BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi sebagai suatu hal yang harus dilakukan oleh negara, baik itu negara sedang berkembang maupun negara yang sudah maju.
Ini menjadi program dari setiap negara untuk meningkatkan rakyatnya, karena pada dasarnya pembangunan merupakan sebuah konsep dinamis yang
merupakan aktifitas usaha tanpa akhir mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Sebagai sebuah konsep yang dinamis, maka pembangunan nasional
atau daerah mengandung pengertian perubahan secara terus menerus pada setiap kehidupan masyarakat Arsyad,1999:5.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang dimiliki untuk
menciptakan lapangan usaha baru dan merangsang kegiatan ekonomi daerah tersebut Arsyad,1999:108.
Pembangunan ekonomi memang harus dipandang sebagai suatu proses di mana saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya pembangunan ekonomi tersebut dapat diidentifikasi dan dianalisis dengan seksama. Dengan cara tersebut bisa
diketahui runtutan peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan peningkatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan ke
tahap pembangunan berikutnya.
Penyelenggaraan pembangunan daerah diarahkan untuk mencapai pembangunan nasional, merupakan perwujudan dari wawasan nusantara.
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional diarahkan untuk mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan antar
daerah, antar sektor serta pembukaan dan percepatan pembangunan yang akan disesuaikan dengan prioritas dan potensi daerah bersangkutan yang
diwujudkan dalam pola pembangunan Arsyad,1999:109. Pembangunan suatu daerah harus memperhatikan sektor-sektor yang
ada pada suatu daerah. Salah satu penentu keberhasilan pembangunan daerah adalah semakin meningkatnya kesejahteraan kehidupan masyarakat daerah
tersebut. Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi maka diharapkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik, tingkat kemakmuran semakin
tinggi, kesempatan kerja semakin luas dan kualitas sumberdaya manusia semakin membaik.
Sementara itu, hal-hal yang berhubungan dengan arah kebijaksanaan, perencanaan, pegawasan maupun pembiyaan kegiatan pemerintah daerah
menjadi wewenang dan tugas pemerintah daerah. Melihat keadaan tersebut, maka untuk mencapai tujuan dari suatu pembangunan daerah yaitu untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah, pemerintah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil
inisiatif untuk pembangunan daerah. Demikian juga dengan Kabupaten Magetan yang merupakan salah
satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur, di dalam proses pembangunannya
tidak terlepas dari dampak dari pembangunan nasional namun sangat disesuaikan dengan potensi dan permasalahan yang ada di daerahnya. Untuk
itu pemerintah daerah diharapkan mampu mencari dan menggali potensi daerah yang ada untuk dikembangkan dan dioptimalkan. Hal ini berguna
untuk menghindari kesalahan dalam penentuan program pembangunan yang berhasil untuk suatu daerah belum tentu berhasil jika diterapkan di daerah
lain. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kondisi, permasalahan, kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Selain itu,
diketahuinya keadaan sektor-sektor ekonomi yang potensial suatu daerah dapat sekaligus diwujudkan sebagai sektor yang dapat dianadalkan di tingkat
lokal, regional maupun internasional, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi
ketergantungan terhadap subsidi dari Pemerintah Pusat. Salah satu indikator yang digunakan untuk dapat mengetahui kondisi
ekonomi suatu daerah dalam periode tertentu dapat ditunjukkan dalam PDRB Produk Domestik Regional Bruto, yang dapat didefinisikan sebagai jumlah
nilai tambah bruto gross value aded yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah tersebut. Suatu daerah bisa dikatakan mengalami
tingkat keberhasilan dalam pembagunan apabila nilai PDRB yang berhasil dicapai daerah tersebut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data PDRB berikut ini dapat diketahui bagaimana perkembangan struktur perkonomian di Kabupaten Magetan.
Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Kabupaten Magetan Tahun 1997-2008
Sumber: BPS Kabupaten Magetan data diolah
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, tahun 1998 nilai PDRB Kabupaten Magetan mencapai nilai Rp 2,01 triliun dan mengalami pertumbuhan
ekonomi yang negatif 7,89 , nilai ini mengalami penurunan dibanding nilai PDRB tahun 1997 yang nilainya mencapai Rp 2,18 triliun dan pertumbuhan
ekonominya mencapai 4,43. Hal ini dikarenakan pada tahun 1998 adalah tahun dimana dampak krisis begitu hebatnya melanda perekonomian,
meskipun awal krisis itu terjadi pada pertengahan tahun 1997. Pada tahun berikutnya nilai PDRB mulai membaik dan tumbuh, yaitu pada tahun 1999
nilai PDRB sebesar Rp 2,04 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 1,45. Selanjutnya nilai PDRB dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Magetan
dari tahun 2000 sampai tahun 2008 terus mengalami peningkatan yaitu mencapai Rp 2,92 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 5,17. Hal ini
Tahun PDRB
Atas Dasar Harga Konstan 2000
jutaan Pertumbuhan
1997 2.189.423,97
4,43 1998
2.016.616,78 -7,89
1999 2.045.876,91
1,45 2000
2.100.837,90 2,69
2001 2.157.766,57
2,71 2002
2.223.144,36 3,03
2003 2.299.591,20
3,44 2004
2.395.213,03 4,16
2005 2.510.420,22
4,81 2006
2.639.069,03 5,12
2007 2.776.572,47
5,21 2008
2.920.176,07 5,17
menandakan pembangunan ekonomi di Kabupaten Magetan mengalami kemajuan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Kondisi pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan positif secara riil juga tergambar dalam laju pertumbuhan ekonomi sektoral pada tabel
berikut ini:
Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral PDRB Kabupaten Magetan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 1997-2008 dalam persen
Sektor Ekonomi 1997 1998
1999 2000 2001 2002
2003
Pertanian 5,08
-9,51 -2,24 5,61 2,18
2,86 2,00
Pertambangan Penggalian 1,48
-10,48 1,04 1,76 3,98
3,43 2,23
Industri Pengolahan 5,25
-11,59 9,17 2,06 2,68
4,12 5,80
Listrik, Gas Air Bersih 1,70
7,11 12,27 7,44 6,64
12,37 5,02 Konstruksi
4,18 -9,48
4,49 0,42 4,53
1,95 2,16
Perdagangan, Hotel Restoran 4,36
-10,46 -0,44 0,79 3,54 2,73
6,03 Pengangkutan Komunikasi
4,98 -0,56
5,05 3,12 5,71
5,90 5,26
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
3,32 -7,81
9,41 0,17 4,17
3,54 1,32
Jasa-Jasa 3,46
-1,71 2,90
0,69 1,35 2,36
3,10 PDRB
4,43 -7,89
1,45 2,69
2,71 3,03
3,44 Lanjutan...
Sumber: BPS Kabupaten Magetan data diolah
Sektor Ekonomi 2004
2005 2006 2007 2008
Rata-rata
Pertanian 1,83
2,27 4,19
3,11 3,19
1,71 Pertambangan Penggalian
3,10 2,86
3,30 3,61
3,05 1,61
Industri Pengolahan 6,82
8,15 6,58
7,89 6,87
4,48 Listrik, Gas Air Bersih
5,97 3,88
2,93 4,10
5,31 6,23
Konstruksi 2,85
3,05 3,07
4,64 4,68
2,21 Perdagangan, Hotel Restoran
8,05 7,87
6,91 8,60
7,96 3,83
Pengangkutan Komunikasi 3,85
4,14 2,69
5,48 5,67
4,27 Keuangan, Persewaan Jasa
Perusahaan 5,21
5,57 6,66
7,83 8,37
3,98 Jasa-Jasa
3,29 5,22
4,77 3,27
3,75 2,70
PDRB 4,16
4,81 5,12
5,21 5,17
2,86
Secara keseluruhan, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten Magetan menunjukan adanya suatu tingkat pertumbuhan yang
positif. Sektor dengan rata-rata laju pertumbuhan tertinggi adalah sektor listrik, gas dan air 6,23 yang kemudian diikuti sektor industri pengolahan
4,48 dan sektor pengangkutan dan komunikasi 4,27. Sedangkan sektor pertanian justru mengalami rata-rata pertumbuhan 1,71 terendah kedua
setelah sektor pertambangan dan penggalian 1,61. Hal ini menandakan sektor pertanian dari tahun ke tahun mengalami penurunan pertumbuhan.
Tabel 1.3 Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Magetan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 1997-2008
Sektor Ekonomi 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
Pertanian 32,20 38,17
38,02 37,33 37,36 37,27 35,41 Pertambangan Penggalian
0,40 0,56
0,58 0,58
0,61 0,64
0,71 Industri Pengolahan
6,84 7,34
7,26 7,18
7,42 7,32
7,50 Listrik, Gas Air Bersih
0,93 0,75
0,72 0,76
0,84 1,08
1,16 Konstruksi
5,67 5,53
6,08 6,06
6,35 6,15
6,26 Perdagangan, Hotel Restoran
23,70 22,31 20,60 20,85 21,81 21,52 22,04
Pengangkutan Komunikasi 2,26
1,76 1,71
1,84 2,07
2,31 2,38
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
5,31 4,04
3,94 3,92
4,06 4,03
3,86 Jasa-Jasa
24,39 19,19 20,84 21,48 19,48 19,68 20,68
Lanjutan... Sektor Ekonomi
2004 2005
2006 2007
2008 Rata-rata
Pertanian 33,84 32,83 32,30 31,48 31,00
33,93 Pertambangan Penggalian
0,72 0,70
0,64 0,61
0,59 0,65
Industri Pengolahan 7,78
8,11 8,21
8,33 8,54
7,90 Listrik, Gas Air Bersih
1,23 1,11
1,15 1,10
1,01 1,09
Konstruksi 6,47
6,36 6,45
6,64 6,59
6,41 Perdagangan, Hotel Restoran
23,03 23,86 24,13 24,76 25,57 23,34
Pengangkutan Komunikasi 2,34
2,57 2,50
2,40 2,35
2,37 Keuangan, Persewaan Jasa
Perusahaan 3,83
3,81 3,76
3,73 3,70
3,85 Jasa-Jasa
20,76 20,70 20,86 20,95 20,65 20,47
Sumber: BPS Kabupaten Magetan data diolah
Sedangkan berdasarkan kontribusi sektoral PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Magetan, sektor yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap PDRB adalah sektor pertanian dengan rata-rata sebesar 33,93. Selanjutnya diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi
rata-rata sebesar 23,34, kemudian berikutnya adalah sektor jasa-jasa dengan kontribusi rata-rata sebesar 20,47. Sedangkan sektor ekonomi dengan
kontribusi terkecil di Kabupaten Magetan adalah sektor pertambangan dan penggalian yang hanya memberikan sumbangan rata-rata sebesar 0,60.
Sektor listrik, gas dan air bersih juga memberikan sumbangan yang kecil terhadap PDRB dengan rata-rata sebesar 0,84 hampir sama setiap tahunnya.
Berdasarkan uraian dan data yang dipaparkan diatas, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi yang terjadi dan
menganalisa kondisi dan potensi sektor-sektor ekonomi di daerah Kabupaten Magetan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencari dan menciptakan
sektor unggulan daerah yang mampu bersaing dengan daerah lain dan dapat meningkatkan pembangunan serta mampu menunjang tingkat pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut. Pembangunan dan laju pertumbuhan yang baik tentu akan bermanfaat terhadap tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Maka
dari itu, penelitian ini mengambil judul “Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Dan Identifikasi Sektor Unggulan Di Kabupaten Magetan
Tahun 1997-2008”
8
B. Rumusan Masalah