Skema Langkah Kerja METODE PENELITIAN
35
Maserasi merupakan proses penyarian dengan cara merendam sampel menggunakan pelarut sampai dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan
pada temperatur kamar Harborne, 1987. Metode ini dapat menghindari kerusakan senyawa yang bersifat termolabil Mukhriani, 2014. Menurut Patel 2013 biji C.
moschata memiliki senyawa yang termolabil seperti senyawa fenolik. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut etil asetat. Pemilihan pelarut etil asetat
karena pelarut ini bersifat semipolar yang dapat menyari senyawa yang bersifat polar maupun non polar Nurjanah, dkk., 2011. Tahapan ekstraksi dimulai dengan
merendam serbuk biji C. moschata sebanyak 100 g dalam 750 ml pelarut etil asetat selama lima hari, kemudian dilakukan remaserasi menggunakan pelarut etil asetat
sebanyak 250 ml selama dua hari. Rendaman sesekali diaduk agar maserat homogeny dan komponen senyawa aktif dapat tertarik pelarut secara merata. Tujuan
dilakukannya remaserasi adalah untuk menyari senyawa - senyawa yang masih tertinggal atau tidak tersari. Ekstrak yang telah didapatkan dievaporasi menggunakan
rotary evaporator pada suhu 50
o
C dengan kecepatan 90 rpm. Fungsi dari evaporasi adalah untuk menghilangkan pelarut etil asetat. Suhu yang digunakan pada proses
evaporasi yaitu 50
o
C karena kandungan senyawa fenol pada biji C. moschata Patel, 2013 akan rusak apabila dievaporasi diatas suhu 50
o
C. Ekstrak yang diperoleh setelah proses evaporasi berwarna merah Lampiran 3 dengan berat ekstrak sebesar
19,61 gram. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dihitung persen rendemennya dengan menggunakan persamaan 1. Rendemen yang diperoleh sebesar 19,6121.
Perhitungan rendemen dapat dilihat pada lampiran 4.
36