24
E. Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Daerah
Pemerintah daerah mempunyai peran penting dalam kemajuan dan kesejahteraan pembangunan di daerah. Ada empat peran yang dapat diambil
pemerintah daerah dalam proses pembangunan ekonomi daerah yaitu sebagai entreprenuer, koordinator, fasilitator, dan stimulator bagi lahirnya inisiatif-
inisiatif pembangunan daerahnya Arsyad, 1999:120 . 1.
Entreprenuer Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menjalankan usaha bisnis.
Pemerintah daerah bisa mengembangkan suatu usaha sendiri BUMD. 2.
Koordinator Pemerintah daerah sebagai koordinator untuk menetapkan kebijakan atau
mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan di daerahnya. Perluasan peranan ini dalam pembangunan ekonomi bisa melibatkan kelompok-
kelompok masyarakat dalam proses. Dalam perannya ini, pemerintah daerah bisa juga melibatkan lembaga-lembaga pemerintah lainnya, dunia
usaha, dan masyarakat dalam penyusunan sasaran-sasaran ekonomi, rencana-rencana dan strategi-strategi.
3. Fasilitator
Pemerintah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal perilaku atau budaya masyarakat di daerahnya.
Hal ini akan mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan penetapan daerah zoning yang lebih baik.
25 4.
Stimulator Peran pemerintah daerah menstimulasi penciptaan dan pengembangan
usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar
perusahaan-perusahaan yang telah ada tetap berada di daerah tersebut. Stimulasi ini dapat dilakukan dengan cara antara lain : pembuatan brosur-
brosur, pembangunan kawasan industri, pembuatan outlets untuk industri- industri kecil,membantu industri-industri kecil melakukan pemerataan.
F. Teori Transformasi Dan Perubahan Struktur Wilayah
Rostow dan Gerschenkron 1960 dalam aryanto Tinambunan 2006 menyatakan bahwa dasar teori perubahan wilayah diturunkan dari kenyataan
bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah akan terkait dengan perubahan- perubahan dalam struktur ekonomi, misalnya perubahan produksi sektoral,
distribusi pendapatan dan pengembangan spasial. Dalam jangka panjang perubahan struktur ekonomi akan mempengaruhi spasialisasi produksi dan
aktivitas perdagangan yang menentukan distribusi penduduk dan perubahan ekonomi ruang.
Transformasi struktural tak selamanya mempunyai efek positif dalam pembangunan, ada pula sisi negatifnya, karena biasanya sektor industri
biasnya ada di daerah perkotaan maka akan terjadi arus urbanisasi dari desa ke kota, yang akibatnya pendapatan hanya akan terjadi di sektor modern
daerah perkotaan, sementara pedesaan yang banyak ditinggalkan pekerja akan
26 mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat, sehingga jurang pemisah
antara perkotaan dengan pedesaan semakin melebar. Berkaitan dengan teori pembangunan ekonomi daerah yang lain
Michael Toddaro 2000 mengemukakan tentang teori perubahan struktural. Teori ini menitikberatkan pada mekanisme transformasi perekonomian yang
bersifat subsistem sektor pertanian dan kemudian diubah menuju struktur perekonomian modern yang didominasi sektor industri. Teori ini merupakan
kombinasi dari teori migrasi yang dikemukakan oleh Arthur Lewis dan Hollis Chenery dengan teori transformasi struktural.
Dalam teori migrasi Lewis menjelaskan bahwa, migrasi yang terjadi merupakan proses perpindahan tenaga kerja dan pertumbuhan tenaga output
Lewis, 1986. Dalam perekonomian suatu negara pada dasarnya akan terbagi menjadi dua yaitu: Pertama, Perekonomian Tradisional di pedesaan dimana
diasumsikan mengalami surplus tenaga kerja yang erat kaitannya dengan basis utama perekonomian yang berada pada kondisi subsisten akibat
perekonomian yang bersifat subsisten pula. Kedua, Perekonomian Industri di daerah perkotaan dimana tingkat produktivitas yang tinggi dari input
termasuk tenaga kerja digunakan.
G. Penelitian Terdahulu