Grafik 4.3 Hubungan antara Kuat Tarik dengan massa serat
komposit
Pada Grafik 4.3, tampak bahwa kuat tarik minimum adalah pada komposit tanpa serat yaitu 13,859 MPa, dan kuat tarik maksimum pada
komposit serat sisal poliester SS-P dengan komposisi serat sisal dengan massa 0,3 gram yaitu 44,769 MPa. Kuat tarik semakin naik seiring dengan pertambahan
komposisi serat palem saray. Berdasarkan Japanese Industrial Standard JIS A 5905 : 2003, Papan Serat
mensyaratkan kuat tarik harus lebih besar dari 0,4 MPa. Masing – masing
komposit SS-P dengan komposisi serat sisal yang berbeda telah memenuhi standar tersebut.
4.2.2 Pengujian Kuat Lentur Flexural Strength Test
Pengujian kuat lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit polimer terhadap pembebanan sesuai standar ASTM D-790. Dalam metode ini
yang digunakan adalah metode tiga titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Pada permukaan bagian atas sampel
yang dibebani akan terjadi kompresi, sedangkan pada permukaan bawah sampel akan terjadi tarikan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan
10 20
30 40
50 60
0.1 0.2
0.3
ku a
t ta
ri k
ko m
p o
si t
M P
a
massa serat sisal gr
Grafik hubungan komposisi massa serat sisal dengan kuat tarik komposit
Universitas Sumatera Utara
pembebanan yang arahnya tegak lurus terhadap sampel. Data
–data yang dihasilkan untuk pengujian kuat lentur komposit serat palem saray-poliester adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Kuat Lentur Komposit N o
M a s s a s e r a t g r
P a n j a n g m m
L e b a r m m
T e b a l m m
K u a t L e n t u r
M P a 1
1 2 8 1 5
3 , 1 0 4 4 , 8 8
2 0 , 1
1 2 8 1 5
3 , 5 1 5 2 , 3 3 2
3 0 , 2
1 2 8 1 5
3 , 4 8 6 0 , 2 2 0
4 0 , 3
1 2 8 1 5
3 , 5 6 6 9 , 1 3 9
Dari Tabel 4.4 di atas, maka dapat ditampilkan hubungan antara komposisi massa serat sisal dengan kuat lentur komposit serat sisal-poliester SS-P seperti
Grafik 4.4 di bawah ini:
Grafik 4.4 Hubungan antara Kuat Lentur dengan massa serat komposit
Dari Grafik 4.4 tampak bahwa kuat lentur maksimum komposit SS-P terdapat pada komposisi massa serat 0,3 gram yaitu sebesar 69,139 MPa dan kuat
lentur minimum komposit SS-P terdapat pada komposit tanpa serat yaitu sebesar 44,88 MPa. Kuat lentur komposit bertambah seiring dengan bertambahnya
komposisi serat sisal yang digunakan.
10 20
30 40
50 60
70 80
0.1 0.2
0.3
ku a
t le
n tu
r ko
m p
o si
t M
P a
massa serat sisal gr
Grafik hubungan kuat lentur komposit dengan massa serat komposit
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Pengujian Kuat Impak Impact Strength Test
Pengujian ini menggunakan alat Wolperts Type : CPSA Com. No. 88031040000 diberikan perlakuan dengan pemukul godam sebesar 4 Joule
menggunakan standart ASTM 256 D. Setelah dilakukan uji impak pada masing masing sampel, didapat hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Kuat Impak Komposit N o
M a s s a s e r a t g r
P a n j a n g m m
L e b a r m m
T e b a l m m
K u a t I m p a k J c m
2
2 1 2 8
1 5 3 , 6 1
2 2 0 6 , 7 3
0 , 1 1 2 8
1 5 3 , 5 1
2 4 1 2 , 1 6
0 , 2 1 2 8
1 5 3 , 2 8
2 5 9 6 , 4 7
0 , 3 1 2 8
1 5 3 , 2 8
2 8 2 2 , 2
Data hasil pengujian kuat impak komposit serat sisal –poliester di atas,
maka dapat dibuat grafik hubungan antara kuat impak komposit dengan massa komposit.
Grafik 4.5 Hubungan antara Kuat Impak dengan massa serat
komposit
500 1000
1500 2000
2500 3000
0.1 0.2
0.3
K u
a t
im p
a k
J cm
2
Massa serat sisal gr
Grafik hubungan komposisi massa serat sisal dengan kuat impak komposit
Universitas Sumatera Utara
Dari Grafik 4.5 di atas, kuat impak yang paling tinggi yaitu komposit dengan komposisi massa serat sisal 0,3 gram sebesar 2822,2 Jm
2
dan yang terendah pada komposit tanpa serat yaitu sebesar 2206,7 Jm
2
. Kuat impak komposit semakin meningkat seiring dengan bertambahnya komposisi serat yang
digunakan. Bertambahnya jumlah serat yang digunakan pada sampel, maka kemampuan sampel dalam menerima gaya yang diberikan semakin besar,
dimana serat mampu meneruskan gaya yang diberikan oleh matrik dengan baik.
4.2.3 Pengujian Sifat Mekanik Untuk Sampel Tanpa Serat V