BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Fisis
4.1.1 Pengujian Densitas Densitas atau kerapatan merupakan salah satu sifat fisis yang
menunjukkan perbandingan antara massa benda terhadap volumenya atau banyaknya massa zat per satuan volume. Dalam pengujian densitas ini, sampel
yang saya uji adalah sampel dengan variasi komposisi massa serat sisal 0,1 gram, 0,2 gram dan 3 gram Hasil pengujian densitas komposit serat sisal dengan
poliester dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Densitas N o
M a s s a s e r a t g r
M a s s a k o m p o s i t g r
V o l u m e k o m p o s i t
c m
3
D e n s i t a s K o m p o s i t
g r c m
3
1 7 , 0 4
4 , 3 8 1 , 6 0 7 0
2 0 , 1
8 , 1 1 6 , 5 3
1 , 2 4 1 7 3
0 , 2 8 , 3 0
6 , 8 5 1 , 2 0 1 0
4 0 , 3
8 , 3 6 7 , 1 5
1 , 1 6 7 6
Dengan bertambahnya pengisiserat pada sampel I sampai dengan IV yang digunakan maka, nilai densitasnya akan mengalami penurunan dan sebaliknya
dengan berkurangnya pengisi yang digunakan maka nilai densitasnya akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena massa jenis dari sisal poliester
lebih besar daripada massa jenis dari serat sisal sehingga semakin banyak pengisi atau serat sisal yang digunakan, maka semakin ringan lah papan komposit yang
akan dihasilkan. Nilai densitas maksimum terdapat pada sampel I sebesar 1,6070 grcm
3
dan nilai densitas minimum terdapat pada sampel IV sebesar 1,1676 grcm
3
. Dari Tabel 4.1 diatas, dapat dibuat grfik hubungan antara densitas dengan
komposisi serat sisal seperti yang tampak pada grafik berikut:
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.1 Hubungan antara komposisi Serat Palem Saray dengan Densitas
Dari Grafik 4.1, tampak bahwa densitas komposit serat sisal dengan poliester SS-P pada komposit dengan massa serat 0,3 gram yaitu 1,1676 gcm
3
dan yang tertinggi pada komposit tanpa serat yaitu 1,6070 gcm
3
.
4.1.2 Pengujian Daya Serap Air DSA
Pengujian daya serap air dilakukan untuk menentukan besarnya persentase air yang terserap oleh sampel yang direndam dengan perendaman
selama 24 jam. Data hasil penimbangan massa kering dan massa basah komposit serat palem saray-poliester SPS-P ditampilkan seperti pada Tabel 4.2 berikut
ini :
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Daya Serap Air DSA N o
V a r i a s i M a s s a
s e r a t g r M a s s a
B a s a h g r M a s s a
k e r i n g g r
D a y a s e r a p a i r
1 4 , 9 8
4 , 9 5 0 , 6
2 0 , 1
3 , 8 5 3 , 7 9
1 , 5 3
0 , 2 4 , 2 0
4 , 0 3 4 , 2
4 0 , 3
3 , 5 0 3 , 3 2
5 , 4
Dari Tabel 4.2 di atas dapat dibuat grafik hubungan antara daya serap air komposit SPS-P vs komposisi SPS seperti yang tampak pada Grafik 4.2
0.4 0.8
1.2 1.6
2
0.1 0.2
0.3
D e
n si
ta s
ko m
p o
si t
g r
cm 3
massa serat sisal gr
Grafik hubungan antara Massa serat sisal dengan Densitas komposit
Universitas Sumatera Utara
berikut ini :
Grafik 4.2 Hubungan antara komposisi Serat Palem Saray dengan Daya Serap Air
Pada Grafik 4.2 di, dapat dilihat nilai daya serap air minimum untuk komposit tanpa serat sisal yaitu 0,6 dan daya serap air tertinggi untuk
komposit dengan massa 0,3 gram yaitu 5,4 . Jadi dapat disimpulkan semakin banyak atau semakin besar persentase serat sisal maka daya serap airnya akan
semakin besar. Berdasarkan JIS A 5905 : 2003, nilai daya serap air sampel papan serat
maksimum adalah 25 . Daya serap air komposit serat sisal-poliester masing –
masing komposisi telah memenuhi syarat yang ditetapkan untuk menjadi Papan Serat.
1 2
3 4
5 6
0.1 0.2
0.3
D a
y a
s e
ra p
a ir
massa serat sisal gr
Grafik hubungan antara komposisi massa serat sisal dengan daya serap air komposit
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengujian Sifat Mekanik 4.2.1 Pengujian Kuat Tarik Tensile Strength Test