g ga
ge gai
gei gao
gou gan
gen gang
k ka
ke kai
kei kao
kou kan
ken kang
h ha
he hai
hei hao
hou han
hen hang
C. Pembelajaran Bahasa Mandarin Terhadap Anak
Pembelajaran bahasa mandarin terhadap anak sekolah dasar dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode terpimpin dan secara alamiah.
Metode terpimpin adalah penyajian materi melalui guru atau tenaga pengajar. Tentunya, materi yang disajikan bergantung pada criteria yang ditentukan oleh
guru dan disesuaikan dengan kondisi muridnya. Penyajian materi dan metode yang digunakan itu dapat juga berhasil, asal kondisi-kondisi belajar demikian
menguntungkan murid dan tidak menghambat kemajuan murid. Pembelajaran bahasa Mandarin secara alami, diperoleh dari proses
komunikasi sehari-hari, bebas dari pimpinan guru. Ini jarang digunakan, karena anak-anak masih sulit memahami bahasa mandarin itu sendiri. Jadi, kita lebih
mengacu kepada metode terpimpin. Metode terpimpin dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.
1. Belajar dengan kata-kata.
Guru memberikan cerita dan mengajak bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Mandarin.
2. Belajar dengan pertanyaan.
Guru mengajak bermain dan memberikan pertanyaan-pertanyaan, dari tingkat yang paling sederhana hingga tingkat rumit.
3. Belajar dengan gambar.
Ada sebagian anak yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Anak yang
memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan,
merangkai dan membaca kartu.
4. Belajar dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak anak
yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka
berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya
mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat,
dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga
manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.
5. Belajar dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan anak yang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul,
anak-anak bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara
ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.
6. Belajar dengan bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada
orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Pendapat ini
kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa anak. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan
anak untuk bermain, yaitu kesehatan, intelegensia, jenis kelamin, lingkungan, dan status sosial ekonomi. Anak-anak yang sehat cenderung
mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan anak yang kurang sehat. Anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan
yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka. Faktor jenis kelamin seperti contoh pada anak
perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang
lain dibandingkan dengan anak laki-laki. Anak yang dibesarkan di
lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.
Dan anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang
lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.
7. Belajar dengan media elektronik