2.8 Pengujian Aplikasi
2.8.1 White-Box Testing White-Box testing adalah cara pengujian yang berfokus pada pengecekan terhadap
detail perancangan dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul
yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut
akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. White-box testing bertujuan untuk mendapatkan program yang benar secara keseluruhan. White-box
testing, perangkat dapat melakukan : 1.
Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional
mereka. 4.
Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya. Proses Pengujian White-Box testing :
1. Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal.
2. Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dengan menggunakan struktur dari prosedur yang dirancang.
2.8.2 Black-Box Testing Black-Box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang
memungkinkan engineers untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk sebuah program Pressman, 2010. Black
Box Testing bukan merupakan alternatif dari pengujian White Box Testing. Sebaliknya, Black Box Testing adalah pendekatan komplementer yang mungkin untuk
mengungkap kelas yang berbeda dari kesalahan daripada metode White Box Testing. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang
2. Kesalahan antarmuka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
Universitas Sumatera Utara
4. Kesalahan perilaku behavior atau kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan
Tes ini dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1.
Bagaimana validitas fungsional diuji? 2.
Bagaimana perilaku dan kinerja sistem diuji? 3.
Apa kelas input akan membuat kasus uji yang baik? 4.
Apakah sistem sensitive terhadap nilai input tertentu? 5.
Bagaimana batas-batas kelas data yang terisolasi? 6.
Kecepatan dan volume data seperti apa yang dapat ditolerir sistem? 7.
Efek apakah yang akan menspesifikasikan kombinasi data dalam sistem operasi?
2.8.3 Gray-Box testing Gray-Box testing Adalah metode yang merupakan kombinasi dari Black-box testing
dan White-box testing. Dalam pengujian Gray-box testing, struktur internal sebagian dikenal. Ini melibatkan akses ke internal struktur data dan algoritma untuk tujuan
merancang uji kasus, tetapi pengujian pada pengguna atau tingkat Black box adalah tidak. Grey-box, berusaha menggabungkan kedua metode diatas, mengambil
kelebihan keduanya, dan mengetahui kekurangan keduanya. Teknik verifikasi modern menerapkan kombinasi kedua metode untuk pengujian aplikasi.
2.9 Penelitian Terdahulu