Verifikasi karakteristik getaran HASIL DAN PEMBAHASAN

46 Dengan menggunakna tabel 4.4 yaitu tabel tentang karakteristik dari daerah pengukuran inboard, didapatlah hasil persamaan eksitasi getaran seperti pada tabel 4.9 Tabel 4.9. Eksitasi getaran daerah inboard Inboard Axial Vertical Horizontal F lb insec 2 F kg msec 2 -2296.765318 1549.985058 4425.4208989 Dan untuk daerah pengukuran outboard menggunakan tabel 4.5 maka didapatlah hasil persamaan eksitasi getaran seperti pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Eksitasi getaran daerah Outboard Outboard Axial Vertical Horizontal F lb incsec 2 F kg msec 2 5702.7237301 5096.1577272 2766.452264 Dari kedua tabel diatas, dapat dilihat bahwa di daerah Inboard titik Horizontal memiliki eksitasi getaran yang sangat besar. Pada daerah Outboard di titik Axial yang memiliki eksitasi getaran yang sangat tinggi.

4.5. Verifikasi karakteristik getaran

4.5.1. Getaran daerah inboard Perbandingan getaran di daerah inboard dengan titik axial, vertikal dan horizontal dapat dilihat pada grafik yang tertera dan tabel dapat dilihat pada lempiran 1. Perhitungan displacement dan acceleration di dapat dari basis data pengukuran velocity. Data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah data berbasis velocity seperti pada lampiran 1. Universitas Sumatera Utara 47 1. Pump inboard axial Grafik Velocity vs Time Pump Inboard Axial Gambar 4.3. Dari gambar 4.3 diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut t A X   cos   t X A   cos   = 6.273133959 x10 -4 inch = 1.593376026 x 10 -5 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut Universitas Sumatera Utara 48   t A t X X  sin     = 0.000627313 x sin 185.982 x 0.033 = -6.70680 x 10 -5 inch = -1.7035272 x 10 -6 meter Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   = - 185.982 2 x 0.000627313 x sin 185.982 x 0.033 = -2.31983 incsec 2 = -0.058923 msec 2 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti table pada lampiran 2 Dari tabel lampiran 2, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.4 samapi gambar 4.6 Universitas Sumatera Utara 49 Velocity vs time dari PIA Gambar 4.4. Grafik pada gambar 4.4 sama dengan grafik pada gambar 4.3. Grafik pada gambar 4.4 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 1200 dan 1900 terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi. Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik axial dekat kopling, yang kemungkinan terjadi adalah kelonggaran pada baut. Displacement vs time dari PIA Gambar 4.5. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 600 1200 1800 2400 in s e c time Velocity -0.05 0.05 600 1200 1800 2400 in ch time Displacement Universitas Sumatera Utara 50 Acceleration vs time dari PIA Gambar 4.6. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude dapat dilihat pada tabel lampiran 2. 2. Pump Inboard Vertica l Grafik velocity vs time Pump Inboard Vertical Gambar 4.7. Dari grafik diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut -1000 -500 500 1000 600 1200 1800 2400 in s e c 2 time acceleration Universitas Sumatera Utara 51 t A X   cos   t X A   cos   = 0.000896162 inch = 2.2762514 x 10 -5 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut   t A t X X  sin     = 9.01328 x 10 -4 x sin 185.982 x 0.033 = 9.6363 x 10 -5 inch =2.4476202 x 10 -6 meter Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   Universitas Sumatera Utara 52 = -185.982 2 x 9.01328 x 10 -4 x sin 185.982 x 0.033 = -0.356358 incsec 2 = -9.0514932 x 10 -3 msec 2 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti table lampiran 3. Dari tabel lampiran 3, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.8 samapi gambar 4.10 Velocity vs time dari PIV Gambar 4.8. Grafik pada gambar 4.7 sama dengan grafik pada gambar 4.8. Grafik pada gambar 4.8 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 1200 hz terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi. Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik vertical dekat kopling. Setelah dilakukannya perawatan pada frekuensi 1700 sampai 2200 telah ada perubahan pada gelombang tersebut, yang berarti perawatan yang dilakukan telah berhasil. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 600 1200 1800 2400 in s e c time Velocity Universitas Sumatera Utara 53 Displacement vs time dari PIV Gambar 4.9. Acceleration vs time dari PIV Gambar 4.10. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude dapat dilihat pada lampiran 3. -0.02 -0.01 0.01 500 1000 1500 2000 2500 in ch time displacemenrt -400 -200 200 400 600 500 1000 1500 2000 2500 in s e c 2 time acceleration Universitas Sumatera Utara 54 3. Pump Inboard Horizontal Grafik velocity vs time Pump Inboard Horizontal Gambar 4.11. Dari gambar 4.11 diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut t A X   cos   t X A   cos   = 0.000882747 inch = 2.24217738x10 -5 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut   t A t X X  sin     = 8.878354 x 10 -4 x sin 185.982 x 0.033 = 9.492134 x 10 -5 inch = 2.411002x10 -6 meter Universitas Sumatera Utara 55 Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   = -185.982 2 x 8.878354 x sin 185.982 x 0.033 = -0.351024 incsec 2 = -8.916009 x 10 -3 msec 2 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti tabel pada lampiran 4. Dari tabel pada lampiran 4, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.12 samapi gambar 4.14 Velocity vs time dari PIH Gambar 4.12. 0.5 1 400 800 1200 1600 2000 2400 in ch s e c time velocity Universitas Sumatera Utara 56 Grafik pada gambar 4.11 sama dengan grafik pada gambar 4.12. Grafik pada gambar 4.12 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 200, 700, 1500, 1800 terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi dan 1900 sampai 2000 memiliki gelombang dengan amplitude dengan standar wapada. Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik horizontal dekat kopling. Displacement vs time dari PIH Gambar 4.13. Acceleration vs time dari PIH Gambar 4.14. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude dapat dilihat pada lampiran 4. -0.04 -0.02 0.02 400 800 1200 1600 2000 2400 in ch time displacement -1000 1000 2000 400 800 1200 1600 2000 2400 in s e c 2 time acceleration Universitas Sumatera Utara 57 4.5.2. Getaran daerah outboard Perbandingan getaran di daerah outboard dengan titik axial, vertikal dan horizontal dapat dilihat pada grafik yang tertera dan tabel dapat dilihat pada lempira 1 dan tabel pada lampiran 5 sampai lampiran 7. Perhitungan displacement dan acceleration di dapat dari basis data pengukuran velocity. Data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah data berbasis velocity seperti pada lampiran 1. 1. Pump Outboard Axial Grafik velocity vs time Pump Outboard Axial Gambar 4.15. Dari gambar 4.15 diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut: t A X   cos   t X A   cos   Universitas Sumatera Utara 58 = 0.000537686 inch = 1.3657224 x 10 -5 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut   t A t X X  sin     = 0.000537686 x sin 185.982 x 0.033 = 5.748573 x 10 -5 inch = 1.460137 x 10 -6 meter Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   = -185.982 2 x 0.000537686 x sin 185.982 x 0.033 = -1.9883916 incsec 2 = -0.0505051 msec 2 Universitas Sumatera Utara 59 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti tabel pada lampiran 5. Dari tabel pada lampiran 5, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.16 samapi gambar 4.18 Velocity vs time dari POA Gambar 4.16. Grafik pada gambar 4.15 sama dengan grafik pada gambar 4.16. Grafik pada gambar 4.16 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 400 sampai 900 terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik Axial jauh dari kopling. Displacement vs time dari POA Gambar 4.17. 1 400 800 1200 1600 in c se c time Velocity -0.02 0.02 400 800 1200 1600 M il s time Displacement Universitas Sumatera Utara 60 Acceleration vs time dari POA Gambar 4.18. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude dapat dilihat pada lampiran 5. 2. Pump Outboard Vertical Grafik velocity vs time Pump outboard vertical Gambar 4.19. Dari gambar 4.19 diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut -1000 1000 400 800 1200 1600 G time acceleration Universitas Sumatera Utara 61 t A X   cos   t X A   cos   = 0.000358465 inch = 9.105011x10 -6 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut   t A t X X  sin     = 0.000358465 x sin 185.982 x 0.033 = 3.83246 x 10 -5 inch = 9.7344484 x10 -7 meter Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   = -185.982 2 x 0.000358465 x sin 185.982 x 0.033 = -1.325622 incsec 2 = -0.03367079 msec 2 Universitas Sumatera Utara 62 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti tabel pada lampiran 6. Dari tabel pada lampiran 6, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.20 samapi gambar 4.22. Velocity dari POV Gambar 4.20. Grafik pada gambar 4.19 sama dengan grafik pada gambar 4.20. Grafik pada gambar 4.20 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 600 sampai 1400 terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi. Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik vertical dekat kopling. Setelah dilakukannya perawatan pada frekuensi 1700 sampai 2200 telah ada perubahan pada gelombang tersebut, yang berarti perawatan yang dilakukan telah berhasil. Displacement vs time dari POV Gambar 4.21. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 600 1200 1800 2400 in c se c time Velocity -0.04 -0.02 0.02 600 1200 1800 2400 in ch time Displacement Universitas Sumatera Utara 63 Acceleration vs time dari POV Gambar 4.22. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude dapat dilihat pada lampiran 6. 3. Pump Outboard Horizontal Grafik velocity vs time Pump Outboard Horizontal Gambar 4.23. Dari gambar 4.23 diatas telah diketahui bahwa grafik tersebut adalah kecepatan suatu getaran pada pompa cvc area 6SE. Untuk semua perhitungan Amplitudo, Displacement dan Acceleration dibutuhkan terutama sekali adalah mengetahui Amplitudo pada putaran RPM yang telah di ketahui. Data Amplitudo pada table akan dipergunakan untuk perhitungan Displacement dan Acceleration dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut -500 500 1000 600 1200 1800 2400 in s e c 2 time acceleration Universitas Sumatera Utara 64 t A X   cos   t X A   cos   = 0.000582505 inch = 1.4795627 x10 -5 meter Untuk menghitung Displacement dapat dicari dengan persamaan 2.6 atau dengan mengintegralkan persamaan 2.7 sebagai berikut   t A t X X  sin     = 0.000582505 x sin 185.982 x 0.033 = 6.227747 x 10 -5 inch = 1.581847738 x10 -6 meter Sedangkan untuk menghitung Acceleration dengan basis data pengukuran velocity dapat dicari dengan mendifferensialkan persamaan 2.7 atau dari persamaan 2.8 sebagai berikut dt X d X       t A dt d   cos  t A   sin 2   = -185.982 2 x 0.000582505 x sin 185.982 x 0.033 = -2.154134 incsec 2 = -0.054715 msec 2 Universitas Sumatera Utara 65 Grafik tersebut dihitung secara manual dan didapatlah nilai-nilai seperti tabel pada lampiran 7. Dari tabel pada lampiran 7, dengan menggunakan aplikasi Microsoft exel 2010 didapatlah grafik velocity, displacement dan Acceleration seperti gambar 4.24 samapi gambar 4.26 Velocity vs time dari POH Gambar 4.24. Grafik pada gambar 4.23 sama dengan grafik pada gambar 4.24. Grafik pada gambar 4.24 adalah hitungan secara manual dari data yang diperoleh. Pada frekuensi 400, 1500 sampai 1600 terdapat gelombang yang memiliki amplitude yang tinggi. Dengan nilai amplitude yang tinggi dipastikan terjadinya kerusakan, atau ketidakseimbangan pada pompa di titik horizontal jauh kopling. Setelah dilakukannya perawatan pada frekuensi 1800 sampai 2300 telah ada perubahan pada gelombang tersebut, yang berarti perawatan yang dilakukan telah berhasil. Displacement vs time dari POH Gambar 4.25. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 400 800 1200 1600 2000 2400 Ii n c se c Time Velocity -0.1 0.1 600 1200 1800 2400 in ch time Displacement Universitas Sumatera Utara 66 Acceleration vs time dari POH Gambar 4.26. Displacement dan acceleration adalah grafik yang dihasilkan dari perhitungan velocity dan amplitude. Dari hasil perhitungan eksitasi getaran dapat dilihat bahwa di daerah inboard yang paling tinggi adalah PIH Pump inboard horizontal disebabkan, pada daerah ini lebih sering mengalami kerusakan, dan menyebabkan eksitasi getarannya tinggi, dikarenakan daerah kopling sering mengalami looseness dan kerusakan pada bearing. Pada daerah outboard yang paling tinggi adalah POA Pump outboard axial sama halnya dengan PIH, POA juga sering mengalami kerusakan yang menyebabkan lebih sering bergetar. Oleh karena itu di daerah outboard yang memiliki eksitasi getar yang tinggi adalah POA Hasil sinyal getaran pada titik PIV, POH, POV, menunjukan indikasi bahwa setelah dilakukannya perawatan terlihat perubahan pada sinyal getaran berada di bawah garis waspada, selain itu jugga tidak terlihat puncak amplitude pada kisaran frekuensi tinggi. Sementara itu pada titik PIA, PIH, dan POA mengalami kerusakan dan menghasilkan gelombng dengan amplitude tinggi pada kisaran frekuensi tersebut. Untuk mengetahi kerusakan tersebut, dapat dilihat di pedoman kelayakan permesinan ISO 10186-1:1995E pada tabel 2.3 dari data yang dimiliki, pompa CVC berada di kelas IV. Pada kelas IV memiliki titik aman dari kecepatan 0.015 insec sampai 0.154 insec. Pump Inboard Vertical pada frekuensi 1400 samapai 2000 memiliki gelombang dengan amplitude di bawah 0.25 insec, ini menunjukan bahwa perawatan yang dilakukan di frekuensi sebelumnya berhasil menurunkan -2000 2000 600 1200 1800 2400 in s e c 2 time Acceleration Universitas Sumatera Utara 67 amplitude menjadi lebih aman. Pump Outboard Horizontal pada frekuensi 1800 sampai 2200 memiliki gelombng dengan amplitude dibawah 0.29 insec, ini menunjukan bahwa perawatan yang dilakukan di frekuensi sebelumnya berhasil menurunkan amplitude menjadi lebih aman. Dan sama halnya dengan Pump Outboard Vertical memiliki gelombng amplitude di bawah 0.2 insec. yang menyatakan keberhasilan dalam perawatan yang dapat menurunkan amplitude lebih aman. Pada titik Pump inboard axial di frekuensi 1900 mencapai gelombng dengan amplitude 0.24 insec, dengan nilai 0.24 insec menujukan Zona B. Zona B adalah Zona kuning. Getaran dari mesin baik dan masih dapat dioperasikan karena masih dalam batas yang dizinkan. Akan tetapi, untuk memperpanjang umur suatu mesin, Hal ini tetap harus di beri perawatan. Pump Inboard Horizontal juga memiliki gelombng dengan amplitude di atas 0.24 insec masih berada di zona B. Pump Outboard Axial pada titik ini tinggi gelombang hingga 0.5 insec. Dimana 0.5 insec adalah Zona C atau zona orange. Zona Orange adalah zona diman getaran dari mesin dalam batas toleransi dan hanya dioperasikan dalam waktu terbatas. Dilihat dari lampiran 8 pada daerah inboard terlihat garis pump inboard horizontal memiliki amplitude tertinggi, yang artinya memiliki kerusakan yang lebih sering. Dimungkinkan karena searah dengan kopling. Pada lampiran 9 daerah outboard garis pump outboard axial memiliki amplitude tertinggi, yang artinya memiliki kerusakan lebih sering juga. Universitas Sumatera Utara 68

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN