et. al. 2003, selain faktor ekonomi, partisipasi para ibu di lapangan
kerja juga dipengaruhi oleh faktor sosial, politik dan demografi. Pada tahun 2000, 35 dari ibu dengan anak balita bekerja selama 31 jam atau lebih Reynolds et. al.,
2003.
1. Ibu Bekerja di Negara Maju
Di negara maju dan negara industri seperti Inggris dan Amerika Serikat dua pertiga dari jumlah ibu adalah seorang pekerja. Menurut data statistik Office for National
Statistics ONS, 2008, di Inggris terdapat 57 ibu yang memiliki anak dengan umur di bawah lima tahun. Menurut angka statistik tersebut, di Inggris terdapat 71 dari
ibu yang memiliki anak paling muda berumur lima sampai sepuluh tahun merupakan seorang pekerja.
Sedangkan di Amerika Serikat, 60 wanita 35 ibu dengan anak di bawah 18 tahun dan 45 ibu dengan anak balita adalah seorang pekerja AAP, 1984.
Universitas Sumatera Utara