36
2. Pengukuran Kandungan Logam Berat Air
Analisa logam berat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometrik serapan atom AAS yaitu dengan menggunakan prinsip berdasarkan Hukum
Lambert-Beert yaitu banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan kadar zat. Persamaan garis antara konsentrasi logam berat dengan absorbansi
adalah persamaan linier dengan koefisien arah positif: Y = a + bX. Dengan memasukkan nilai absorbansi larutan contoh ke persamaan garis larutan standar
maka kadar logam berat contoh dapat diketahui Hutagalung dkk., 1997. Larutan contoh yang mengandung ion logam dilewatkan melalui nyala
udara-asetilen bersuhu 200 ºC sehingga terjadi penguapan dan sebagian tereduksi menjadi atom. Lampu katoda yang sangat kuat mengeluarkan energi
pada panjang gelombang tertentu dan akan diserap oleh atom-atom logam berat yang sedang di analisis. Jumlah energi cahaya yang diserap atom logam berat
pada panjang gelombang tertentu ini sebanding dengan jumlah zat yang diuapkan pada saat dilewatkan melalui nyala api udara-asetilen. Setiap unsur
logam berat membutuhkan lampu katoda yang berbeda. Keseluruhan prosedur ini sangat sensitif dan selektif karena setiap unsur membutuhkan panjang
gelombang yang pasti.
3. Pembuatan preparat irisan melintang insang
Langkah yang dilakukan dalam membuat preparat irisan melintang organ insang dan ginjal A. woodiana adalah sebagai berikut:
a Trimming Trimming adalah tahapan yang dilakukan setelah proses fiksasi dengan
melakukan pemotongan tipis jaringan setebal kurang lebih 4 mm dengan
37
orientasi sesuai dengan organ yang akan dipotong. Pisau yang digunakan untuk trimming adalah pisau scalpel No 22-24.
b Dehidrasi Dehidrasi jaringan dimaksudkan untuk mengeluarkan air yang
terkandung dalam jaringan dengan menggunakan cairan dehidran seperti etanol atau isopropyl alkohol. Dehidasi jaringan dilakukan dengan menggunakan tissue
processor . Cairan dehidran ini kemudian dibersihkan dari dalam jaringan
menggunakan reagen pembersih seperti xylen atau toluene. Reagen pembersih diganti dengan parafin dengan cara penetrasi kedalam jaringan yang disebut
impregnasi. Adapun pengaturan waktu dehidrasi Tabel 4 disajikan berikut ini:
Tabel 4. Pengaturan waktu dehidrasi pembuatan preparat insang ginjal. Proses
Cairan Waktu
Dehidrasi
Clearing Impregnasi
Alkohol 80 Alkohol 95
Alkohol 95 Alkohol absolut
Alkohol absolut Alkohol absolut
Xylol Xylol
Xylol Paraffin
Paraffin Paraffin
2 jam 2 jam
1 jam 1 jam
1 jam 1 jam
1 jam 1 jam
1 jam 2 jam
2 jam 2 jam
c Embedding Setelah proses dehidrasi, maka jaringan yang berada dalam embedding
cassette dipindahkan kedalam base mold, kemudian diisi dengan paraffin cair
dan dilekatkan pada balok kayu ukuran 3 x 3 cm atau pada embedding cassette.
38
d Cutting Cutting adalah pemotongan jaringan yang sudah didehidrasi dengan
menggunakan mikrotom. Pisau yang tajam akan menghasilkan preparat histologis yang baik yang secara mikroskopis ditandai dengan tidak adanya
artefak berupa goresan vertikal maupun horizontal. e Stainingpewarnaan
Pembuatan preparat menggunakan teknik pewarnaan HE Hemaktosilin- Eosin dengan urutan sebagai berikut:
1 Xilol I 5 menit
10 Acid alcohol 1 menit
2 Xilol II 5 menit
11 Aquades 1 menit
3 Xilol III 5 menit
12 Aquades 15 menit
4 alcohol abs I 5 menit
13 eosin 2 menit
5 alcohol abs II 5 menit
14 alcohol 96 I 3 menit
6 aquadest 1 menit
15 alcohol 96 II 3 menit
7 harris – hemakt 20 menit
16 alcohol abs III 3 menit
8 aquades 1 menit
17 xilol IV 5 menit
9 xilol V 5 menit
f Mounting Mounting dilakukan dengan cara meneteskan bahan mounting DPX,
entelan, canada balsam sesuai kebutuhan dan ditutup dengan coverglass, mencegah supaya jangan sampai terbentuk gelembung udara.
g Pembacaan slide dengan mikroskop. Preparat irisan diperiksa di bawah mikroskop dan selanjutnya
diinterpretasikan.
39
4. Elektroforesis Isozim