Fenomena Curah Hujan Tahunan

7 infrastruktur bangunan air, dan diklarifikasikan melalui interview dengan keynote speaker.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Fenomena Curah Hujan Tahunan

Tabel 1. Kklasifikasi Sifat Tahun BMKG Tahun BMKG Oldeman Tahun BMKG Oldeman BB BK BB BK 1986 Tahun Basah 6 3 2001 Tahun Kering 4 5 1987 Tahun Normal 4 6 2002 Tahun Kering 4 6 1988 Tahun Normal 5 4 2003 Tahun Kering 4 7 1989 Tahun Normal 4 2 2004 Tahun Normal 5 5 1990 Tahun Kering 5 5 2005 Tahun Normal 5 5 1991 Tahun Kering 4 6 2006 Tahun Normal 6 6 1992 Tahun Normal 6 3 2007 Tahun Normal 4 6 1993 Tahun Normal 6 5 2008 Tahun Normal 6 5 1994 Tahun Normal 5 6 2009 Tahun Normal 4 5 1995 Tahun Basah 5 3 2010 Tahun Basah 9 2 1996 Tahun Normal 6 4 2011 Tahun Normal 7 4 1997 Tahun Kering 3 6 2012 Tahun Normal 6 6 1998 Tahun Basah 7 2 2013 Tahun Normal 5 4 1999 Tahun Basah 6 4 2014 Tahun Normal 6 4 2000 Tahun Normal 5 5 Sumber: Peneliti, 2016 Fenomena sifat tahun basah dalam rentang waktu tahun 1986-2014 terjadi sebanyak 5 kali antara lain tahun 1986 117, 1995 129, 1998 8 121, 1999 120, dan 2010 140. Pada tahun ini jumlah bulan basah lebih banyak dari bulan kering dengan selisih minimal 2 bulan. Kejadian tahun basah mengindikasikan tingginya intensitas curah hujan yang jatuh di wilayah penelitian. Hasil persentase perbandingan terbesar dengan curah hujan selama 30 tahun adalah tahun 2010 dan terkecil jatuh pada tahun 1986. Pada tahun 2010 merupakan tahun basah dengan persentase terbesar yaitu 140 yang dipengaruhi oleh La-Nina moderate dan IOD positif. Fenomena tahun kering terjadi sebanyak 6 kali dalam rentang tahun 1986-2014 yaitu tahun 1990 85, 1991 83, 1997 66, 2001 83, 2002 72, dan 2003 71. Pada tahun kering ini jumlah bulan kering lebih banyak dari jumlah bulan basah terkecuali pada tahun 1990 jumlah bulan basah sama dengan bulan kering yaitu 5 bulan. Tahun terkering adalah tahun 1997 yang diakibatkan efek El-Nino level very strong dan IOD level negatif. Selain kejadian tahun kering dan tahun basah, maka terjadi fenomena tahun normal sebanyak 18 kali. Tabel 2. Kejadian El-Nino dan La-Nina di Samudera Pasifik El Niño La Niña Weak Mod Strong Very Strong Weak Mod Strong 1994-95 1986-87 - 1997-98 1995-96 1998-99 1988-89 2004-05 1987-88 2000-01 1999-00 2006-07 1991-92 2011-12 2007-08 2002-03 2010-11 2009-10 Sumber: NOAA, 2016. Berdasarkan tabel diatas maka tahun basah yang dipengaruhi La-Nina adalah tahun 1995, 1998, 1999, dan 2010. Tahun kering yang diakibatkan oleh El- Nino adalah tahun 1991, 1997, 2001, 2002, 2003. Curah hujan selain disebabkan oleh kejadian El-Nino La- Nina di samudera pasifik juga dipengaruhi oleh kejadian IOD di samudera pasifik. Hal tersebut disajikan pad tabel dibawah ini mengenai level IOD yang terjadi selama tahun 1986-2014. 9 Tabel 3. Kejadian IOD Samudera Hindia Level Tahun IO D Positif 1989, 1992, 1996, 1998, 2010 Netral 1986, 1987, 1988, 1990, 1991, 1993, 1995, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2007, 2008, 2009, 2011, 2013, 2014 Negatif 1994, 1997, 2006, 2012 Sumber: BOM, Australia, 2016 Pada tahun 1986 tahun basah dipengaruhi kejadian IOD di samudera hindia level netral. Persentase pada tahun ini sebesar 117 mendekat tahun normal. Adapun tahun kering yang hanya dipengaruhi oleh IOD adalah tahun 1990. Besarnya persentase terhadap kondisi normal adalah 85.

3.2 Analisis trend

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembersihan Oleh Hujan Terhadap Arus Bocor Isolator PIN-POST 20 KV Terpolusi

2 35 74

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah Pada Lahan Bekas Tambang Galian C Melalui Penimbunan Bahan Tanah Mineral dan Bahan Organik

4 83 115

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu terhadap Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Usaha Sup Kambing Khasmir Ringroad Medan

0 44 103

Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

3 75 82

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Pada Pwersiapan Tanah Dan Jumlah Bibit Yang Berbeda

5 55 131

Peramalan Produksi Tanaman Padi Sawah Tahun 2014-2016 di Kabupaten Simalungun Berdasarkan Tahun 3003-2013

1 42 45

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP FLUKTUASI HASIL PRODUKSI TANAMAN PADI Analisis Pengaruh Curah Hujan Terhadap Fluktuasi Hasil Produksi Tanaman Padi Das Bengawan Solo Hulu Bagian Tengah Tahun 1986 - 2045.

0 6 15

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Curah Hujan Terhadap Fluktuasi Hasil Produksi Tanaman Padi Das Bengawan Solo Hulu Bagian Tengah Tahun 1986 - 2045.

0 5 36

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Curah Hujan Terhadap Fluktuasi Hasil Produksi Tanaman Padi Das Bengawan Solo Hulu Bagian Tengah Tahun 1986 - 2045.

0 8 6